Nadhira

By maulinasabel

3.7M 109K 1.2K

[Complete] Gimana kalau kalian memiliki perasaan bersalah sehingga sulit berdamai dengan masa lalu? Pernah ng... More

satu
dua
tiga
empat
lima
enam
delapan
sembilan
sepuluh
sebelas
dua belas
tiga belas
empat belas
lima belas
enam belas
tujuh belas
delapan belas
sembilan belas
duapuluh
duapuluh satu
duapuluh dua
duapuluh tiga
duapuluh empat
duapuluh lima
duapuluh enam
duapuluh tujuh
duapuluh delapan
duapuluh sembilan
tiga puluh
tigapuluh satu
tigapuluh dua
tigapuluh tiga
tigapuluh empat
tigapuluh lima
tigapuluh enam
tigapuluh tujuh
tigapuluh delapan
tigapuluh sembilan
empatpuluh
empatpuluh satu
empatpuluh dua
Cast
empatpuluh tiga
empatpuluh empat
empatpuluh lima
empatpuluh enam
empatpuluh tujuh
empatpuluh delapan
empatpuluh sembilan
limapuluh
Part of Nadhira
Follow

tujuh

80.3K 2.6K 26
By maulinasabel

"Semoga aja gue nggak ketemu dia lagi. Malu gue kalau ketemu dia. Mau ditaruh kemana muka gue yang udah nuduh dia mau bunuh gue" batin Dhira

Menikmati angin dan ditemani suasana yang begitu sepi menciptakan ketenangan bagi Dhira, "Mamah apa kabar disana? Mah, Dhira baru beberapa hari tinggal di Jakarta, dan baru beberapa hari juga Dhira disekolah baru udah banyak aja cerita" kata Dhira lirih sambil memandang langit yang begitu cerah.

"Gue bukan pembunuh" ucap seseorang tiba-tiba.

Dhira menoleh ke sumber suara, "Duuhh... Mau ditaruh dimana muka ini" batin Dhira ketika mengetahui siapa orang itu.

Siapa lagi kalau bukan Andra.

Dhira beranjak dari duduk, "Gue minta maaf kalau udah sering nabrak lo, gue minta maaf kalau waktu itu ngeganggu lo, dan gue minta maaf udah nuduh lo. Gue permisi" selama mengucapkan kata-katanya ia hanya menunduk, lalu ia meninggalkan rooftop itu.

Merasa atau tidak sudut bibir Andra tertarik yang menghasilkan lengkungan senyum tipis. "Lucu" batin Andra.

Setelah meninggalkan rooftop tadi, Dhira mempercepat langkahnya menuju lantai tiga. Dimana lantai tiga itu letak kelas XIIA IPA 1, yang lebih tepatnya kelas Dhira.

Bel berbunyi sudah lima menit yang lalu, Dhira berharap guru yang mengajar belum memasuki kelasnya.

Sampai dikelas Dhira bernafas lega, "Sesuai harapan" batin Dhira.

"Lo dari mana, Dhir?" tanya Lisa ketika Dhira sudah duduk.

"Rooftop"

"Aduh gue malu banget, Lis" lanjut Dhira sambil mengusap wajahnya kasar.

"Malu kenapa, Dhir?" tanya Rika

"Jadi..." ucapan Dhira terputus, karena guru yang mengajar masuk, "Selamat siang anak-anak" ucap sang guru

"Siang bu" balas murid serempak

Rika menoleh ke Dhira, "Istirahat lanjut" ucap Rika yang dibalas anggukan Dhira.

Mapel fisika yang diajar oleh guru yang bernama bu Zeze yang masih muda dan cantik diselingi rayuan dari siswa untuk sang guru.

Bu Zeze yang dikenal dengan guru yang asik dibawa bercanda, akan tetapi kalau bu Zeze lagi menjelaskan materi beliau dikenal tegas.

"Anak-anak apakah ada yang tidak dimengerti?" tanya sang guru.

"Ada bu" ujar salah satu siswa yang bernama Langit.

"Yang mana yang tidak dimengerti Langit?"

"Yang itu lo, bu. Yang ibu nggak mengerti perasaan saya ke ibu" ucap Langit tanpa malu.

"Mana mengerti saya perasaan kamu. Coba kamu kasih kode-kode dulu, siapa tahu ibu bisa mengerti sedikit demi sedikit" ucap sang guru dengan nada bercanda.

"Saya aja ngasih kode keras, tetap aja bu si gebetan nggak mengerti perasaan saya" ujar Rika

"Lo mungkin salah orang, Rik. Coba sama gue, lo nggak perlu ngasih kode gue udah ngerti perasaan lo" timpal siswa yang bernama Riko sang ketua kelas XIIA IPA 1.

"Males banget gue sama ketua kelas sok berkuasa dan suka ngatur-ngatur orang"

"Gue suka ngatur itu supaya nanti rumah tangga kita tertata rapi"

"Males banget gue. Jadi pacar lo aja gue ogah, apalagi jadi istri lo"

"Jangan ngomong kayak gitu Rika. Kalau kejadian kamu nikah sama Riko baru tahu kamu. Nama kalian berdua aja hampir sama" ujar bu Zeze

"Ibu nggak asik. Ibu malah dukung si rokok dari pada saya" rajuk si Rika

"Nama gue Riko bukan rokok" sahut Riko kesal, karena namanya diganti-ganti.

