Unliner Zero -Newcomer- [Disc...

By GabyChandra6

73.9K 5.2K 545

Main genre [-Fantasy, Action, Romance, Game, Thriller-] Highest Rank:#47 in Fantasy -26/08/2017- Dunia ha... More

Prologue
Banned#1-Reversal World [RE]
Banned#2-A Short Fight [RE]
Banned#3-Self Renewal [RE]
Banned#4-Unequal Similiarity [RE]
Banned#5-Do What Must To Do [RE]
Killed#6-Memories Can Not Be Forgotten [RE]
Killed#7(A)- Resurrected From Zero Life [RE]
Killed#7(B)- Resurrected From Zero Life [RE]
Killed#8(A)-The Real Beast [RE]
Killed#8(B)- The Real Beast [RE]
Killed#9(A)-Aim That Thing [RE]
Killed#9(B)-Aim That Thing [RE]
Killed#10-Early Knowledge [RE]
Killed#11-Before The Time [RE]
After The First +Re-Make Character+
Started#12-Welcome To The World Of Game
Started#13-Unknown Desire
Started#14-Break The Guilty
Started#15-Look For The Other Things
Hurted#16-The Missing Thing
Hurted#17-Nothing To Realize
Hurted#18-Choose The New Decide
Hurted#19-Mindless Black
Hurted#20-Start In The Line
Hunted#21-Annoying Battle
Hunted#22-The Unseen Power
Hunted#23-ReLife To ReTry
Hunted#24-The New Art Skill
Linked#25- The Black Azure
Linked#26-A Strange Thing
Linked#28-Another Enemy
Linked#29- One & One
Linked#30- Other Side From The One
Vanished#31-Now or Never
Vanished#32(A)- The Unvited Person
Vanished#32 (B)- The Unvited Person
Vanished#33- Far From Falsity
[MOVED] - Change The Line

Linked#27-Black vs Violet

1.3K 90 13
By GabyChandra6


***

Joss!!! Akhirnya bisa Updat chapter baru yang kalian tunggu-tunggu. Maaf ya kalau lama! Tetapi lupakanlah, yang penting saya tetap bisa mengupdate lagi. Jadi, Silahkan dinikmati dan terus berikan dukungan ya!!!

***

*Zorr

  Kumpulan Energi hitam merambat dikedua tangan Ladius perlahan-lahan.

"Apa kau marah denganku sekarang?" teriaknya

    ". . . . AKU. . . .akan membunuhmu." Ucap Rika bernada berat, menghempaskan diri di langit.

"Sepertinya kau serius sekarang."

    " . . . "

*Catatan: Yak! Gambar diatas adalah Ilustrari Rika yang saya kerjakan cukup lama. Maaf ya kalau  ilustrasinya kurang bagus *

"Black Jump!"

*Whoshh

Dengan tenaga yang kuat, kedua kaki Ladius melompat ke arah Rika seperti peluncur yang cepat

"Red Slice"

*Zor zor zor

Sekumpulan pedang api keluar dari buku-buku dekat Rika hingga menyerang Ladius dalam jumlah  banyak

  Menarik. "Black Shield!"

*Ctang tang tang tang

Sebuah perisai hitam melindungi dirinya dan tetap membuatnya meluncur ke udara.

   "Tak akan kubiarkan kau mendekatiku!" Teriaknya, membuat buku-buku disekliling Rika melingkari tubuh Ladius.

"Kesedihan yang mendalam engkau sembuhkan, kebahagian senantiasa kau selamatkan. Crysal Gate!"

*Krez krez

Kedua mata Ladius bergerak cepat seraya memperhatikan buku-buku yang mengeluarkan Es.

   Kau pintar tapi kurang memperhatikan.

*Ctik *Sring

Tombaknya yang hitam di keluarkan dari balik jubahnya.

*Ctes ctes ctes

Ayunan cepat seperti angin membuat buku-buku disekitarnya hancur tak tersisa.

