LANGKAH

By Raniriskwhyn

124K 1K 39

Saling menunggu, diantara penantian. Harap-harap bertemu dipelaminan. Cemas mendoakan agar berujung menjadi p... More

Blurb
BAB I : Bertemanlah Denganku?!
BAB III : Pengakuanku, Apa Cukup Menjadi Alasan?
Extra Part
PENGUMUMAN

BAB II : Dasar Hantu!

3.6K 168 4
By Raniriskwhyn

Sejak tadi, berulang kali Azmi mengucapkan istigfar, bukan karena tingkah absurd kedua temannya yang kadang-kadang sering berdebat tentang hal duniawi yang berujung ia harus mengeluarkan maklumat untuk menengahkannya atau yang sering mereka sebut berpidato.

Bukan juga karena kecerobohan Anjani yang hobi sekali terjatuh karena bingung menggunakan kaki nya untuk berpijak diatas muka bumi. Bukan!

Dan luar biasanya bukan juga ulah anggota baru itu, Nabil. Sejak tadi dia cukup diam memperhatikan dan menyimak diskusi Harun dan Gio mengenai UFO, kapal ulang aling yang diketahui milik luar angkasa itu.

Tapi, yang membuat dia terus beristigfar adalah sepi nya Stan mereka, benar-benar tak ada yang mengunjungi stan komunitasnya dan itu sukses membuat dia beristigfar terus menerus. Apakah jiwa sosial para remaja sekarang sudah berkurang? Apakah tidak ada lagi yang memerhatikan kesosialan? Apa mereka pikir, kegiatan sosial hanyalah sebuah gimik dan hal yang sepele sehingga mereka pikir tidak perlu ikut komunitas jika ingin berkegiatan sosial?

Yah, memang jika ingin membantu sesama tidak perlu untuk masuk komunitas. Sendiri pun pasti bisa. Tapi disini, komunitas ini menyuguhkan hal yang lebih dari sekedar ajang kegiatan sosial untuk membantu sesama, bukan hanya kerja nyata tapi juga pemikiran untuk menumbuhkan jiwa sosial menjadi salah satu faktor kenapa komunitas ini tercipta.

"Apa mereka pikir mereka semua suci?", sadar atas gumamannya Azmi langsung beristigfar.

"Yayang, capek ya?"

Azmi langsung mengabaikan celotehan itu. Tak gentar Nabil memberikan segelas air minum pada Azmi tapi pria itu masih menghiraukannya.

"Yayang istirahat aja, biar aku yang jagain stan nya"

"Sudah ku bilang untuk berhenti memanggilku dengan panggilan menggelikan itu. Apa kau tidak mengerti?"

Nabil tersenyum kembali, Azmi mendesah frustrasi sendiri melihatnya.

"Emm sebenarnya aku ingin berterima kasih, kemarin itu jika kamu tidak ada, entah mungkin aku sudah ada di surga"

Azmi mendengus kecil, "Percaya diri sekali akan masuk surga, memangnya kamu punya apa?"

Bukannya tersinggung dengan kalimat yang terlewat sinis itu, Nabil malah melebarkan senyumnya.

"Belum punya apa-apa si. Ya tapi kan dari pada aku bilang akan masuk neraka, lebih baik bilang saja masuk surga. Perkataan itu doa kan?", Ucapnya Sambil mengerjap-ngerjapkan matanya.

"Jika niatmu ingin berterima kasih, ya sudah sekarang pergi. Jangan malah menghantuiku dimanapun aku berada. Dasar Hantu!Bilang ingin masuk surga, cobalah bertindak seperti bidadari surga".

