4 O'clock

Per kim-Millarda

41.6K 3.2K 251

[ Story ] ✔ A FIRST BOOK "Hyung... Kau selalu membuatku merasa nyaman dan tidak sendirian. Selalu menja... Més

Part J
Part I
Part N
Part K
Part O
Part O
Part K
#6yearswithOurHomeBTS

JINKOOK

5.3K 376 87
Per kim-Millarda

    Would you not have left, if I had made a different choice?

.

.

.

      Hari demi hari telah berlalu, hujan turun membasahi semua yang berada dibumi. Suasana diruangan tertutup menjadi semakin dingin sama seperti ruangan putih yang ada seseorang tengah tertidur disana. Tertidur dengan mata yang dibalut dengan perban. Namja tampan yang memegang status sebagai seorang hyung dari adiknya.

Cklek

    Pintu terbuka menampakan Chanyeol dan juga Minho. Masih berbekas sekali bagaimana tragedi malam itu. Dimana takdir 2 orang saudara berubah.
 
Dimana saat itu Seokjin meminta untuk menolak operasinya...

Dimana Jungkook berjuang melawan maut...

Dimana Jimin menangis, dan tim media berusaha mengoperasi sekaligus 2 operasi...

    Dan juga kini Chanyeol menatap sedih Seokjin. Dia masih bisa merasakan pukulan keras yang Seokjin berikan kepadanya sebelum dia membiusnya.

Bugh

"BODOH SELAMATKAN ADIKKU!! KAU BILANG KAU TEMANNYA HIKS.." Seokjin yang meronta-ronta dalam pegangan Chanyeol yang mau tidak mau Chanyeol harus menenangkan dia dengan cara bius.

      Minho, dokter berumur 27 tahun itu telah berhasil menukar mata kedua saudara itu. Dia mencoba mengecek apakah Seokjin sudah sadar saat ini atau belum.

"Seokjin.." panggilnya dengan lembut. Tak ada respon sama sekali, namun Chanyeol dapat melihat tangan Seokjin bergerak.

"Hyung, lakukan saja sekarang dia sudah sadar." Ucap Chanyeol yang langsung menyodorkan gunting khusus pada Minho.

"Tapi-"

"Aku mohon hyung, lakukan saja"

     Dengan hati-hati Minho mencoba meraih dan menggunting perban yang tergulung itu.

"Hentikan! Aku tidak mau!" Tiba-tiba Seokjin membuka suaranya. Benar dugaan Chanyeol bahwa dia sudah bangun sedari tadi. Dan langsung Minho menghentikan aktivitasnya itu.

"Apa? Kau tidak mau melihat wajah adikmu?" Tanya Chanyeol, namun Seokjin hanya bisa menghela nafas sebagai jawabannya.

"Kau tak mau melihatnya?!" Tanya dengan nada tidak percaya.

     Chanyeol berdecak, dia langsung mengambil alih gunting itu dan membuka paksa perban dimata Seokjin. Sementara Seokjin hanya bisa diam membeku.

   Pertama kali saat perban itu dibuka adalah mata Seokjin yang tertutup. Dia membuka perlahan matanya, dan..

Warna kembali pada dirinya, bukan lagi kegelapan melanda. Dia melihat Chanyeol dan juga Minho. Ingin sekali dirinya berteriak kesenangan dengan anugerah dari tuhan ini, namun apakah dirinya bisa senang saat adiknya terluka?

"Seokjin?" Sapa Chanyeol dengan nada bicara bingung melihat Seokjin menatap kosong kedepan.

"Bawa aku ke Jungkook."

.

.

Cklek

     Seokjin perlahan melangkah kearah seseorang yang tengah bermimpi. Tubuh orang itu dipasangi beberapa alat medis, terlihat jelas dibagian hidung dipasangi masker yang menutupi sebagian eajah tampannya. Sampai suara Elektrodiograf yang nyaring dan merajalela diruangan itu.

    Untuk pertama kali dia melangkah tanpa menggunakan tongkat khususnya. Dan juga pertama kalinya dia melihat wajah sang adik walaupun dalam kondisi terlelap.

    Seokjin tersenyum, dia bahagia dapat melihat kembali wajah adiknya yang tampan itu.

"Apa kabar kookie?" Sapanya, Bahkan Seokjin tidak meminta balasan untuk sapaannya itu.

    Dia mengelus surai halus adiknya. "Kookie hyung sudah besar ya" ucapnya, tak sangka air mata kembali turun di matanya.

"Aku ini hyung yang tak berguna, kenapa kau memberikan matamu untukku ?" Dia bermonolog dan menyalahkan dirinya sendiri. isakan Seokjin terdengar dipenjuru ruangan.

Dia menangis, tidak ada salahnya Namja menangis karena saudara ?

"Maafkan hiks... aku Jungkook hiks.. aku..aku hyung hiks... yang bodoh" isaknya memegangi tangan Jungkook yang terbebas dari selang infus.

"Ka..karena aku hiks.. kau hiks.. koma" tangisnya semakin terisak membuatnya selalu merasa bersalah melihat wajah Jungkook.

