love poison

By LeniKSari7

34.1K 2.3K 133

bagaimana jika seorang stefan william yang dari kecil kenal dengan yuki kato dan setelah beranjak SMP mereka... More

LP1
LP2
LP3
LP 4
info
LP6
LP7
cast
LP8
LP9
LP10
gaje
LP 11
LP12
LP 13
lp14
LP 15
LP 16
EPILOG

LP 5

1.5K 128 4
By LeniKSari7

halooo bagaimana 4 chapter ini!!! mau lajuttttt!!!!!

maaf ya kalo banyak typo bertebaran aku mata nya rabun dan males benerinnya!!!!hehehe

coba kita cek 

#teamstefki

#teammaxki

aduhh max kamu baik banget deh aku mau juga loh!! ( nangis sambil nyemilin remahan ciki komo) :)

Sambil dengerin lagunya juga
Lagunya calon suami aku
😂✌

Zayn - dusk till dawn

Sementara Chika dan yang lain mengikuti Yuki dan Max. Samuel dan yang lain sibuk memotongdaging ayam dan ikan. Juga mengupas beberapa jagung. Mereka tidak terlalupenasaran. Toh, Maxime sudah terbukti bisa menjaga Yuki.

"Max,kita mau kemana?" "Udah,lo ikut aja" Max menjawab tanpa menoleh kepada Yuki yang ada di belakangnya.Yuki melihat-lihat rumah Max, Max membawa Yuki masuk ke dalam sebuah kamar yanggelap.
"Maxkita ngapain masuk ke sini. Ini kenapa gelap banget" Yuki mempererat genggamannyapada Max. "Losiap?"
Max mendekat ke arah Yuki, 

ia membalas genggaman tangan Yuki tak kalaherat sambil memegang saklar lampu lalu menekan saklar lampunya.

Yukimenutup rapat mulutnya. Matanya terbelalak. Tidak kalah terbelalak denganChika,Vebby,dan Aza yang melihat apa yang Yuki lihat.

 Ruangan besar itu tidakada perabotan atau sejenisnya. Kosong. Tidak. Tidak kosong pada bagian dindingbahkan atap.
Semuanya penuh dengan foto Yuki. Lukisan. Dari Yuki masih SMP, diJepang, di bandara, taman, semuanya. Memenuhi seluruh dinding kamar itu. Kamarseluas itu. Yuki melihatnya berkaca-kaca dan masih tidak sanggup mengeluarkansepatah kata pun.

"Maaf..maaf kalo kesannya gue kayak pshyco. Gue udah suka sama lo sejak lo gangguingue dulu. Gue jadi kagum sama lo. Meski lo seenaknya dulu. Dari sejak itu, gueselalu ngumpulin foto lo. Jadi secret admirer lo Ki.. maafin gue kalo gue gasengaja bikin lo takut gara-gara ini"

Max menatap sendu wajah Yuki yang masihterperangah. Kedua bola mata gadis itu bergerak melihat satu persatu fotonya.

Vebby segera mengeluarkan handphonenya. Ia memotret moment itu. Max benar-benarlaki-laki yang luar biasa. Dan Vebby masih kesal dengan fans Max yang seenaknyamenjudge Yuki. Mereka harus lihat.
"Max....ini semuanya, elo yang kumpulin?"
"Iya..maaf kalo lo ga-" Yuki langsung memeluk Max erat.
"Makasih.. makasih Max.."Yuki memeluk Max seerat yang ia bisa.
"Lo ga marah?" Max memastikan
"Ga mungkin gue marah Max.. semuanya luar biasa, lo luar biasa Max. Makasih banget"
Maxtersenyum manis. "Gue bakal selalu bikin suprise.. gue bakal selalu jagain loKi."
Stefanbaru saja sampai di rumah Max. 

Dia mengenakan celana jeans panjang denganatasan kemeja lengan panjang. Dia tidak bersama Lona. Stefan tidak berhubungandengan Lona sejak kejadian di taman. Dia pikir dia butuh waktu untuk sendiridan merenung. 

