Match Made in Heaven[SUDAH TE...

Por achaindigo

2.5M 184K 12.3K

[SEBAGIAN PART SUDAH DI HAPUS] [TERSEDIA VERSI CETAK & EBOOK] Bara, namanya. Lelaki berdarah Arab yang mungk... Más

Satu
Dua
Tiga
Empat
Lima
Enam
Tujuh
Delapan
Sembilan
Sepuluh
Sebelas
Dua Belas
Tiga Belas
Empat Belas
Lima Belas
Enam Belas
The Late Night Video Call's
Tujuh Belas
Delapan Belas
Sembilan Belas
Dua Puluh
Dua Satu
Dua Dua
Dua Tiga
Dua Empat
Dua Enam
Dua Tujuh
Dua Delapan
Dua Sembilan
Tiga Puluh
Tiga Satu
Tiga Dua
Tiga Tiga
Tiga Empat
Tiga Lima
Tiga Enam
Tiga Tujuh
Tiga Delapan
Tiga Sembilan
Empat Puluh
Empat Satu
Tanya Yuk!
Kalian bertanya, Kami Menjawab
Empat Dua
Empat Tiga
Empat Empat
Empat Lima
Empat Enam
Empat Tujuh
Empat Delapan
Empat Sembilan
Lima Puluh
Lima Satu
Lima Dua
Lima Tiga
Lima Empat
Grup LINE?
Lima Lima
Lima Enam
Lima Tujuh
Lima Delapan
Lima Sembilan
Enam Puluh
Enam Satu
Enam Dua
Enam Tiga
Enam Empat
Enam Lima
Enam Enam
Enam Tujuh [END]
Epilog
Sekuel Atau Ekstra Part?
Ekstra Part
Ekstra Part II
sekuel
Bara versi cetak, yay or nay?
halo!
OPEN PRE ORDER [25 FEBRUARI - 11 MARET 2019]
BARA TERSEDIA VERSI E-BOOK
TERSEDIA DI SHOPEE
OPEN PRE ORDER 2
sekuel nggak ya?

Dua Lima

33.9K 2.4K 73
Por achaindigo

"Gue ngerti sekarang, pantes Sisi tadi ngeliatin lo gak kayak biasanya. Ternyata mereka itu udah putus toh ... Eh tapi, Sisi kasian juga ya? Gak di temenin gitu,"

Lea mengedikkan bahunya tak acuh.

"Kamu kalo mau temenan sama dia aja."

"Ih, Lea! Lo ceritanya kesel ya sama gue? Gue 'kan cuma menunjukkan rasa keperimanusiaan gue doang. Lagian gue juga ogah temenan sama dia."

Lea menelan egg rollnya sebelum menimpali ucapan Nura.

"Kenapa?"

"Geez, nanti kalo mereka balikan gue bakal di tinggalin dong kayak lo?"

"Ini ceritanya menghina?"

Nura menyengir polos. "Btw, seperti tebakan lo, gue ada masalah sama Abriel."

"Gara-gara?"

"Dia jalan sama mantannya tempo hari."

"Seriously? Siapa yang ngajak duluan?"

Nura mengaduk makanan cateringnya tanpa selera. "Mantannya sih. Tapi, dia juga salah 'kan kenapa gak nolak?"

"Mantannya cantik?"

Nura nggak menjawab pertanyaan sahabatnya, tetapi dia langsung membuka ponselnya dan menunjukkan foto seorang gadis yang mukanya tidak asing lagi bagi Lea.

"Ini mantannya."

Lea terpaku. Pasalnya... Cewek yang Nura maksud adalah cewek yang Lea temui di tempat futsal malam itu.

***

Lea mengerang frustasi ketika Bara belum membalas pesan yang di kirimnya sejak 20 menit yang lalu. Biasanya, Bara selalu cepat membalas pesannya. Tapi siang ini terlihat berbeda, Bara sama sekali belum membalas satu pesan pun dari Lea.

Apa jangan-jangan Bara bersengkokol dengan Abriel? Selingkuh dengan mantan?

Argh! Bodoh! Bahkan si raja minyak jelantah itu pun baru pertama kali pacaran!

Tapi tunggu! Apa Lea harus mempercayai Bara ya? Tapi ... Kalau Bara benar jujur, bagaimana dia bisa membuat Lea baper?

