SafirAska

By tini2710

1.4K 124 7

Pertemuan pertama di koridor kampus membuat perasaan di antara keduanya muncul secara perlahan-lahan yang mem... More

Prolog
1. Safira dan Santi
2. Safira dan Aska
3. Cerita Aska
4. Menyusun Rencana
5. Pedekate (1) Teh Manis
7. Attention
8. Semua Tentangnya
9. Banyak Tanya
10. Mulai Nampak
11. Sebuah Lagu
12. Saling Membalas
13. Aska Datang Safira Pergi
14. Tak Disangka
15. Santi Datang
16. Kali Kedua
17. Ungkapan yang Tiba-Tiba
Permintaan Maaf
18. Kira-Kira Ada Acara Apa?
19. Jawaban Apa Ya?
20. Silaturahmi?
21. Pasrah
CAST
22. Harapan yang Pupus
23. Pakar Cinta
24. Lo Menjauh, Gue Mendekat
25. Benci Tapi Sayang
26. Dia Lagi
27. Gelang Aku Kemana?
28. Tidak Akan Rela
29. Buket Bunga

6. Pedekate (2) Kejutan di Taman Air Mancur

53 6 0
By tini2710

Selama pembelajaran mata kuliah, Safira tidak henti hentinya tersenyum sendiri. Santi yang melihat sahabatnya seperti itu kini tengah berbisik "Shhh,,, Ra lo kenapa?"

"M... nggak, nggak papa kok"

"Trus kenapa lo senyum senyum sendiri? Gak jelas amat"

"Udahh,, nanti kita lanjut aja, yah" ucap Safira takut jika sampai ia ditegur oleh dosennya Bu Tia.

"Yah, baiklah sampai di sini dulu materi kita hari ini. Dan Safira, terima kasih karena kamu sudah menyelesaikan tugas yang ibu berikan kepada kamu. Hasilnya sangat bagus" puji Bu Tia sambil mengakhiri mata kuliah.

"Iya bu, sama sama" balas Safira.

Bu Tia pun berlalu dari kelas. Santi yang sudah tidak sabar mendengar cerita Safira kini ia sudah berada di samping sahabat lugunya itu.

"Ra, ceritain dong. Apa aja kegiatan lo pagi tadi sama Aska?" Tanya Santi yang sebenarnya ia sudah tau, tapi untuk yang di kantin tadi, ia tidak mengetahuinya. Aska sendirilah yang membuat rencananya tanpa sepengetahuan dari Santi.

"Entar, dong San. Nggak sabaran aja lo" ucap Safira sambil merapikan alat tulisnya.

"Yaudah cepetan. Kita ngomongnya di kantin aja supaya lebih enakan aja"

Saat Santi berbicara dengan Safira, ia tidak sengaja melihat Aska yang segera akan keluar dari kelas "Ra, Aska tuh," ucapnya sambil melirik Aska dari belakang.

Safira pun melirik ke Aska yang sedang melewatinya. Tatapan mereka pun saling bertemu, Aska tersenyum pada Safira dan Safira pun balas tersenyum juga pada Aska. Santi mencoba menggoda Safira "ciiee, yang udah mulai dekat, nih"

"Apaan sih... udah yuk" ucap Safira mengalihkan pembicaraan.

****

Suasana kantin pada pukul 2 siang ini begitu ramai. Safira dan Santi kini menyantap makanannya. "Ra, ceritain apa aja yang terjadi, sampai lo senyum senyum nggak jelas kayak tadi?" Ucap Santi sambil memasukkan makanan ke mulutnya.

"Jadi gini, tadi pagi gue ketemu sama Aska pas di depan kompleks"

"Trus, trus?"

"Ya gitu. Dia ngajak gue ikut sama dia. Tapi gue berusaha nolak"

"Yah, Ra ngapain juga lo nolak dia. Gini nih, ya Ra gue bilangin sama lo. Apapun yang Aska tawarin sama lo, lo nggak usah nolak. Kapan lagi coba, lo bisa dapat cowok baik kayak dia"

"Masalahnya San, gue tuh nggak enak sama dia. Apalagi baru kenal sama dia. Tapi nih, yah tadi pas sampai kampus dia ngajak gue ke sini"

"Kantin maksud lo?"