Meski dia tau bahwa gadis itu pasti sedang menangis sekarang.Stefan melangkah ke rumah Max. Dia tidak terkejut seperti sahabat-sahabatnya,toh.
Miliknya memang lebih besar dari Max.

Ahyardan Joshua yang paling berisik di taman belakang. Sibuk memperebutkan tempatuntuk membakar ayam juga ikan. "Jolo gaboleh egois sama kembaran!" "Eloyang gaboleh egois yar! Gua udah duluan tau disini"
"Ga,ini panggangan buat manggang ayam!"
"Lubuta? Ini buat ikan!" Joshua menunjukan ikan ke depan wajah Ahyar "Lutuh yg buta! Ini buat ayam bego!"
Ahyar tak mau kalah, ia pukul badan ayam ituke wajah Joshua. Terjadilah perang ayam dan ikan antara mereka. "Gila,ternyata yang ribut itu mereka berdua? Gua kira ada orang sepuluh disini"
Stefan yang baru datang langsung duduk di sofa yang telah di sediakan di tamanbelakang itu. Samuel dan Rizky tertawa geli melihat adu ayam-ikan itu.
"Merekasih bukan gila lagi, udah expert ga warasnya"
Tambah Rizky "Eh,cewek-cewek mana?" tanya Stefan
"Katanyalagi nyelidikin si Max mau bawa Yuki kemana" Stefanmengerutkan kening, "emangnya kemana?" Samuelmengangkat bahu,
"ya kita percaya sama Max, gamungkin lah dia ngapa-ngapainYuki. Kalo cinta ya ngejaga, dan gue liat Max sayang dan bisa jadi pelindungbuat Yuki"

Stefan diam sambil menebak-nebak. Pikiran jadi tidak jernih. Ini rumah Max. Bisa sajaMax berbuat macam-macam. Tapi..
"Guys!"Chika,Vebby, dan Azana kompak berteriak. Semuanya menoleh ke arah tiga gadisitu, tak terkecuali Ahyar dan Joshua dengan muka yang penuh bau amis ayam danikan. "Adaapaan?" tanya Rizky "Iya,heboh banget sih kalian"
"tauga tau ga tau ga!!!" pekik Vebby sambil berjalan cepat ke arah para anaklaki-laki,
diikuti oleh Chika dan Azana "ya gataulah" Jawab Stefan
"Maxso sweeeettttttt bangeeettttttttt!!!!!" teriak Vebby lebih kencang danmemaksakan orang yang berada di radius 2 meter dari mereka untuk menutuptelinga.
"Bener!Gila ya, kita aja gatau dia sampe segitunya sama Yuki" tambah Chika setelahmelepaskan tangan dari telinganya
"emangMax ngapain lagi? Tu anak banyak amat ide" Samuel terkekeh

Vebbymemperlihatkan foto yang adadi iPhonenya. Ahyar,Joshua,Samuel,Rizky,dan Stefanlangsung mendekat untuk melihat foto itu. Samueldan Rizky sedikit terkejut,
"itu serius seluruhnya foto Yuki?" Samuelmenggelengkan kepalanya tidak percaya
"Seriustau, kita ngeliat pake mata kita sendiri. Bahkan lebih amazing lagi daripadayang di foto." "kalianngeliatin apa sih?"
Max dan Yuki baru datang, Max terus merangkul bahu Yuki. "Taunih, kayaknya seru banget"
Yuki dan Max berjalan ke arah mereka Vebby langsung me-lock iPhonenya lalu menyimpan ke dalam saku,
"Ga-gapapa kok Yuk,Max...." "Kalianliat apa hayo! Kok ga ngasih tau gue?" Yuki merengut, Max menusuk-nusuk pipiYuki menggunakan telunjuk.
"Pipi lo kempes ga kalo gue tusuk gini?" Yuki menatap Max tajam, 

lalu bule anime ituberhenti

"gapapa serius, gue Cuma ngeliatin tas tas mahal gue gitu"
"oh.."Yuki ber-oh ria.
"udah siap belum panggangannya? Laper tau" Yuki melihat kesekeliling dan matanya tertuju pada Ahyar dan Joshua.
"LO BERDUA NGAPAIN!!!!BAU!!!" teriak Yuki
"Yar,Jo, kalian pada ngapain sih? Cuci muka dulu sanah" ucap Max, bule anime itumenarik tangan Yuki untuk duduk di sofa.

