ANGEL

De Agustus29

161K 8.5K 596

COMPLETE🔥 [Bag.1-27] Berawal dari siswi pindahan yang bernama Sandra yang membuat seorang Alvaro, salah satu... Mai multe

ANGEL - 1 ✔
ANGEL - 2 ✔
ANGEL - 3 ✔
ANGEL - 4 ✔
ANGEL - 5 ✔
ANGEL - 6
ANGEL - 7
ANGEL - 8
ANGEL - 9
ANGEL - 10
ANGEL - 11
ANGEL - 12
ANGEL - 13
ANGEL - 14
ANGEL - 15
ANGEL - 16
ANGEL - 18
ANGEL - 19
ANGEL - 20
ANGEL - 21
ANGEL - 22
ANGEL - 23
ANGEL - 24
ANGEL - 25
ANGEL - 26
ANGEL - 27 [LAST PART]

ANGEL - 17

4K 230 1
De Agustus29

Empat bulan pun telah berlalu....

Kini semuanya telah beraktivitas kembali seperti biasa. Tak ada lagi kata duka di antara semuanya, meski memang sesekali Lyly atau Varo merasa separuh hatinya pergi, dan itu memang hal yang wajar bukan ketika seorang anak merindukan kedua orangtuanya?

Saat ini mereka; Alvaro, Dera, Rayhan, Sandra, Sherly, Viona dan Zio sedang berkumpul di taman belakang rumah Varo. Mereka berencana untuk menginap, menghabiskan sabtu malam bersama.

Selama empat bulan ini, Alvaro dan Sherly terkadang ditemani oleh Tante Zeni. Terkadang juga mereka yang akan pergi menginap ke rumah sang tante, tetapi untuk malam ini Tante Zeni sedang pergi ke luar kota untuk urusan pekerjaannya. Beliau adalah seorang designer yang cukup terkenal.

Untuk memenuhi kebutuhan Alvaro dan Sherly, mereka mendapat itu semua dari hasil perusahaan milik mendiang ayahnya yang sekarang dipegang oleh orang kepercayaannya terlebih dahulu sebelum nanti pindah kekuasaan ke tangan Varo. Bahkan dari mulai sekarang pun, Alvaro sudah belajar tentang bisnis yang akan di kelolanya beberapa tahun kemudian bersama Fauzan-orang kepercayaan keluarganya.

---

Alvaro bediri di depan balkon kamarnya, menikmati angin malam yang menembus permukaan kulitnya. Melihat indahnya bulan dan bintang seaya merenungkan kejadian beberapa tahun silam saat....

"Dar!!" pekik Sandra membuat renungan Alvaro seketika hilang.

"Astagfirullah neng, kalau Abang jantungan gimana?" ucapnya sambil mengelus dada.

"Yee ... udah di panggilin dari tadi juga kagak nyangut-nyangut."

"Dikira ikan heh?"

"Ayo makan! Aku masakin kari ayam kesukaan Abang."

"Kamu masak?"

"Iya dong!"

"Emang bisa?"

"Eleh.. meragukanku heh?" Sandra mencebikan bibirnya kesal. "Asal Abang tahu yah, kari ayam kemarin itu buatan aku!"

"Sama mami," timpal Varo membuat Sandra mengerucutkan bibirnya.

"Ya, emang sih," jawabnya dengan pelan.

Sesampainya di ruang makan, makanan yang tadinya penuh pun menyurut. Maklum, yang makan sudah lima orang dan orang yang tiga seperti tidak makan satu minggu.

"Ray, Yo, Ra, kalian belum makan berapa hari sih?"

"Gilaaa.. masakan Sandra mantap abiezzz."

"Heem, gue gak nyangka lo bisa masak enak Sand," timpal Ray membuat Sandra mendelik kesal.

"Bang, mau makan apa?" tanya Sandra.

"Sumpah, kalian udah kayak suami istri!"

"Udah cocoklah jadi istri," sahut Vivi membuat Sandra menggelengkan kepalanya.

