Goodbye Oppa

By LovelyKimHani

37.6K 2.6K 26

A Rewrite Story Seorang gadis yang tengah berupaya menghilangkan 'Syndrom Korea' yang ia miliki, malah harus... More

Prakata
Prolog
Chapter 1
Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
Chapter 7
Chapter 8
Chapter 9
Chapter 10
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 13
Chapter 14
Chapter 15
Chapter 16
Them
Chapter 17
Chapter 18
Chapter 19
Chapter 20
Chapter 21
Chapter 22
Chapter 23
Chapter 24
Chapter 25
Chapter 26
Chapter 27
Chapter 28
Chapter 29
Chapter 30
Chapter 31
Chapter 32
Chapter 33
Chapter 34
Chapter 35
Chapter 36
Chapter 37
Chapter 39
Chapter 40
Chapter 41
Chapter 42
Chapter 43
Chapter 44
Chapter 45
Chapter 46
Chapter 47
Chapter 48
Chapter 49
Chapter 50
Chapter 51
Chapter 52
Chapter 53
Chapter 54
Chapter 55
Chapter 56
Chapter 57
Chapter 58
Chapter 59
Chapter 60
Chapter 61
Chapter 62
Last
Epilog

Chapter 38

319 27 0
By LovelyKimHani

[More about You]
=========

About him who doesn't greet me well, becomes silent in his knowing, stares me from a farness; Just see, how great you pretend become that man.

***

Flashback on Author's POV,
November 1st, 1996

"Mom! Mom!", seorang anak berteriak seraya menekan pinggir perutnya sekuat tenaga.

Anak lelaki itu merintih kesakitan, menunggu ibu yang tengah berlari susah payah ke arahnya. Sedang perut anak itu sudah bersimbah darah. Birunya baju tak berwarna biru lagi. Merah darah menyelimuti bahkan menetes saat resapan kain itu sudah tak bisa menahan derasnya alirah darah yang keluar dari celah-celah jemarinya.

"Chanyeol!", ibunya berteriak membantu tangan mungil itu menutupi luka si anak. Rintih tangisnya membuat si anak tersenyum seraya mengusap lembut wajah sang ibu.

"Bertahan, nak!", dengan wajah bingung dan panik si ibu menatap wajah seorang lagi. Seorang anak laki laki yang tengah menatap mereka kebingungan.

Anak yang ditatap itu terduduk dan menangis. Tangannya yang bergetar hebat tak sengaja melepaskan sebuah obeng berlumur darah.

"Bu-bu-kan. Aku bu--", dengan susah payah ia bersuara.

"Tolong! Tolong panggil seseorang", si ibu tak memperdulikannya. Dia justru jauh lebih khawatir pada Chanyeol yang mulai hilang kesadaran, "Cepat, bantuan! Cari bantuan, Minhoo! Cepat, Minho!".

Flashback end


Suara detik jam mengalun mengisi hening di ruang tersebut. Beiringan dengannya, ribut ketukan jari yang menyentuh permukaan meja, telah mengantarkan Chanyeol jauh tenggelam dalam benaknya sendiri. Pemikiran yang akhir-akhir ini sedikit banyak berhasil menghidupkan kembali kenangannya.

Kisah sedih seorang anak yang bahkan sudah terlupakan sejak dua puluh lima tahun silam.

Kini, dia duduk dalam relung kisah itu. Mengaitkan berpuluh cerita yang masih teringat olehnya.

Duduk di sebuah kursi seraya melayangkan pandangan kosong ke sebuah foto berbingkai, Chanyeol menemukan kembali--- masa masa kecilnya yang bahagia.

"Maaf mas, makan siangnya sudah siap. Mas Chanyeol mau ikut makan di bawah atau saya bawakan ke sini aja, mas?", salah satu pelayan masuk ke kamar Chanyeol setelah berhasil memunculkan wujudnya di hadapan si pemilik ruang.

Chanyeol tak mengalihkan pandangnya dari bingkai foto itu. Hingga si pelayan hanya mengangguk mengerti dan beranjak pergi.

Tak selang semenit, ponselnya berdering. Dia menatap kosong benda itu dan menerima panggilan tersebut beberapa detik kemudian.

"Hallo! Chanyeol, beneran kamu resign? Tapi kenapa? Kok kamu gak cerita ke aku?", suara di balik telfon berbicara tanpa sapaan.

"Hani---", Chanyeol masih belum lepas dengan tatapan kosongnya.

"I know. Aku ngerti banget ngak boleh kepoin urusan pribadi bos sendiri. Tapi aku bertanya bukan sebagai anak buah kamu ya, Yol. Melainkan pacar kamu. Harusnya kamu cerita dong. Kok malah resign diam diam sih?", Hani, nama si penelpon terdiam cukup lama memunggu respon yang di telpon.

"Chanyeol? Kok diam aja sih? Yah sudah deh. Hapal aku kebiasaan kamu yang ngirit bicara tuh. Next time aja kamu cerita, ya. Bye, Chanyeol".

Seketika sambungan antar panggilan itu terputus. Meninggalkan Chanyeol dan pemikirannya yang buram akan masa lalu.

***

-tbc-
CU at 4:71

Continue Reading

You'll Also Like

147K 1.3K 1
Setelah badai hebat yang menerpa hubungan asmara mereka, kini kebahagiaan Arya dan Nesha lengkaplah sudah. Dengan kehadiran kedua anaknya, Neza dan...
1.6M 139K 23
[NOTE: Part masih lengkap kecuali epilog] Aku nggak mengerti bahwa sebuah kisah cinta bisa seperti ini. Sungguh, dulu aku hanya gadis polos yang tak...
1.3M 22.3K 9
Emma and Kemal shared a brief of history together. Lima tahun yang lalu, keduanya pertama kali bertemu, dengan chemistry yang bahkan bisa dilihat ol...
43.5K 8.2K 30
you take away all my burdens, all the weights that tighten my chest--why don't you take my heart away, too? "yang bekerja keras akan kalah dari yang...