Flowers of Love [ Tamat ]

By mynameis_12345

2.6K 202 31

Semuanya berawal dari toko bunga. Jika aku tak bekerja paruh waktu di sana mungkin aku ataupun dia tak akan s... More

(bukan) Prolog
.1 Kamu?
.2 Kamu lagi?
.3 Bayar
.4 Tiba-tiba
.5 Artikel
.6 Pendeteksi rasa
.7 Taman
.8 Anti mainstream
.9 Canggung
.11 Pengumuman (1)
.12 Paket
.13 Pengumuman (2)
.14 Siapa?
.15 Finally
bukan (Epilog)

.10 Perkelahian

28 1 0
By mynameis_12345

Revya POV

Aku memilih untuk menelepon Dino.

"Iya Rev? Ini gue udah nemu bukunya, yuk balik."

"Maaf banget sumpah No, gue tiba-tiba ada perlu jadi gue balik duluan ini."

"Ada perlu atau ada Kevin?"

Aku mendadak terdiam, karna bagaimana dia bisa menebak seperti itu?

"Lo kaga bisa bohong sama gue. Lo dijemput sama Kevin? Yauda gapapa kok."

"Iya maaf ya Kevin tiba-tiba ada di sini,"

"Bilangin ke Kevin dasar bucin. Dah ya gue balik kalo gitu. Hati-hati."

Lalu telepon pun di putuskan oleh Dino.

"Udah kelar?" tanya kak Kevin.

Aku hanya mengangguk meng-iya kan.

FoL

Setelah sampai apartement sebenarnya aku masih kepikiran dengan Dino, apakah dia sebenarnya marah atau tidak?

"Lamunin apaandah cuci tu piring elah." ucap Fani membuyarkan lamunanku.

"Banyak pikiran? mikirin apa?"

"Kayaknya gue udah berdosa banget ya sama Dino."

"Iya jelas, lo udah nyakitin perasaannya!" bentak Fani.

Suara notifikasi line muncul di layar handphoneku.

"Fan, tolong buka dong siapa." Kataku

"Kevin noh."

Buru-buru aku membereskan cucian piring.

Kevin

Pulang sekolah jalan yuk? ada yang ingin aku bicarakan.

Iya boleh, apaan kak?

Ya besok aja ya.
Read.

FoL

Aku menunggu di taman sekolah, tempat tersejuk yang ada di sekolah ini.

"Maaf, lama ya?" ucap seseorang sambil menyentuh pundakku.

"Eh engga Vin, ada apa?"

"Pertama, gue mau minta maaf gue bukan tipikal cowok romantis yang selalu bisa 24 jam nge-chat lo dengan perkataan manis."

"Yaila gapapa kali Vin, ini ada apaan sih?" Jujur saja mendengar ucapan kak Kevin aku merasa akan ada sesuatu yang terjadi.

"Gue mau ngajak lo jalan soalnya ada yang mau gue omongin. Pulang sekolah ada waktu ?" tawarnya.

"Ada. Kemana?" tanyaku.

"Tempat gue nembak lo."

"Vin, lo ga ada rencana buat—" Kevin lebih dulu memotong perkataanku.

"Takut di putusin?" tanyanya spontan membuatku mengangguk.

"Susah-susah dapetin kamu, ngapain ngelepas?"

Aku hanya tersenyum.

Sebelum ke taman, kami menyempatkan diri untuk ke rumah Kevin terlebih dahulu. Katanya, ada barang yang tertinggal. Setelah ini dia akan langsung pergi ke pusay bimbingan belajar, mengingat Kevin sudah kelas 12 ia harus masuk sebuah universitas ternama.

Percaya tidak? di halaman depan rumahnya ini banyak sekali bunga. Mamahnya memang penyuka bunga sejati ya sepertinya? Apalagi dalam rumahnya? Dan rasanya Kevin juga jadi menyukai bunga.

