Jatuh Cinta

By refahkaa

24K 543 12

Cinta yang membutuhkan perjuangan, ekstra tenaga dan kesabaran yang banyak. Bagiku cinta itu menyenangkan jik... More

#PERKENALAN
#Candaan
#Ekstrakulikuller
#1
#2
#Masalah di sekolah
#Pengukuhan PMR
#Kegiatan baru dirumah
#Minggu
#Travelling Mencari lambang
#Chocolatos
#Cinta
#Pawai 1
#Pawai 2
#Senin
#Hari biasa
#puisi singkat
#Handayani
#LDR
#Flashback 1
#Flashback 2
#Bantuan
#Traktiran
#perasaan aneh
#Care
#Putus
#be happy
#Penyerangan
#Balas Dendam
#Kembali
#salahkah jika aku melindungimu?
#Sadar
#ijinkanku membuatmu bahagia
#Beri
#jangan sedih, itu ga menyelesaikan masalah
#Bahagiaa
#Canggung
#Mind
#Sirna (End)
End (2)
CERITA BARU !

#Akhir Kesedihan

200 5 0
By refahkaa

Bel masuk telah berbunyi menandakan isoma telah berakhir .

"Fer, masuk gih udah bunyi bel" kataku

"Emg kau ga masuk ?" Tanya nya

Aku menggelengkan kepala "aku ngambek sama guru, siapa suruh tadi aku dikeluarin"

"Ih bungul"

"Hahahahah" "sana masuk fer"

"Iyaa divan iyaa"

"Nah gitu" kataku tersenyum kecil

"Is bungul" katanya lalu beranjak pergi

Aku hanya terkekeh kecil melihat tingkahnya diruang uks ini . Rasa bosan menghantuiku, aku bangun dari kasur uks dan menatap keluar melalui jendela .

Suasana sekolah sepi, murid2 pada belajar didalam kelas, tetapi tidak digedungku, beberapa kelas ada yg tidak masuk gurunya, ga terlihat jelas, karna agak jauh dari uks, hanya saja2 beberapa anak2 dari gedung sana dapat terlihat, termasuk anak2 kelasku .

Aku keluar dari uks, dan berjalan menuju arah gedung kelas 11 . Aku melihat sejenak ke arah ipa, ternya mereka semua ga ada yg belajar, Ferina yg duduk sendiri didepan kelasnya, ntah sedang apa, aku ga berniat untuk mengganggunya .

Langkahku dengan perlahan menaiki anak tangga hingga sampai di lantai 2 . Aku langsung menuju kelasku .

"Guru lagi rapat ?" Tanyaku ke fitri

"Iya kayaknya" jawabnya

Aku hanya mengangguk kecil, aku melihat jam tanganku, waktu masih menunjukkan pukul 13.17.

"Ah masih lama pulang" gumamku, lalu aku menyandarkan kepalaku di atas meja .

Aku mengangkat kembali kepalaku, aku mengambil pulpen dan buku kecil yang ada didalam tasku, lalu aku menaruhnya di atas meja, dan aku mulai menulis sebuah puisi

"Pena dapat mengisi kosongnya kertas . Embun dapat membasahi pagi . Matahari dapat menyinari dunia. Bulan dapat menyinari malam . Bintang dapat memperindah langit malam . Aku, dapatkah aku mengisi kekosongan harimu ? Dapatkah aku selalu menghiburmu ? Jika tidak, aku tetap akan berusaha"

-Divan-

Aku membacanya dengan pelan, setelah itu kututup kembali buku itu, dan ku masukkan kembali kedalam tasku .

Aku merebahkan kembali kepalaku di atas meja, lalu memejamkan mata, hanya sekedar terpejam ngga tidur .

"Aku sudah mengetahui perasaan yg mengganjal selama ini, tapi aku berharap cukup aku yg mengetahui perasaanku, tidak dengannya" kataku dalam hati .

Tanpa sadar bel pulang sudah berbunyi, dengan sigap aku mengenakan jaket jeansku dan ku ambil ranselku .

Aku keluar kelas dan menuruni tangga, aku singgah ke kelas ipa dulu untuk mengajak Sari,Tina dan Ferina ke markas PMI .

"Sar, ga ada kegiatankan ? Kemarkas aja mau ?" Ajakku ke sari

"Terserah sih, mau buat apa disana ?" Tanyanya

"Ngumpul2 aja disana"

"Iyaudah, siapa2 ?" Kata sari

"Aku baru mau ajakin Ferina sama Tina" kataku

"Tuh mereka" kata sari sambil menunjuk arah kelas Tina

"Iya tau, yaudah aku kesana dlu" kataku lalu langsung pergi meninggalkan sari .