Stefan terus menatap Yuki yang berada dalam rangkul Max. Gadis itu terlihat lebihmanja ketika bersama Max. Terlebih lagi dandanannya malam ini. Sangat menggemaskan.

Jantung Stefan berdegup kencang melihat Yuki. Tapi disaat yangsama jantungnya juga nyaris sekarat karena terlalu sakit melihat Max yangberada di samping Yuki. Bukan dia.

"Ehemehem" Vebby berdehem, sambil tersenyum penuh misteri. Hal yang sama juga dilakukan sahabat-sahabatnya, kecuali Stefan tentunya "Kalian kenapa? Batuk kok masal" timpal Yuki, Max menatap wajah sahabat-sahabatnya satupersatu "Iya,aneh" tambah Max

"Max,buatin ayam bakar titik!" pinta Yuki sambil menatap wajah Max, gadis itukembali mengelokkan bandana telinga kucingnya yang sedikit miring.
"Adasyaratnya tapi" Yukimemincingkan matanya,
"lo tumben pamrih, jahat nih?" "YahKi, sekali-sekali kek pamrih. Yaya?" Yukimendengus kesal,
"Hng, iyadeh. Apa syaratnya?"

Maxmengambil kedua tangan Yuki lalu meletakkannya di atas pahanya. Yuki hanyamelihat apa yang di lakukan Max.
Max mengepalkan kedua tangan Yuki, lalumengangkat tangan Yuki ke sisi pipinya. "kalo kata orang korea itu, Gwiyomi"ucap Max terkekeh.

"Ihkalo gini sih gue juga tau, jadi lo mau gue ngapain? Gwiyomi gitu??" "Engga,pengen ambil foto lo yang bener-bener kayak kucing. Pake posisi yang tadi ya"Max mengeluarkan iPhonenya, menekan aplikasi Instagram dan siap-siap untukmemotret yang langsung terupload ke Instagram.

Yukimenutup matanya erat, bibir bawahnya menumpuk ke bibir atasnya, posisi yangsangat menggemaskan. Max langsung memotret Yuki. "nah udah, bentar bentar" 

Maxmengetik caption.
Kitty Cat baby. She owns me. All of me. Yuki, I'll be your protector.

Yukimenatap Max sambil tersenyum lebar dan manis, "Ayo Max, panggangin ayam!!" Vebbydan yang lain tersenyum bahagia melihat pasangan baru itu. mereka tidak banyakberubah.

Tapi sahabt-sahabatnya bisa merasakan kebahagiaan mereka. sangatbahagia. Sekawananitu sibuk memanggan ayam, ikan, dan juga jagung. Max sengaja membuat pestaperayaan kecil ini. Malam itu penuh oleh tawa sekawanan itu, termasuk Stefan.

Meski Max selalu nempel pada Yuki, tapi sahabat-sahabatnya memang tidaktergantikan.

 Apalagi Ahyar dan Joshua selalu mengocok perut mereka dengantingkah kembar tapi tak sama juga tak sedarah.

"Yuki kalo makan udah kayak si Patty anak kelas sebelah. Yang badannya kayak drum ituloh. Ga bisa berenti. Tapi kenapa tetep singset itu body" Ahyar mengomentarimakan Yuki yang banyak.
"Hush,gaboleh ngehina orang kayak gitu" Azana menatap tajam Ahyar "Iyai ya maaf"
"Iyajuga sih, Yuki kalo makan emang ga bisa berenti. Banyak pula" ucap Chikamenyetujui
"Yanganehnya, badannya malah tetep gitu gitu aja." "Badannyaemang kayak gini gini aja, Yuki kan bantet. Tapi liat pipinya, semua lemaknyalari ke pipi nya nih nih"
Max ikut nimbrung sambil mencubit pipi gadisnya.

