Unliner Zero -Newcomer- [Disc...

By GabyChandra6

73.9K 5.2K 545

Main genre [-Fantasy, Action, Romance, Game, Thriller-] Highest Rank:#47 in Fantasy -26/08/2017- Dunia ha... More

Prologue
Banned#1-Reversal World [RE]
Banned#2-A Short Fight [RE]
Banned#3-Self Renewal [RE]
Banned#4-Unequal Similiarity [RE]
Banned#5-Do What Must To Do [RE]
Killed#6-Memories Can Not Be Forgotten [RE]
Killed#7(A)- Resurrected From Zero Life [RE]
Killed#7(B)- Resurrected From Zero Life [RE]
Killed#8(A)-The Real Beast [RE]
Killed#9(A)-Aim That Thing [RE]
Killed#9(B)-Aim That Thing [RE]
Killed#10-Early Knowledge [RE]
Killed#11-Before The Time [RE]
After The First +Re-Make Character+
Started#12-Welcome To The World Of Game
Started#13-Unknown Desire
Started#14-Break The Guilty
Started#15-Look For The Other Things
Hurted#16-The Missing Thing
Hurted#17-Nothing To Realize
Hurted#18-Choose The New Decide
Hurted#19-Mindless Black
Hurted#20-Start In The Line
Hunted#21-Annoying Battle
Hunted#22-The Unseen Power
Hunted#23-ReLife To ReTry
Hunted#24-The New Art Skill
Linked#25- The Black Azure
Linked#26-A Strange Thing
Linked#27-Black vs Violet
Linked#28-Another Enemy
Linked#29- One & One
Linked#30- Other Side From The One
Vanished#31-Now or Never
Vanished#32(A)- The Unvited Person
Vanished#32 (B)- The Unvited Person
Vanished#33- Far From Falsity
[MOVED] - Change The Line

Killed#8(B)- The Real Beast [RE]

1.5K 121 4
By GabyChandra6

* * *

Revisi Ke-2 chapter 8, Udah Lama gak revisi. Mohon disimak ya gan :-)

* * *


 "Level 300." Ujarnya Ladius, menyoroti dengan tajam. Sepertinya aku tidak boleh main-main disini.

      Tatapannya semakin dalam menatap orc yang sedikit jauh didepannya---berdiri diam seoah membalas matanya.

"Ragh! Ragh! Ragh!"

Dia tertawa?!

*Dum

      Tekanan yang kuat dari kaki orc itu meghempas tanah sekitar, bergerak perlahan-lahan mendekati Ladius.

*Dum *Dum

. . . .

*Sssssshhh

      Seraya predator yang siap memburu, bayangan hitam pekat melayang-layang ditombak yang digenggam Ladius, menandakan dia siap menyerbu dengan cepat.

"Ladius!" teriak Ralia dari kejauhan bersama Ayahnya, Gordon.

Ralia?

"RUUAAGGGG!" gerangnya Orc itu, berlari dengan cepat layaknya manusia.

*Whoshhh

Sial! Larinya sangat cepat!

"Ralia! Pergi dari situ sekarang!" Balas Ladius, berlari mengejar orc itu dengan cepat.

*Whoshh

*Whoshh

"Ralia!"

      Kecepatan yang melampaui batas, membuat Ladius bersama orc itu seraya berlomba siapa yang paling cepat

*Sring

"Ap-"

      Keadaan yang tak disangka-sangka kini tepat didepan Ralia. Ancaman bunuh yang kuat datang bersama makhluk itu, yang kini telah berdiri ditengah-tengah Gordon dan Ralia.

"Rali—" ucap gordon terkejut—mendorong Ralia

*Duag

"Ayah!"

*Wung *Duar

      Hantaman tinju berhasil mengenai perut Gordon dan membuatnya terpental sangat jauh dari Ralia.

"Ayah!" Teriak Ralia ketakutan.

"Ragh! Ragh! Ragh!"

Sial!

*Sring *Ngggg

*Jiess

      Kaki kiri Ladius pun ditekan ke tanah, mengayunkan tangan kanannya lalu melemparkan tombak hitam pekatnya dengan sekuat tenaga.

*Woshhhhh

. . . .

. . .

*Tap

      Mata ladius terbuka lebar, mulutnya seolah memberi tanda yang membuatnya terkejut

Di-dia mengembalikan---

*Jiess

      Belum selesai berpikir, tombaknya terlempar kembali ke Ladius. Waktu yang terbatas membuat dirinya terpaksa mengangkat tangan kirinya.

*Jleb

"AARGHHHHHH!!!"

"Ladius!" Terkejut Ralia.