Belajar dari Youtube kah? Atau searching google?

Geez, pabo! (bodoh).

Lea menghembuskan nafasnya dengan teratur. Kemudian, tangannya mengambil sebuah plastik kecil yang dia bawa sebelum masuk ke toilet.

"Atau mungkin Bara lagi makan? Kalo iya ... Dia lagi makan sama cewek nggak ya? Ah samperin aja lah! Awas aja kalo dia ketauan lagi sama cewek! Aku pangkas habis alis matanya!"

***

Lea menggembungkan kedua pipinya pada saat melihat banyaknya anak cowok yang berkumpul di WBJ seraya merokok. Tadi, waktu dia ingin menemui Bara di kelasnya, murid-murid di kelas Bara bilang bahwa hari ini Bara nggak masuk. Padahal jelas-jelas Bara datang ke sekolah pagi tadi bersama Lea. Dan sekarang, Lea akhirnya berani menghampiri Bara yang kemungkinan membolos di WBJ hingga jam pulang sekolah berakhir.

"DOR!!!"

"AAAAHHH!!!"

Lea refleks berteriak waktu ada seseorang yang mengagetinya bersamaan dengan tubuhnya yang terangkat beberapa centi dari tanah yang sedang di injaknya.

Baru saja Lea hendak melihat siapa orang yang berani menggendongnya dari belakang, tetapi orang tersebut lebih dahulu menurunkannya.

"Bara?!"

Bara tersenyum manis. Tangannya mengacak pelan rambut sang gadis. Satu detik kemudian, Bara mencium keningnya sekilas.

Di saksikan oleh beberapa anak cowok yang sedang menongkrong di WBJ.

"Nyari siapa?"

Menengadahkan kepalanya, Lea menatap Bara dengan sinis walaupun semburat rona merah belum sepenuhnya pudar dari pipi Lea.

"Nyari orang yang bolos sekolah!"

Bara tersenyum geli. "Di sini banyak yang bolos. Mau cari yang mana?"

"Yang mukanya kayak orang Arab! Yang badannya tinggi kayak menara sutet!"

"Wildan dong?"

Lea menatap cowok bertampang Arab versi kulit putih yang Bara maksud. Lalu, dia melengos dan menatap Bara kembali.

"Kulitnya coklat! Punya kumis tipis! Alisnya tebel! Bulu matanya lentik! Bibirnya merah! Hidungnya mancung!"

Bara tertawa pelan mendengar Lea yang mengabsen ciri-ciri fisiknya.

"Duh siapa ya?"

Lea merengut. "Ih tau ah! Kamu ngapain sih bolos-bolos segala? Aku cariin tau--"

"Lo kangen ya sama gue?"

Plak!

"Sakit, Tash." ungkap Bara mengusap pipinya pelan.

"Emangnya kamu udah pinter heh sampai bolos melulu? Nilai kayak pembalut anak cewek aja sok mau bolos!"

Bara menggaruk keningnya yang mengerut. "Kok nyambung-nyambung ke pe--"

"Merah semua!"

Bara menatap tajam teman-temannya yang terkikik menonton pentolannya yang sedang diomeli seorang gadis.

"Yaudah. Pulang sekarang?"

"Anterin ke toko buku dulu boleh?"

Bara tersenyum lebar sebagai jawabannya. "Boleh, anterin ke toilet juga ayo aja. Gue ngambil tas dulu ya?"

Lea mengangguk malas. Dasar! Niat bolos aja kok pakai bawa tas!

***

"Ih bisa nggak sih gak usah ngikutin aku mulu?!"

Bara menatap datar Lea yang berkacak pinggang di depannya.

"Ya abis gue bingung mau ke mana,"

"Ih ke mana kek gitu!"

"Ya ke mana?"

Oke, Bara menjawab dengan bodoh.

"Makanya jangan ngatain orang bego mulu jadi bego sendiri 'kan kamu!"

Bara meringis mendengar ocehan Lea. Lagian wajar 'kan dia bingung harus ngapain di toko buku? Toh, dia baru sekali ini dalam seumur hidupnya ngunjungin toko yang berisi berbagai macam jenis buku.

"Terus gue harus apa?"

Lea memijat pelipisnya. Sumpah deh, dia pengin banget ngemukul kepala Bara biar saraf di otaknya beneran dikit. Tapi dia baru inget kalau ini di toko buku.