Yukimeringis pelan sambil mengusap pipi tembemnya yang memerah Sekawanan itu kompak tertawa, yang di katakan Max benar. Pipi Yuki memang begitu tembem.Menambah kesan imut dan cute. "Max tau banget nih kalo tentang Yuki hahaha"

"Eh kita cerita-cerita aja yuk, sambil makan nih. Ayam,ikan, jagungnya udah abiskita panggangin semua. Sekarang tinggal cerita aja" sekawanan itu tengah dudukdi sofa sambil menyantap makanan.

"Mau cerita apa ya enaknya, eh iya Sam. Gue mau nanya, lo kan sama Chika jadiannyamendadak gitu. Ceritain kek sama kita gimana kalian jadian?" Tanya Rizky danbalas anggukan seluruh sahabatnya "Ehem,jadi gini ceritanya.. dulu, Chika pernah ketemu gue waktu gue masih di KL.Chika kayak anak ilang di KL. Jadi gue tanya, dia bilang dia ketinggalan busstudy tournya dia.." "Ohjadi yang Chika study tour ke KL?" Vebby memotong "IshVebby, jangan motong motong. Lanjut Sam"
"Yajadi gue ajak aja ke apartemen gue, abis kasian. Mana cewek cantik juga. Terusdari situ kita mulai deket. Dia beda. Di mata gue dia baik, dia asik, jadi guemutusin buat nyusul dia ke Jakarta. Ya soal nembak, emang ga seromantis Maxnembak Yuki. Tapi ya untungnya dia nerima gue hahaha" Sambung Samuel sambilmenatap Chika yang tersenyum manis "Ciee,duh kalian itu langgeng banget berarti ya. Rahasianya apa?" tanya Vebby "gaada sih, ya kalau ada masalah.. atau gasuka sama sesuatu, kita harus terbuka.Kadang gue risih sama Sam yang banyak banget yang ga dia suka. Kadang juga diasensitif, kadang dia pengertian banget. Tapi gue tau, meski Sam kayak gitu. Dia cinta sama gue."

Chika dan Sam saling menatap "Aduhsohib kita udah punya pacar semua Yar, kita kapannnn" Joshua memeluk Ahyar "siVebby tuh belum Jo" Ahyar memeluk Joshua "Vebbysih ga laku!" heels Vebby mendarat dengan mulus di kening Joshua sampai Joshuatelentang di rumput. 

Semuanya tertawa melihat mereka.

"Longantuk?" Max melihat Yuki yang mulai sedikit diam, Dia melihat jarum pendekjam tangannya menunjukkan pukul 1 dini hari. Yukimenggeleng pelan sambil tersenyum ala kadar, "jangan bohong, gue antar ke kamarya?"

Max mengelus pipi Yuki lembut "gakok, gue masih mau sama kalian.. jarang banget kita ngumpul kayak ginis emaleman" Yuki menatap Max dan membiarkan laki-laki itu mengusap pipinya
"jangan bandel" Max segera berdiri dan menggendong paksa tubuh Yuki, "Aaaa Max! Guebisa jalan!!!" Teriak Yuki sambil meronta-ronta, tapi Max lebih kuat danakhirnya Yuki menyerah.
"Za,tidur juga gih sama Yuki" Rizky menepuk pelan puncak kepala Azana "Gapapakalo aku tinggal?" "Gapapasayang, sleep well ya" Rizky mengecup lama kening Azana, Azana tersenyum.
"Chik, Veb. Tidur juga yuk" "Iya,gih sanah" Samuel mengecup pipi Chika lembut,
Chika juga melakukan hal yangsama. "Guedi cium siapaaaaaa" Vebby menggerutu Ahyar melepaskan sendalnya,
"mau lo di cium sendal gue?" Vebby langsung beridri dan menepuk kepala Anjar, ketiga gadis itu mengikuti arahjalan Max.