*Whoshh

Dirinya pun masih meluncur kearah Rika. Dengan jarak yang dekat, dirinya memutar badannya dengan cepat----membuat salto ke kanan

    "Hak!"

*Duag

*Dum

Rasa sakit yang tak terasa berhasil membuat sebuah batu yang besar yang muncul dari buku Rika.

   Sial! aku akan jatuh jika begini!

*Sring

Dengan sigap, tombak hitamnya ia lempar dan menancap di batu yang besar tadi.

    "A-apa?!" terkejut rika

*Jrezzzz

Ayunan rantai tangan kirinya menembus udara, mengatikannya ke tombak hitamnya tadi. Hingga membuatnya berayun kembali ke atas.

*Whoshh

    "Tidak akan kubiarkan!" Teriak Rika.

*Bruk

Rika membatalkan sihir batunya itu, bersamaan ladius yang berayun ke atas dia selagi menarik tombaknya dengan rantainya.

   "Terlambat!"

*Zorr

    "A-apa?!" kaget Rika, menatap Ladius yang sudah jauh diatas.

"Kepintaraanmu tidak bisa mengalahkan usahaku."

*Zzzz

Ladius mengambil tongkatnya dan mengumpulkan energi hitam dalam jumlah besar.

"Aku tidak akan kalah!!!." Teriak Rika melayang diudara, "Berikanlah diriku perlindunganmu yang perkasa, Almighty Barrier!"

   Ho ho, jurus yang sama dengan sebelumnya. "Percuma menggunakan teknik yang sama." Ucap Ladius di udara.

*Ngggggg *Whoss *Wung

Lemparan tombak ladius melaju pesat menebas angin hingga tak terlihat  oleh mata biasa.

*Kling klling

Selagi tombak hitam mengarahnya ke dirinya, sekumpulan cahaya berkumpul dan memubuat sebuah perisai cahaya nan terang.

*Wung *Zzzzzzzzz

Percikan listrik dengan energi hitam bertabrkan selagi tombak dan sihir mereka beradu.

"Nghh!"

    "Ngh!."

Rika yang menahan tombak Ladius dengan sihirnya mulai kehilangan akalnya. Energi ungu yang berlimpah dia tambahkan ke  sihir dinding miliknya, menambahkan kekuatan perlindungan dari dinding itu.

   Menambah kualitas sihir dengan sihir yang berbeda? Menarik. Tapi. . .

*Crezzz

Dengan tangan kiri yang ia lempar bersama rantai---mengikat tombak miliknya yang berusaha menghancurkan dinding sihir milik Rika.

   "Take all much you want, Dark Arbsorber!." bisik Ladius diikuti teriakan yang keras.

*Ngggg. . .

Kristal di tangan kiri Ladius berkedip dengan cepat, tombaknya yang  beradu kini mengeluarkan bayangan hitam yang membentuk mulut monster layaknya naga dengan mata kirinya yang berwarna merah.

*Worrrrrrrr *Aurkhhhh

"Ti-tidak mungkin!" terkejut Rika.

Monster itu melahap sihir dinding milik Rika dengan cepat hingga seluruhnya.

"Ba-bagaimana ini! Jika kulepaskan dinding ini maka tombaknya akan menusuk kearahku, kalau aku menahan dinding ini monster itu akan melahapku. Apa yang harus kulakukan?" pikir Rika, terpojok situasi.

    "Sepertinya waktumu habis ya" sahut Ladius dalam serangannya.

"Hah?"

*Ctar

"A-apa?" terkejut rika, menyadari dinding sihirnya hancur seketika dimana tombak Ladius perlahan mendekatinya.

"A-apa yang terjadi padaku setelah ini? Aku tidak bisa menggerakan tubuhku. A-apa ini akhirnya? Apa aku akan mati disini? Apa aku mati sia-sia sebelum bertemu dengannya.  . . Sakira. . . Aku harap kau tidak sedih mendengar kematianku."