Safira mengangguk dengan antusias "iya. Trus lo tau nggak apa yang dia pesan?"

"Makanan sama minuman lah, apa lagi?" Tebak Santi.

"Dia itu nyatanya cuma pesan teh manis aja. Gue pikir dia itu mau makan, tapi nyatanya dia cuma pesan satu gelas aja. Dan lo tau, di dalam segelas teh manis itu ada sedotannya dua"

Santi mengernyit "sedotan? Dua?"

"Iya"

"Buat siapa satunya. Oh gue tau, pasti itu buat lo, ya kan?"

"Bener banget. Gue tuh awalnya bingung. Kenapa coba dia ngelakuin hal selebay kayak gitu. Trus dia ngenawarin gue buat jalin persahabatan sama dia"

"Apaa!!" Teriak Santi rekfleks.

Semua orang yang ada di kantin kini beralih menatap meja Safira dan Santi.

"San, suara lo bisa dikecilin nggak? Lo itu gimana sih?"

"Maaf, Ra tadi gue refleks soalnya" ucap Santi dengan tampang rasa bersalahnya. "Terus apa selanjutnya?"

"Trus gue bingung, mau bilang apa. Karena, kan tiba tiba soalnya"

"Kalau gue sih, langsung mau aja"

"San, nggak gampang mutusin hal kayak gitu. Lo coba mikir dong, baru kenal aja udah mau ngajak jadi sahabat. Nggak mungkin kan? Tapi, gue iyain aja. Karena soalnya, sejak pertama gue ketemu sama dia, gue udah ngerasain perasaan yang aneh gitu. Gue nggak tau perasaan kayak gimana. Rasanya tuh deg degan trus jantung gue serasa mau copot, San"

"Itu tandanya lo udah jatuh cinta sama Aska. Tapi lo nggak tau kayak gimana perasaan kalau orang lagi jatuh cinta. Lo sebenarnya udah mulai tumbuh benih cintanya tapi lo nggak tau gimana rasanya"

"Apaan sih lo, San. Nggak mungkin deh"

"Ra, semua yang nggak mungkin akan jadi mungkin buat lo percaya sama gue"

"Udah nih ya. Terus lo tau dia bilang apa sama gue pas gue nerima dia jadi sahabat?"

"Terima kasih?" Tebak Santi

"Bukan. Dia nggak bilang terima kasih, tapi pas gue bingung mau jawab apa sama tawarannya, gue dikasih pilihan"

"Pilihan kayak gimana?"

"Pilihannya tuh gini, kalau gue meminum teh manis yang dia pesan, itu berarti gue nerima dia jadi sahabatnya, kalau nggak itu tandanya gue nolak dia jadi sahabat gue"

"Terus?"

"Ya, seperti yang udah gue bilang tadi. Gue nerima dia dan gue minum teh manis itu"

"Terus apa lagi?"

"Dia bilang lagi sama gue, untuk meresmikan persahabatan antara gue sama si Aska dia...." Safira menceritakan yang sudah dia alami tadi pagi.

"So sweet banget sih, jadi pengen deh"

"Apaan sih. Menurut gue tuh, caranya lebay banget..." ucapan Safira terpotong saat ada pesan masuk ke ponselnya. Ia pun membacanya

081256xxxxxx
Kita ketemu di taman air mancur sore nanti

"Siapa, Ra?" Tanya Santi

"Nggak tau nih siapa. Udah dari tadi malam dia hubungin gue tapi gue nggak angkat"

"Kenapa? Siapa tau aja penting" ucap Santi yang sebenarnya ia sudah tau jika orang selalu menghubungi Safira adalah Aska.

"Palingan cuma salah sambung doang"

Tidak lama setelah itu, nomor yang mengirimkan pesan pada Safira menelfonnya.

"Nomor itu nelfon lo lagi, Ra"

"Udah biarin aja, paling cuma iseng" kata Safira sambil menghabiskan jus yang ia pesan.

"Angkat, Ra. Siapa tau aja penting"

"Lo kenapa sih, San ngotot banget"

"Ya nggak papa kan, sekali aja lo angkat telfon itu. Karena lo bilang udah dari tadi malem dia nelfon. Masa lo abaikan aja"

"Yaudah deh" ucap Safira pasrah. Kemudian ia mengangkat telfonnya.

