CHANGE (Kookhope) End

Από IGOTrinav07

70.3K 7.5K 1.2K

hoseok sekolah di nambo high school. sekolah yang hanya dikhusus kan untuk namja. suatu hari hoseok dikejutka... Περισσότερα

CHANGE
CHANGE
CHANGE
CHANGE
CHANGE
CHANGE
CHANGE
CHANGE
CHANGE
CHANGE
CHANGE
CHANGE
CHANGE
CHANGE
CHANGE
CHANGE
CHANGE
CHANGE
CHANGE
CHANGE
CHANGE
CHANGE
CHANGE
CHANGE
CHANGE

CHANGE

1.9K 263 62
Από IGOTrinav07

Chapter 22

"Tae...."

"DUDUK!" Ucap taehyung mendorong hoseok hingga ia terduduk dikursi kayu yang berada didalam kamar  sebuah apartement.

"Apa sebenarnya yang kau inginkan tae?" Ucap hoseok lembut pada taehyung yang berdiri didepannya.

"Hyung akan tahu setelah melihatnya" ucap taehyung bersmirk.

Taehyung kemudian berjalan menuju tempat tidur yang berukuran king size disana. Ia mengambil sebuah tali dan lakban, ia menyembunyikan kedua benda tersebut dibelakang tangannya.

Hoseok menatap sedikit takut pada taehyung yang berjalan kearahnya dengan seutas senyuman, namun bukan senyuman manis seperti biasanya melainkan sebuah smirk yang membuat siapapun merinding jika melihatnya.

"Hyung hanya perlu diam dan menikmatinya" ucap taehyung menyentuh lembut setiap inci wajah hoseok dengan sebelah tangannya. Entah kenapa kaki hoseok menjadi kaku tak bisa digerakkan.

Setelah puas membuat hoseok berkeringat ketakutan, taehyung dengan cepat mengikat tangan hoseok dibelakang sandaran kursi yang diduduki namja manis tersebut. Hoseok yang tersadar pun berusaha melepaskan diri.

"Tae lepaskan!" Bentak hoseok tak membuat taehyung takut, taehyung malah menyukai bentakan hoseok tersebut.

Semakin hoseok berusaha melepaskan tangannya dari ikatan itu, tangannya akan semakin sakit saaat bergesekan dengan tali tersebut.  Hoseok menyerah dan menatap taehyung didepannya.

"Seharusnya aku tak menurutimu. Kau berubah tae" ucap hoseok menatap taehyung.

"Benarkah? Aku? Berubah? Bukannya hyung yang membuatku seperti ini. Jadi inilah taehyung yang kau inginkan" ucap taehyung merentangkan tangannya.

Hoseok menggerakkan tubuhnya agar    terlepas dari ikatan yang menyiksanya, namun......

Brukk

'Akh'

Hoseok terjatuh telentang bersama kursi yang didudukinya. Taehyung hanya tertawa melihatnya. Hoseok merasakan sangat sakit pada tangannya saat tangannya tertindih tubuhnya sendiri.

'Akh'

'Akh'

Hoseok terus berteriak.

"Eou.....aku jadi merasa kasihan padamu hyung" ucap taehyung dengan nada yang dibuat-buat sedih. Ia menegakksn kembali hoseok. Hoseok berhenti berteriak namun ia masih bisa merasakan tangannya berdenyut sakit.

"Tak ada gunanya kau melakukan ini tae. Hatiku tak memilihmu tae, kita sudah berakhir" ucap hoseok.

"Percaya diri sekali kau hyung" ucap taehyung menempelkan lakban dimulut hoseok. Hoseok pun bergumam tak jelas.

"Ini lebih baik. hyungku yang manis"

-

-

-

-change-

Jungkook mengetukkan jari-jarinya disebuah meja yang berada disebuah bar. Ia menatap sekitar orang-orang yang sedang asyik menari mengikuti musik yang berdentum keras. Tapi kemudian pandangannya tertuju pada namja imut yang berjalan kearahnya.

"Katakan dimana hoseok" ucap jungkook langsung menanyai namja imut tersebut.

"Eou, sepertinya kau tak sabar. Bolehkah aku duduk terlebih dahulu" ucap namja imut itu yang diangguki jungkook.

