I Hate You Even Though I Love...

By ShuaHong17

63.6K 6.1K 1.1K

Sebuah penyesalan yang dirasakan Yoon Jeonghan yang telah melepaskan seseorang yang sangat ia benci dalam hid... More

Prolog
1
2
3
4
5
6
7
8
9
11
12
13
14
15
Sini Sini

10

3K 357 95
By ShuaHong17

Masih ada yang nungguin ???

Divote yaaaa

Makasih

😂😂😂😂

****

"Eungghhh...". Perlahan aku membuka mataku yang terasa berat. Hal pertama yang aku lihat adalah ruangan yang serba putih dan bau obat - obatan yang langsung tercium oleh indera penciumanku.

"Jesun". Sebuah suara langsung terdengar ditelingaku. Sontak aku langsung menoleh kearah suara itu.

"Guru Hong ?". Panggilku. Dia hanya tersenyum sambil mendekat kearahku.

"Aku bawakan bubur jagung dan susu untukmu". Ucapnya sambil membuka bungkus sup yang tadi dia bawa tadi.

Sedetik kemudian menyendokkan supnya kedepan mulutku. Aku hanya membuka mulutku dan mulai mengunyah supnya.

"Aku sudah menemui kepala sekolah agar kau libur hari ini dan bisa beristirahat dirumah".

Aku hanya mengangguk sambil menerima suapan darinya. Dan beberapa kali tersenyum padanya yang sangat serius menatapku.

"Eumm kenapa Gur--".

"Panggil saja seperti biasa". Ucapnya lembut sambil membuka susu dalam botol.

"Kenapa Oppa mau repot - repot merawatku ?". Tanyaku yang sukses membuat dia menjadi gugup.

"E--eumm kau kan sudah ku anggap sebagai temanku". Jawabnya kaku. Aku hanya tersenyum geli melihat tingkahnya.

"Oh hanya teman". Aku berniat menggodanya dan bingo! Wajahnya memerah. Bukan hanya wajahnya tapi telinganya juga ikut memerah.

Aku hanya menahan tawaku agar tidak meledak dan menghancurkan aktingku ini.

"Eumm sahabat ??". Tanyanya lagi. Aku hanya menatapnya dengan pura - pura kecewa. Dan dia hanya menggigit bibir bawahnya.

"Baiklah! Kau orang yang special dihatiku!". Ucapnya dengan satu tarikan nafasnya.

"Uhuk! Uhuk!". Aku langsung tersedak susu yang dia berikan padaku. Aku langsung menatap kearahnya dengan tatapan kaget. Tapi dia tidak menyadari tatapanku ini.

"Jesun! Kau tidak apa - apa ?!". Tanyanya panik sambil mengelus punggung dengan lembut. Aku hanya menggeleng lemah.

Seketika pandanganku terpaku pada kemeja birunya yang berlumuran darah kering.

"Eumm kemejamu...". Ucapku dengan nada menggantung. Beruntunglah Joshua oppa sangat peka dan langsung menatap pakaiannya.

"Nanti akan aku ceritakan sekarang kau harus--".

"Kenapa harus nanti ? Kenapa tidak sekarang saja ?". Tanyaku. Dia hanya menatapku dengan diam.

"Apa kau yakin mau menerimanya setelah aku mengatakan hal ini ?". Tanyanya sambil beranjak dari duduknya dan beralih kesampingku. Aku hanya mengangguk semangat.

Dia hanya membuang nafasnya sebentar dan mulai menatapku lagi sambil mengelus rambutku.

"Tapi sebelum itu aku ingin menanyakan sesuatu padamu". Ucapnya lembut. Aku hanya memejamkan mataku menikmati sentuhannya.

Sungguh berbeda dengan Jeonghan oppa. Entahlah aku merasa sangat nyaman dan aman saat berada disamping Joshua oppa.

Uh andai saja Joshua oppa belum menikah. Heeeei sadarlah Jesun! Kau saja sudah menikah dengan Jeonghan Oppa.

"Apa kau mempunyai kekasih ?". Tanyanya sukses membuyarkan lamunanku dan menatapnya dengan tatapan kaget.

"K--kenapa Oppa bertanya seperti itu ?". Tanyaku kaku. Dia hanya tersenyum. Lebih tepatnya tersenyum kecut.

"Ah ternyata benar ya". Ucapnya lirih. Aku hanya memijat pelipisku karna sedikit pusing dan ditambah nyeri dari luka yang mengering tadi pagi.

"Memangnya kenapa oppa ?". Tanyaku sedikit terisak.

"Kau sudah berapa lama berpacaran dengannya ?". Tanyanya lagi dengan nada yang dingin.

"Ak--aku...aku tidak mengerti apa yang Oppa katakan ?". Jawabku lirih.

"Kau hamil!! Dan sekarang kandunganmu keguguran!!". Bentaknya. Aku tersentak mendengar ucapannya barusan.

A--apa aku hamil ??!!! Ta-- tapi kenapa selama ini aku tidak menyadarinya ??

Aku langsung menatap Joshua oppa yang sedang memejamkan matanya.

"Ke--kenapa bis--".

