Yunho The Handsome Slave (Com...

By Bitchcoin

20.1K 1.5K 248

*Perpanjangan ijin menulis Fanfic ini sudah didapatkan Yunho terlalu percaya diri dan naif jika mengira Jae... More

Prolog
Chapter 1
Chapter 3
Chapter 4
END
Akhir Kata

Chapter 2

2.4K 229 36
By Bitchcoin

Yuhuu gue mood mau lanjutin ini. Setelah My Bad Student, kali ini misi untuk menyelesaikan FF kedua Kazuha

Happy reading 🤗

.

.

.

Yunho tidak pernah sebelumnya berkunjung ke rumah tuan Kim. Open house hari besar biasanya dilakukan diperusahaan atau luar kota

Namun sekarang Yunho mengerti mengapa Jaejoong benar-benar sombong. Tidak heran jika Jaejoong punya sifat yang buruk

Lihat saja rumahnya!


Besar sekali!

Yunho yakin jika total luas kediamannya sama dengan mall besar yang ada dipusat kota

Ckckck

Yunho membuka jendela mobil. Ia memandang takjub rumah Jaejoong, "Kau benar-benar tinggal disini?"

"Iya bodoh" Jaejoong tersenyum mengejek. Pelayan rumahnya sigap untuk membuka pintu mobil untuknya, "Ayo masuk. Paman akan lebih kaget lagi ketika melihat kedalam. Apalagi kamar ku"

Jaejoong menunggu Yunho untuk keluar. Awalnya paman itu bingung ketika pelayan Jaejoong meminta kunci mobil barunya. Jaejoong mengatakan untuk memberikannya karena pelayan itu yang akan memarkirkan mobil Yunho

"Apakah tugasnya juga termasuk memarkirkan mobil tamu?" Tanya Yunho. Ia heran karena setahunya orang kaya pun pasti memarkirkan mobilnya sendiri. Ya kecuali dia seorang pangeran

"Dia seorang Valet. Pekerjannya hanya memarkirkan mobil saja. Mobil ku dan Papa" Jaejoong lalu menceritakan semua pekerjaan  pelayannya

Dan Yunho tidak tahan mendengarnya sampai habis. Baiklah, perbedaan mereka jauh sekali. Bagaikan bumi dan langit. Dan Yunho sadar jika Jaejoong dapat melakukan apa pun yang dia inginkan. Matilah Yunho jika salah langkah

"Masuklah" Jaejoong membuka pintu kamarnya. Dilantai dua. Dilantai ini hanya ada satu kamar

Holly Molly

Yunho tidak percaya. Kamar Jaejoong luas sekali. Bahkan apartemen high class nya saja tidak ada apa-apanya dibanding kamar bocah ini. Ya Tuhan Yunho ingin pulang

"Lalu dimana kedua teman mu?" Yunho masuk dan melihat sekeliling. Tidak ada siapa pun disini

Kamar Jaejoong meriah. Sudah dihiasi pernak-pernik ulang tahun. Banyak balon dan pita hias bertaburan di sudut ruangan dan lantai. Ranjangnya pun banyak terdapat kado yang belum terbuka. Mirip suasana natal

"Itu mereka paman. Disana" Jaejoong menunjuk tengah ruangan. Diatas permadani tebal ada dua -

"Kucing dan anjing?" Yunho melihat kedua makhluk tersebut dipakaikan baju pesta

Ada kue ulang tahun besar didepan mereka. Sebagian sudah tergigit dan cream putih bertebaran dimulut keduanya

"Pencuri kecil ~" Jaejoong berjalan menghampiri mereka, "Kalian bosan menunggu ku ya?"

