The Dangerous Billionaire [#1...

Від FriskaKristina9

1.4M 58K 2.5K

(18+) PLAGIAT DILARANG MENDEKAT! Ivanna Jhonson, wanita cantik bertubuh seksi dan juga pintar menjadi sekret... Більше

Chapter 1
Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
Chapter 7
Chapter 8
Chapter 9
Chapter 10
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 13
Chapter 14
Chapter 15
Chapter 16
Chapter 17
Chapter 18
Chapter 19
Chapter 21
CAST
Chapter 22
Chapter 23
Chapter 24
Chapter 25
Chapter 26
Chapter 27
Informasi Update Cerita! (Mohon Dibaca)
Chapter 28
Chapter 29
Chapter 30
Chapter 31
Chapter 32
Attention Please!
Chapter 33
Chapter 34
Chapter 35
Chapter 36
Chapter 37
Chapter 38
Chapter 39
Chapter 40
Chapter 41
Chapter 42
Baca
Chapter 43
Maaf Ya
Chapter 44
Chapter 45
Chapter 46
Chapter 47
Chapter 48
Chapter 49

Chapter 20

34.5K 1.3K 115
Від FriskaKristina9


Chicago, Illionis, USA

Ivanna dan Arnold melangkahkan kakinya menuruni pesawat pribadi itu. Tampak bawahan Arnold sudah setia menanti kedatangan tuan mereka.

"Aku sangat merindukan tempat ini," ucap Ivanna dengan kebahagiaan yang terpancar jelas di wajahnya.

"Benarkah?" timpal Arnold.

"Tentu saja, aku sangat jarang sekali mengunjungi tempat ini karena pekerjaan yang tidak ada liburnya," balas Ivanna sembari menyusul Arnold yang sudah masuk ke mobil Lamborghini berwarna hitam dengan design mewah dan berkelas.

"Mulai sekarang, lebih seringlah untuk datang kesini," ucapnya sambil menghidupkan mobil yang akan dikemudinya itu.

"Mengapa begitu?" tanya Ivanna.

Arnold menatap Ivanna, "Ya karena ibumu ada disini. Apa kau memang tidak berniat untuk bertemu dengannya?"

Ivanna memukul lengan Arnold, "Kau berkata seenaknya! Jika aku tak berniat untuk bertemu dengan ibuku, untuk apa aku meminta izin hingga memaksamu agar mengizinkanku pergi kesini? Dasar bodoh."

Ivanna menatap lurus kedepan, tiada hari tanpa perdebatan dengan Arnold. Ia merasa sangat jengkel dan kesal jika terus berada didekat pria menyebalkan itu.

"Kau ini sensian sekali, apa kau sedang datang bulan?" tanya Arnold dan sesekali melirik Ivanna.

"Jika ya, apa ada masalah denganmu?" balas Ivanna.

"Tidak, aku hanya menebak saja. Wanita akan sangat sensitif saat mereka sedang menstruasi, bukan?"

"Kau semakin memancing amarahku bodohh! Aku tidak sedang datang bulan. Lebih baik kau diam saja!" Ivanna memukuli lengan Arnold berulang kali hingga ia meringis kesakitan akibat pukulan wanita tempramen itu.

"Kau kuat juga ternyata," ucap Arnold sambil terus mengelus lengan kirinya yang sakit akibat pukulan Ivanna.

"Aku sangat lapar, apa kau tidak bisa mempercepat kemudimu?" tutur gadis itu dan memegang perutnya yang minta diisi dengan segera.

"Jika kau lapar, kita akan berhenti sebentar, supaya kau bisa memakan rumput-rumput segar itu," balas Arnold lalu menunjuk rumput-rumput segar yang terlihat disepanjang perjalanan mereka, Arnold tertawa semakin kuat melihat ekspresi Ivanna.

"Apa kau tidak tau fakta bahwa orang yang sedang lapar akan sangat mudah untuk marah?" ucap Ivanna dan memicingkan matanya menatap Arnold.

"Sepertinya aku lupa akan fakta itu," ucap Arnold ragu.

"Percepatlah kemudimu Arl, jika kau tidak ingin melihat aku marah sekarang, karena aku sangat lapar!"

"Tenanglah, kita akan segera mengisi cacing-cacing yang ada diperutmu itu," balas Arnold sambil tetawa renyah.

---------------------------

Arnold memberhentikan mobilnya tepat di pemesanan makanan cepat saji, "Apa kau mau fast food?" tanya Arnold.

"Ah tidak, kita makan dirumah saja. Aku lebih menyukai masakan ibuku," balas Ivanna cuek.

