4 O'clock

By kim-Millarda

41.6K 3.2K 251

[ Story ] โœ” A FIRST BOOK "Hyung... Kau selalu membuatku merasa nyaman dan tidak sendirian. Selalu menja... More

Part J
Part I
Part K
Part O
Part O
Part K
JINKOOK
#6yearswithOurHomeBTS

Part N

4.5K 399 15
By kim-Millarda

    Bantu aku ke jalan yang benar dan tolong sampaikan kepada mereka untuk menghargainya.

.

.

.

     "Ehmm.. maaf Ajjushi tapi kenapa adikku dipanggil tuan muda?" Tanya Seokjin yang tidak ingin terjebak dalam teka-teki ini.

"Oh jadi kau ini-" ucapan Ajjushi itu terhenti kala seseorang menepuk bahunya membuatnya menoleh ke arah belakang.

Dan ternyata itu Jungkook.

     Dia membuat sinyal dengan membuat angka satu dan menaruhnya tepat didepan bibir. dan dia menyuruh Ajjushi itu untuk pergi dan mengikutinya.

"Kalau begitu saya permisi" dengan singkat Ajjushi itu berpamitan dan membuat Seokjin bingung, namun pendengarannya menangkap bahwa Ajjushi itu itu sudah menjauh.

    Di cafe yang hanya jauh beberapa puluh meter dari rumahnya itu, Jungkook berbicara dengan Ajjushi berjas hitam tersebut. Dia menyeruput es kopi yang dia pesan sementara Ajjushi itu duduk dan mengeluarkan sebuah amplop coklat yang lumayan tebal.

    Ajjusi itu menaruhnya diatas meja dan sedijit mendorongnya kearah Jungkook. Sementara Jungkook hanya memperhatikan.

"Tuan muda Jungkook ini titipan Tuan muda besar." Ucapan dari Ajjushi itu membuat Jungkook tersenyum miring dan terkekeh. Entahlah karena terdapat lebam di sudut bibir kanannya membuat Namja yang satu ini tampak seram.

   Dia menaruh gelasnya tersebut dan mengambil amplop itu dan mengintip isinya. Kemudian menaruhnya di tas.

"Terima kasih Ken Ajjushi, kalau begitu aku pulang. Kau bayarlah minuman ini"  tanpa menerima jawaban apapun Jungkook berlalu begitu saja.

    Dia berjalan dengan senangnya ketika sudah mendapat uang, terlebih lagi dia tau bahwa hari kamis depan tanggal 4 bertepatan dari hari lahirnya sang kakak. Senyum bahkan tak terlepas dari Namja berumur 16 tahun itu. Setiap orang yang bertatapan dengannya selalu Jungkook balas dengan senyuman.

    Sampai dirumah pun senyumnya mengembang dihadapan Seokjin walau dia tak melihatnya.

Atau memang tak diizinkan melihatnya ??

∵∵∵∵∵∵∵

       Hari ini adalah hari penghujung dari hari - hari sibuk, Hari yang Jungkook benci untuk dirinya masuk ke sekolah. Hari dimana Seokjin akan lebih ekstra membangunkan Jungkook.

Sabtu.

"Hyung Jungkook nggak mau masuk sekolah" rengeknya dengan memegang gelas berisi susu putih hangat. Sebenarnya dia sudah rapih dan siap berangkat, namun kembali lagi ke paragraf pertama dia benci hari ini.

"Tidak Jungkook, kau harus sekolah" pantang Seokjin dengan tangan yang sibuk membuatkan adiknya roti lapis, Kemudian berjalan kearah meja makan.

    Dengan malas Jungkook berjalan kearah meja makan dan duduk, Sekaligus terus merengek pada Seokjin.

"Jungkook berhentilah merengek, kau ini sudah kelas 2. Kenapa tetap merengek ?!" Seokjin yang mulai jengah dengan rajukan Jungkook.

"Hyung aku dikelas 2 akhir karena aku lompat kelas, kau tidak tau kalau adikmu ini pintar? Umurku ini masih muda hyung" jelas Jungkook yang makin membuat Seokjin jengah, memang hanya butuh waktu 3 bulan bagi Kim Jungkook untuk masuk di kelas 1 akhir selanjutnya dia dipindahkan kekelas 2. akhirnya...