    Akhirnya dia pergi keluar dan langsung melewati Chanyeol tanpa sepatah katapun.

Dia terduduk dibangku taman rumah sakit, guna menenagkan dirinya. Menarik dan menghembuskan nafas mencoba untuk tenang.

    Kemudian matanya terfokus oleh pasien anak -anak yang sedang mendengarkan cerita dongeng dari seorang Nuuna, alhasil itu membuat Seokjin tertarik dan mengikuti alur cerita uang diceritakan Nuuna tersebut.

5 menit kemudian Nuuna itu menamatkan ceritanya dan membagikan secarik kertas dan pulpen. Dan terkejut sekaligus senang melihat Seokjin.

"Kamu Seokjin kan?" Tanyanya membuat Seokjin bingung dan mengangguk.

    Nuuna itu mengeluarkan amplop berwarna biru gelap dan memberikannya pada Seokjin yang malah membuatnya semakin bingung. "Aku mengenalmu karena Jungkook, itu surat darinya bacalah."
Kemudian Nuuna itu pergi dari hadapan Seokjin.

    Seokjin bangkit dari duduknya dan kembali ke posisi awal duduk di bagku taman, dan mulai membuka amplop biru tua itu.

Seokjin POV

Aku membuka amplop itu dan melihat surat bertulis tangan dengan tinta berwarna kuning, warna favorit dongsaengku.

Pembukaan surat itu begitu indah

.

.

Untuk Seokjin hyung, malaikat yang lahir dimusim dingin

Hyung...

    Selamat ulang tahun, dari adik kecil nakalmu ini.

Hyung...

    Terimakasih telah membuatku mengerti apa itu saudara, saudara dengan kasih sayang yang tulus.

Hyung...

    Terimakasih telah menyayangi adik yang nakal ini, yang selalu mengusap kepalaku dengan hangatnya kasih sayang.

Hyung...

     Aku senang saat kita makan bersama dan kau menyuapiku layaknya Appa dulu


Hyung...

      Kau mau memelukku saja aku sudah menjadi orang beruntung didunia yang kubuat. Memelukku dengan lembut seperti pelukan Eomma dulu.

Hyung...

     Tak apa jika kau meminta bantuan padaku, walaupun itu hanya mengikat tali sepatu yang lepas, jangan pernah sungkan hyung. Tak apa.

Hyung...

    Maafkan aku jika selalu merepotkanmu, bahkan kau rela duduk di lantai dingin demi menemaniku.


Hyung...

    Terimakasih sudah merawatku sangat baik hyung


Hyung...

    Maafkan Aku yang memintamu men
ggendongku dan membuatmu berkerja keras.

Hyung...

     Kau selalu membuatku merasa nyaman dan tidak sendirian. Selalu menjadi Appa, Eomma dan Hyung terbaik untukku.


Jangan salahkan dirimu, karena ini adalah keinginanku untukmu. Aku ingin kau tidak sendirian lagi...

Tak apa...

Kau telah berkerja keras sekarang...

Semoga diulang tahunmu itu, kau semakin menjadi hyung yang menyayangiku. Aku menyayangimu,

Hyungku Kim Seokjin..

Dari adikmu, Jungkook

Ku memegang kuat surat itu. Kenapa semua itu begitu menyakitkan membuatku kembali menggulirkan air mata. Sial, dia tidak ingin berhenti.

Maaf ku itu tidak akan cukup untukmu Jungkook.

Hyungmu ini terlalu lemah untuk menjagamu. Hyung janji akan menjagamu dan membuat setiap detik dalam hidupmu itu menjadi berharga.

Aku akan berusaha untuk mengerti dirimu dari awal Jungkook, ku mohon tetaplah bersamaku dan jangan menyerah.

Jangan pergi dari hidupku Jungkook.

Dan terimakasih telah berkerja keras untukku..

~ End ~

Wah wah end macam apa ini?! Salahkan Author uri readers..

Hahaha memang gini end nya, jadi rencananya aku mau buat sequelnya tapi aku minta persetujuan uri reders dulu mau nggak ??

Gimana nggak ngefeel ya, maaf deh ..

Jangan lupa sarannya ya, di koment ..
Biarku buat sequelnya.nih hehehe

Continua llegint

You'll Also Like

79.2K 2.8K 126
(COMPLETED) Sequel altha Alzalvan Darren LDR hanya sebuah kata bukan pemisah untuk kita. Hanya memisahkan jarak dan waktu bukan memisahkan hati. Aku...
44.1K 3.2K 6
Musim dingin sudah memasuki minggu ke empat bulan Desember. Udara Seoul pun semakin dingin begitu juga tentang kisah mereka "Saengil chukkae taehyung...
24.6K 2.6K 30
Seokjin dan Jungkook Kedua kakak adik yang saling menjaga dan bersama-sama hidup tanpa orang tua. Akankah orang tua mereka kembali? Akankah Seokjin...
11.2K 2K 17
「ᴄoᴍpʟᴇтᴇᴅ」 ❝aku benci diriku yang baru saja menyadari ini.❞ + ft. kim taehyung x kim sejeong + baku ╭──────────── ╰─➛now playing : w a n n a o n e...