Nadhira

By maulinasabel

3.7M 109K 1.2K

[Complete] Gimana kalau kalian memiliki perasaan bersalah sehingga sulit berdamai dengan masa lalu? Pernah ng... More

satu
dua
tiga
empat
lima
tujuh
delapan
sembilan
sepuluh
sebelas
dua belas
tiga belas
empat belas
lima belas
enam belas
tujuh belas
delapan belas
sembilan belas
duapuluh
duapuluh satu
duapuluh dua
duapuluh tiga
duapuluh empat
duapuluh lima
duapuluh enam
duapuluh tujuh
duapuluh delapan
duapuluh sembilan
tiga puluh
tigapuluh satu
tigapuluh dua
tigapuluh tiga
tigapuluh empat
tigapuluh lima
tigapuluh enam
tigapuluh tujuh
tigapuluh delapan
tigapuluh sembilan
empatpuluh
empatpuluh satu
empatpuluh dua
Cast
empatpuluh tiga
empatpuluh empat
empatpuluh lima
empatpuluh enam
empatpuluh tujuh
empatpuluh delapan
empatpuluh sembilan
limapuluh
Part of Nadhira
Follow

enam

81.5K 2.7K 39
By maulinasabel

uhuk...uhuk...uhuk

Dion yang sedang asik makan tiba-tiba tersedak, karena ada mengagetinya. Ia langsung mengambil minumannya, untuk meredakan keseleknya. Ia meminumnya sampai tersisa setengah.

"Anjing, kurang kerjaan banget sih nih orang ngagetin gue" ucap Dion geram setelah minum, lalu ia menoleh ke belakang mencari tahu siapa pelaku yang mengagetinya.

"Ngatain adeknya anjing, dasar kakak laknat" ucap Rika menjitak kepala Dion.

Yap. Orang itu Rika, yang tak lain tak bukan adalah adeknya si Dion.

"Lo yang laknat, gue lagi makan dikagetin. Kalo gue mati gara-gara keselek lo mau tanggung jawab?"

"Kalau lo mati gue bersyukur, karena populasi playboy cap tikus kayak lo itu berkurang dimuka bumi"

"Benar-benar adek laknat lo. Gue nggak ada baru tahu rasa lo. Nggak ada lagi nanti yang nemenin kesupermarket malam-malam buat beli roti tawar bersayap" oceh Dion

"Omes lo" ucap Rika yang sudah memakan makanan punya Dion.

"Benar-benar laknat lo, makanan gue tuh, enak aja lo main embat aja" Dion benar benar geram melihat kelakuan adeknya itu.

"Gue lapar. Masa lo tega ngebiarin adek cantiknya ini meninggal karena kelaparan. Kan nggak lucu kalau ada berita 'Arika Fragaska meninggal karena kakaknya si Redion Fragaska tidak memberi makan'" oceh Rika dengan nada dramatis

"Dasar kaleng rombeng" gumam Dion

"Gue dengar" ujar Rika

Brakk.

Eky menggebrak meja, karena gregetan melihat drama Dion dan Rika, "STOP!!! Muak gue lihat drama lo berdua" ucap Eky geram.

Semua penghuni kantin memandang ke meja yang mereka duduki, karena mendengar gebrakan meja.

Semua pandangan penghuni kantin mengarah ke Eky. Eky dipandang semua orang yang ada dikantin ia hanya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, lalu ia kembali duduk.

Dion dan Rika menahan tawanya karena melihat Eky yang menahan malu, sedangkan Dista hanya geleng-geleng kepala, kalau Andra jangan ditanya lagi, ia hanya diam dan menikmati makannya yang dari tadi belum habis.

"Puas lo berdua buat malu gue" ujar Eky

"Lo sendiri yang buat, malah kita disalahin." ujar Dion

"Tahu ah gelap. Sekarang gue mau nanya ke Rika"

Merasa namanya disebut Rika langsung menoleh ke Eky, "Nanya apaan ?" tanya Rika

"Kenapa lo sendiri aja? Mana yang lain?" tanya Eky

"Nggak usah bertele-tele deh Ky, lo cariin Dhira kan?"

