ANGEL

By Agustus29

160K 8.5K 596

COMPLETE🔥 [Bag.1-27] Berawal dari siswi pindahan yang bernama Sandra yang membuat seorang Alvaro, salah satu... More

ANGEL - 1 ✔
ANGEL - 2 ✔
ANGEL - 3 ✔
ANGEL - 4 ✔
ANGEL - 5 ✔
ANGEL - 7
ANGEL - 8
ANGEL - 9
ANGEL - 10
ANGEL - 11
ANGEL - 12
ANGEL - 13
ANGEL - 14
ANGEL - 15
ANGEL - 16
ANGEL - 17
ANGEL - 18
ANGEL - 19
ANGEL - 20
ANGEL - 21
ANGEL - 22
ANGEL - 23
ANGEL - 24
ANGEL - 25
ANGEL - 26
ANGEL - 27 [LAST PART]

ANGEL - 6

5.6K 358 25
By Agustus29

"Hai Bang," sapa Rayhan begitu pintu rumah terbuka.

"Hai Bro."

"Berdua aja?" tanya Lyly sambil celangak-celinguk melihat sisi kanan dan kirinya, ketika ia hanya menemukan Rayhan dan Viona tanpa Sandra.

Viona mengangguk. "Hm, yang satu nyusul katanya."

"Oh oke, yuk masuk."

Mereka pun duduk di ruang keluarga. Ditengah-tengah mereka sedang asyik menonton
dengan sesekali bergurau, tiba-tiba bel rumah kembali berbunyi.

"Bukain dong Bang," pinta Lyly kepada kakak semata wayangnya.

Alvaro mendengkus, tetapi tak urung menuruti ucapan adiknya.

"Lo?" Sandra terkaget begitu melihat siapa yang membuka pintu rumah temannya.

"Hai Manis."

"Ngapain lo di sini?" tanya Sandra ketus.

"Lo yang ngapain? Lo nguntit gue yah?" goda Alvaro sambil mengedip-ngedip kedua matanya.

Sandra bergidik. "Isshh ... ogah banget gue mesti nguntit elo! Emang gue gak ada kerjaan gitu."

"Ya terus lo ngap...."

"Ada apaan sih Bang, kok ribut?" ucap Lyly yang datang tiba-tiba memotong ucapan sang kakak.

"Eh ternyata elo Sand, akhirnya lo datang juga. Lo kenal sama Abang gue Sand?"

"Gak," jawab Varo cepat disertai seringaian di bibirnya membuat Sandra mendelik sebal.

"Oke ... kenalin nih Bang, temen baru gue namanya Assyfa Yusfina Sandra, panggil aja Sandra. Ya kan Sand?" Sandra pun hanya mengedikan bahu acuh.

"Cantikkan Bang? Oh iya
Sand ini Abang gue yang ngeselinnya minta ampun, namanya...."

"Nama gue Alvaro," potong Varo tersenyum sambil menaikkan sebelah alisnya. Varo pun
mengulurkan tangannya, tetapi sayang ... karena uluran tangannya diabaikan begitu saja oleh Sandra yang telah masuk digandeng sang adik. Akhirnya Varo pun mengikuti mereka berdua seraya mendengkus kesal. "Bisa-bisanya gue diacuhin," gumamnya.

"Hai Sand, katanya lo punya drama baru," sahut Vivi ketika mereka sudah berkumpul.

"Iya nih ada di flashdisk."

"Mau langsung nonton aja?" tanya Lyly yang dijawab semangat oleh Vivi. "Yups, gak sabar gue."

"Yaudah, yok ke atas. Nontonnya di kamar gue aja biar nyaman."

"Terus gue?" tanya Ray sambil menunjuk dirinya sendiri.

"Emang kalian mau pada ngikut kita-kita nonton drama gitu?" tanya Lyly.

"Boleh," jawab Varo mantap membuat Lyly terbatuk-batuk. "HAH? Bang elu sehatkan?"
tanyanya sambil berjalan kearah Varo dan menyentuh dahi sang kakak dengan punggung
tangannya.

"Ishh ... apaan ah sih lo. Lebay banget!"

"Lo kan paling anti tuh sama drama korea Bang," timpal Viona.

"Yah maksud gue ... ehm kita ngumpul aja sih biar rame gitu, ya kan Ray?" ucap Varo sambil
menyikut perut Rayhan.

Rayhan meringis. "Bener tuh kata Bang Varo gue."

"Sejak kapan gue jadi milik elo?" tanya Varo ketus.

"Yaelah bang, lo baper bener sih."

Selama mereka berkumpul di kamar Lyly, pandangan Alvaro tak lepas dari Sandra. Sandra
yang menyadarinya pun merasa risih sendiri, apalagi Alvaro yang tak henti tersenyum sambil
menatapnya.

"Kenapa lo senyum-senyum?" celetuk Lyly ketika menyadari tingkah aneh kakak nya itu.

Alvaro hanya mengangkat bahunya acuh, tak ingin repot menjawab pertanyaan adiknya

"Serem lo Bang, senyum-senyum sendiri," timpal Vivi kemudian.