Max merebahkan tubuh Yuki di atas ranjang dengan bed cover berwarna putih polos, iaduduk di tepi ranjang sambil menarik selimut untuk gadisnya. Yuki terus menatapMax. "Apa?Baru sadar kalo gue ganteng?" Max tersenyum jahil ketika mendapati Yuki tengahmenatap dirinya "Pede,Max.. makasih ya.." Yuki menggenggam tangan Max erat "GaKi, makasih.." Max tersenyum, diangkatnya kedua tangan Yuki.

Max membenamkanwajahnya di kedua tangan Yuki, menciumnya sedikit lama. "gue sayang lo Ki, loharus inget.. meski gue udah ga ada di dunia ini, gue bakal selalu ngelindunginlo, gue selalu ada di samping lo ketika lo sedih, gue bakal selalu di belakanglodan ngedorong lo ketika lo akan jatuh, gue bakal bantu lo berdiri ketika logabisa bangkit. Dan itu bukan Cuma sekedar gombalan Ki" Max menatap wajah mataYuki serius. Yukimelepas satu tangannya dari genggaman Max, mengusap pipi berlesung dalamkekasihnya. Mengecup pipi itu sekilas,
menahan segala malu yang ia rasakan,"Max, gue beruntung udah jadi milik elo" Yuki langsung saja rebahan dan menutupkepalanya dengan selimut.
Max masih terpaku, ia menyentuh pipinya yang telah di cium Yuki. Buru-buru ia sadarketika

 Chika dan yang lain masuk ke kamar itu,
"Night princess, sleep well ya"Max langsung mengecup puncak kepala yuki yang tidak tertutup selimut lalukeluar setelah tersenyum simpul pada ketiga gadis itu.

Sebulan telah berlalu, dan selama sebulan itu hubungan Max dan Yuki bertambah erat.

Bahkan sedikit demi sedikit perasaan Yuki pada Stefan terkikis.

Stefanduduk di antara teman-temannya, ia ingin menjelaskan sesuatu, "Gua bakal pindahke LA." Sontaksemua sahabatnya menatap nya, ingin penjelasan lebih lanjut tidak terkecualiYuki.

"Bokap minta gua pindah ke sana, dia pengen gue siap buat nerusin semua bisnisnya.."sambung Stefan lagi, raut wajah laki-laki itu muram, tapi dia berhasil mengenakanPoker Face nya seperti biasa

"Kokmendadak gini sih Stef?" "Minggulalu, nyokap gua nelfon. Dia bilang jantung bokap kambuh. Dan gua pikir,gara-gara itu gua di minta buat nerusin sekolah disana" "Yah..Yuki balik, lo malah pergi. Persahabatan kita gini terus.. ada yang pergi adayang pulang" ucap Azana
"Sorry guys, kalian ke bandara ya besok? Gua take off jam 9"
"Past ikok Stef, kita bakal anter lo ke airport"
"Jangan lupain kita ya Stef, sering sering ngasih kabar ke kita. Jangan sombong lo"Ahyar dan Joshua menambahkan
"Kalian yang jangan ngelupain gua" Stefan menyunggingkan senyumannya, ia melirik Yukiterus menatap wajahnya. Dia tidak bisa menebak apa yang Yuki pikirkan.

Bandara internasional Soekarno-Hatta, ramai tidak, sepi juga tidak. Yuki melangkahkankaki masuk ke bandara itu. menurut instruksi Vebby yang telah sms denganStefan.

Yuki harus masuk langsung, dia akan mudah menemukan bule ganteng itu.sekali lagi Yuki melihat arloji bewarna emas, sekarang sudah jam 8 lewat 45,tapi teman-temannya tidak ada, bahkan Stefan juga tidak terlihat. "Udahlama nunggunya?" Yuki mengenal suara itu
"Stefan?"
"Siapa lagi?" Stefan duduk di sebelah Yuki
"Ini temen-temen kemana ya, bentar lagi lo take off tapi pada ga keliatan "Ga tau"Stefan menjawab singkat sambil tersenyum melihat wajah Yuki Yuki menoleh ke arah Stefan setelah matanya mengelilingi dan mengabsen tempat-tempatyang berada di jangkauan matanya,
jantung kembali berdegup ketika terjadikontak mata di antara mereka

Stefan sengaja tidak mengizinkan teman-temannya itu datang ke bandara, awalnya merekatidak mau. Tapi Stefan bilang, Stefan ingin mengatakan sesuatu dan hanya berduadengan Yuki disaat terakhir ia di Indonesia. Mau tidak mau, sahabat-sahabatnyaitu mengiyakan permintaan Stefan.