    Waktu terasa diperlambat, tubuhnya menggigil tak beraturan, tangannya terasa sakit diangkat bersamaan mata yang menatap tombak didepannya mendekat kewajahnya. Dengan hati yang hancur, ia biarkan dirinya diam.

"Selamat tinggal, Sakira."

*Sring

" . . . ."

    " . . . ."

Matanya yang menonjolkan rasa takut ia buka pelan-pelan. Sebuah tombak hitam tiba-tiba berhenti didepan matanya bersama Ladius yang berdiri di atas tanah.

"A-apa yang terjadi? Dia menghentikan tombaknya?" pikir Rika

    "Hei! Kau tidak apa-apa disana!" Teriak Ladius dari bawah.

"Kenapa dia menghentikannya?" pikir Rika bingung sangat.

    "Apa kau ketakutan untuk turun ?!"

"A-apa?" bingung Rika

    "Kalau bisa, cepat turun kesini. Ada hal yang ingin kubicarakan denganmu."

"Apa maksud dari ucapannya? Bicara denganku setelah ingin membunuhku!"

    "Tenang saja. Aku tidak akan menyakitimu."

" . . ." Terdiam Rika, menatap Ladius dari atas.

Tombaknya yang melayang mulai turun dan kembali ke Ladius bersamaan kristal di tangan kirinya yang berhenti berkedip. Dengan perasaan yang bercampur aduk, Rika turun ke tanah dengan sikap siaga terhadap ladius.

"A-a-apa yang ingin kau bicarakan? Ka-ka-kau tidak akan memb-memb-bunuhku kan?" gugup Rika.

   "Kenapa gaya bicaramu itu?" Ujar Ladius bingung, "Yang penting tenanglah, Aku tidak akan membunuhmu. Lagi pula temanmu-temanmu itu sudah kumusnahkan tadi." Jawab ladius menunjuk kebelakangnya.

"A-apa maksud---"

*Deg deg

Jantungnya berdetak kencang. Matanya tak kuasa menahan apa yang dibelakang Ladius. Kulit yang berwarna cokelat layaknya batang kayu mati dengan tubuh yang kering habis, terbaring dengan pakaian sihirnya. Mayat itu seperti mayat yang kehabisan zat cairan dalam tubuhnya, Karena sudah seperti kayu mati dengan balutan darah bercucuran disekitarnya.

"Ti-tidak mungkin!!! Me-mereka. . teman-temanKu!" ucap rika, gemetar hebat.

    "Sudah Kubilang aku tidak perlu membunuhmu. Aku sudah mengambil Mana dari ketiga orang itu hingga bersih jadi aku tidak perlu lagi sekarang."

"K-kenapa Kau begitu jahat---Kejam!"

    " . . ."

Mata Ladius yang tajam ditunjukkan kepadanya. Aura mengancam terasa benak Rika yang takut tuk bergerak sedikitpun. Namun itu sirna ketika Ladius menarik napasnya.

"Tidak ada yang berubah jika kau menangis. Lagipula, apa Kau lihat yang diatas sana?"

   " . . ."

Tubuh yang lemas akan ketakutan menoleh ke atas langit. Dengan perasaan yang tidak biasa, awan terasa lebih kelam dan hitam. Sesosok bayangan hitam terus berterbangan di atas mereka dalam jumlah yang banyak.

"A-ap-apa i-itu?" takut Rika.

    "Aku menghentikan pertarungan ini karena sesuatu itu terus mengganggu penglihatanku. Kalau dari firasatku, itu adalah iblis yang berkumpul tuk menyerang suatu tempat."

"T-tempat kataMu!" sahut Rika normal, "satu-satunya tempat yang paling dekat ini adalah . . . . Ti-tidak mungkin!"

    "Apa yang kau pikirkan itu sama denganku. Kerajaan Linhkid sedang diserang." Ucap Ladius dalam keheningan.

"Ak-aku harus pergi!"