"Kukira kau adalah gadis polos dan baik hati. Tapi kenapa kau bertindak sejauh ini hmm ?". Tanyanya lembut dengan tatapan kecewanya.

"Kau salah paham". Ucapku lirih sambil terisak.

"Salah paham bagaimana ?! Jelas - jelas kau mengalami keguguran!". Teriaknya dengan nada frustasi. Aku hanya menangis kencang.

Dia langsung terdiam dan menarik tubuhku kedalam pelukannya. Aku menangis tepat didepan dadanya. Sedangkan dia mengelus rambutku yang berantakan.

"A--aku sudah menikah". Ucapku lirih.

Dapat kurasakan tangannya berhenti mengelus rambutku. Aku langsung melihat kearahnya dan dia hanya menatapku kaget.

Aku hanya tersenyum kecut. Dan memegang tangannya. Sambil sesekali mengelusnya lembut.

"K--kenapa bisa ?". Tanyanya masih dalam mode kagetnya. Aku langsung menceritakan semua kisahku dari awal sampe saat ini.

"Maafkan aku Oppa. Aku menyembunyikan ini semua darimu. Aku hanya menunggu waktu yang tepat untuk menceritakan ini semua". Ucapku lirih.

Dia masih terdiam dan menatapku dengan tatapan kagetnya.

"Kau bilang Han Hyorim ?". Tanyanya. Aku hanya mengangguk dan menatapnya bingung.

Kenapa dia menatapku seperti itu ? Apa Joshua oppa mengenal perempuan itu ?

"Kenapa oppa ? Apa kau mengenalnya ?". Tanyaku. Dia hanya mengangguk singkat sambil tersenyum.

"Dia istriku yang selama ini aku ceritakan padamu waktu itu". Ucapnya sambil mengelus punggung tanganku.

Aku langsung menarik tanganku yang sedari tadi digenggam olehnya dan menatapnya kaget. Dia hanya terkekeh melihat perubahan raut wajahku.

"Lucu bukan ternyata istriku dan suamimu menjalin hubungan didepan kita. Ah ternyata dunia itu sempit sekali". Ucapnya sambil tertawa renyah.

Aku hanya bisa mengangguk dan tersenyum kaku. Semua yang terjadi dalam hidupku membuatku bingung.

Ditambah lagi selama ini kekasih Jeonghan oppa adalah istri sahnya Joshua oppa. Hell!!

"Kenapa kita tidak melakukan hal yang sama Oppa ?". Katakanlah aku mulai gila.

Tapi tidak ada salahnya jika aku juga menjalin hubungan dengan Joshua oppa.

Apalagi selama ini dia memperlakukan aku dengan lembut dan membuatku merasa nyaman bila disisinya.

"Maksudmu kita juga berselingkuh tanpa sepengetahuan mereka begitu ?". Ungkapnya dengan nada yang kaget. Aku hanya mengangguk mantap.

Dia langsung terdiam dan menatapku dengan tatapan yang sulit aku artikan. Apa dia hanya mencintai istri--

"Baiklah. Lagipula aku juga mencintaimu Jesun". Ungkapnya lembut. Aku hanya tersenyum manis dan mengusap lembut wajahnya yang tampan.

"Aku merasa nyaman disampingmu". Ungkapku tulus. Dia hanya menahan tanganku yang masih berada dipipinya.

"Aku akan membuatmu selalu nyaman dan aman. Aku mencintaimu".

"Aku juga mencintai oppa".

Mungkin inilah jalannya. Aku yang harus menyingkirkan nama Jeonghan oppa dari hatiku. Karna terlalu lelah dengan cintaku kepadanya yang bertepuk sebelah tangan.

"Aku akan menceraikan istriku dengan cepat. Agar aku bisa menjalin hubungan ini lebih terbuka lagi". Ucapnya dengan satu ciuman ringan dikeningku.

Aku hanya mengangguk setuju dengan ucapannya barusan. Dan aku akan mulai menghabiskan sisa - sisa hariku selama 3 bulan ini dengan Jeonghan oppa. Mungkin saja kalau dia mau bukan ?

"Tapi apa semua keluargamu akan setuju dengan keputusanmu ini ?". Ucapku ragu. Dia hanya mengangguk mantap.

"Akan kupastikan semuanya lancar". Janjinya. Aku hanya tersenyum senang sambil memeluknya.

****

"Oppa yakin akan mengantarkanku sampai didepan pintu apartemenku ?". Tanyaku resah.

Masalahnya sekarang kita sudah berada tepat didepan apartemenku. Ah mungkin sebentar lagi bukan milikku.

"Aku sangat yakin". Ungkapnya enteng. Aku hanya menutup maraku dan berusaha menetralkan nafasku.

Tok! Tok! Tok!

Tak berselang lama. Terdengar suara kunci dan secara perlahan pintu apartemen ini terbuka.

Aku langsung menatap Jeonghan oppa dengan kaget. Bagaimana tidak ?

Penampilannya sungguh kacau. Bajunya yang kusut rambutnya yang berantakan dan oh! Wajahnya yang sembab.

Apa yang terjadi padanya? Apa gara - gara Hyorim eonni ?