Ngh! Sial! Sial! Sial!

*Cprat

"AARGHHHHHH!!!"

*Cprat

Makhluk brengsek!

      Rasa sakit yang luar biasa terus keluar bersama tombaknya yang dicabut paksa dari tangannya itu. Merembeskan darah merah segar dengan cepat.

"Ragh. . . " gerangnya orc itu. Berjalan mendekati Ralia

"Khh! A-aku tidak akan . . membiarkanmu menyakiti orang yang berharga bagiku!"

*Cklek *Cklek

Sepasang Gauntlet berlatar hitam dengan garis orange ditiap pinggirnya, terpasang tiba-tiba dikedua tangannya.

"HAAAAA!"

*Hup *Hup *Hup *Hup *Hup

      Serangan tinju bertubi-tubi melayang ke wajah monster itu. Cepat, kuat, tapi mudah dihindari, orc itu bersikap biasa seperti menghindari serangga, cepat tapi mudah.

"HAA!"

*Greb

"Nghhhh!"

      Hempasan tinju yang sia-sia membuat Ralia berada dalam cengkaraman di leher, membuat nafasnya berhenti selagi tubuhnya diangkat paksa

"A—rgh! Ngh!"

. . . .

      Dari jauh, kedua mata Ladius yang menyipit menahan rasa sakit, kini harus kembali menahan perihnya seorang gadis yang kesakitan didepannya.

"Rali---a!"

*Bruk

      Badannya yang bangkit terhempas kembali ketanah, kekuatannya yang besar kini redup tak terlihat. Dirinya yang tak tahan melihat Ralia tercekik membuat dirinya berusaha bangkit tapi apa daya, luka yang terbuka kembali menyengat tubuhnya bersama tangan kirinya yang berlubang ditutupi darah segar merembes disekitar.

Kenapa luka diperutku harus terbuka sekarang?! Dasar brengsek!

. . .

*Greb

"Ahghh!" pasrahnya Ralia.

"RAGH RAGH RAGH!"

*Sring

      Dentingan pisau yang licin menghentakkan telinga Ralia yang tubuhnya bergejolak, berusaha melepaskan lehernya dari cengkaram itu..

"Ra-lia!!!" teriak Ladius.

"Nghhh!"

"RAAAGHHHH!"

"RALIA!!!"

*Jleb

. . . .

. . . .

      Sorot mata yang tajam menandakan amarah luar biasa keluar, badannya gemetar hebat, nafasnya terpacu cepat, perasaannya seperti menjadi-jadi. Menatap Darah merah mengalir dari perut gadis yang tak berdaya didepannyayang lemas pelan-pelan.

. . .

"Ragh ragh ragh ragh ragh! RAGH RAGH RAGH RAGH RAGH RAGH!"

      Tawanya yang aneh itu mendengungkan telinga Ladius bersama hatinya yang terasa rapuh. Pikirannya terobrak abrik, kulitnya memanas, pikirannya kni tak bisa lagi merasakan apa itu kesedihan dan apa itu keamarahan.

"Ha ha ha ha ha! HA HA HA HA HA!"

"Ragh?"

      Tawanya yang tak wajar menolehkan orc itu kehadapan Ladius.

"HA HA HA HA HA!"

      Bukanlah sesuatu kesenangan melihat orang yang berharga mati didepannya, bukanlah hal bahagia menyaksikan semua terluka didepannya. Kedua hal itulah yang kini dihempaskan Ladus.

HA HA HA HA HA! I-ini semua tidak pernah kusangka

"Ha Ha Ha Ha Ha! HA HA HA HA HA!" tawanya Ladius yang semakin kencang.

(Ladius . . .waktunya menunjukkan apa itu kegelapan sesungguhnya) ucapnya sesuatu dari batinnya yang tak dikenal.

"Ragh?" bingung Orc itu, menganggap Ladius sudah gila.

"HA HA HA HA HA!"

*WOOSHHH

      Hempasan angin menerbangkan sekumpulan bayangan hitam merah pekat disekitar tubuhnya. Semua goresan dan luka perlahan sembuh dengan sendirinya. Ladius yang berebah ditanah, kini bangkit bersama senyuman yang tidaklah wajar.

"Ragh."

"HA HA HA HA HA!"

*Ssssssss

      Bayangan hitam Ladius semakin hitam, mata kirinya berubah menjadi simbol aneh kemudian kembali kesemula lalu menjadi simbol lagi hingga seterusnya.

"Raghh."

*Bruk

      Orc itu pun membiarkan Ralia terbaring ditanah dengan darah yang masih mengalir deras.

"Rag--

*Sring

. . .

