SAH! [SUDAH DITERBITKAN]

By shafzuhri

11.3M 631K 9K

SEBUAH ANGAN DAN HARAPAN. #1 in roman 17/06/18 BE CAREFULL WHO WANT TO PLAGIAT THIS STORY‼️⚠️ Pasal 44 Undang... More

-1- SYADYTA BERRIA
-2-DIERSYAD DESBER
-3- SEEING YOU
-4- AGREEMENT.
-5- DEAL.
-6- INTRODUCE.
-7- WEDDING DAY.
-8-AFTER WEDDING.
-9-SMILE.
-10- FIRST CAKE.
DIERS N DYTA GALLERY
-11- SORRY, DIERS.
-13- THANKS.
-14-KONFLIK.
-15-SADNESS
-16-LOVE?
YAY OR NAY?
-17-MISS?
-18-SMILE (2)
-19- HONEST.
-20- MAMA.
-21-YOU.
-22- BABY.
-23- DYTA'S BIRTHDAY
-24- DYTA'S PARTY.
-25- DISORDER.
-26- DIERS CHILDHOOD
27-THINK.
-28- MEMORIES.
-29- SORRY.
-30- TWINS.
-31- HAPPY BIRTHDAY.
-32- COLD.
-33-JUSTIFICATION.
-34- MELT.
-35- SWEET.
-36- WHY?
-37-UNTITTLE
-38-LEAVE.
-39-MISTAKE.
-40- HAPPIER.
-41-DREAM.
-42-LITTLE KICKS.
-43- GENDER.
-44- LIE.
-45-PLAN.
-46- WHY? (2)
-47- HATE?
-48-MISS.
-49-BACK TO YOU.
-50-RE'START.
-51- WHAT HAPPEN?
-52-SUPPORT.
-53- HOPE.
-54-HELLO, DYZ!
-55- Yash!
-56-BACK.
-57- US.
-58- PLAY WITH (crazy) DADDY.
-59- 3rd ANNIVERSARY
-60- THE LAST BUT NOT LEAST.
EPILOG.
Halooo??? CURHAT BENTAR YA.
HALO HALO (2)
HAI LAGIII~
QnA.
QnA (2)
MOHON DIBACA.
SHARENJA CLOTHES
[OUR BRAND]
KABAR BAIK.
GANTI JUDUL.
GANTI JUDUL LAGI?
SHARENJA CLOTHES DESIGN 2
PO SAH!
OPEN PREORDER
VOTE COVER
GIVEAWAY!
GIVEAWAY N PREORDER
PRE ORDER BATCH 2
GIVEAWAY TIME!
HALOO! IM BACK!
GIVEAWAY BAJU SHARENJA!

-12-SORRY, DYTA.

182K 11.7K 147
By shafzuhri

Dyta duduk disamping kasur Diers sambil menyuapi Diers bubur ayam langganan yang ada di Walite, padahal hari ini rencanannya Dyta ingin mengecek keadaan tokonya. Namun, karena kesalahannya sendiri akhirnya tidak jadi.

"Diers, maafkan aku..." Mohon Dyta sambil berkaca-kaca. Diers memandang kearah Dyta tak acuh, Dyta semakin merasa bersalah.

"Aku tau aku salah, lagian kamu juga nyebelin sih!" Dyta memonyongkan bibirnya sebal.

"Atas dasar apa kamu campurkan makananku dengan daun?" Kini Diers angkat bicara.

"A..aku kesel sama kamu, soalnya kamu bangunin aku jam lima.." Aku Dyta sambil menunduk.

"Bukannya kewajibanmu itu melayaniku tiap saat?"

Dyta membisu.

"Kenapa? Kenapa otakmu masih seperti anak kecil?!" Diers mulai menaikan nada bicaranya.

"Ma...maafkan ak-"

"Kamu memang tak pantas untuk dinikahi! Apalagi dijadikan istri sungguhan! Aku yakin siapapun nanti suamimu pasti akan menyesal memiliki istri otak bocah sepertimu!"

Deg.

Apa benar itu Diers yang bicara?

Apa dia yang salah dengar?

"Dier..."

"Bahkan kamu hampir mencelakai dan membunuhku dengan sengaja!"

Itu memang benar, Diers yang bicara.

"Diers..."

"Keluar!"