"Beda tipis doang, lo aja yang ribet"

"Tapi gue nggak terima kalau lo ganti nama gue gitu aja" ucap Riko emosi

"Selow dong mas" ujar Rika santai

"Udah panggil mas-mas aja, siap banget lo jadi istri gue. Yaudah nanti sore gue kerumah lo deh buat ngelamar lo" kata Riko

"Ciieeee Rika" sorak satu kelas

"DIAM LO PADA" teriak Rika

"Sudah anak-anak" bu Zeze menengahi

"Pelajaran sampai disini saja. Di rumah jangan lupa belajar." ucap bu Zeze

"Belajar tuk mencintai ibu, eeaakk" ucap Langit, sedangkan bu Zeze yang mendengar ucapan siswanya hanya geleng-geleng kepala dan berlalu meninggalkan kelas.

Tak lama bu Zeze meninggalkan kelas, guru yang mengajar jam selanjutnya masuk.

Dua mata jam pelajaran berlalu, istirahat kedua juga sudah berlalu, dan sekarang jam menunjukkan pukul tiga, yang berarti jam pulang SMA Angkasa.

Sekarang Dhira dkk. berjalan beriringan dikoridor sekolah menuju parkiran, "Kalian nginep lagi di apartemen Rika?" tanya Dhira ke Lisa dan Hana.

"Iya" jawab Lisa

"Rika, gue boleh nginep di apartemen lo nggak?" tanya Dhira ke Rika

"Dengan senang hati" jawab Rika

Dalam perjalanan menuju ke apartemen didalam mobil hanya ada pembicaraan ringan masalah cewek-cewek.

Sesampainya di apartemen Rika, mereka berempat langsung menghempaskan tubuh mereka ke sofa.

"Nanti malam kita ngapain ya biar seru?" tanya Hana

"Kita main D aja, kan nambah orangnya pasti seru" usul Rika

"D apaan dah Rik?" tanya Dhira

"Dare alias tantangan" jawab Rika

Lisa menggeleng cepat, "Gue nggak mau. Tantangannya konyol semua" ucap Lisa

"Gue setuju Lis. Apalagi kalau yang kena gue, makin parah dah tantangannya" timpal Hana

"Tunggu deh. Perasaan nama permainannya TOD deh, benar nggak sih?" ujar Dhira

"Emang TOD, tapi kita ambil darenya aja. Kalau truth nggak seru. Pertanyaannya palingan 'nama mantan lo siapa?' 'berapa banyak lo punya mantan?' 'lo suka siapa?' sumpah deh itu pertanyaan bocah SD semua" jelas Rika

"Gue tetap nggak mau kalau main D" ujar Hana

"Mendingan kita malam ini maskeran, setuju nggak?" usul Hana

"Nggak, gue males" tolak Rika dengan cepat

"RIKA! KAKAK MU YANG GANTENGNYA NGGAK ADA UJUNGNYA INI UDAH PULANG. KAKAK MU INI JUGA BAWA TIGA CURUT KELAS ATAS" teriak Dion

"Bisa nggak jangan teriak? Kasihan telinga gue dengar suara lo itu" ucap Rika

Dion tidak menanggapi ucapan Rika, "Weeh ada Dhira nih" ucap Dion yang dibalas senyum oleh Dhira.

"Jangan terlalu manis senyumnya dong Dhir, bisa-bisa diabetes abang" celetuk Eky

"Gombalan lo receh banget sih, Ky" ujar Lisa

"Serah gue dong. Mulut-mulut gue juga, kok lo yang repot"

"Bacot lo pada" ucap Andra buka suara

"Frozen kalau bicara mah langsung nusuk ke hati" ujar Hana

"Eh Frozen mumpung lo ketemu Dhira, cepatan lo minta maaf ke dia!" ucap Rika

"Kenapa minta maaf?" tanya Andra

"Malah nanya kenapa. Lo nggak sadar dengan tatapan lo itu yang bikin Dhira ketakutan" ujar Rika

"Itu kan udah dari sananya. Seharusnya dia yang minta maaf ke gue, karena dia udah nuduh gue yang mau bunuh dia"

"Kan dia udah minta maaf pas di rooftop tadi. Jadi lo sekarang yang minta maaf"

"Nggak" tolak Andra dengan nada dinginnya

"Harus minta maaf" paksa Rika

"Nggak" tolak Andra lagi

"Udah turutin aja lah, Ndra kata Rika, kalau kayak gini mulu, makin ribet berurusan sama Rika" ujar Dion

"Ngomong maaf aja susah banget sih lo Frozen" sungut Rika

"Maaf" ucap Andra terpaksa.

-----

Jangan lupa VOTEMENTnya ya para readers 😊😊

Jangan lupa juga saran dan kritiknya. Saran dan kritik dari kalian sangat berguna bagi author, biar author bisa nulis lebih baik lagi.

TBC terus Readers

Continue Reading

You'll Also Like

887K 66.1K 31
ace, bocah imut yang kehadirannya disembunyikan oleh kedua orangtuanya hingga keluarga besarnya pun tidak mengetahui bahwa mereka memiliki cucu, adik...
960K 14K 26
Klik lalu scroolllll baca. 18+ 21+
21.3M 1.1M 59
#1 in teenfiction 10.6.2017 [TELAH TERSEDIA DI SELURUH GRAMEDIA INDONESIA] "Mulai sekarang lo jadi pacar gue!" ucap Darka dengan tatapan datarnya. ...
2.8M 130K 63
Gue selalu mencintai lo dengan sabar. Sebagian cerita di private, jangan lupa follow sebelum membaca 😉 #910 in teenfiction (03/04/2018) #710 in teen...