"Ki"Stefan mengeluarkan suaranya, sudah terdengar pemberitahuan kalau pesawat yangakan ke Los Angeles akan take off beberapa menit lagi.
"Apa?Ini lo mau take off, tapi semuanya malah ga ada"
Stefanmenarik tangan Yuki, mendorong gadis itu ke sebuah dinding besar berbentuksilinder, tubuh mereka berdua memang tidak terlihat dari balik dinding itu.

Yuki menatap Stefan bingung, sekaligus malu. Wajah Stefan begitu dekatdengannya. "L-lomau nga-ngapain.."
"Gua mau lu denger baik-baik kata-kata gua" Stefan memegang dagu Yuki, agar gadisitu tidak melihat arah lain selain matanya.
Stefan memegang kedua pergelangan tangan Yuki, dan mengangkat kedua tangan Yuki keatas kepalanya dengan tangan satu. Tapi cengkraman Stefan begitu kuat.
"Stef apaan sih, lepasin" Yuki berusaha menurunkan kedua tangannya
"Yuki,dengerin gua" Yuki langsung berhenti lalu melihat wajah Stefan "dengerin kata-kata gua dengan baik. Dan lu harus tanamanin kata-kata gua ini dalam otaklu, di ukir sekalian."
"A-apa.."
"Gua yang bakal milikin lu, bukan Max atau siapapun. 
Gua yang bakal memonopoli semuayang ada di elu, hati lu, tubuh lu, pikiran lu."

"Longomong apasih? Gue udah punya Max, lo udah punya Lona. Sadar dong" Yuki kesalmendengarkan kata-kata Stefan, tapi jauh dalam hatinya. Ia bergetar, ada rasayang tidak bisa di jelaskan. 

Yang jelas bukan amarah,kesal,atau sejenisnya.

Stefanmenyeringai,
"Lo belum tau gua Ki, dan kalo kata-kata gua itu ga terbukti. Hukumanyang gua kasih ke diri gua sendiri adalah kematian. Lu harus inget baik-baikkata-kata gua. Gua bersumpah bakal jadi satu-satunya orang yang milikin lu."
"Stefan,lo gila"
"Guaemang udah gila, jadi, jaga baik-baik tubuh lu ini. Karena semuanya bakal jadimilik gua"
"Stefstop dan lepasin tangan gue!"
Stefan langsung mencium bibir Yuki, melumat bibir Yuki bagian bawah, Yuki berusahamemalingkan wajahnya ke segala arah, Stefan dengan cepat memegang dagu gadisitu lagi, menciumnya dengan penuh nafsu, menghisap dan menggigit bibir bawahYuki juga mengulum bibir atas gadis itu.
ia berhenti setelah mendengarpanggilan terakhir untuk take off. Yuki menatap Stefan dengan tatapan yangtidak bisa di jelaskan. Gadis itu tidak menangis.

Ia mengutuki dirinya sendiri,seharusnya ia menangis.

"Guatau itu ciuman pertama lu Ki, dan gua bakal jadi orang serba pertama buat lu. Ingetitu sayang, meski lu menghindar di masa depan nanti. Gua bakal seluruh narik ludan ngikat elu." Stefan mengecup bibir Yuki sekilas lalu melepaskan tanganYuki, berjalan menjauh dari Yuki setelah ia tersenyum manis dan mengedipkan matanya pada gadis itu.

Yukimenatap punggung Stefan yang menjauh sambil meraba bibirnya, berulang ulangkali Yuki mengutuki dirinya sendiri, ia menepuk nepuk dadanya. Seharusnya iatidak berdebar, seharusnya ia berhenti memikirkan kata-kata Stefan. 