"Apa maksud-"

"KELUAR! Aku tak ingin melihatmu lagi!" Teriak Diers keras. Wajahnya sangat memancarkan kemarahan, Dyta menahan tangisnya.

Dyta berjalan kearah pintu lalu kembali berbalik menghadap Diers yang sudah menatapnya geram. "Walau aku hanya istri kontrakmu. Tolong, jaga ucapanmu." Dyta langsung berlari keluar kamar air matanya tak bisa tertahan lagi. Dyta mengunci kamarnya dan menumpahkan semua tangisnya disana.

Apa kalian tau, rasanya dijatuhkan harga diri kalian dimulut orang yang mulai kau cintai perlahan?

                                                                                    ***

Diers menyesali perbuatannya sendiri. Demi tuhan, ia seperti dikontrol setan. Semua perkataan yang tadi ia katakan itu langsung tiba-tiba terucap. Lagian Diers juga diare doang kan, bukan sampai koma atau kritis.

Ia melukai perasaan wanitanya.

Jika melukai perasaan ada di perjanjian pranikah nya, Diers akan bayar sebanyak apapun itu.

Dyta menangis karena dirinya.

Jika Diers minta maaf sekarang, Diers yakin pasti ia tak akan dimaafkan. Perempuan butuh waktu untuk memikirkan dan memaafkan, Diers tau itu.

Diers mengacak rambutnya frustasi, ia masih berfikir bagaimana bisa ia berkata seperti itu?

                                                                               ***

Diers membuka matanya perlahan, ia melirik jam tangannya yang menunjukkan pukul 06;15 pagi. Tumben sekali ia telat bangun seperti ini. Diers menggerakan perutnya yang perlahan sudah mulai menghilang keramnya. Diers menuju ke dapur, bisa jadi ada Dyta disana sedang memasak untuknya.

Namun, nyatanya nihil.

Dyta tidak ada di dapur, yang ada hanya nasi goreng dan teh hangat dimeja pantry, kemana dia?

Diers memberanikan diri mengetuk kamar Dyta, namun sama saja.

Tak ada jawaban.

Diers menekan gagang pintu kamar Dyta namun dikunci.

Sepertinya tidak ada orang didalam, lalu kemana aku harus mencarinya?

Diers duduk dipantry, ia menatap nasi goreng yang perlahan mendingin didepannya.

Jam berapa Dyta memasak ini?

Diers memandang keseliling apartment, tak ada Dyta disini seperti hampa ternyata. Kini Diers malah merindukan kebawelan dan omelannya.

Diers memakan nasi goreng itu penuh dengan amarah. Ketika Diers mengangkat piring tersebut untuk ditaruh ketempat cucian piring, Diers menemukan ada secarik kertas dibawah piring itu.

Hari ini aku ke toko, kayaknya pulang sore. Jangan lupa minum obat sama dimakan ya nasi gorengnya -Dyta

Diers sedikit lega, seenggaknya dia sudah tau kemana Dyta pergi. Diers berjanji, jika Dyta sudah pulang ia akan meminta maaf padanya.

                                                                                         ***

Selesai dari meeting tentang kerjasama antar Mall Granate dan Apartment The Crilyant Diers langsung menuju ke atas. Maksud dan tujuan dari kerjasama ini untuk memperbanyak pelanggan. Rencanya juga, Diers akan menghubungkan Mall dan apartmentnya itu dengan jembatan kaca.

Sesampainya di atas, Diers melirik jam tangannya sudah pukul 19:25 malam. Dyta belum terlihat juga batang hidungnya, kemana dia?

"Dyt?" Teriak Diers sambil menerawang keseluruh ruangan. Diers berjalan ke kamar Dyta. "Dyta?"

Tak ada jawaban juga.

Diers membuka knop pintu.

KLEK!

Terbuka.

Ada suara gemuruh air dikamar mandi, Diers langsung keluar kamar Dyta. Dia masih belum siap untuk meminta maaf, gengsinya terlalu besar.

Cupu sekali kau Diers, kalahkan gengsimu!

Diers masuk lagi kekamar Dyta.

"Dyt?" Diers setengah teriak.

Gemuruh air dialam kamar mandi sudah berhenti.

"Dyta?" Panggil Diers lagi. Namun, yang didalam tidak nyaut juga.

Apa Dyta sudah keluar?