"Sekarang beritahu aku dimana hoseok sekarang" ucap jungkook tak sabar.

"Bisakah kita bicara sambil minum. Bisa tolong ambilkan satu botol wine" ucap namja imut tersebut pada bartender.

"Kau bisa meminum wine tae?" Tanya jungkook.

"Kau pikir aku anak kecil yang hanya bisa meminum susu chocolate" ucap taehyung menuangkan wine digelasnya dan jungkook.

"Minumlah" ucap taehyung yang landgsung dilakukan jungkook.

"Cheers" ucap mereka berdua bersulang. Tanpa jungkook sadari taehyung menumpahkan minumannya dilantai.

"Katakan cepat" ucap jungkook.

"Aku akan mengatakannya jika kau bisa menghabiskan sebotol wine ini" tantang taehyung.

"Jangan mempermainkanku tae" ucap jungkook menggebrak meja, tapi tak terlalu keras.

"Anggaplah ini sebagai balasan karena kau telah membuat hubunganku dan hoseok hyung hancur. Kau takut?" Ucap taehyung memegang botol wine tersebut. Ia lalu mengangkatnya dan ingin meminumnya namun jungkook berhasil merebut botol wine tersebut.

"Jeon jungkook tak pernah rakut pada apapun" ucap jungkook meminum langsung wine tersebut. Bisa dilihat taehyung samar-samar tersenyum melihat jungkook meminum wine tersebut.

"Akh....." ucap jungkook setelah berhasil menghabiskan satu botol wine. Sebelumnya jungkook tak pernah meminum wine sebanyak itu.

Tiba-tiba pandangan jungkook mengabur dan semuanya terasa berputar-putar.

-

-

-

-change-

"Ehjiuffvnkkkkhfdsa" hoseok mengencangkan suaranya yang tak jelas karena mulutnya yang tertutupi lakban. Tapi itu percuma, karena apatement itu kedap suara.

Hoseok akhirnya menghentikan teriakannya, sepertinya ia lelah sedari tadi berteriak.

Cklek

Hoseok menolehkan kepalanya mendengar pintu yang terbuka. Tapi matanya terbelalak melihat pemandangan didepannya.

Taehyung tidak datang sendiri melainkan bersama jungkook. Dan yang lebih membuat hoseok tercengang lagi adalah jungkook mencium taehyung. Mereka berciuman sangat mesra didepan hoseok. Hoseok mengeluarkan air matanya, ia tak sanggup melihatnya. Ia ingin berlari namun ia tak bisa kabur karena tali yang mengikatnya. Ia dipaksa melihat pemandangan yang membuat hatinya terluka.

Taehyung melepaskan ciuman panas mereka dan sepertinya jungkook merasa kecewa. 

"Kau bisa memilikiku malam ini" bisik taehyung dengan suara sexy ditelinga jungkook. Jungkook langsung mendorong tubuh taehyung ketempat tidur yang ada didekat mereka. Ia melepaskan baju yang dipakai taehyung, lalu mengecup setiap inci tubuh taehyung yang kini toples.

Hoseok menutup matanya tak ingin melihat apa yang dilakukan kedua namja yang dipenuhi dengan nafsu didepannya. Tapi terasa percuma karena telinganya bisa mendengar setiap kegiatan yang kedua namja itu lakukan.

Setelah berhasil menandai tubuh atas taehyung, jungkook kembali mencium taehyung. Taehyung bisa melihat hoseok yang bergetar sambil menangis ditempatnya, lalu taehyung tersenyum menang disela ciumannya dengan jungkook.

Merasa napas keduanya yang mulai menipis, jungkook melepaskan ciumannya dan segera membuka kemejanya dengan tergesa. Tangan jungkook kemudian membuka celana taehyung dan sekarang tubuh taehyung sudah sepenuhnya terekspos.

Hoseok menggelengkan kepalanya sedih saat jungkook membuka celananya sendiri dan langsung mendekati taehyung.

Sepertinya hoseok tak bisa tidur malam ini, ia dipaksa menyaksikan adegan panas dan erotis, jungkook dan taehyung. Hoseok berharap ini hanyalah sebuah mimpi buruk tapi erangan kenikmatan yang terdengar diseluruh ruangan kamar tersebut membuatnya sadar dan yakin bahwa ini bukanlah mimpi. Ia tak tahu, kapan air matanya akan berhenti keluar.