"Tahu aja lo"

"Tuh orangnya" tunjuk Rika menggunakan dagunya, ketika melihat Dhira, Lisa, dan Hana baru memasuki kantin.

Mereka bertiga berjalan menuju ke arah Rika. Mereka langsung duduk diposisi yang masih kosong. Meja kantin itu memang dasarnya untuk berdelapan orang.

Pandangan Dhira berhenti ketika menangkap seseorang yang ia kenali, orang yang ia kenali itu duduk dihadapannya.

Orang yang dikenali Dhira merasa ada yang memandangnya, lalu ia mendongakkan kepalanya yang sedari tadi hanya menunduk.

Ketika pandangan mereka bertemu, Dhira langsung memutuskan kontak mata itu.

"Rik, lo harus lihat orang yang dihadapan gue! Orang itu yang selalu gue ceritain, yang gue bilang orang itu mau bunuh gue" bisik Dhira ke Rika yang duduk disebelahnya.

Kenapa Dhira membisikkan ke Rika, karena Rika paling semangat kalau mendengarkan cerita Dhira tentang orang yang mau bunuh dia.

"Hah masa sih si Andra?" tanya Rika bingung dan dengan nada santai.

"Oh, namanya Andra. Gawat nih, Rika nyebut namanya kenceng banget lagi. Kalau dia sadar gue yang nabrak dia, kan bahaya." batin Dhira

Mendengar namanya disebut, Andra menoleh ke sumber suara, ia mengernyit bingung, karena namanya disebut.

Ia bertanya, "Kenapa?"

"Dengar kan dia. Aduh takut gue jadinya. Mendingan gue kabur aja deh" batin Dhira

"Lo mau bunuh orang, Ndra?" tanya Rika polos yang membuat Andra bingung, dan pertanyaan Rika langsung menjadi daya tarik oleh sahabat-sahabatnya.

"Hah, Andra mau bunuh orang? Siapa orangnya? Ndra, nyebut. Ingat tuhan, Ndra. Kenapa lo mau bunuh orang, Ndra? Lo nggak takut dosa mau bunuh orang?" tanya Eky bertubi-tubi.

Andra mendengus kesal, ia langsung memberikan tatapan dinginnya ke Dhira.

"Mati gue. Tatapan tajamnya keluar lagi. Duhh Rika kok hari ini otak lo jadi polos banget sih. Mendingan gue kabur aja lah" batin Dhira ketika Andra memberi tatapan tajamnya.

Sebenarnya hanya tatapan dingin yang diberikan Andra, akan tetapi pendapat Dhira itu tatapan tajam yang mau bunuh orang.

"Gue ke toilet dulu ya" ucap Dhira bohong

Dhira meninggalkan kantin begitu cepat, entah kenapa Dhira mempersepsikan tatapan itu tatapan membunuh.

Lisa baru menyadari sesuatu langsung menepuk jidatnya.

"Kenapa lo, Lis?" tanya Hana

"Aduh Rika kenapa otak lo hari ini polos banget sih. Biasa-biasanya juga nggak kayak gini." cerca Lisa

"Kenapa sih, Lis? Gue lagi sibuk nih lihat live instagram oppa-oppa gue" ujar Rika

"Dhira itu ketakutan Rika" ucap Lisa benar-benar geram

Terjadi keheningan.

1 detik.

3 detik.

5 detik.

"ASTAGA NAGA BINTI JANDA SUMPAH DEMI APA. GUE BARU INGAT" teriakan Rika membuat semua orang dikantin menatapnya.

Rika yang ditatap semua orang dikantin ia tidak perduli.

"Ini semua gara-gara Andra. Coba deh, Ndra tatapan lo itu dilembut-lembuti dikit aja, pasti nggak bakal kayak gini" oceh Rika yang membuat Andra bingung, karena ia tidak tahu menahu jadi bahan tuduhan.