Jaejoong menggendong mereka berdua. Ia cium dan peluk dengan gemas

Yunho melihatnya bingung. Ia tidak mengerti. Apakah mereka berdua?, " - kedua teman mu itu?" Tunjuk Yunho kepada kedua hewan itu

"Kemarilah. Aku perkenalkan pada mereka. Yang kucing namanya Jiji dan puppy kecil ini namanya hiro. Dia teman baru" Jaejoong menyerahkan si kucing hitam pada Yunho

Si puppy terlihat menggemaskan ditangan Jaejoong, sedangkan Jiji mencakar tangan Yunho. Paman itu terkejut dan menjatuhkan tubuhnya

"Astaga. Kenapa kau menjahatinya?" Jaejoong marah padanya

"Aku tidak menjahatinya. Dia yang mencakar tanganku" Yunho memperlihatkan bekas cakaran di sepanjang lengan kanannya

"Jaejoong aku pergi. Kau membohongi ku. Tidak ada teman-teman mu disini. Pesta ini hanya akal-akalan mu saja" Yunho melangkah keluar namun Jaejoong mencegatnya

"Jangan pergi, tetaplah disini. Hari ini ulang tahun ku" Jaejoong memohon padanya, "Temani aku paman"

Yunho mendecak sebal. Ia tidak punya waktu untuk meladeni permainan Jaejoong. Ia melepaskan tangannya. Ketika hendak melangkah, Jaejoong mendorongnya jatuh ke ranjang

"Aku tahu semua ini pasti membuat mu bosan. Baiklah ayo kita buat baby sekarang" Jaejoong duduk diatas perut Yunho. Ia membuka bajunya

"Jaejoong jangan" Yunho berusaha membuat Jaejoong menghentikan gerakannya. Baju Yunho akan di robeknya, "Hentikan ini, aku tidak suka"

Napas keduanya menderu kencang. Sama-sama mencoba menyerang dan bertahan. Jaejoong yang paling kewalahan

"Tapi aku tidak mau kau pergi. Ini kali pertama aku merayakan ulang tahun bersama orang lain selain Papa" Jaejoong menidurkan tubuhnya diatas tubuh Yunho. Wajahnya tenggelam dalam dada bidang paman itu

Yunho jadi tidak enak. Jaejoong kesepiankah?, "Uhmm, Jae- apa kau tidak punya teman sama sekali?"

Jaejoong menggeleng

"Teman sekolah?"

"Mereka takut padaku. Aku tidak berteman dengan orang miskin" Jaejoong mendongak. Menatap wajah Yunho. Seperti pangeran, kedua tangan Jaejoong menumpu didada bidang Yunho. Ia senang dengan interaksi seperti ini

Yunho membelai kepalanya, "Bahkan teman masa kecil tidak ada?"

"Ada, tapi mereka sudah pada kabur. Sekolah ke luar negeri"

Oh ya ampun. Yunho tertawa mendegarnya. Tidak heran sih

"Baiklah ayo kita bangun dan makan kuenya. Aku akan jadi teman manusia pertama mu, "Yunho menggendong tubuh Jaejoong seperti koala. Ia membawanya duduk diatas permadani

"Kuenya sudah hancur" Jaejoong cemberut

"Tidak apa, masih bisa dimakan. Kita putar saja agar tidak mengganggu" Yunho memutar kue yang tergigit balik arah. Ia mengambil mancis dari kantung celana dan menyalakan lilin

Kedua peliharaan Jaejoong mendekat. Si puppy menggonggong melihat api. Sedangkan Jiji hanya diam memperhatikan

"Make a wish Jaejoong" kata Yunho

Jaejoong menutup kedua matanya dan berdoa dengan cepat. Hanya satu keinginannya

Wuuushhh

'I am a prince, please make this man as my slave!'

.

.

.

.

.

Sikap Jaejoong kepada Yunho sudah agak lumayan. Lumayan kurang ajar maksudnya

Setidaknya Jaejoong masih bisa diperingatkan jika sudah terlalu jauh. Yunho pun mulai memberikan pengajaran berupa cara membaca laporan dan latar belakang perusahaannya

Butuh waktu lama bagi Jaejoong untuk mengingatnya, namun Yunho dengan sabar mengajari

"God Jae! Sudah dibilang jangan bubuhkan tanda tangan diatas nama ku. Ini dokumen penting tahu. Uang jajan dan biaya belanja mu ada disini"

Yunho memang sabar, tapi terkadang ia memarahi Jaejoong jika bocah itu sudah berulah

Jaejoong merengut. Penanya ia mainkan, "Aku kan juga mau tanda tangan seperti orang penting. Aku penerus Perusahaan Kim Inc."