-

-

-

-change-

Tok

Tok

Tok

"V!" Teriak seokjin sambil terus mengetuk pintu didepannya.

Cklek

"Mwoya?" Ucap v malas sambil mengucek matanya yang memerah karena tidurnya yang terganggu.

"Emm...itu....aku...." ucap seokjin terbata.

"Kau masih khawatir pada tae?" Tanya v.

"Ne" ucap seokjin mengangguk.

"Ini sudah pukul 3 pagi v dan taehyung belum kembali juga" ucap seokjin khawatir.

"Baiklah, coba kau pikirkan dimana tempat yang sering dikunjungi taehyung. Mungkin dia ada disana" seokjin menggeleng, tanda ia tak tahu. V mendesah panjang.

"Kau bilang sahabat terbaiknya tapi kau sendiri tak tahu" ucap v sedikit kesal dengan kecerewetan seokjin.

"Tapi kau saudaranya" ucap seokjin. V hanya memutar matanya malas.

"Apa mungkin taehyung berada diapartement itu" ucap v setelah teringat sesuatu.

"Apartement?" Tanya seokjin saat v menyebutkan nama tempat.

"Ne, appa membelikan kami sebuah apartement tapi kami jarang sekali berkunjung kesana" jawab v.

"membeli apartement tapi tak ditinggali" komentar seokjin.

"Tapi aku tak yakin sepenuhnya jika tae ada disana" ucap v.

-

-

-

-change-

'Akh'

Taehyung merasakan sakit dibelakangnya saat duduk setelah kegiatan ranjangnya bersama jungkook.

Taehyung tersenyum dan melupakan rasa sakit dibelakangnya saat melihat hoseok didepannya dengan wajah sembab. Ia yakin hoseok menangis sepanjang malam saat ia dan jungkook melakukannya. Sekarang pun hoseok masih menangis dan air matanya pun mengalir begitu banyak.

Taehyung perlahan turun dari ranjang, mengambil semua pakaiannya yang terlempar kemana-mana diruangan tersebut. Lalu ia berjalan dengan ringisan kecil kekamar mandi.

Hoseok menatap jungkook yang tertidur pulas didepannya dengan selimut yang menutupi tubuh telanjangnya. Hoseok tak bisa menghentikan tangisnya ketika ingatannya kembali mengingat kejadian tadi malam yang begitu panas.

Hoseok heran, apakah jungkook tak melihatnya atau namja tampan itu sengaja membuatnya terluka. Hoseok tak tahu, yang jelas saat datang tadi jungkook tak pernah menatapnya. Pandangan jungkook hanya tertuju pada taehyung, apakah hoseok hanya dianggap sebuah bayangan? Entahlah.

-

-

Taehyung keluar dari kamar mandi. Kini ia telah berpakaian lengkap tapi ia tetap bisa merasakan sedikit rasa nyeri dibelakangnya saat berjalan.

"Hallo hoseok hyung" sapa taehyung dan berjalan kearah hoseok.

Taehyung melepaskan lakban dimulut hoseok, membuat hoseok sedikit meringis.

"Bagaimana? Kau suka kejutanku hyung?" Ucap taehyung pada hoseok yang memandangnya marah.

"Eou.....sepertinya kau terlalu banyak mengeluarkan air matamu hyung. Apakah aku dan jungkook menyakitimu?" Tanya taehyung menghapus air mata hoseok yang baru saja turun namun dengan segera hoseok memiringkan kepalanya.

"Kenapa kau melakukan ini padaku? WAE!" teriak hoseok menggema dikamar tersebut.

"Lalu kenapa hyung melakukannya padaku?" Tanya taehyung balik.

"Kenapa hyung menyakiti perasaanku? Tak bisakah hyung memberi sedikit harapan padaku?" Ucap taehyung penuh pertanyaan. Mengingatnya membuat taehyung mengeluarkan cairan bening dari pelupuk matanya tapi ia langsung menghapusnya.