"Baiklah Hyung-" Seokjin memotong pembicaraannya karena mendengar suara klakson mobil ditambah lagi ada seseorang yang mengetuk pintu rumahnya.

Cklek

    Seokjin membuka pintunya dan menampakan Namja dengan senyumannya.

"SEOKJIN HYUNG, DIMANA JUNGKOOK, AYO SEKOLAH!!" Park Jimin, Namja yang datang pada pagi ini dan berniat menjemput Jungkook untuk kesekolah.

Yah, jika melihat ekspresi muka Jungkook yang masam dan cemberut. Bisa dipastikan bahwa Jungkook tidak menyukai kedatangan temannya tersebut.

"Wah rupanya kau Jimin, masuklah sarapan dulu" sapa Seokjin.

"Tidak usah Hyung, aku langsung berangkat saja sudah terlambat" ucap Jimin.

  Dia Melambaikan tangannya mengajak Jungkook keluar, mau tak mau Jungkook menghampirinya dan berpamitan pada Hyungnya.

Kemudian mobil Jimin berjalan, tentu saja bukan Jimin yang menyetir melainkan supir pribadi keluarga Park.

∵∵∵∵∵∵∵

     Diperjalanan Jungkook yang setia menatap jalanan sementara Jimin yang bermain ponselnya. Jungkook tampaknya sangat kesal dengan kedatangan Jimin saat hyungnya ingin memberikan izin tapi malah dia menjemputnya untuk sekolah.
 

    Oh iya jika kalian bertanya-tanya kenapa bisa Jimin dan Seokjin itu kenal ? Mereka bertemu dan berkenalan pertama kali saat Jungkook baru menduduki kelas 2 dan Jimin membantu Jungkook untuk pulang karena Jungkook yang babak belur. Dan disaat itu Jimin mengetahui bahwa Hyung dari seorang Kim Jungkook adalah tuna netra.

Pip...

   Ponsel Jungkook berbunyi, kemudian dia mengeluarkan ponselnya mengecek isi pesan masuk. Ya memang tidak bagus ponselnya namun masih tetap hisa digunakan.

From : Sungwoon

      Hahahaaha kau suka melihat ini anak ANEH!! Lihatlah meja dan bangkumu indah bukan?

  ( Picture )

     Seketika darah Jungkook serasa mendidih, nafasnya tercekat bahkan pinselnya sudah tergenggam kuat ditangannya. Bagaimana orang tidak marah jika meja dan kursi yang dipakai disekolah habis di coret-coret dengan kata-kata keji dirambah lagi sampah yang terletak diatas mejanya.

    Seketika nafasnya tercekat, tak karuan turn dan naik mencari udara disekitarnya dan inilah saat yang paling Jimin takutkan. Segera dia membaringkan tubuh Jungkook di pangkuannya dan terus mengusap-usap pipi Jungkook mencoba menenangkan anak itu. "Tenanglah Jungkook, cobalah memikirkan Seokjin hyung" seperti itulah kata-kata Jimin. dan suasana dimobil pun menjadi panik. Air mata terus mengalir dari mata Jungkook, dan masih berusaha mencari oksigen disekeliling.

    Dengan sudah payah, Jimin mengacak-acak tas Jungkook namun tidak menemukan tabung kaca itu,  "aishh, dimana kau menyimpan obatmu Jungkook?" Tanya Jimin yang sudah lelah mencarinya. "Jin...hiks.. Jin... hyung hiks.." Seketika Jimin tersentak,

Sakit

Perih

    Itulah yang Jimin rasakan ketika mendengar Jungkook berbicara, hampir saja air matanya jatuh jika tidak segera diseka.

"Miso Ajjushi, lebih baik kita kerumah sakit saja" ucap Jimin dengan pemikiran cepat. dengan segera Miso mengarahkannya kerumah sakit.