"Cari buku trik cepat pintar sana!"

Bara mendengus geli. Badannya ia sandarkan di rak buku yang tertata di sampingnya.

"Kalo mau cepat pintar ya belajar--"

"Emang! Terus kenapa kamu bolos?! Udah gitu 'kan tadi pagi aku beliin roti sama susu tapi kamunya nggak ada!"

"Mana roti susunya?"

"Bodo! Udah ah aku mau nyari buku! Jangan ikutin aku!"

"Kenapa emang? Emangnya salah ya kalo gue ngelindungin orang yang gue cinta dari mata-mata nakal?"

***

"Onta?"

Lea menggembungkan pipinya. Bete karena Bara mencuekinya sejak pertengkaran kecil mereka tadi.

Mencolek pipi Bara, Lea tersenyum. "Serius banget mukanya. Kamu baca apa?"

Bara tetap diam. Matanya masih fokus ke majalah yang sedang di bacanya.

Lea mendengus kasar, kepalanya ia tundukkan untuk melihat majalah yang Bara baca. "Oh, kamu suka otomotif ya?"

Lagi-lagi Bara diam dan nggak merasa terganggu sedikit pun. Seakan-akan nggak ada Lea di sampingnya. Dan lantaran gemas, cewek bertubuh ramping itu pun menarik daun telinga Bara hingga cowok tersebut mengaduh.

"Kacang aja terus! Kamu marah ya?!"

Meletakkan majalahnya, Bara lantas menggenggam tangan kanan gadisnya. Erat. "Lo pikir gue cowok apa'an yang marah karena beginian?"

"Ya abis kamu diem mulu,"

"Udah nyari bukunya?" Lea mengangguk kecil.

"Tadi aku nemu buku yang dulu pernah aku baca di wattpad. Sedih banget deh masa sad ending gitu."

"Berarti buku itu belum selesai ceritanya."

"Maksud kamu?"

Bara menghembuskan nafasnya panjang, matanya membalas tatapan cewek-cewek SMP yang terus memperhatikannya. Membuat Bara sedikit risih.

"Di dunia ini tuh nggak ada yang namanya sad ending. Karena setiap manusia berhak untuk hidup bahagia."

"Tapi 'kan--"

"Gue udah bilang sebelumnya kalau buku itu belum selesai. Lagian, Tuhan nggak sejahat itu ngebiarin makhluknya terus bersedih."

"Kata siapa? Banyak juga kok orang yang terus-terusan bersedih karena--"

"Tasha, Tuhan ngasih kesedihan buat manusia itu bukan karena Tuhan jahat. Itu karena Dia pengin manusianya selalu inget dia. Biar manusia sadar juga."

Lea terkesiap. Detik selanjutnya dia menengok ke arah Bara dengan tampang menggoda.

"Ini ceritanya bad boy lagi kultum ya?"

Menoyor kepala Lea, Bara mendengus kasar.

"Oh iya. Menurut survey novel yang aku baca, biasanya bad boy kayak kamu itu bakal tobat setelah ketemu aku. Aku jamin, pasti nanti kamu bakal jadi good boy dan berhenti merokok dan bolos."

Bara mengernyit. "Sok tau. Lo pikir lo itu hidayah buat gue? Bukan! Lo itu, petaka buat gue! Ngerti?"

***

Seguir leyendo

También te gustarán

31.6K 1.4K 57
Kehidupan Sandra berubah semenjak bertemu kembali dengan rivalnya sejak kecil, yakni Kevin. Hari-harinya terasa begitu menyebalkan karena cowok itu...
you again ✔ Por ari

Novela Juvenil

4.8M 210K 39
❛❛Kita bertemu lagi. Lalu aku mulai mencintaimu seperti dulu lagi. Pada akhirnya kamu akan menyakitiku juga seperti dulu, kan? Begitu sederhana, n...
758K 10.4K 24
Klik lalu scroolllll baca. 18+ 21+
That Guy Por nabilawrdn

Novela Juvenil

65.1K 5.5K 36
[ C o m p l e t e ] Namanya Rama, kalian pasti ngeri kalau ketemu orangnya. || Copyright, 2019. Nabila Wardani - All Rights Reserved. Cover by vii_gr...