Seakan tak memperdulikan ocehan adiknya, Varo pun dengan santainya acuh memainkan smartphonenya, karena kebetulan ada whatsapp dari teman-temannya.

COWOK KECE

Zio        : Lagi pada di mana?
Dera     : Lagi pada di mana? (2)
Zio       : Copas!
Dera    : Orang ganteng mah bebas!
Zio       : R aja tuh si Varo
Alvaro: Hm
Zio       : Di mana bro? Gue ke rumah lo yah.
Dera    : Di mana bro? Gue ke rumah lo yah. (2)
Alvaro: Y
Zio       : O
Dera    : O

Beberapa menit kemudian, Zio dan Dera tiba di rumah Varo.

"Hi Bro," sapa Dera dan Zio yang baru saja sampai dirumah Varo. Kini mereka berada di ambang pintu kamar Lyly. Mereka memang sudah sangat dekat satu sama lain, sehingga mereka sudah seperti orang rumah yang bebas keluar masuk rumah Varo.

"Duh ... ada pemandangan baru nih," ucap Zio yang nyelonong masuk dan duduk di kasur
tempat Lyly dan kawan-kawan menonton. "Khusyuk banget sih," lanjutnya yang kini duduk di samping Lyly.

Lyly yang sedang asyik menonton pun tak menggubris sama sekali ucapan teman kakaknya itu.

"Oi." Zio yang merasa diacuhkan pun mencubit pipi Lyly membuat si empunya mengaduh. "Ish ... apaan sih lo, sakit tau!"

"Siapa suruh ditanya gak jawab," jawab Zio.

Lyly mengerucutkan bibirnya. "BOMAT!"

"Yaudah gue ganggu aja kalo gitu." Zio menyubit kembali pipi Lyly dengan gemas.

"Abang!!! Ngapain sih si sengklek ini ke kamar gue," protes Lyly pada sang kakak yang masih asyik dengan smartphonenya sambil melotot pada Zio.

"Pantesan aja nyaman diem di rumah," celetuk Dera yang duduk di samping Varo.

"Kenalin dong Ly," ujar Dera setengah berteriak membuat Lyly mendongak.

Zio mengangguk dengan antusias. “Betul tuh.”

Sherly mendengkus. "Banyak maunya! Sand, kenalin nih makhluk dua ini temen Abang gue."

"Hai!" sapa Zio dan Dera barengan.

"Gue Zio, panggil aja ayang," ucapnya dengan mantap membuat Lyly mendengkus. "Modus!"

Sedangkan Sandra kini tersenyum kikuk sambil mengenalkan dirinya.

"Cemburu aja sih si Neng," goda Zio pada adik temannya itu.

"Gue Dera."

"Sandra."

---

Kali ini, semua siswa SMA Candrawinata melaksanakan ekstrakulikuler sesuai dengan minat masing-masing. Ada beberapa yang mengikuti ekstrakulikuler yang berbeda di kelas Sandra, termasuk dirinya dan ketiga temannya

"Sand, kita-kita duluan yah," pamit Lyly yang diangguki oleh Sandra.

"Elo sih ekstranya beda sendiri," gerutu Vivi.

"Yaelah, gak papa kali." Sandra terkekeh geli melihat ekspresi kedua sahabatnya yang sedang
mengerucutkan bibirnya.
"Entar Sandra sama gue aja deh. Sekalian gue mau nyari Reno," sahut Rayhan yang tiba-tiba
datang dari belakang mereka, sudah dengan memakai baju basketnya.

"Oke, Bye!!!" ucap Lyly dan Vivi dengan kompak.

Di sela-sela Sandra dan Rayhan mengobrol, ada seseorang yang menabrak bahu Sandra, membuat si empunya meringis.

"Yaelah kalo jalan hati-hati dong," ucap Rayhan.

"Sorry." Pria yang menabrak bahu Sandra pun meminta maaf.

"Eh bro," sapa Rayhan begitu ia mengenali laki-laki di depannya.
Reno terkejut. "Hai Ray, mau kemana?" tanyanya.
"Nganter temen."

Reno menaikan sebelah alisnya. "Temen?"

"Iya temen gue. Kenalin bro, ini temen gue Sandra dan Sand kenalin nih Bang Reno salah
satu anggota club musik."

"Reno,” ucapnya memperkenalkan diri.

"Sandra," balas Sandra sambil menerima uluran tangan Reno.

"Kalo gak salah kita pernah ketemu deh," ucap Reno tiba-tiba membuat Sandra tersenyum
kikuk.

"Saling kenal?" tanya Rayhan yang terlihat kebingungan.

"Enggak sih, cuma gue ngerasa pernah ketemu. Tapi di mana ya? Iya gak sih?" tanya Reno
sambil menatap Sandra. Sedangkan yang ditanya malah bengong asyik sendiri menikmati pemandangan langka di depannya. Memuji ketampanan Reno untuk yang kedua kalinya.

"Hai?" Reno melambaikan tangannya didepan wajah Sandra, tetapi Sandra masih diam di tempat.