Kali ini, ucapan Azmi membuat senyuman yang mereka milik Nabil mengkerut, namun tidak lama ia kembali tersenyum

"Untuk itu aku ingin menemuimu",Nabil menangkupkan kedua tangannya diudara."Jadikan aku bidadari surga"

"Aku bukan Tuhan. Aku terlalu lemah dan kecil untuk menjadikan mu seperti itu"

"Ya Tapikan kamu bisa memberitahuku persyaratan menjadi bidadari surga itu seperti apa. Hidup itu kan layaknya naik sepeda, kita harus mengayuhnya supaya bergerak. Jangan terlalu cepat jika kita masih ragu dimana arah yang akan kita tuju, karena takut terjatuh di tempat yang tak di kenal, dan jangan terlalu lambat karena mau tidak mau kita pasti akan terjatuh dan terpuruk. Maka kayuh saja sampai seimbang. Anggap lah aku sedang belajar menaiki sepeda. Dan aku memintamu untuk membantuku untuk mengakayuhkan sepeda itu agar bisa ku gerakan sendiri. Bukankah sesama manusia harus tolong menolong?", Nabil mengambil napas."Ya?"

Kali ini, Azmi yang diam. Perkataannya memang benar, tapi entah kenapa dia masih enggan untuk mengiyahkan. Ia punya firasat, bahwa tidak baik untuk terus menerus berdekatan dengannya

"Kenapa harus minta tolong padaku? Dan kenapa aku harus menolongmu? Hah!", Kali ini Azmi mengalihkan pandangannya pada jalanan yang dikerumuni oleh para Mahasiswa baru. "Aku tahu ada maksud lain kau mendekati. Dan apapun itu alasannya, kumohon menjauhlah".

Suara Azmi layaknya es di kutub Utara. Dingin sekali.

Nabil tersenyum di tempatnya,"Yah. Memang ada. Aku menyukaimu sejak pertama kali kita bertemu", ia melirik Azmi sekilas, "Dan aku melihat hanya kamu lah yang bisa membimbingku"

Azmi mendengus ditempatnya. Itu adalah kalimat pertama berbentuk pengungkapan perasaan wanita terhadapnya sekaligus terburuk untuk seseorang yang berbohong. Dia bahkan takjub sekarang pada gadis yang berada disamping nya ini.

"Aku jadi semakin curiga, apa niat mu sebenarnya mendekatiku? Bagi seorang wanita terkhusus nya muslimah, sungguh hal yang tabu mengungkapkan perasaannya pada pria yang ia anggap disukai nya secara lantang dan mudah seperti itu".

"Loh?memangnya kenapa? Khadijah pun meminta dinikahi oleh nabi duluan, ia bahkan melamar rasulullah".

Kali ini, Azmi menatap Puncak kepala Nabil, sambil mengangkat satu bibirnya jengkel.

"Dan apa kamu pikir kamu sederajat dengan khadijah?"

"Loh? Siapa kamu beraninya menghakimi manusia, ingat. Seluruh manusia itu sama dimata Allah hanya iman dan taqwa nya saja yang membedakan. Dan yang mengetahuinya pun hanyalah Allah".

Perkataan Nabil berhasil mengkerutkan kening Azmi. Mengaku ingin di beritahu persyaratan menjadi bidadari surga, tapi ia  yakin, gadis ini mengetahui persyaratan tersebut. Dan hal itu terbukti, dengan dakwah - dakwah nya sejak tadi yang memang disengaja oleh Azmi untuk mengetesnya.

Merasa bahwa ia sudah terlampaui batas. Nabil langsung memasang wajah bodoh dan cemgiran khas nya

"Bukankah begitu?", ucapnya sambil tersenyum

"Kuberitahu sekali lagi. Cepat pergi dan menjauhlah!".

Azmi memilih untuk pergi meninggalkan stan dan di tempatnya, Nabil berkali-kali memukul mulu kepalanya

"Kenapa aku bisa terpancing olehnya. Huhh Nabil bodoh".

***
Siang sudah menjadi sore, dan sore sudah berganti menjadi petang, luar biasa seharian hanya dapat satu orang anggota saja. Sungguh berat mengajak orang-orang untuk peduli ternyata.

"Nah, aku pulang dulu. Besok", Azmi berdecak kesal, "Tambah atau tidak nya anggota kita tetap pergi ke Panti. Persiapkan diri kalian ya"

"Oke, Em Mi?"

"Ada apa?"

Azmi menatap Anjani yang sedang mencari sesuatu didalam tasnya.

"Ini",ia menyerahkan sebutir vitamin C di telapak tangan Azmi

Azmi tersenyum miring melihatnya
"Apa kau sedang mengkhawatirkan ku?"