Diers langsung memutuskan beranjak ke kamarnya, mungkin suara air tadi hanya khayalannya saja.

Tok tok tok!

Diers melihat kearah pintu kamarnya yang seperti...terketuk.

"Dyt?" Tebak Diers beranjak keluar kamar, ketika Diers membuka pintu tidak ada orang diluar. Apa khayalannya terlalu banyak karena memikirkan Dyta terus menerus?

Diers berbalik ingin menutup pintu kamar, namun ia urungkan niat itu. Ia menemukan post it yang ditempel di pintu kamarnya.

Makan malam ada dimeja, maaf aku telat. -Dyta

Diers menarik kertas itu keras, dirinya mulai gemas dengan permainan ini.

"DYTA?!" Teriak Diers masih mencari keseliling ruangan.

Kapan Dyta masak?

Padahal baru saja Diers keluar kamar tidak ada Dyta di dapur.

"Dyt?" Diers kembali mengetuk pintu kamar Dyta,namun karena tak ada sautan dari dalam akhirnya Diers langsung membuka pintu kamar Dyta lancang.

Kosong.

Diers sempat berfikir apa Dyta belajar jurus menghilang atau bagaimana? Dicari tidak ada padahal ia baru meninggalkan jejak kurang dari lima menit disekitar kamar Diers.

"DYTA, KAMU DIMANA? AKU MINTA MAAF SUDAH BICARA SEENAKNYA, AKU TIDAK BUTUH MAKANAN DAN SURATMU ITU. AKU HANYA BUTUH DIRIMU, SUNGGUH." Teriak Diers lantang. Tak ada juga jawaban hanya ada suara angin lewat.

Diers kembali menghembuskan nafasnya, pasrah.

Ia beranjak ke kamarnya, gelisah. Ia tak akan bisa tidur kalau belum menemukan Dyta. Dimana Dyta berada?

Diers kembali beranjak ke kamar Dyta untuk kesekian kalinya, ia sangat berharap ada Dyta disana. Jika tidak ada lagi, Diers akan menelponnya.

KLEK!

Tepat.

Ada Dyta disana sedang tidur.

Diers mendekat perlahan.

"Dyt?" Bisik Diers kecil. Sepertinya Dyta sangat nyenyak untuk dibangunkan. Diers duduk dikasur Dyta, mengusap rambut Dyta pelan.

Ini wanitanya.

Diers tak tahu perasaan apa yang ada di dalam hatinya. Ia tidak mencintai Dyta, namun perasaan takut kehilangannya terlalu besar.

"Dyt, apa kamu masih bangun?" Diers masih mengusap pala Dyta pelan. Tak ada respon dari yang ditanya.

"Maafkan aku, aku tak bermaksud seperti itu, sungguh. Aku sangat tidak ingin kehilanganmu." Diers diam sebentar. "Aku selalu ingin melihat wajahmu tiap saat, dengan omelanmu yang membuat emosiku naik turun. Aku serius."

Diers melepas tangannya dari pala Dyta, ia kembali menatap Dyta yang masih tertidur. Bodohnya, Diers baru menyadari perkataannya barusan. Bagaimana jika Dyta pura-pura tidak mendengar lalu paginya Diers dihina karena berbicara seperti ini?

"Dyt, aku harap sih kamu gak denger yang aku bilang tadi." Diers mulai menjauh dari Dyta.

"Sampai bertemu, besok."

Continue Reading

You'll Also Like

564K 25.9K 10
Freya tidak tahu bahwa menerima peran kontroversial untuk sebuah film membuat kesannya ikut buruk di dunia nyata, terutama karena dituduh terlibat sk...
12M 300K 33
#1 Romance, 27 Juli 2018 Novel sudah tersedia di GRAMEDIA. Filmnya bisa ditonton di Netflix dan Disney Hotstar. Web series-nya bisa ditonton di Disne...
HI AWAN By LULUK_HF

Teen Fiction

262K 40.3K 60
(MARIPOSA UNIVERSE) Bagiku, menyukainya dari jauh sudah cukup. Aku berani menyukainya tapi takut untuk mendekatinya. Bahkan, untuk menyebut namanya s...
1.2M 43K 26
[TAMAT] Ebook tersedia. Dijodohkan oleh mamanya dengan Cheryl, membuat Arland menentang keras semua itu. Ia tak ingin jika dirinya menikah tanpa rasa...