      Matanya yang bahagia kini terkejut mendapati Ladius yang bergerak sambil mengarahkan tinjunya.

"Ragh!"

*Jies

      Dengan lincah, orc itu melompat keatas dan menengok kebawah, tapi apa yang didapatnya adalah tidak ada.

"Rag--.

*Sring

"Rag--"

*Duag

      Tendangan yang kuat meninggalkan bayangan hitam merah ke punggung Orc itu dan menjatuhkannya ketanah hingga tanah sekitar menjadi hancur.

"Ragghhhhh"

Badannya yang terhempas ke tanah, membuat wajahnya merengeng kesakitan.

*Tap

      Layaknya daun, tubuh Ladius mendarat di tanah dengan pelan dan halus bersama bayangan hitam merah terus berhembus dari tubuh Ladius..

"La-di—us" gumam Ralia, terbaring ditanah dengan tubuh yang lemas terbelangkai. Menatap Ladius dari jauh.

. . .

"Ra-ra-raghh!"

      Dengan sekuat tenaga, orc itu berdiri dan. . .

"RAGH!!!"

*Woshh

*Tuk

*TAP

      Hempasan tinju monster yang terliha kuat itu berasa sia-sia ketika Ladius menghentikannya hanya dengan tangan kirinya.

"Ra--

*Grek.

"RAGH?!"

      Tangan Ladius pun mencengkram leher orc itu tiba-tiba. Menggenggam dan langsung mengangakatnya.

"Ragh—rag---rag-h. . ."

"Matilah." Ucap Ladius dengan datar.

*Dum

. . .

*Dum dum dum dum

      Wajah Ladius yang datar terus mengeluarkan bayangan hitam dari tubuhnya. Dan matar kirinya terus memancarkan sebuah simbol yang terkadang muncul. Tubunya seketika bergerak dan mengangkat kaki kananya dan menghantam ketubuh orc itu hingga membuat tanah sekitar hancur.

*Dum dum dum dum dum

      Darah hijau yang merembes disekitar Orc tak dipedulikan Ladius dan tetap menginjaknya terus-menerus.

*Dum dum dum dum

      Hantaman kaki yang kuat serasa merusakkan tulang badannya, bertubi-tubi tapi sangatlah mematikan hingga sanggup menghancurkan seluruh tubuhnya menjadi tak tersisa.

*Sring

Tangan kannannya yang kosong kini muncul tombak hitamnya kembali.

*Woosh

*Jleb

. . .

       Tangannya yang dihentakkan kuat membuat tombak itu menembus kepala Orc itu hingga kedalam tanah. Seluruh tubuh orc itu hancur tak tersusun bersama kepalanya yang tak berbentuk lagi.

" . . ."

      Dengan pelan-pelan, Ladius berjalan mendekati Ralia yang mulai memucat. Dipeluknya tubuh yang dingin itu, dan membuat asap yang tiba-tiba melayang bersama luka Ralia yang pulih seketika, sebelum akhirnya mereka berdua jatuh bersama dengan tangan yang menggenggam satu sama lain.

* * *

"Ngh!" mengerang gordon, bangkit dari pingsannya, "ngh?! he-hei apa yang terjadi?"

      Diratapinya sekitar, dimana orang-orang mulai sadarkan diri.

"Ralia!" khawatir gordon, berlari mendekati putrinya yang beberapa meter dari tempatnya. Dan mendapati Ralia tengah terbaring sambil menggenggam tangan kanan Ladius, namun. .

"I-Ini?!" khawatir Gordon, " Semuanya! Panggil para penduduk untuk berkumpul dan bawakan seorang ahli kesehatan. Ada seseorang yang sangat mengalami luka parah disini!"

"Ba-baik"

      Dipasangnya perban dari bajunya yang menutupi perut Ladius, dimana merembesanya darah merah segar bersama tubuhnya yang diselimuti kolam darah.

* * *    

Continue Reading

You'll Also Like

196K 1K 9
nina and papa (21+)
2.9M 185K 46
[Part lengkap] Blur : Apa yang kamu lakukan jika mengulang waktu kembali? Tabitha Veronika Miller sosok gadis yang diberi kesempatan untuk mengulang...
243K 9.9K 32
Nakala Sunyi Semesta Setelah tragedi di rel kereta api malam itu Kala di buat heran dengan hal aneh yang terjadi pada nya, kala pikir malam itu dia m...
2.4M 171K 49
Ketika Athena meregang nyawa. Tuhan sedang berbaik hati dengan memberi kesempatan kedua untuk memperbaiki masa lalunya. Athena bertekad akan memperb...