"Baiklah Nona muda, kau sedang beruntung hari ini karena aku mau menuruti kemauanmu," ucap Arnold jengkel.

"Baguslah, aku harap sikap bossy mu tidak ada hari ini," ucapnya.

"Semoga saja," Arnold melanjutkan perjalanan mereka.

-------------

Udara segar dan pepohonan rindang menghiasi desa kecil yang ada di kota Chicago itu. Senyuman wanita paruh baya menyambut mereka dengan hangatnya. Ia berdiri di pagar depan rumahnya, menunggu Ivanna dan Arnold turun dari mobil mewah yang dibawa oleh mereka.

Ivanna berlari menghampiri wanita paruh baya yang dirindukannya itu, "Ibuuuu!!!!" Ivanna memeluk erat dan mencium wajah ibunya berulang kali.

Carine hanya tersenyum melihat tingkah menggemaskan anaknya itu. Ia mengelus pundak dan rambut Ivanna. Jujur, ia juga merasa sangat kesepian jika jauh dari Ivanna. Tapi bagaimanapun, Ivanna tak boleh tinggal berdua dengannya. Karena Carine ingin Ivanna belajar mandiri dan mencari pekerjaan yang sesuai dengan keinginannya. Ivanna akan menjadi anak yang manja jika terus dekat dengan Carine-ayah Ivanna yang selalu memanjakannya, lebih tepatnya.

Wanita paruh baya itu melepas pelukannya dan menatap sosok pria tampan yang sedari tadi berdiri dibelakang Ivanna dan menatap mereka intens.

"Mengapa kau berdiri disitu terus anak muda?" tanya Carine.

Arnold mengelus tengkuknya, "Emm... Aku hanya tak mau mengganggu kalian saja," balas Arnold tersenyum kaku.

"Kemarilah," ajak Carine sembari merentangkan kedua tangannya.

Arnold menatap Ivanna, dan wanita itu mengangguk tersenyum seakan memberi isyarat agar Arnold mendekat pada ibunya.

Arnold menghampiri Carine dan memeluknya. Ia sudah lama tidak merasakan hangatnya pelukan dari seorang ibu, semenjak ia memutuskan untuk meninggalkan rumahnya dan pergi sejauh mungkin. Bahkan hingga sekarang, ia tidak tahu, apakah kedua orangtuanya masih hidup atau sudah tiada. Sebab derita masa lalunya lah yang membuatnya pergi dari istana megah itu.

Carine merasa ada suatu getaran yang tak biasa dari Arnold, "Apa kau sudah lama tidak bertemu dan berpelukan seperti ini dengan ibumu?" tanyanya.

Arnold menganggukkan kepalanya, Carine menghela napas dan melepas pelukan mereka, lalu menggenggam pundak Arnold dengan kedua lengannya, "Selama kau disini dengan Ivanna, anggap saja aku ini ibumu. Kau bebas memelukku kapan saja, saat kau butuh dukungan dan kasih sayang dari ibumu, aku siap menyalurkannya," ucap Carine sembari tersenyum hangat.

Ivanna terenyuh melihat kehangatan yang diberikan oleh ibunya. Mata Arnold berkaca, tapi ia tak sampai mengeluarkan air mata. Ia hanya mengangguk dan menyetujui perkataan Carine, ibu Ivanna itu.

"Hmm.. Kalau begitu ayo kita masuk, ibu sudah menyiapkan makanan yang banyak untuk kalian," ajak Carine dan masuk kedalam rumah. Arnold dan Ivanna mengambil barang-barang mereka dari mobil dan membawanya masuk.

Ivanna memasukkan barang-barangnya kedalam kamar miliknya, sedangkan Carine membawa Arnold masuk kedalam kamar yang bersebelahan dengan Ivanna.

"Kau bisa tidur disini, semua sudah ibu bersihkan sebelum kalian datang kemari, kuharap kau betah untuk tinggal dirumah sederhana kami ini," tutur Carine dengan senyum hangatnya.

Arnold meletakkan tas yang ia genggam sedari tadi, "Aku pasti akan sangat betah, bu. Terimakasih sudah mau menjadi ibu bagiku," balas Arnold dan menundukkan kepalanya.

Carine mendongakkan kepala Arnold, "Tidak apa nak, ibu sangat senang, apalagi ibu tidak pernah memiliki anak lelaki."

Arnold hanya membalasnya dengan tersenyum.

Carine meninggalkan Arnold, lalu ia menuju dapur dan membuatkan teh untuk mereka.

Sedangkan Ivanna dan Arnold sedang membersihkan tubuh mereka karena sangkin gerahnya dan memakai pakaian rumahan biasa. Lalu menyusul Carine yang berada dimeja makan.