"Heh Sand." Ray mengguncang lengan Sandra membuat si empunya terpelonjat kaget. "Eh
hm?”

"Tuh ditanya sama orang."

"Hm, eh iya ada apa?"

"Kita pernah ketemu?" tanya Reno lagi.

"Hm, eh iya kak. Waktu itu em..."
"Gue inget," potong Reno dengan cepat. "Sorry buat waktu itu."

"Hm, i..iya kak. Gak apa-apa kok."

"Ada apa sih? Kok kesannya gue yang bego," ucap Ray.

"Jadi gini...." Reno menceritakan kejadian beberapa hari yang lalu, ketika ia tak sengaja
melempar bola ke arah Sandra, tepatnya ke kepalanya.
"Oh."

"Oh doang?"

"Yee ... mau apalagi? Eh iya gue titip Sandra Ren, lo ngikut musik juga kan? Dan satu lagi,
nanti abis ekskul kita ngumpul di lapangan. Gue duluan yah, udah hampir telat nih,” ucap
Ray dengan sesekali mengecek jam yang ada di tangannya.

"Beres. Dan eh iya bilang, gue hari ini ngikut musik."

"Oke boss! Gue duluan ya Sand, Bye."

Sandra mengangguk. "Oke, bye Ray.”

"Anggota baru?" tanya Reno setelah Rayhan pergi menyisakan mereka berdua.

"Iya Kak," jawab Sandra malu-malu sambil berjalan.

"Kemarin ngikut apa?"

"Gak ngikut apa-apa."

"Sekarang wajib yah?"

"Iya kak."

"Kok pilih musik dari sekian banyak ekskul disekolah?" kini Reno menatap wanita yang
berjaaln di sampingnya.

"Suka aja sih kak," jawab Sandra dengan pelan. Sungguh, ia merasa sangat gugup.

"Gak usah canggung gitu dong, rileks aja."

Sandra tersenyum kikuk. "Iya kak."

"Kamu udah dengerkan berita-berita tentang ekskul musik sekolah kita gimana kan?"

"Iya kak."

"Tapi masih musik?"

"Iya."

"Kenapa?"

"Gak kenapa-napa, udah sreuk aja sih." Kini Sandra tersenyum lebar memperlihatkan gigi rapinya.

"Gitu?"

"Iya."

"Sama."

"Emang bener yah kak soal berita-berita itu?"

Reno mengangguk. "Heem, emang ekskul musik paling dikit peminat diantara ekskul lain. Itu juga kebanyakan anggota rangkap sih kayak aku. Karena aku juga ikut basket."

"Kakak inti ke basket?"

"Heem."

"Terus alasan Kakak rangkap ke musik itu karena apa?"

"Aku suka main gitar."

"Wah." Sandra menatap Reno dengan pandangan kagum. Dia sangat menyukai laki-laki yang
pandai bermain gitar. Entah kenapa alasannya, karena menurutnya laki-laki yang sedang bermain gitar itu terlihat lebih macho. Fix, Sandra mengakui jika Reno adalah laki-laki idamannya.

Ganteng? Udah jelas.

Murah senyum? Tentu saja.

Baik? Jangan ditanya!

Menurutnya, lelaki yang murah senyum itu sudah jelas laki-laki yang tampan. Dan, yang paling utama Reno pandai bermain gitar. Sungguh, laki-laki idamannya.

"Kenapa?"

"Aku juga suka kak."

"Oh ya? Bisa duet dong nanti."

"Gak begitu mahir sih kak," jawab Sandra malu-malu.

"Urusan itu sih gampang, asalkan kamu tekun. Nanti aku ajarin deh."

"Serius kak?" tanyanya dengan mata berbinar.

Reno mengangguk. "Yups."

"Yeayy! Makasih kak."

"Iya," ucap Reno sambil mengacak rambut Sandra dengan sayang, membuat Sandra menunduk malu sekaligus senang dengan perlakuan manis Reno, si cinta pandangan pertamanya.

---

03 November 2017
Ekapertiwi❤

Continue Reading

You'll Also Like

3.2M 33.1K 30
(⚠️🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞⚠️) [MASIH ON GOING] [HATI-HATI MEMILIH BACAAN] [FOLLOW SEBELUM MEMBACA] •••• punya banyak uang, tapi terlahir dengan satu kecac...
1.3K 379 40
[First draft; completed] [TOP #2 MWM NPC 2022] Sejak kecil, Heza si lelaki ceria penasaran dengan coretan yang ada di kamar rumah barunya. Kesamaan y...
Mikenzo By haNa

Teen Fiction

2.4K 553 17
Kalau ada pangeran yang jatuh cinta ama si upik abu, itu pasti palsu. Hati-hati ya, kamu. Dia ada maunya, tuh. രരര MikenzoㅣComplete Teen Fiction-Thri...
55.6K 6.6K 31
Bagi sebagian orang, memiliki suami seorang Superstar itu menyenangkan, tapi tidak bagi Park Shin Hye. Menikah dengan Jung Yong Hwa, Vocalis Grup Ban...