Dirumah Kevin sepi. Katanya mamanya sedang pergi ke suatu tempat untuk mengurus beberapa dokumen. Revya saja tidak masuk ke dalam rumah, hanya sampai luar. Karena ia tak mau tetangga Kevin menggosipi sesuatu.

"Yuk." Kevin keluar dari rumahnya, ia tak terlihat membawa tentengan atau apapun itu. Sebenarnya barang apa yang ia tinggalkan sih?

AUTHOR POV

Butuh waktu hanya sekitar 10 menit untuk mereka sampai di taman. Di sana mereka membeli minuman dingin, karena kebetulan cuacanya sangat panas.

"Cita cita lo apa Rev?" Tanyanya tiba tiba sebari menyeruput minuman.

Revya terlihat terdiam, memikirkan sesuatu, "Awalnya cita cita gue ingin jadi pengusaha saja seperti Mama. Tapi akhir akhir ini kayaknya Revya berubah pikiran."

"Terus?"

"Revya mau jadi Arsitek."

Kevin hanya mengangguk santai, "Terkadang cita cita semasa kecil dan sekarang emang beda banget ya."

"Kak, eh maksud gue, Lo sendiri Vin, mau jadi apa?"

Kevin tertawa, namun tertawa yang tak seperti tertawa. Kemudian, ia menatap Revya, "Salah kah kalau gue tetep ngotot mau jadi Dokter?"

"Enggak dong! Kevin kan pinter, lolos snmptn pun bukan hal yang tidak mungkin!"

"Tapi di sekolah belum pernah ada yang masuk kedokteran Rev. Orangtua gue sempet nyaranin gue buat ambil Manajemen. Tapi gue gamau."

"Gue yakin kok, lo pasti lolos. Kalaupun ga lolos snmptn sepertinya sbmptn pun lo bakal lolos. Lo kan Kevin!" Revya berusaha menenangkan Kevin.

"Lo tau? Kalo gue ga lolos snm sama sbm, rencananya gue bakal kuliah di universitas luar negeri."

"Ohh PTS? Ya gapapa dong! PTS tuh bagus kok kak!"

"Bukan begitu..."

Revya sempat terdiam sejenak. Bukan? Jangan-jangan..

"Kak, kakak keterima di universitas luar?" Revya bertanya dengan hati-hati.

"Iya. Mama gue lagi ngurus berkas lainnya. Kalau gue fix gaketerima disini. Gue bakal kuliah di sana dan itu artinya gue bakal ningga—"

"Gapapa. Gue bisa nunggu kok." Revya tersenyum hangat pada Kevin. Dalam senyumannya seolah olah berkata bahwa dia baik baik saja jika harus ditinggal oleh Kevin.

"Gue bakal pulang kok tiap liburan."

"Janji ya?"

Kevin mengangguk yakin.

Revya pulang dengan keadaan kusut. Sebenarnya ia tidak ingin ditinggal apabila Kevin berangkat keluar negeri. Maksudnya begini, orangtuanya yang sangat ia sayangi tinggal di Jerman. Lalu, sekarang? Apalagi yang ia harus hadapi? Kevin kuliah di luar negeri? Oh tidak mungkin.

"Lo pulang-pulang kok mukanya asem gitu dah. Kenapa?" Fani yang sedang menyantap mie rebus bertanya pada Revya.

"Menurut lo Kevin bakal keterima snm atau sbm kan?"

"Lo ngeraguin dia? Serius?"

Revya menggeleng. Lalu menenangkan hatinya. Semua akan baik baik saja.

FoL

Akhir akhir ini Revya jarang bertemu Kevin. Selama istirahat kini Kevin pergi ke perpustakaan, sepulang sekolah langsung pergi ke tempat bimbingan belajar.

Walaupun begitu, Kevin juga sesekali meluangkan waktunya untuk bertemu Revya sekaligus refreshing. Seperti menonton, makan bersama, pergi ke toko buku atau hanya sekadar berjalan jalan santai di taman.