Carine menuangkan teh kedalam gelas dan memberikannya kepada mereka.

Ivanna menyeruput teh yang diberikan Carine untuknya, "Siapa yang membantu ibu untuk memasak makanan sebanyak ini?" tanya Ivanna khawatir.

"Tidak ada sayang, ibu sendiri yang memasak sejak pagi tadi," balas Carine pelan.

Ivanna meletakkan gelas yang berisikan teh hangat itu, "Bu, apa kau tidak kelelahan? Ibukan baru saja pulih, jangan paksakan apa yang membuat ibu mudah lelah," ucap Ivanna dan mengelus pundak Carine.

Carine membalas ucapan Ivanna dengan senyuman, "Tidak apa sayang, ibu tidak merasa kelelahan seperti yang kau pikirkan. Ibu akan lebih senang memasak sendiri dan makanan itu disantap dengan lahap oleh putrinya sendiri," balas Carine dengan senyum merekah.

Ivanna menghela napasnya pelan, "Hmm.. Ya sudah kalau begitu, kami berdua pasti akan memakan dengan lahap,"

Ivanna mulai mengambil satu persatu makanan yang terhidang didepannya, begitupun dengan Arnold.

Carine tersenyum dengan bahagia, sudah lama sekali ia tidak melihat putrinya makan dan duduk dengannya dirumah ini. Terlebih lagi ada Arnold, yang membuat Carine semakin senang. Entah apapun yang terjalin antara mereka, Carine sangat senang adanya kembali sosok pria dirumahnya.

"Bagaimana masakan ibu?" tanya Carine pada Ivanna.

"Ibu pasti sudah tau jawabannya bu," balas Ivanna sambil terus mengunyah makanannya dengan lahap.

"Apa kamu suka masakan ibu anak muda?"

Arnold memasang senyum khasnya, "Ini sangat enak bu, aku suka sekali masakan ibu," balas Arnold dengan tenang.

Carine melipat kedua tangannya, "Ibu hampir saja lupa menanyakan namamu, apa mau ibu panggil anak muda terus?" ucap Carine sambil tertawa.

"Namaku Arnold bu,"

"Nama yang bagus sayang.. Aku tau ibumu pasti punya banyak harapan untukmu, sehingga ia memberi nama yang indah untuk pria yang tampan sepertimu," ucap Carine.

"Ekhem!"

Arnold hanya tersenyum kaku dan kembali melahap makanannya. Sedangkan Carine hanya menggeleng-gelengkan kepala melihat sikap putrinya.

"Ibu mau istirahat dulu ya, kalian makanlah sepuasnya. Nanti kalau kalian sudah selesai, kalian bisa beristirahat," ucap Carine dan berlalu pergi dari mereka berdua.

"Aku tak habis pikir,"

"Maksudnya?" tanya Ivanna.

"Kau memiliki ibu yang luar biasa, Ivanna."

"Hm.. Aku tau itu, terkadang aku juga sering merasa cemburu karena ibu sangat terlalu baik pada semua orang,"

"Aku harap kau tidak cemburu juga denganku karena ibumu bersikap seperti itu," ucap Arnold dan memicingkan matanya.

"Semoga saja tidak," balas Ivanna dan pergi menuju kamarnya.

Arnold tentu saja senang, ia akan semakin mudah untuk membuat Ivanna merasa jengkel dan marah. Tetapi itu juga yang disukai Arnold, saat Ivanna marah yang membuatnya semakin menggemaskan.

Arnold hanya tersenyum tipis dan pergi meninggalkan meja makan itu.

Tbc.

Продовжити читання

Вам також сподобається

My Badboy 21++ Від Hello12

Романтика

252K 782 9
LAPAK DEWASA 21++ JANGAN BACA KALAU MASIH BELUM CUKUP UMUR!! Bagian 21++ Di Karyakarsa beserta gambar giftnya. 🔞🔞 Alden Maheswara. Seorang siswa...
399K 16K 34
Siapa yang punya pacar? Kalau mereka selingkuh, kamu bakal ngapain? Kalau Pipie sih, rebut papanya! Pearly Aurora yang kerap disapa Pie atau Lily in...
Love Hate Від C I C I

Романтика

1.8M 147K 30
"Saya nggak suka disentuh, tapi kalau kamu orangnya, silahkan sentuh saya sepuasnya, Naraca." Roman. *** Roman dikenal sebagai sosok misterius, unto...
Who Am I? Від Irys

Романтика

551K 52.8K 30
Lily, itu nama akrabnya. Lily Orelia Kenzie adalah seorang fashion designer muda yang sukses di negaranya. Hasil karyanya bahkan sudah menjadi langga...