"Bagaimana keadaanmu Kim Jungkook?" Tanya pria berbadan tinggi berjas hitam dan berkalungkan stetoskop dan jangan lupakan wajah tampannya. Kini dia tengah menatap Jungkook yang terbaring diranjang ruangannya.

"Aku tidak apa-apa Dokter. Park" jawab Jungkook dengan nada yang mengejek.

Pletak

"Aww sakit hyung!" Jungkook mengiris kesakitan ditambah lagi dia mengusap kepalanya yang malang itu. sumpah demi apapun saat ini tatapan intimidasi Jungkook itu menyeramkan bercampur dengan tampan, mungkin bisa meluluhkan Yeoja yang melihat.. tapi, hey lawannya kali ini adalah Namja.

Pletak

    Ini kedua kalinya kepalanya mendapatkan hadiah dari dokter Park. "Jungkook, jangan main-main denganku. Kenapa kau lupa membawa obatmu?" Tanyanya dengan nada datar tapi mukanya tampak marah.

    Jungkook mengingat-ingat, bahwa obatnya jatuh semua jadi tidak ada yang tersisa untuknya. "Hehehe maaf hyung, semuanya jatuh. Oh iya dimana Jimin hyung?" Alih -alih bersalah Jungkook malah tersenyum lebar dan mengganti topik.

     Dokter muda itu hanya bisa menghela nafasnya dan jengah dengan teman adiknya ini. "Jimin, dia aku suruh sekolah. Dan kau Kim Jungkook" kini nadanya semakin ditekan.

Dokter itu menunjuk Jungkook.

"Jangan kabur!" Perintahnya yang terdengar seperti ancaman. Segera dokter muda itu menjenjangkan kaki pergi dari ruangannya untuk kembali bertugas. Meninggalkan Jungkook sendirian.

∵∵∵∵∵∵∵

    Jimin, Taemin, Jong in dan Sungwoon adalah grup ternama disekolahnya. Mereka bersahabat, aneh memang kenapa bisa Jimin bersahabat dengan musuh Jungkook yaitu Sungwoon. Tapi jika hati memilih ya mau bagaimana lagi.

     Kini mereka berada dipojok lapangan basket, dengan Jong in yang sedang bermain basket sementara teman-temannya itu menyemangati.

     Setelah selesai dengan basketnya, Jong in menghampiri mereka. "Ya Jimin, bagaimana dengan aksiku?" Tanya Sungwoon dengan menunjuk meja yang habis dirusaknya. Alhasil Jimin hanya menghembuskan nafasnya "kenapa kau benci dengan adik kecilku itu Sungwoon?"

     Sungwoon Merilekskan tubuhnya "Tsk, kau tau. Karena dia Yeojaku menjauh dariku"

"Tapi-"

"Sudahlah Sungwoon, Jimin... kita ini teman jadi jangan bertengkar" Tengah Taemin yang sedari tadi hanya diam. Mereka berempat sebenarnya tidak suka bertengkar tapi jika Jimin sudah jengah dengan kelakuan Sungwoon terhadap Jungkook maka tidak menutup kemungkinan bahwa mereka akan berdebat.


14.00

"JUNGKOOOOOOOKK!!" Teriakan namja itu danagtlag kencang hingga semua orang yang mendengarnya pasti menduga bahwa namja itu, kini tengah marah besar.





To Be Continued

Aku baru Update ff ini.. maaf ya readers

Jangan lupa vote sama komment ya.. ♡

Continue Reading

You'll Also Like

3.7K 401 20
Tujuh orang sahabat (Kim Namjoon, Kim Seokjin, Min Yoongi, Jung Hoseok, Park Jimin, Kim Taehyung, Jeon Jungkook) yang masing-masing dari mereka menda...
681 144 46
di harap membaca novel berjudul "PROMISE (KTH)" sebelum membaca cerita ini biar tahu bagaimana alur sebelumnya . Happy Reading๐Ÿ˜Š By: nyemoetdz 01/03...
902K 39.5K 97
Highrank ๐Ÿฅ‡ #1 Literasi (24 November 2023) #1 Literasi (30 Januari 2024) #3 Artis (31 Januari 2024) #1 Literasi (14 Februari 2024) #3 Artis (14 Fe...