Sepertinya hubungan antara Revya dan Dino pun mulai membaik. Walaupun Revya tak tahu apakah Dino sudah tak ada rasa padanya atau masih. Tapi sayangnya hubungan Kak Rey dan Fani akhir akhir ini kurang membaik. Fani yang hampir setiap hari bertemu kak Rey kini hanya seminggu sekali. Sama seperti Kevin kak Rey juga bertekad untuk masuk universitas ternama.

Revya masih bekerja paruh waktu di toko bunga milik keluarga pamannya. Waktu itu kira kira pukul tiga sore sekelompok preman datang mengunjungi toko buku. Revya tidak berpikir macam macam, mungkin saja kan mereka ingin membeli bunga untuk istrinya atau ibunya? Namun, dugaan Revya salah.

Sekelompok preman datang langsung mnegobrak abrik bunga-bunga di sana. Mereka menodongkan cutter ke arah Keina yang kebetulan berjaga di sana. Saat itu Revya sedang pergi ke kamar mandi. Namun, saat suara berisik memasuki tenganya ia langsung keluar dan mendapati beberapa preman lainnya yang sedang mengobrak abrik kasir.

"Bayar hutang!" Revya dan Keina terkejut.

"Hu–hutang apa?" Keina sama sekali tidak tau bahwa keluarganya memiliki hutang.

"Ghea gausah lupa gitu!" Preman semakin mendekatkan cutternya ke arah kak Keina.

"Dia bukan Ghea." Revya teriak tak jauh dari sana, kemudian ia mendekati sang preman, "Ghea udah pulang tadi. Turunin cutternya sekarang juga!"

Preman itu segera menurunkan cutternya.

"Kalau tidak mau pergi, saya akan lapor polisi sekarang juga." Kak Keina berjalan ke arah telepon yang menggantung di sudut ruangan.

Sepertinya preman di sana terancam sehingga si preman pemilik cutter tadi segera berlari untuk melukai kak Keina. Untung saja Revya memiliki sedikit kemampuan bela diri, sehingga ia mampu menghadang preman tersebut dan berhasil menjatuhkan cutter tersebut.

Kak Keina berhasil menelfon polisi. Selama menunggu mau tak mau Revya berusaha membela diri dan menyuruh kak Keina untuk bersembunyi di belakangnya. Revya ketakutan setengah mati, kemampuan bela dirinya hanya sedikit. Untungnya disini hanya satu preman yang berkelahi dengannya, dua preman lainnya masih berusaha membongkar kasir. Beberapa kali wajah Revya juga terkena tonjokan dari si preman.

Untungnya tak lama kemudian mobil polisi datang, dan preman preman tersebut langsung kabur. Revya yang sudah lemas akhirnya jatuh pingsan.


FoL

Pertama, saya disini mau meminta maaf karena updatenya lama banget. Saya sangat berterima kasih kepada pembaca yang masih mau baca cerita saya ini. Doakan saya ya semoga bisa menamatkan cerita ini dengan baik, rencananya ceritanya ga akan sampe puluhan part kok. Cuma sampai belasan. Karena saya sendiri lupa jalan ceritanya seharusnya seperti apa, maafkan saya ya. Terima kasih semua, aku sayang kalian!

Vote dan komennya juga ya. Terimakasih.

mynameis_12345
17 Juli 2020

Continue Reading

You'll Also Like

32.2M 2M 103
1# Mavros Series | COMPLETED! MASIH LENGKAP DI WATTPAD. DON'T COPY MY STORY! NO PLAGIAT!! (Beberapa bagian yang 18+ dipisah dari cerita, ada di cerit...
2.6M 217K 65
Kesepian yang selalu menemaninya. Ketakutan yang selalu menghantuinya. Beribu pertanyaan dan kebingungan yang selalu dipikirkannya. Ia adalah gadis b...
7.4M 227K 46
Beberapa kali #1 in horror #1 in thriller #1 in mystery Novelnya sudah terbit dan sudah difilmkan. Sebagian cerita sudah dihapus. Sinopsis : Siena...