Bukan kah sahabat tempat kita berbagi kebahagiaan dan kesedihan lalu mengapa kau melewatinya sendiri tanpa kami.
Pagi ini riko tidak berangkat bersama kami entah mengapa tadi dia memberi kabar agar kami berangkat duluan Tanpa dia.
Sampai di sekolah dan memasuki kelas kami belum juga melihat kedatangan riko disekolah.
Sampai bel masuk berbunyi riko belum juga datang,' ada apa? Mengapa riko belum datang juga?' Itu yang ada dipikiran kami .
Sampai jam istirahat benar riko tidak masuk sekolah hari ini tapi kemana dia tidak biasanya dia menghilang tanpa kabar.
Pulang sekolah kami berniat menjenguk riko di rumahnya karena kawatir ada sesuatu yang terjadi dengan riko.
"Assalamualaikum... " teriak kamu kompak.
Tak lama ada pembantu riko yang bernama bi ijah yang membuka pintu "eh.. Cari den riko ya ".
"Iya bi riko ada kan "tanya windi kepada bi ijah.
"Ehm,..den riko lagi gak dirumah " bi ijah terlihat bingung.
"Riko kemana bi? "Sahut reza.
"Ehm... Anu.. Ehm.. Itu den riko masih dirumah sakit ".jawab bi ijah
"Masih nemenin april"windi memastikan jawaban bi ijah dan di sambut dengan anggukan.
"Rumah sakit biasa kan bi, ya udah makasih ya bi"kami pun bergegas menyusul riko kerumah sakit bakti Jaya.
Dimana riko memang sering sekali mengantar april untuk pergi ke rumah sakit tapi entah penyakit apa yang di derita april riko tidak pernah mau cerita tentang ini.
Sampai dirumah sakit kami mencari ruangan dimana april dirawat.
Dan setelah sampai diruangan april kami melihat riko yang tengah asik berbincang oleh dokter yang terlihat serius.
Setelah menyadari kedatangan kami riko langsung menyudahi pembicaraannya dengan sang dokter.
"Ko april kenapa? "Tanya windi yang perihatin dengan keadaan april yang terbaring lemah ditempat tidur rumah sakit.
Tak ada jawaban dari riko untuk windi dan malah mengalihkan pembicaraan mereka"kalian tau gw disini ".
"Iya tadi kita dateng kerumah kata bi ijah lo ada disini "jelaskan reza.
Dan ditanggapi dengan anggukan dan mulut yang berbentuk O dari riko.
Windi berdiri tepat disamping ranjang april tak tega melihat seseorang yang sudah dianggapnya sebagai adik terbaring lemah didepannya.
Dan tanpa di sadari windi meneteskan air mata dan membuat april membuka mata.
"Ka windi kenapa nangis? "Tanya gadis kecil yang sedang berbaring itu.
"Ehm gak papa"windi menyeka air matanya sendiri"kamu kenapa de".
"Aku gak papa ka cuma sakit perut kaya biasa aja "memang april sering sekali sakit perut dan harus dilarikan ke rumah sakit tapi kali ini april terlihat berbeda wajah yang pucat.
Sebenarnya penyakit apa yang di derita april?