Di dalam hatinya yang paling dalam. Diam-diam Yuki berharap kalau kata-kata Stefan itu menjadi kenyataan.

Setelah sampai dirumah, Yuki mengecek iPhonenya, sudah cukup banyak sms juga chat dariteman-temannya. "Yuki,apa yang Stefan bicarain sama lo?"
"Yuki,maafin gue sama yang lain ya, kita Cuma gabisa nolak permintaan Stefan yang terakhir"
"dia ngomong serius apa sama lo?" "dari cara dia ngomong tadi malam, dia itu serius banget Ki. Gue gapernah liat Stefanserius banget gitu" Yukimembaca seluruh chat dan sms dari sahabatnya itu sambil menghembuskan nafasberat. 

Sahabat-sahabatnya sukses membuat hatinya goyah dengan Max. Kata-kataStefan terus berputar di kepalanya.
Sekali lagi Yuki menyentuh bibirnya, ciumanpertamanya.

"HaloMax, ada apa? Maaf ya gue lama" Yuki mengangkat telfon dari Max
"Gapapa,udah nganter Stefan ke bandaranya? Gimana tadi?" "Udahkok, lo ga marah?"
"GaKi, Stefan mungkin ada hal yang penting buat di omongin sama lo kan, minta maafmaybe. Tapi dia ga nembak elo kan?"
Dia ga nembak gue, tapi lebih parah darisekedar nembak.
"Ga kok Max, Max, gue tidur duluan ya? Gatau capek bangethari ini.." "Yaudah,sleep well ya sayang" Telfonmereka terputus.

Yuki duduk di taman sekolah, ia jarang bergabung dengan sahabt-sahabatnya lagisemenjak kejadian ia dengan Stefan. Tidak marah tidak. Tapi ntah kenapa diajadi suka suasana kesendiriannya. Hari itu Max tidak masuk sekolah, ia harus keSingapur dengan orang tuanya. Masalah bisnis. 

Yuki memanfaatkan hari itusebaik-baiknya untuk sendirian, karena kalau ada Max, bule anime itu tidak akanmembiarkan dia sendirian.

"Yuki"Lona tiba-tiba duduk di sampingnya Yukimengelus dadanya karena terkejut,
"Aduh Lon, lo ngagetin aja" "Hehemaaf ya, oh iya. Tumben ga gabung sama yang lain?"
"Lagipengen sendiri aja nih"
"Ohiya Ki, kalo di pikir-pikir, lo itu cewek paling beruntung yang pernah guetemuin dalam hidup gue" "Beruntungapanya Lon? Ada-ada aja deh"
"Gueserius Ki, sebenernya.. gue udah tau dari dulu kalau Stefan mendem perasaansama lo, tapi dia ngebohongin perasaannya sendiri.. lo beruntung, lo punyakeluarga yang harmonis, sahabat yang siap mati buat lo, Max yang jadi pelindunglo, dan lo tetep punya pengagum rahasia yaitu Stef"
Yuki speechless mendengar pernyataanLona, "S-Stefan? Ga mungkin lah. Dari dulu dia itu udah benci banget sama gueLon" Lonatersenyum, matanya menerawang,
"percaya atau engga. Gue punya buktiny kok"
"Bukti?Apa?" "Stefandiem-diem selalu ngikutin perkembangan elo selama lo di Jepang, mulai daringestalk instagram elo, dia bahkan punya akun instagram yang khusus Cumangefollow instagram elo." "Bohong,darimana coba lo tau?" "Ki,gue pernah jadi pacarnya.. gue pernah ngebuka hapenya Ki, dan mungkin Stefanlagi ceroboh waktu itu.. waktu gue buka Instagram, yang keluar itu akun lain,bukan akun stefannwilliam."
Lona menoleh pada Yuki, lalu ia tersenyum,
"gueudah liat postingan Vebby di instagram, Max yang ngumpulin seluruh foto lo dandi pajang di dinding. Gua ga kaget, karena Stefan ngelakuin yang lebih luarbiasa daripada yang Max lakuin.."
"A-apa?" "Suatu saat lo bakal tau, karena Stefan pasti bakal ngejar elo nantinya, yaudah deh.Gue pergi dulu ya? Udah dapet sms buat latian"
"E-ehLon tunggu" Lona telanjur pergi, Yuki tertegun dan memikirkan kata-kata Lona.