Aku langsung menuju kelas Tina, disana ada Tina, Dicky dan Ferina.

Aku melihat yang ngobrol hanya Tina dan Dicky sedangkan Ferina hanya berdiam .

"Wey" kataku ke mereka, mereka langsung menoleh ke arahku

"Kenapa van ?" Kata Tina

"Kemarkas yok" kataku "kau dikcy ikut jugaa" lanjutku

"Ayolah" kata dicky

"Ikut ga fer?" Tanyaku ke ferina

Ferina hanya mengangguk, aku menaikkan sedikit alisku sebelah .

"Yaudah, yok langsung, si sari nungguin tuh" kataku .

"Ayo" kata Dicky dan tina Barengan, Ferina hanya diam mengikuti kami.

"Ferina kenapa ?" Kataku pelan ke Tina

Tina hanya menggelengkan kepalanya, Dicky hanya diam.

Seperti ada yg disembunyiin , pikirku.

Sesampainya di parkiran sekolah, aku menyalakan motorku dan mengajak ferina ikut denganku

"Fer, ikut sini" kataku

"Aku sama Tina van" jawabnya

"Tina sama Dicky, motornya dia titip dikantin si om, udah naik aja sini"

"Yaudah" balas Ferina sambil menganggukan kepala, lalu Ferina mendekat dan menduduki motorku

"Oke udah ?" Kataku sambil sedikit menoleh kebelakang

Ferina mengangguk

"Yaudah kalau sudah, nunggu apalagi, turun, kan udah ?" Kataku bercanda

Ferina memukul bahuku pelan "divan bungul ih" katanya dengan wajah lucu khasnya walaupun sedang kesal

"Hahahaha" aku terkekeh kecil lalu menjalankan motorku

Banyak hal yang sebenarnya ingin ku tanyakan ke Ferina, tetapi aku mengurungkan semua niatku, aku ga mau ikut campur hubungannya.

Dikantin si om kami mengambil helm, aku bersama Ferina, Tina bersama Dicky, Sari sendiri .

"Yaudah yuk langsung" kataku ke mereka

"Ayo" jawab mereka

Kami mulai menjalankan motor untuk menuju markas PMI.

Sekitar 20menit perjalanan, kami baru sampai di Markas .

"Kita mau ngapain sih ?" Tanya Sari

"Ntah, kan aku bilang tadi ngumpul2 doang" jawabku "yaudah masuk" lanjutku

Kami bergegas masuk dalam markas, tetapi ga ada org

"Mana orang2 nih ? Cek mes aja yok" kata Sari

Aku mengangguk, begitu juga dengan Ferina, sesekali aku melirik ke arahnya, Ferina seperti menyembunyikan sesuatu, aku tau pasti ada yg terjadi lagi antara dia dengan Rendy .

Hanya saja aku berdiam, ga ada niat untuk bertanya, mungkin menghiburnya lebih baik

"Hiduuuungg!" Teriak seorang cewe dari arah mes

Aku menoleh ke arah mes "eh pida" kataku

"Kalian ngapain kesini ?" Tanya pida ke kami semua

"Wah kita dilarang kesini nih, yaudah balik aja" kataku sambil tertawa kecil

"Cuma nanya, dasar hidung,rese" kata pida

Aku hanya terkekeh mendengarnya, seseorang lagi keluar dari dalam mes

"Eh mba sep" kataku ke septi

"Wah kalian ngumpul disini ya" kata Sari

"Ga ngajak, oke!" Nyaut Tina

Ferina hanya tersenyum dan ikut tertawa kecil .

"Tadi aku ketemu septi dijalan, aku ajakin aja septi kesini, daripada kami ga ada tujuan" kata pida

"Ohhh cam tuu" kata Tina

"Ada siapa dalam mes ?" Tanyaku ke mereka

"Banyak sih, masuk aja" kata septi

"Nanya doang, malas buka sepatu" jawabku "ada makanan ga ?" Lanjutku

"Makanan aja dicari" nyaut Sari

Ferina hanya tersenyum dan tertawa kecil, aku hanya membiarkan Ferina yg sedang menyembunyikan sesuatu, setidaknya aku masih melihat senyumnya.