"Jangan gila. Aku memberikannya pada semua anggota"

Azmi memasang wajah mengejek "Semua anggota? Seperti banyak saja anggotanya"

Baru saja Azmi akan memasukkan butiran vitamin C itu ke dalam mulut nya, Anjani langsung menyenggol lengannya

"Aku jadi tidak ikhlas memberikannya padamu"

"Hey! Itu kan untukku"

"Tidak jadi".

Gio dan Harun pun tak kuasa untuk tidak tertawa. Ia benar-benar tak percaya melihatnya, gadis ini memang selalu membangkangnya.

"Nah, kami pulang dulu. Sampai bertemu besok".

Harun melambaikan tangannya sambil mengucapkan salam pada Gio dan Azmi yang langsung dibalas oleh mereka.

"Dimana Nabil?", tanya Gio

Azmi hanya mengangkat bahunya.
Setelah itu Gio pergi duluan meninggalkan Azmi yang masih harus merapihkan lembaran formulir dimejanya. Kemudian, tak sengaja ia melihat isi formulir dari Nabil.

Nama             : Nabila Sasyatri
Jurusan         : Ilmu sosial
Semester      : 1
Hobi               : Apa saja yang penting menyenangkan, jika diharuskan memilih maka hobiku adalah makan
Alasan bergabung  : Aku ingin lebih dekat dengan-nya(Azmi)

Lagi-lagi ia mendengus sambil menggeleng. Apa sebenarnya yang diinginkan oleh gadis itu? Apakah dia benar-benar menyukainya? Atau ada alasan yang lain?

"Belajar naik sepeda? Bidadari surga?", Ia berdecak kembali. "Kuatkan aku Ya Allah. Rengkulah aku dan jauhkan hal-hal yang membuatku tidak sadar".

Ia berjalan menuju tempat parkir motor yang berada di samping gedung ruangan bascamp nya berada. Saat menaiki motor metik nya itu, ia merasa ada beban berat yang berada di jok belakangnya

"MasyaAllah! Se.. Sedang apa kamu! Turun!"

Nabil tersenyum cengengesan di belakang Azmi

"Antarkan aku pulang ya? Aku lupa tidak membawa kendaraan"

Azmi langsung melompat dari motornya, dan mengerjap tak percaya pada gadis yang tiba-tiba datang seperti hantu

"Abang Gojek nya lama, aku cancel akhirnya. Dan aku cukup muak untuk menunggu terus",Nabil tersenyum bodoh, "Antarkan aku pulang ya? Kak Azmiiiiii"

"Turun! Aku bilang turun sekarang! Kamu ini gadis atau hantu si? Datang tiba-tiba bahkan tidak terdeteksi keberadaannya".

"Aku mohon", Nabil menangkupkan lagi tangannya di udara. "Janji gak akan minta di anterin lagi, sekaliiiiii aja. Ya?"

"Turun, atau ku lepas motor nya biar kamu jatuh"

"Yaudah Antarkan sampai stasiun kereta saja deh. Ya?"

"Kau tidak mendengar perkataanku?"

"Ku mohon....", bibirnya sudah menekuk. "Aku janji akan memberitahu apa alasanku mendekati jika kamu mau mengantarkan aku pulang"

Nabil mengacungkan jari kelingkingnya. "Janji deh".

Continue Reading

You'll Also Like

252K 14.5K 36
Spin off: Imam untuk Ara cover by pinterest follow dulu sebelum membaca.... ** Hari pernikahan adalah hari yang membahagiakan bagi orang banyak,namun...
62.1K 4.9K 31
Lagi asik-asiknya panen mangga eh malah denger lelaki ngucap akad pakai namanya??? HAH! KOK BISA? .... ⚠️ FOLLOW SEBELUM MEMBACA⚠️ ... Di keluarga...
169K 7.4K 33
Saat sebuah mesjid menjadi awal pertemuan dengan terciptanya sebuah cinta. Dihati keduanya terselip harapan. Di sajadah keduanya terselip doa yang sa...
119K 9.1K 26
Judul awal "Cinta Beda Agama" Sederhana yang rumit. Persahabatan dari kecil, membuat mereka berdua saling jatuh cinta. Tak berani mengungkapkan karna...