"Sup aja," jawab Varo tanpa memperdulikan ocehan Zio dan Vivi.

Setelah selesai makan malam, mereka berkumpul di ruang bersantai.

"Oke guys, selamat malam. Gue, Zio pratama si ganteng kalem bersama Alvaro yang gantengnya di bawah level gue ini akan membawakan sebuah lagu untuk kalian semua. Dengerin ya, dengerin!"

Jreng🎸

Memenangkan hatiku bukanlah satu hal yang mudah...
Kau berhasil membuat ku tak bisa hidup tanpamu...

Menjaga cinta itu bukanlah satu hal yg mudah...
Namun sedetikpun tak pernah kau berpaling dariku...
Beruntungnya aku.. dimiliki kamu..

Kamu adalah bukti...
Dari cantiknya paras dan hati..
Kau jadi harmoni saat ku bernyanyi..
Tentang terang dan gelapnya hidup ini

...
...

Suara fals milik Zio menggema di ruangan dengan Alvaro yang menggiringinya dengan gitar. Sesekali Zio mengedipkan sebelah matanya menatap Lyly dengan genit.

Meruntuhkan egoku bukanlah satu hal yang mudah...
Dengan kasih lembut kau pecahkan kerasnya hatiku...
Beruntungnya aku dimiliki kamu..

Kini suara merdu milik Alvaro mengalun indah membuat semua orang yang ada di sana menikmatinya, tak terkecuali Sandra. Ia tersenyum menatap seseorang yang kini telah sedikit menggeser posisi Reno dalam hatinya.

Kamu adalah bukti...
Dari cantiknya paras dan hati...
Kau jadi harmoni saatku bernyanyi...
Tentang terang dan gelapnya hidup ini...

Kau lah bentuk terindah...
Dari baiknya Tuhan padaku...
Waktu kan mengusaikan cantikmu...
Kau wanita terhebat bagiku...
Tolong kamu camkan itu...

---

"Sand.."

"Hm."

"Makasih yah."

"Untuk?"

"Lo udah bikin Abang gue senyum. Lo udah bikin Abang enggak terus dalam kesedihan. Makasih yah."

"Lyly-lyly udah kayak siapa aja sih. Inget ya, kita itu sahabat. Tempat mencurahkan susah senang sama-sama. By the way, gue juga seneng si Abang gak berlarut dalam kesedihan."

"Ini bukan kali pertama dia kehilangan seseorang yang ia sayangi," gumam Lyly dengan pandangan kosong.

"Really? Siapa?"

"Hm, ya.. Bang Azka."

"Oh.. eh iya ya gue lupa."

"Lo udah tahu?"

"Dari si Abang."

"Huum, mereka emang temenan. Bang Azka, Bang Tia, sama Mbak Alen."

"Lo sabar-sabar ya Ly," ucap Sanda sambil mengusap bahu sahabatnya.

"Pasti, gue masih punya kalian yang sayang sama gue kok, jadi gak ada alasan buat gue bersedih."

"Itu baru Lyly gue," seru Sandra sambil merangkul bahu sahabatnya.

"Em, btw katanya Abang lo kecelakaan juga ya Ly."

"Iya, Abang kecelakaan mobil waktu itu," ucapnya sambil tersenyum miris.

"Sendiri?"

"Eh? Hem," jawabnya dengan ragu dan Sandra hanya menganggukan kepalanya.

---

Bel berbunyi pertanda waktunya jam istirahat. Siswa dan siswi Candrawinata pun lebih banyak menghabiskan waktu istirahatnya di luar kelas. Ada yang memilih pergi ke perpustakaan untuk sekedar meminjam buku dan membaca serta mojok, berada di taman sekolah menjadi pilihan ke dua terbanyak setelah kantin.

Namun, empat anak manusia ini memilih menghabiskan waktu istirahatnya di dalam kelas.

"Gue bawa bekal nih, sup buntut spesial," ucap Vivi sambil membuka kotak bekal dengan ukuran super besarnya.