Dia masih belum percaya, tapi Lona sendiri yang menceritakan itu. mau tidak mau, suka tidaksuka, percaya tidak percaya, dia harus terima. Dan entah kenapa Yuki jaditersenyum sendiri.

"Pa!Ini bukan Cuma masalah bisnis dan perusahaan kita. Ini juga menyangkutkebahagiaan anak papa sendiri!" Max emosi.
"Papatau Max, tapi eyang kamu akan mengutuk kita kalau perusahaan ini hancur danbangkrut! Kamu harus sadar! Takeshi Kato itu musuh papa didalam dunia bisnis!Kamu malah pacarin anaknya? Berlaga mau nikah pula! Jangan gila Max!"
"Maxcinta sama Yuki pa! Cuma sama Yuki, Max bahagia!" "Max,cinta itu bisa tumbuh nantinya! Toh, Indah anak yang baik, tidak kalah cantikdengan Yuki, Indah akan lebih cocok dengan kamu Max! Dan perusahaan kitaselamat!"
"Tapipa.."
"Gaada tapi-tapian Max, coba pikirkan. Apa yang akan kamu berikan pada Yukinantinya kalo perusahaan kita bangkrut? Takeshi tidak akan sudi punya menantupengangguran seperti kamu! Pikirkan itu baik-baik!"

Maxmeninjuk dinding ruang tamu, ia benar-benar kesal,marah, bercampur menjadisatu. Tapi kata-kata terakhir papanya itu berhasil membuat Max berpikir.

Kalauperusahaan mereka bangkrut, meski Yuki tetap menerimanya, tapi keluarga Yukitidak. Mereka tidak mungkin membiarkan anak gadis mereka hidup sengsara bersamadia. "Argh!!!"Max mengerang kuat, ia mengacak dan meremas rambutnya kuat.
Kepalanya berputardan pusing. Ia sangat mencintai Yuki. Ia hanya korban dari kejahatan duniabisnis papanya.
"Begitubanyak cobaan gue buat selalu di samping lo Ki.. apa ini tandanya kalo kita gajodoh Ki.. bahkan setelah lo jadi milik gue, cobaan selalu ngehadang kita. Danini cobaan paling berat.. gue gabisa mainin masa depan elo.. gue gamau logabahagia sama gue" Max menatap foto Yuki di wallpaper gadgetnya.

Sebuahmobil melaju dengan kecepatan yang sangat cepat, pengemudi di dalamnya tampaktengah terburu-buru.

Dari raut wajahnya itu tersirat kegelisahan dan ia harussampai lebih cepat. Ia berusaha menelfon seseorang, tapi handphonenya terjatuhke bawah dan memaksa ia untuk meraba ke bawah, kecepatan mobilnya masih begitucepat,

ketika ia mendapatkan handphone dan melihat ke depan. Sebuahtruk dan mobil itu saling bertabrakan.

"Halo"suara Max di seberang sana "Max!Yuki kecelakaan!"

Continue Reading

You'll Also Like

817K 32.8K 38
On that fateful Halloween night, Lily and James survived while Voldemort apparently 'marked' Harry Potter as his equal. Aria Potter, twin sister of...
1.7M 98.6K 119
Kira Kokoa was a completely normal girl... At least that's what she wants you to believe. A brilliant mind-reader that's been masquerading as quirkle...
289K 13.9K 93
Riven Dixon, the youngest of the Dixon brothers, the half brother of Merle and Daryl dixon was a troubled young teen with lots of anger in his body...
1.4M 32.1K 60
In which Daniel Ricciardo accidentally adds a stranger into his F1 group chat instead of Carlos Sainz.