Yunho berpikir untuk menasehati tuan Kim agar mempertimbangkan ulang wasiatnya. Ditangan Jaejoong sekarang mungkin akan menjadi akhir riwayat kekayaan Kim

"Ini, kau coret-coret saja kertas ini. Kalau yang ini tidak apa-apa" Yunho menyerahkan buku tulis sekolah Jaejoong

"Fuck you, paman" Jaejoong mengambil buku catatannya. Ini kan penting sekali

"Jaejoong mulut mu memang harus dicabe. Jika kau mengatakan hal buruk lagi, aku tidak akan segan-segan melakukannya" Wajah Yunho mengeras. Ia tidak suka Jaejoong berkata kasar

Jaejoong tidak perduli, "Terserah. Kau bukan ibuku anyway. Kau hanya slave"

Yunho sudah akan berdiri dan menampar mulut Jaejoong sebelum Ahra memanggilnya dari luar

"Yunho, boleh aku masuk? Apa kau sedang sibuk?"

Yunho bersahut, "Tidak apa Ahra. Masuklah"

Yunho berdiri dan menghampiri Ahra yang sedang kalang kabut. Kedua tangannya memegangi tubuh belakangnya. Entahlah tidak terlalu jelas apa yang dilakukan wanita itu

"Kau kenapa? Punggung mu keseleo?" Tanya Yunho agak ngeri. Ia menunjuk tubuh Ahra

Jaejoong menyeringai, "Apa itu tanda-tanda penyakit uzur?"

Ahra menatap tidak suka pada Jaejoong. Ia mencoba mengabaikan bocah itu dan berjalan mendekati Yunho. Ia berbalik dan memohon padanya, "Yun, tolong reselting dress ku tersangkut. Jangan potong rambut ku, please"

Yunho terkejut. Saat Ahra melepas kedua tangannya, dress belakangnya terbuka lebar hingga ke pinggul. Ikatan bra hitam dan belahan bokongnya terekspos

'Ya ampun mana celana dalam wanita ini? Apa dia tidak memakainya?' Batin Yunho deg-degan

"Slut" Rutuk Jaejoong pelan. Ia memutar kedua matanya malas. Ia tahu drama ini

"Yun cepat, rambut ku sakit" rintih Ahra

Yunho gelagapan dan segera memperbaiki reselting dress nya. Ia mencoba untuk mengurai rambut Ahra dari jepitan reselting, namun gagal. Ia gugup hingga telapak tangannya menyentuh permukaan kulit punggung Ahra yang telanjang

"Shit" Yunho malah tambah panik. Oh God kulit wanita ini halus sekali, "Maaf Ahra"

"Tidak apa" Ahra menunduk malu. Ia juga gemetar ketika merasakan sentuhan tangan Yunho yang besar

"Kalian benar-benar membuat ku muak" Jaejoong sudah panas. Ia mengambil gunting dan langsung memotong rambut Ahra tanpa sepengetahuan empunya

Yunho terkejut. Mulutnya menganga lebar. Matilah. Kasihan rambut indah Ahra terpotong banyak

"Kau sengaja" Yunho melotot pada Jaejoong. Ia berkata tanpa suara

Jaejoong mengendikkan bahunya dan menyelesaikan pekerjaan Yunho

"Sudah selesai?" Ahra berbalik dan tersenyum kepada Yunho yang terlihat panik

"Y-ya" Yunho menyembunyikan potongan rambut Ahra ke belakang tubuhnya. Sial Jaejoong memotongnya banyak sekali