*Whoshhh

"Eh?! A-apa yang--"

*Wung

Sesuatu telah melilit pinggangnya hingga menarik dirinya kembali ke Ladius, dan menaruhnya langsung dalam gendongnya layaknya seorang putri.

"A-a-apa yang—" Kata Rika terkejut.

    "Biar aku yang membawamu." Sahut Ladius

"Tu-tunggu! A-aku

   "Kau tidak punya sihir tuk meningkatkan kecepatan. Itu bisa memperlambat waktu, karena itu akau membawamu." Sahut Ladius, mengumpul engeri di kedua kakinya.

"Beat the time fron now, Speed Breaker!!!." Pikir Ladius.

"Tunggu! Kyahh!!!"

*Whoshhhh.

Satu pijakan ribuan langkah di tembus ladius melawan arah angin yang menebasnya menuju Kerajaan Linhkid.

* * *

*Di saat yang sama*

Pohon yang rindang menyejukkan kedua hati Mereka. Tubuh sang gadis yang bersandar pada pangeran putih mempersatukan perasaan mereka. Disinari cahaya yang menembus daun, mereka saling tersenyum satu sama lain.

"Sakira. Bolehkah aku bersamamu selamanya?" Kata Crystila bertanya disela senyuman manis.

     "Apa yang Kamu bicarakan. Kau tidak perlu meminta pun telah menyenangkan hatiku.

"Berari apakah kita akan—"

*Cup

Disela perkataan dari Crystila, sebuah kecupan hangat dikeningnya  membuat wajahnya diam hingga akhirnya berubah warna merah seperti tomat.

"Ha ha! wajahmu memerah." Kata Sakira dengan senang.

    "Ti-tidak Adil! Seharusnya kau berbicara dulu." Kata Crysila sambil menahan malu.

"Iya-iya Tuan Putri yang cantik. Jadi, apakah Kita sebaiknya—"

*Deg deg

"Ap-apa ini?" pikir Sakira dalam raut wajah terkejut.

    "Sakira? Ada apa? Kenapa wajahmu menjadi pucat?" tanya Crystila khawaitr

Tubuh sakira menggigil tak tertahan. Kristal ditangan kanannya berkedip terus menerus tak beraturan.

"Crysila. Kita pulang sekarang!"

   "A-ada apa sakira? Kenapa kita terburu-buru?"

"Kita sebaiknya segera pulang. Perasaanku menjadi tidak enak sekarang."

" . . ."

Sakira menarik tangan cystila dengan paksa lalu berlari kedalam Kerajaan. Di sela perjalanan, banyak sekali penduduk yang ramai-ramai kembali dan membawa barang masing-masing.

   "A-apa yang terjadi disini?" Kata sakira Bingung dengan sekitar.

Mereka berdua pun lari secepat mungkin di halaman Istana. Perasaan takut diselangi rasa lelah membuat mereka menjadi penasaran dengan keadaan yang membuat orang-orang berlarian. Hingga perasaan mereka terjawab ketika Alifi, Toran, Neir, serta Fionne terlihat baru selesai bicara dengan seorang Komandan di dekat gerbang kerajaan.

"Fionne! Apa yang terjadi?" Teriak Sakira, menghela nafas.

"Tuan sakira!" kata Fioenne. "Kita mendapat laporan bahwa sekumpulan Iiblis sedang menuju kesini."

"Iblis? Itu tidak mungkin terjadi—bahkan sekarang, sangat minim sekali kabar iblis berkeliaran." Kata Sakira.

"Memang benar perkataan Anda. Tapi, komandan tadi yakin kalau itu para iblis. Bahkan sekelompok yang berjaga di Grassfield habis tak tersisa." Ujar Toran.

"T-tidak mungkin! Lalu para warga?"

"Komandan bersama prajuritnya tuk mengevakuasi warga sekitar. Jadi, kita tinggal menghadapi para iblis yang berdatangan."

"Begitu ya." Kata Sakira lega.