"Tak tahukah kau hyung, aku selalu menangisimu saat kau menolakku. Aku menjadi orang bodoh menangisi seseorang yang bahkan tak melihatku tsk" lanjut taehyung.

"Jadi kau melakukan ini semua untuk balas dendam padaku?" Tanya hoseok tak percaya.

"Ne" jawab taehyung singkat.

"Kau benar-benar tak punya hati tae. Kau bukan taehyung yang kukenal dulu" ucap hoseok tak percaya.

"Benar, Hatiku telah mati karenamu HYUNG"

"Sadarlah tae, perbuatanmu ini bisa menyakiti dirimu sendiri"

"Aku tak takut karena aku bukan taehyung yang lemah, yang dengan gampangnya menangis untuk seorang namja sepertimu hyung" ucap taehyung.

"Lepaskan ikatan ini, bukankah kau sudah puas melihatku hancur" taehyung menggelengkan kepalanya.

"Jungkook adalah pangeranmu. Jadi dia yang akan melepaskanmu hyung" ucap taehyung berlalu pergi dengan satu tetes air mata setelah meninggalkan hoseok yang berteriak minta dilepaskan.

"KIM TAEHYUNG LEPASKAN AKU SEKARANG!" teriak hoseok, taehyung seakan tuli dan menghilang dibalik pintu depan apartement.

-

-

-

-change-

"Kau yakin ini apartementnya?" Tanya seokjin takjub dengan bangunan didepannya. V hanya tersenyum melihat namja disampingnya yang tak menutup mulutnya. Tapi kemudian pandangannya tertuju pada namja yang baru saja keluar. Namja itu pun juga menatap seokjin dan v.

"Tae" ucap v. Mendengar nama sahabatnya disebut, seokjin langsung tersadar dari kekagumannya pada arsitektur bangunan didepannya. Padangan seokjin mengikuti arah pandang v.

Grep

Seokjin langsung menghampiri taehyung dan memeluk namja imut tersebut. Sementara v menghampiri kedua namja manis tersebut.

"Kau baik-baik saja?" Tanya v pada saudaranya yang sepertinya kesulitan bernapas karena pelukan seokjin yang terlalu kencang.

"Yaks kim seokjin, kau bisa membuat saudaraku mati kehabisan napas" ucap v, lantas seokjin segera melepaskan pelukannya.

"Mianhae tae, aku sangat merindukanmu. Kenapa tak menghubungiku?" Ucap seokjin.

"Temanmu ini begitu mengkhawatirkanmu tae" ucap v tersenyum melihat tingkah seokjin.

"Kau sendiri tak mengkhawatirkanku?" Tanya taehyung pada v.

"Ani, karena aku percaya padamu" ucap v membuat taehyung tersenyum.

"Kau akan kembali sekolah kan?" Tanya seokjin yang diangguki taehyung.

"Kajja" seokjin menggandeng taehyung dan v dikedua sisinya.

"Kalian duluan saja, ada sesuatu yang harus kuurus" ucap velepaskan gandengan seokjin perlahan.

"Eou" ucap seokjin.

"Baiklah, kajja seokjin-a" ucap taehyung. Ada perasaan sedikit kecewa  dihati seokjin saat v menolak pergi bersama.

"Hey, kau kenapa?" Tanya taehyung menyikut pinggang seokjin.

"Aniya, kajja" ucap seokjin tersenyum pada taehyung.

-

-

-

-change-

Jungkook membuka matanya perlahan. Ia menatap sekitar tapi kemudian pandangannya terhenti pada seorang namja.

Jungkook mengucek matanya dan pandangannya pun semakin jelas. Ia sedikit tersentak melihat namja itu.

"Hoseok?" Tanya jungkook mendudukan tubuhnya. Entah kenapa jungkook merasakan ada sesuatu yang aneh padanya. Ia kemudian menatap tubuh atasnya yang tanpa baju dan mengintip didalam selimut. Betapa terkejutnya ia menyadari jika tubuhnya yang tanpa sehelai benangpun. Ia juga bisa mencium bau sperma pada tubuh dan sekitar tempat tidur.

"Jungkook-a bisa tolong lepaskan" ucap hoseok lemas.

Jungkook yang tersadar dari keterkejutannya pun kembali menatap hoseok.