"Kok gue?" ujar Andra sambil menunjuk dirinya sendiri.

"Dhira anak baru disini. Jadi dia nggak tahu tentang lo. Tatapan dingin lo itu menurut dia tatapan tajam yang mau bunuh orang" cecer Rika

"Lisa cepetan lo telpon Dhira! Kasihan dia kalau gitu terus. Bisa-bisa tertekan mentalnya, terus kalau ia stress sama dengan gila, nama sekolah kita jadi jelek. Cepet Lis! Cepetan" sambung Rika heboh

Menunggu sambungan telpon terhubung, "Ini semua sumber masalahnya dari lo Frozen" omel Rika sambil menunjuk persis didepan mata Andra.

Andra mengidikan bahunya acuh, lalu ia melenggang pergi meninggalkan meja kantin itu. Bertepatan Andra meninggalkan meja itu, telpon terhubung dengan Dhira.

Handphone diloudspeaker, dan diletakkan ditengah meja, "Halo, Dhir. Lo harus dengerin gue baik-baik! Oke" ucap Rika

"Ada apaan?" tanya Dhira diseberang sana

"Pokoknya lo dengarin baik-baik aja. Omongan gue jangan sampai terlewat sedikit pun" cecer Rika

"Bacot banget sih lo. Gue ajalah yang ngomong" ucap Lisa

"Gue aja" ucap Rika sambil memelototi Lisa

"Halo...halo...Rika, mau ngomong apa sih? Kok malah debat disana"

"Andra itu bukan pembunuh. Dia juga nggak mau bunuh orang. Tatapan ia itu memang udah dari sananya, jadi lo nggak usah takut" jelas Rika

"Serius?"

"Serius. Jadi lo nggak perlu lagi takut. Aman lah pokoknya lo sekolah disini"

"Makasih ya, Rik. Yaudah gue mau menikmati ketenangan dulu"

"Lo sekarang dimana, Dhir?"

"Disuatu tempat yang penuh dengan ketenangan. Yaudah ya, bentar lagi juga gue balik kelas kok" Dhira mematikan telponnya secara sepihak.

"Lah malah dimatiin" ucap Rika kesal

"Udah biarin aja dulu, mungkin Dhira butuh sendiri untuk menenangkan dirinya dulu" ujar Lisa

"Cabut bro. Disini penuh dengan drama ciwi-ciwi" ujar Dion

"Gue juga bosan disini. Masa kita dari tadi kayak orang bego, plenga-plengo nggak jelas lihatin mereka yang entah membahas apa. Kita ada disini tapi mereka nganggap kita kayak nggak ada" timpal Eky

"Namanya juga cewek" timpal Dista lagi.

Mereka bertiga beranjak meninggalkan kantin. Sedangkan para cewek-cewek menanggapinya dengan santai.

-----

Jangan lupa VOTEMENTnya ya para readers 😊😊

Jangan lupa juga saran dan kritiknya. Saran dan kritik dari kalian sangat berguna bagi author, biar author bisa nulis lebih baik lagi.

TBC terus Readers

Continue Reading

You'll Also Like

3.3M 239K 83
"Aku pacarmu, tapi aku bukan prioritas mu." -Anastasya "Cinta dan sahabat adalah dua hal yang tidak bisa aku pilih." -Farel Arega #Rank 1 tersakiti (...
1M 32.1K 45
-please be wise in reading- ∆ FOLLOW SEBELUM MEMBACA ∆ Tentang Vanila yang memiliki luka di masalalu dan tentang Vanila yang menjadi korban pelecehan...
MARSELANA By kiaa

Teen Fiction

4.3M 251K 54
Tinggal satu atap dengan anak tunggal dari majikan kedua orang tuanya membuat Alana seperti terbunuh setiap hari karena mulut pedas serta kelakuan ba...
8.4M 485K 75
Sebab, sejauh apapun Agatha berusaha mendapatkan hati Bara semuanya akan tetap sama; percuma. Untuk apa melakukan hal yang sia-sia, kan? Sama saja se...