"Wah bukan sekedar icip-icip nih. Kenyaaang! Mantep-mantep," celoteh Rayhan.

"Sendoknya dong Vi, aduh kuahnya menggoda sekali," pinta Sandra yang diangguki oleh Lyly.

"Loh," gumam Vivi yang sedang mengobrak-abrik tas makanannya.

"Kenapa Vi?" tanya Lyly

"Aduh, kayaknya gue lupa bawa sendok deh."

"Yah," desah ketiganya dengan serempak.

"Pake tangan aja bosqu!" seru Ray membuat ketiga pasang mata menatapnya tajam.

"Yaelah, slowly girls! Bercanda kalin gue, masa iya sup dikobok."

"Kalau gitu, ke kantin dulu deh sekalian minjem sendok sama mangkuk. Pada gak bawa minumkan?" ucap Vivi.

"Nah, ide bagus!"

"Yee... soal makan sih lo mah nomor satu ae Ray," komentar Sandra.

"Pada mau minum apa?"

"Es kelapa tanpa gula pake susu," ucap Ray.

"Ribet banget deh."

"Orang ganteng mah bebas!"

"Lemon tea," sahut Lyly.

"Jeruk manis tanpa es," ucap Vivi.

"Oke, gue es jeruk deh." Kini Sandra yang bersuara.

"Jadi siapa yang mau pesen?" tanya Rayhan.

"Lo!" ucap ketiganya sambil menunjuk Ray.

Lima belas menit kemudian, Rayhan pun kembali dengan mangkuk dan sendok di kedua tangannya.

"Nih nona-nona yang cantik, mangkuk sama sendoknya."

"Minumnya mana?"

"Tuh di belakang Mang Edi lagi jalan."

"Kok sendoknya cuma tiga Ray?"

"Abis bos."

"Lo gak kebagian dong," ujar Vivi membuat Ray mendelik.

"Hah, yang bawa siapa yang gak kebagian siapa. Fix, wanita selalu benar."

"Ishh jorok banget sih," tegur Lyly ketika Rayhan memakan sup dan nasi memakai tangan langsung.

"Woy, lagi pada ngapain sih?"

"Ih Ray, kok lo gitu banget sih tuh makan," komentar Zio bergidik jijik.

"Gak kebagian sendok Bro, ya sudahlah dari pada kelaperan. Lo mau?"

"Ishh, ogah! Tangan lo banyak kuman."

"Anjir, so bersih lo yah!"

"Bomat Ray, bomat!"

"Abang gue mana?"

"Noh di belakang sama Dera."

"Lo udah makan Bang?" tanya sang adik ketika Alvaro memasuki kelasnya.

"Udah, tadi."

"Eleh, makan gimana orang lo sibuk genitin adek kelas," celetuk Zio yang mendpat tatapan tajam dari Varo.

"Ups! Keceplosan," lanjutnya sambil menutup mulut lemesnya.

"Jangan dipercaya, bohong!" tegas Varo sambil memandang Sandra yang terlihat ... kesal?

---

10 Maret 2018
Ekapertiwi

Continuă lectura

O să-ți placă și

6.6M 338K 60
[SEBAGIAN DIPRIVATE, FOLLOW AUTHOR DULU SEBELUM BACA] Tanpa Cleo sadari, lelaki yang menjaganya itu adalah stalker gila yang bermimpi ingin merusakny...
18.4K 1.2K 11
Egan ratjatia seorang pemuda yang ber transmigrasi kedalam cerita novel yang ia baca sehari sebelum kematiannya. "Eh? Ini dimana?.. " Ia bertransmig...
683 181 34
[Masih Lengkap] Cerita ini cocok untukmu yang sedang tertekan. Yang sedang di masa paling terpuruk dalam hidupmu. Stigma masyarakat yang membuatmu me...
2.5M 38.4K 50
Karena kematian orang tuanya yang disebabkan oleh bibinya sendiri, membuat Rindu bertekad untuk membalas dendam pada wanita itu. Dia sengaja tinggal...