-

-

Setelah berhasil mengenakan kembali pakaiannya, jungkook berjalan menuju hoseok dan melepaskan ikatan yang mengikat tangan namja manis tersebut. Lalu jungkook membantu hoseok berdiri.

"Wajahmu sembab, kau menangis?" Tanya jungkook menyentuh wajah sembab hoseok. Hoseok kembali menangis dan itu membuat jungkook semakin cemas.

"Hoseok-a" jungkook memeluk hoseok yang semakin menangis terisak dipelukannya. Jungkook mengusap rambut hoseok lembut.

"Katakan padaku, apa yang sebenarnya terjadi?" Tanya jungkook memegang kedua pundak hoseok.

Hoseok menunduk sambil menggelengkan kepalanya. Ia tak sanggup mengatakannya pada jungkook.

"Hoseok-a!" Ucap jungkook mengguncang tubuh hoseok agar namja manis itu menegakkan kepalanya.

"Jawab aku" ucap jungkook tegas, meminta penjelasan.

"Kau melakukannya dengan taehyung" ucap hoseok menatap jungkook yang dengan lemas melepaskan tangannya dipundak hoseok.

"Kau bahkan tak melihatku" ucap hoseok berkaca-kaca. Jungkook memundurkan langkahnya perlahan dan memegangi kepalanya yang memaksa kejadian sebelumnya.

"Kau bahkan tak peduli saat aku menangis melihatmu melakukan itu pada taehyung" ucap hoseok yang kembali mengeluarkan air matanya.

"Akh....." erang jungkook sambil memegangi kepalanya.

Hoseok yang tak tahan berada disana pun akhirnya berlari meninggalkan jungkook yang terjatuh sambil memegangi kepalanya.

-

-

-

-change-

Cklek

Hoseok menyandarkan tubuhnya pada pintu yang ditutupnya setelah masuk tadi.

"Hoseok, kau kenapa?" Tanya v saat melihat hoseok yang menangis. Hoseok segera menghapus air matanya dan tersenyum pada v.

"Gwaenchana" ucap hoseok.

"Tapi kenapa wajahmu sembab" ucap v menyentuh wajah hoseok lembut.

'Ekhm' ucap jungra membuat taehyung sedikit memundurkan langkahnya dan melepaskan tangannya dari wajah hoseok.

"Tangan hoseok kenapa?" Ucap jungra menatap tangan hoseok.

"Kenapa bisa merah seperti ini, seperti habis diikat" ucap v menatap hoseok curiga namun hoseok segera memalingkan wajahnya.

"Tatap aku" ucap v membawa wajah hoseok agar menatapnya.

"Sudahlah, biarkan hoseok istirahat. Sepertinya ia terlihat sangat lelah" ucap jungra menggandeng hoseok. V menatap yeoja itu tajam.

"Nuna mulai besok bisa pulang kerumah karena tanganku sepertinya sudah lebih baik" ucap hoseok yang diangguki tak ikhlas oleh jungra.

"Ne" ucap jungra pelan.

V melompat senang dibelakang mereka.

"Hoseok-a biarkan aku mengobati luka merah ditanganmu ya?" Ucap v menengahi hoseok dan jungra.

"Tak apa jika Nuna ingin pulang sekarang" ucap v membuat jungra menatap tak suka padanya.

"Kau tak dengar, hoseok bilang besok bukan sekarang"  ucap jungra.

"Aku tak apa jika nuna ingin pulang sekarang. Bukankah nuna bilang appa nuna sedang sakit?" ucap hoseok yang diangguki setuju oleh v.

"Baiklah" ucap jungra terpaksa karena memikirkan sang appa.

"Dan KAU jangan melakukan yang macam-macam pada hoseok" ucap jungra pada v.

"Hoseok-a jika namja ini melakukan sesuatu padamu hubungi saja nuna" pesan jungra pada hoseok. V  menatap kesal dengan yeoja tersebut.

"Ne" ucap hoseok.

-

-

-

"Ho....." ucapan jungra terhenti saat v membekap mulutnya dan membawanya keluar kamar hoseok.

"Stttttt" v menempelkan telunjuknya dibibirnya, menyuruh jungra untuk diam.