Kini dia menatapku dan Joshua oppa dengan tatapan kaget.

"Kau ?!!". Bentaknya sambil menunjuk wajah Joshua oppa dengan jari telunjuknya.

Sedangkan Joshua oppa ? Dia hanya tersenyum kecil. Dan perlahan menurunkan jari Jeonghan oppa.

"Bagaimana bisa kau pulang bersama Istriku ?!". Tanya Jeonghan oppa sambil menatapnya tajam.

A--apa dia menganggapku istrinya ?? Ah dia kan hanya ber akting semata agar dia mendapatkan hartaku.

"Santai bung! Aku hanya mengantarkan siswaku dengan aman". Ungkap Joshua oppa enteng.

"Shit! Tidak ada ceritanya guru yang mau sukarela mengantarkan siswanya semata bahkan sampai didepan apartemennya!". Jeonghan oppa mendesis tajam.

Aku takut mereka akan terlibat perkelahian setelah ini. Aku langsung berdiri ditengah - tengah mereka.

"Hentikan! Terima kasih Joshua opp--maksudku guru Hong sudah mau mengantarkanku. Maaf bila sikap Jeonghan oppa kasar padamu". Ungkapku sambil menatap Joshua oppa dengan tatapan memohon untuk pergi dari sini.

Syukurlah dia amat peka. Akhirnya dia mengangguk dan mengusak rambutku dan berlalu begitu saja.

Aku hanya menghela nafas panjang dan mengelus dadaku.

"Kau masuk sekarang!". Ucapnya dengan nada yang terkesan dingin. Aku hanya mengikuti langkahnya.

****

"Apa hubunganmu dengan dia ?". Tanyanya setelah kami masuk kedalam apartemen.

Aku hanya mendongak dan menatapnya yang sedang menatapku dengan tatapan yang terkesan dalam.

"Hanya sebatas siswa dan guru". Jawabku mencoba santai.

"Hanya sebatas itu ?". Tanyanya. Aku hanya mengangguk singkat. Entahlah aku mulai malas menanggapinya.

"Apa ada guru yang sampai mengusak rambut siswanya dan menatapnya dengan tatapan memuja ?". Ucapnya dengan nada mengejek.

Aku hanya bisa mengepalkan tanganku dan mencoba menahan amarahku.

"Kenapa diam saja ?! Jangan - jangan kau benar - benar ada hubungan yang special dengannya ?!". Ungkapnya dengan nada yang tinggi.

"Memang apa urusannya denganmu ?". Tanyaku datar. Dia hanya menatapku dengan kaget.

"Oho! Memang benar ya ?!! Apa kau sudah tidak mencintaiku lagi ?!". Bentaknya.

"KENAPA KAU BERTANYA SEPERTI ITU ?! KALAUPUN AKU MASIH MENCINTAIMU APA KAU AKAN MEMBALAS PERASAANKU SELAMA INI HAAH ?!". Teriakku membuatnya terdiam seketika.

"Dan satu lagi! Gara - gara kau! Aku kehilangan bayiku!". Aku langsung berlari meninggalkan Jeonghan oppa yang diam melihat sikapku barusan.

Mungkin setelah ini aku harus pergi dari sini lagi. Agar aku tidak melihat wajahnya.

****

Jeonghan POV

Aku langsung terdiam ketika dia berteriak marah didepanku. Kenapa hatiku langsung perih melihatnya menangis ?

Sadar Jeonghan kau terlalu membenci gadis dihadapanmu ini.

Satu lagi yang membuat hatiku kembali berdenyut perih ketika aku mendengar bayinya ah tidak bayiku keguguran akibat ulahku.

Satu sisi aku ingin sekali memeluknya dan melontarkan kata - kata manis untuk menenangkannya tapi disisi lain menolak pergerakkanku untuk memeluknya.

Aku terlalu mementingkan egoku didepannya daripada harus kehilangan harga diriku didepannya. Gara - gara niat bodohku yang ingin memeluknya.

Aku hanya menatap punggungnya yang menjauhi diriku. Aku langsung terduduk lemas.

Meremas rambutku dengan keras dan menahan tangisanku.

Kata orang karma itu ada.

Ya memang benar! Dan aku mulai merasakan karmaku sendiri.
Dan bodohnya aku! Aku mulai mencintai gadis bodoh itu.

****

Akhirnya konflik puncaknya selesai juga

Gaje ? Emang

Ehehehe

Abang gencana gencana kok

Divote yaaaa

Continue Reading

You'll Also Like

143K 24.1K 23
[ 2nd Ciao Seventeen Series ] Kwon Soonyoung, duda beranak satu berusia 29 tahun, yang bekerja sebagai seorang pemimpin perusahaan di suatu perusahaa...
25.9K 4.2K 26
[Another version of Daddyable Series] We have 3 secret words: 1. Milk, safe. 2. Latte, beware. 3. Espresso, RUN!
162K 30.9K 26
"ada yang bilang meikarta?" keseharian resepsionis meikarta dalam menghadapi idol-idol kurang kerjaan. © woojinlay, 2017
43.6K 7.5K 15
this is our school, our dormitory, and our life.