"Ya halo? Ini dengan siapa yah?"

"Halo, Ra ini gue Aska"

Jantung Safira menjadi deg degan ketika orang yang menelfonnya adalah Aska, orang yang sudah membuat jantungnya ingin copot dari tempatnya.

"A.. Aska? Darimana lo bisa dapat nomor gue?"

"Lo nggak perlu tau darimana gue dapat nomor lo. Yang jelas nanti sore lo harus datang di taman air mancur. Jam 5, oke? Gue tunggu"

"Tapi...." telfon dimatikan secara sepihak oleh Aska.

"Siapa, Ra? Kok muka lo jadi bingung gitu"

"Ini, loh. Ternyata yang udah nelfon gue dari semalam itu ternyata si Aska"

"Oh ya? Dia bilang apa sama lo?"

"Dia bilang gue harus temuin dia di taman air mancur entar sore jam 5"

"Lo harus datang, Ra kali aja ada kejutan lagi buat lo"

"Udah deh, San. Nggak usah mikir yang aneh aneh, yuk kita pulang udah mau sore nih" ucap Safira seraya berdiri dari tempat duduknya.

"Ciiee,, yang udah nggak sabaran mau ketemu sama sahabat baru, nih" goda Santi yang membuat Safira merasa tersipu malu.

"Apaan, sih"

Mereka pun keluar dari kantin dan langsung pulang ke rumah.

****

Sesampainya di rumah, Safira tidak berhenti memikirkan ajakan dari Aska. "Apa gue pergi atau nggak, yah?" Safira langsung melirik ke arah jam dinding di kamarnya "udah setengah 5 lagi" ia pun berfikir dengan sejenak "gue pergi aja deh. Tapi gue, pakai baju apa?" Ucapnya yang kini tengah membuka lemari pakaiannya dan melihat semua baju yang akan ia kenakan sebentar.

Akhirnya Safira menemukan baju yang akan ia kenakan "akhirnya ketemu juga nih baju. Gue pakai yang ini aja deh" ucapnya sambil mencoba menempelkan baju itu ke tubuhnya.

****

Di taman air mancur, Aska sedang sibuk mempersiapkan segalanya mulai dari dekorasi hingga penataan jalan. Dan tak lupa pula ia memberikan tulisan berupa kata penyambutan untuk sahabatnya itu, yaitu Safira. "Akhirnya udah siap semua. Tinggal 15 menit lagi" ucapnya sambil melirik jam tangan berwarna hitamnya itu.
Aska hari ini terlihat lebih tampan dari sebelumnya, dengan mengenakan kaus berwarn putih disertai dengan jaket berwarna hitam.


Tidak lama Aska menunggu Safira sudah datang dari kejauhan. Aska langsung memberi kode pada temannya untuk segera bersiap siap untuk kejutannya. Sebelumnya Aska sudah meminta bantuan kepada teman temannya termasuk Ivan salah satunya untuk ikut berpartisipasi dalam kejutan ini.

****

Safira sudah datang ke tempat yang Aska bilang padanya, yaitu taman air mancur. Safira terlihat cantik dengan gaya sederhananya, ia mengenakan baju yang simple dan rambutnya pun sedikit di urai dan bagian atasan rambutnya ia ikat.

Saat sampai di sana, Safira tidak melihat seseorang satupun. Tamannya terlihat sepi. Di saat Safira mulai menginjak jalan masuk ke taman, Safira dikejutkan dengan lampu berwarna warni yang terletak di seluruh jalan masuk taman.

Safira hanya mengabaikannya saja, kemudian ia langsung menelusuri taman dan berkata pada dirinya sendiri "katanya Aska bilang di sini tempatnya, tapi kok nggak ada orang? Apa jangan jangan bukan ini lagi tamannya yang dia maksud,"

Saat Safira tengah berfikir tiba tiba ada seseorang yang menutup matanya dari belakang dengan menggunakan sehelai kain yang tebal, ia pun berteriak "hei, siapa ini? Siapa sih, yang berani ngelakuin hal ini sama gue? Ayo jawab, siapa ini?" Tidak ada satupun jawaban.

Orang yang menutup matanya tadi, kini memegang tangannya dan membawanya ke kursi yang telah dihias dengan rapi. Safira berkata pada orang itu "eh, lo mau bawa gue kemana, sih?" Tidak ada jawaban.