"Thanks, kau sangat membantu. Makan siang nanti aku traktir ya. Kita pergi bersama jam istirahat" Ahra memeluk lengan Yunho

Yang dipeluk berusaha untuk menjauhkan tubuh Ahra. Yunho benar-benar takut Ahra menemukan potongan rambutnya. Dia jadi serba salah. Padahal Jaejoong yang melakukannya

"Paman reselting ku juga nyangkut. Perbaiki" perintah Jaejoong. Ia menunjuk celana depannya yang terbuka


Ahra hanya diam. Tapi dalam hati kesal. Hati Jaejoong tidak secantik wajahnya. Putera boss nya ini tidak mau kalah dengan orang lain

"Sejak kapan reselting celana mu terbuka? Kau pasti sengaja" Yunho masih berusaha menjaga jarak dari pelukan Ahra. Ia jadi susah bernapas

"Aku tidak perduli. Cepat perbaiki kata ku. Bukankah ini keahlian mu, huh? Kau pintar memperbaiki reselting dress bibi ini tadi" Jaejoong menuntut, dan tidak ada yang bisa Yunho lakukan jika sudah seperti ini

Yunho menghela napas. Tidak ada jalan keluar, "Ahra keluarlah. Nanti kita makan siang bersama. Aku harus mengurusnya dulu" ia melepaskan tangannya sendiri dari pelukan Ahra

Ahra kesal dan membalikkan tubuhnya. Ia berjalan menuju pintu

"Astaga" Yunho kaget. Ternyata gaya rambut Ahra dari belakang jadi lucu. Satu genggaman rambutnya jadi pendek dibandingkan helaian rambut yang lainnya. Seperti orang yang kehilangan satu gigi tengahnya

Jaejoong benar-benar nakal

"Aku tidak tahu lagi bagaimana mengajari mu sopan santun. Selain nakal kau juga tidak punya perasaan. Kasihan rambut Ahra" Yunho membuang potongan rambut wanita itu ke tong sampah

Jaejoong hanya diam. Tampangnya sangat dingin. Ia tidak perduli Yunho mengatakan apa pun tentangnya, "Berlututlah" perintah Jaejoong

Yunho yang menunduk dan hendak menaikkan reselting celana Jaejoong berhenti. Ia mendongak menatap wajah Jaejoong yang menyeramkan

Yunho melihat doe eyes Jaejoong yang berbinar penuh kekesalan. Yunho tahu jika Jaejoong tidak ingin dibantah. Remaja ini bisa menjentikkan jari untuk memecatnya

"Turunkan juga celana dalam ku" perintah Jaejoong, "Suck my boo"

.

.

.

.

.

Hari minggu waktunya bersantai. Jauh dari Jaejoong. Tidak akan Yunho sia-siakan kesempatan ini untuk dirinya sendiri

Ting-tong

"Siapa?" Yunho membuka pintu dan cemberut

Ternyata tidak ada hari bebas untuknya. Ia seharusnya sadar jika saat pertama kali menyetujui permintaan boss nya, Yunho akan selalu terikat oleh bocah gila ini

"Jaejoong" Ucap Yunho. Jaejoong masuk sendiri tanpa disuruh. Ya sudahlah. Gaji Yunho membeli apartemen ini juga dari ayahnya

"Kau sudah siap?" Tanya Jaejoong. Ia sudah selesai menilai apartemen Yunho

Lumayan kecil

"Siap? Untuk apa?" Yunho tidak mengerti. Ia tidak punya jadwal hari ini

"Menemani ku berbelanja"

"Kapan aku bilang akan menemani mu berbelanja?" Setahunya mereka tidak pernah membuat janji

"Memang tidak pernah. Tapi aku sedang ingin jalan-jalan. Jika aku bilang pergi sekarang, itu artinya kau siap kapan saja. Ayo"

Jaejoong keluar dari pintu apartemen Yunho. Ia berteriak, "Aku tunggu di mobil dalam sepuluh menit. Telat dari itu, ruangan baru mu pindah ke pantry"

Sial. Yunho tahu jika Jajeoong benar-benar akan melakukannya

Ia berlari menuju kamarnya dan mencari celana. Baju yang ia pakai masih pantas ia gunakan untuk jalan-jalan

Brughh

"Aduh! Sialan" Dengkul Yunho terbentur kursi makan

Selain mulutnya, kini lututnya juga harus ternoda

.