"Namanya lapar ya cari makanan" jawabku

"Makan dirumahmu sana hidung" jawab Pida

"Ah kalau ada yg deket, buat apa cari yg jauh ?" Jawabku

"Bodo amat dung" kata pida

"Hahahaha" aku hanya terkekeh "yaudah aku ke wc dlu"

"Pergi sanaaa huss" kata pida

"Tanpa disuruh juga aku pergi" kataku lalu beranjak pergi

Sekitar 5 menit di wc, aku kembali ke mereka, aku mengendap2 dibelakang mereka, rencananya mau mengagetkan mereka, tapi malah mendengar sedikit percakapannya

"Jadi dia yg mutusin ?" Tanya pida ke ferina

Ferina hanya mengangguk

"Gara2 apa ?" Tanya pida lagi

Ferina hanya menggelengkan kepala, matanya mulai berkaca, satu tetes airmata di mata sebelah kanan terjatuh.

"Jangan na--" kata pida terhenti saat aku tiba2 muncul dan mengusap air mata Ferina

"Eh si hidung sejak kapan disini ?" Kata pida

Aku ga ngeresponnya, aku masih mengusap pipi Ferina.

"Jangan nangis" kataku

Ferina menatapku, matanya masih berkaca,perlahan airmatanya masih berjatuhan

"Jangan nangis" kataku lagi

Ferina hanya menatapku, lalu ia mulai membuka sedikit mulutnya

"Ke-na-pa?" Katanya sedikit terisak

"Aku ada disini, jangan nangis, hargain aku dong yg mencoba menghiburmu" kataku

Ferina terdiam, dia mencoba menghentikan isakannya . Aku menyandarkan kepala ferina ke bahuku.

Pida,Septi, Tina dan Dicky hanya melihat kami.

Aku mengusap pelan kepala Ferina sambil mengusap pipinya juga.

"Senyum" kataku ke Ferina

Ferina ga merespon.

"Senyum" kataku lagi ke Ferina

Ferina tersenyum

"Senyumnya dikit aja"kataku ke Ferina

"Kenapa?" Katanya sedikit heran

"Ga kasian kalau aku nantinya diabetes ?" Kataku

Ferina tertawa kecil, dan senyumannya semakin lebar "ih bungul"

"Ahh udah dibilang senyumnya dikit aja, tanggung jawab temani aku ke dokter sekarang" kataku sambil mencubit pipinya pelan

"Dasar bungul ih" kata Ferina masih dengan senyumannya

"Biarin" jawabku "ikutin kata2ku ya, tapi lawan katanya"

"Untuk apa ?" Tanya Ferina

"Ikut aja" kataku

"Iya2"

"Aku" kataku

"Kamu?"balas Ferina

"Gak suka" kataku lagi

"Suka" balasnya

"Kamu" kataku

"Aku" balas Ferina

Aku tersenyum, Ferina sedikit bingung.

"Kenapa fer ?" Tanyaku ke Ferina

"Bingung" jawabnya

"Bingung kenapa ?" "Bingung kalau aku suka kau ?" Kataku sambil tersenyum

"Eh ?" Kata ferina sedikit terkejut.

"Jangan kaget, aku cuma bilang suka doang, tulang rusukku sama kau aja aku ga kaget kok" kataku lagi ke ferina

Ferina tersenyum kecil "divan bungul bungul bungul" katanya

Aku tertawa kecil, ntah aku merasa bahagia karena berhasil menghiburnya .

-Jatuh Cinta-

Halo readers . Update lagii update lagii.
Happy Holiday untuk yg sedang liburan, apalagi yg liburannya cuman ngebaca wattpad . Tunggu part selanjutnya ya.

Happy Reading 🎉🎉

Continue Reading

You'll Also Like

784K 53K 40
"Enak ya jadi Gibran, apa-apa selalu disiapin sama Istri nya" "Aku ngerasa jadi babu harus ngelakuin apa yang di suruh sama ketua kamu itu! Dan inget...
5M 920K 50
was #1 in angst [part 22-end privated] ❝masih berpikir jaemin vakum karena cedera? you are totally wrong.❞▫not an au Started on August 19th 2017 #4 1...
9.7M 183K 41
[15+] Making Dirty Scandal Vanesa seorang aktris berbakat yang tengah mencapai puncak kejayaannya tiba-tiba diterpa berita tentang skandalnya yang f...
2.4M 446K 32
was #1 in paranormal [part 5-end privated] ❝school and nct all unit, how mark lee manages his time? gampang, kamu cuma belum tau rahasianya.❞▫not an...