"Kau ingin membuat hoseok bangun" ucap v lebih seperti bisikan.

"Aku hanya ingin berpamitan pada hoseok" ungkap jungra.

"Akan kusampaikan, pergilah" usir v. Jungra dengan terpaksa menyeret kopernya keluar dari rumah tersebut.

"Dasar yeoja pencari perhatian" cibir v pada jungra yang sudah pergi.

"Tapi syukurlah dia sudah pergi" ucap v tersenyum. dengan berjalan pelan v kembali masuk kedalam kamar hoseok.

"Aku tak tahu apa yang sebenarnya terjadi padamu sampai kau menangis saat datang tadi. Pergelangan tanganmu juga ada bekas melingkar merah dan matamu tak mengatakan baik-baik saja" ucap v memperhatikan hoseok yang tidur menyamping.

V mendekatkan wajahnya pada wajah hoseok disamping tempat tidur.

"Lihatlah, wajahmu juga terlihat lelah" ucap v membelai lembut wajah tidur hoseok. Mata v perlahan menutup dan terdengar dengkuran halus dari namja tampan tersebut, menandakan bahwa ia tertidur.

-

-

-

-change-

Brakk

"Hoseok-a!" Teriak jungkook yang membuka pintu rumah hoseok kasar.

Jungkook kemudian berjalan kekamar hoseok dan membuka pintu itu tak sabar.

"Hos......" wajah jungkook mengeras mengetahui ada namja lain yang tidur disamping hoseok sambil memegang wajah namja manisnya. Ia mengambil gelas yang berisi air dinakas dan menumpahkannya pada v.

V mengerjapkan matanya merasakan sesuatu yang basah menyentuh kepalanya. Ia perlahan menegakkan tubuhnya yang terasa sakit karena tidur dengan posisi yang tak nyaman.

"Cih" v berdecih mengetahui siapa pelaku yang telah menyiramnya.

Prangg

Jungkook melemparkan gelas kosong yang ada ditangannya kedinding membuat hoseok terbangun dari tidur nyenyaknya.

"Berani sekali kau menyentuhnya saat ia sedang tidur" geram jungkook memegang kerah v. V hanya tersenyum sinis pada jungkook.

Hoseok segera bangkit dari tempat tidur merasakan aura yang tak baik dari kedua namja didekatnya. Ia lalu memisahkan kedua namja yang saling menatap tajam itu.

"Kalau kalian ingin bertengkar, pergilah ketempat lain jangan dirumahku" ucap hoseok menatap pada dua namja tersebut.

"Hoseok-a" ucap jungkook lembut mendekati hoseok perlahan.

"Mianhae, aku tak tahu kenapa itu bisa terjadi. Saat itu aku tak sadar dan sepertinya aku dijebak" jelas jungkook. Hoseok menutup telinganya, tak ingin mendengar kejadian yang membuatnya menangis sepanjang malam sekaligus telah mematahkan hatinya.

"Kumohon, aku tak ingin mendengarnya jungkook-a" ucap hoseok menahan air matanya yang ingin keluar, bayangan tentang malam itu terus berputar dikepalanya seolah tak mau berhenti.

V yang melihat hoseok begitu tersiksa pun memeluk tubuh bergetar namja manis tersebut. Walaupun ia tak tahu apa yang terjadi pada hoseok dan jungkook. tapi ia yakin jika tangisan dan luka dilengan hoseok ada kaitannya dengan jungkook.

Jungkook memutuskan untuk pergi. Untuk saat ini ia akan membiarkan v.

-

-

-

Tbc


























































Συνέχεια Ανάγνωσης

Θα σας αρέσει επίσης

162K 26K 48
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...
300K 23.4K 101
Kita temenan karena tetanggaan juga, gue kenal dia udah dari dia masih dalem perut bundanya
264K 29.4K 33
Menceritakan tentang seorang anak manis yang tinggal dengan papa kesayangannya dan lika-liku kehidupannya. ° hanya karangan semata, jangan melibatkan...
464K 35.1K 40
Hidup Linka yang menurutnya flat semenjak keluar dari panti asuhan mendadak berubah saat seorang cowok datang dan mengaku sebagai anaknya. ** Linka t...