Tidak lama setelah itu, orang tersebut memberikan kode kepada temannya kemudian ia beralih pada Safira. Lalu ia membuka penutup matanya, bersamaan dengan tulisan kata sambutan yang tertata dengan indah kini memperlihatkan dengan jelas kata itu, yaitu "welcome to my friend" dengan lampu yang berwarna terang yang menghiasnya.

Safira langsung melongo dengan pemandangan yang ia lihat saat ini. "Waw, keren banget" ia langsung menoleh ke arah orang yang sedang duduk dengan saat ini. "Loh, Aska? Ini semua,,," ucapan Safira langsung dipotong oleh Aska dengan berkata "iya. Semua ini khusus buat lo. Dan gue minta maaf atas kejadian tadi. Gue udah nggak sopan sama lo barusan."

"Iya nggak papa kok. Btw, gue suka banget sama suasana di taman ini. Mmm,,, ini semua lo yang buat?"

"Nggak juga sih, gue juga dibantuin sama temen temen gue"

"Lo hebat banget, Ka. Gue salut sama lo. Oh, iya lo belajar dari mana sama kejutan ini?"

"Oh, ini hasil dari pemikiran gue sendiri. Nggak sengaja tadi terlintas di pikiran gue buat hal ini. Semua yang ada di sini, itu spesial buat lo. Karena lo adalah sahabat gue, jadi gue rela ngelakuin apa aja buat lo supaya lo bisa lebih bahagia dari sebelumnya" ucap Aska sambil memegang tangan Safira.

"Makasih, ya Aska. Lo baik banget sama gue. Rasanya baru aja kita kenalan, akhirnya berujung ke persahabatan. Sekali lagi makasih, ya. Gue jujur sama lo, sebelumnya gue nggak pernah dikasih kejutan yang menurut gue itu spesial banget" ucap Safira merasa terharu.

"Iya sama sama. Oh iya, satu lagi kejutan buat lo"

"Apa?"

Aska mengeluarkan dua pasang gelang berwarna hitam yang terdapat gantungan huruf A dan S.

"Gue ngasih hadiah ini buat lo. Ini menandakan kalau kita adalah sahabat sejati. Jadi lo pakai yang A dan gue pakai yang S"

"Loh, kenapa ditukar?"

"Gue sengaja tukar, itu tandanya lo dan gue nggak akan ada yang terpisahkan. Jadi, lo pakai yah. Sini gue pakein" Aska pun memakaikan gelang itu ke tangan Safira. Begitu juga dengan sebaliknya.

Kini petang sudah berganti dengan malam. Safira dan Aska kini mereka sudah menjadi sahabat. Gelang yang mereka pakai adalah bukti dari persahabatan mereka. Tidak ada malam yang lebih indah bagi Safira saat ini begitu pun dengan Aska. Mereka menikmati indahnya malam dengan menyaksikan bintang yang berkelap kelip dan kembang api yang terlihat begitu indah.

****

Next?
Baca terus kisah ini, yah :)

Oh iya, tadi pas kejutan di taman kaliam bisa bayangin sendiri gimana suasananya, yah.

Terima kasih sudah membaca.

INGAT!!! JANGAN LUPA FOLLOW KALAU SUDAH BACA !

TINGGALKAN LIKE DAN COMMENT KALIAN

#SALAMDARITEMANNYAASKA

Continue Reading

You'll Also Like

1M 4.5K 2
Bagaimana rasanya jika kau terbangun di raga tokoh yang paling kau benci dalam sebuah novel? Yup. Begitulah yang Milla Seliya rasakan, ketika ia terb...
304K 24.3K 79
Cinta hanya untuk manusia lemah, dan aku tidak butuh cinta ~ Ellian Cinta itu sebuah perasaan yang ikhlas dari hati, kita tidak bisa menyangkalnya a...
4.1M 30.7K 29
REYNA LARASATI adalah seorang gadis yang memiliki kecantikan yang di idamkan oleh banyak pria ,, dia sangat santun , baik dan juga ramah kepada siap...
618K 123K 42
Reputation [ rep·u·ta·tion /ˌrepyəˈtāSH(ə)n/ noun, meaning; the beliefs or opinions that are generally held about someone or something. ] -- Demi me...