Jauh di pandangan mereka, tepatnya di atas hutan yang lebat. Sesosok makhluk dengan tanduk dikepala berdiri dengan menyembunyikan tangan dijubah hitamnya. Ia menatap tajam pemandangan kota dari jauh sambil menaiki sebuah Imperial Green Dragon. Diikuti banyak monster baik di darat ataupun di udara.

"Jadi. Itu kah kerajaan Linhkid." Ucapnya dengan pelan. "Dan juga, kenapa aku yang harus mendapat tugas ini dibanding mereka BerEnam." Ucapnya.

Selagi terbang diatas Naga itu. Diangkat tangan kanannya lalu diayunkan kedepan. Tubuh yang haus akan darah muncul dari semangat para monster yang berlarian, diikuti oleh pria bertanduk itu dari atas langit.

* * *

"Sakira! Biar kubawa Crysila ke sang Raja." Kata Neir.

    "Aku setuju denganmu. Crystila—"

"A-aku ingin membantumu, Sakira." Sahutnya dengan serius.

     "Crystila, aku tidak bisa membiarkanmu membantuku."

"Kenapa? Aku mempelajari beberapa sihir yang—"

    "Maaf Crystila, aku tidak bisa membuatmu terluka hanya karena membantuku. Aku pasti akan kembali dengan selamat  jadi tenang saja." Kata sakira sambil mengelus kepala crystila.

". . Berjanjilah padaku kau akan kembali!." Ujar Crystila sedih.

    "Pasti. Neir, aku serahkan dia padamu."

"Hm. Aku mengerti." Jawab Neir mengangguk, membawa Crystila kedalam istana.

Semangat yang kuat akan melindungi tempat yang penting. Alifi, Toran, Sakira, serta Fionne siap bertarung.

"Ha ha! Tak kusangka sang Putri jatuh hati pada Pangeran yang merupakan pengawalnya." Kata Toran menepuk pundak sakira.

     "Toran? Lebih baik sudahi saja bercandanya. Kita ada tugas disini."

"Aku tau." Jawabnya senang, "jadi, yang kita lawan kali ini gerombolan iblis kan?"

    "Ya. Kalau begitu apa kalian siap?"

"Hm." Jawab mereka Bertiga mengangguk

"Tugas kita adalah melindungi istana. Jangan sampai ada yang terluka ataupun mati. Ada pertanyaan kah?"

   " . . "

"Bagus. Mari kita mulai sekarang!!!"

Dengan langkah cepat menebas angin, mereka berlari kearah gerbang selatan kerajaan dimana para iblis terlihat berlari kearah kerajaan.

***

*Di saat yang sama*

Ladius yang berlari cepat, meninggalkan pijakan yang telah menerpa tumbuhan sekitarnya. Selagi membawa Rika ditangannya, ia menatap arah depan dengan serius.

Aku harus ke sana. . .

   "He-hei? Apa kau tidak lelah Lari seperti ini? Tanya Rika.

"Rasa lelah seperti ini tidak apa-apa buatku."

*Whosshhh

Pasti ada sesuatu dari semua ini.

* * *

Continue Reading

You'll Also Like

71.1K 5.6K 22
Athena mengusak rambutnya frustasi, matanya menatap sekitar tak habis pikir. untuk mendukung pemikiran gila-nya, gadis itu membenturkan kepalanya pad...
2.5M 136K 73
❝Diam menjadi misterius, bergerak menjadi serius.❞ -Liona Hazel Elnara Genre: 1. Drama Psikologis 2. Thriller / Suspense 3. Action 4. Romance 5. Crim...
2.4M 170K 49
Ketika Athena meregang nyawa. Tuhan sedang berbaik hati dengan memberi kesempatan kedua untuk memperbaiki masa lalunya. Athena bertekad akan memperb...
1.2M 123K 47
Di novel 'Kisah Naqila', Nathaniel Varendra adalah sosok antagonis paling kejam. Ia bahkan tak segan membunuh seseorang yang dianggap mengusik ketena...