.

.

.

.

Seninnya Jaejoong langsung memakai baju, sepatu, tas, parfum dan barang-barang yang baru dibelinya kemarin

Yunho tidak percaya selera belanja Jaejoong sangat eksklusif. Membuatnya menjadi sorotan murid-murid lainnya. Pantas saja tidak ada yang ingin berteman dengan bocah ini. Jaejoong memang sombong

"Jangan dekat- dekat dengan ku. Bau mu aneh dan kau mirip Patrick. Bodoh dan lamban"

Jaejoong membentak salah satu murid dalam perjalanan menuju gerbang. Murid laki-laki tersebut tidak sengaja menabrak tubuhnya. Tadi ia dan teman-temannya sedang bercanda

"M-maaf" laki-laki itu menunduk takut

"Jangan minta maaf padanya. Bocah ini memang gila. Seharusnya Jaejoong yang minta maaf padamu"

Jaejoong menatap tidak suka dengan pahlawan kesiangan ini. Paman bodoh, pikirnya

"Minta maaf padanya? Tidak mau. Dia sengaja menabrak ku. Aroma parfum baru ku jadi tidak sewangi tadi pagi. Semua ini salahnya. Badannya bau!" Jaejoong keukeuh dengan pendiriannya. Baginya ia tidak pernah berbuat kesalahan

"Kau di hukum Jaejoong. Aku tidak akan menuruti semua keinginan mu sampai kau minta maaf padanya" Kali ini Yunho serius. Ini bagian dari pelajaran etika dan sopan santun untuknya

"Siapa nama mu?" Tanya Yunho kepada korban Jaejoong

"Shim Changmin, paman" ucapnya pelan. Ia lega ada orang yang membelanya 

"Jangan panggil aku paman" Yunho jadi bete. Bocah ini sudah dibela malah membuat hatinya sakit, "Panggil aku hyung"

Changmin mengangguk

Namun Jaejoong menyeringai dengan ejekan, "Tahu diri paman, kau memang sudah tua. Jangan membuat ku geli. Hyung? Kau kira usia mu dua puluh tahun?"

"Diam kau" Yunho menatap sengit Jaejoong, "Baiklah Changmin, sebaiknya kau cepat pergi dari hadapan bocah ini. Dia anak autis. Besok-besok menjauhlah darinya. Jaejoong bisa mengamuk seperti gajah"

Jaejoong mencubit perut Yunho. Dasar paman tidak tahu diri. Padahal Jaejoong adalah majikannya

Jaejoong lalu membawa Yunho masuk kedalam mobil. Kenapa paman ini jadi berteman dengan anak miskin itu?

Menyebalkan

Jaejoong yang harus memberinya hukuman

.

Mobil Rubicon Yunho sudah beberapa menit yang lalu terparkir disamping gedung perusahaan. Namun pengemudi dan penumpangnya tak kunjung keluar

What's wrong?

Inilah hukuman Jaejoong untuk Yunho

"Hmph....arrghh" Yunho menggeram. Jaejoong berbohong padanya

"Sudah ku bilang jangan keluar didalam. Kau sudah berjanji tadi" Omel Yunho

Jaejoong hanya menyengir, "Bukan salahku. Mana ku tahu boo tiba-tiba pipis"

Yunho menegakkan kembali posisi duduknya. Tangannya mencari tisu di laci. Ia benar-benar marah pada Jaejoong

"Aku tidak mau melakukannya lagi. Ini gila! Aku tidak pernah melakukan ini sebelumnya. Seharusnya aku melaporkan mu ke polisi atas tindakkan asusila. Tapi yang ada malah aku yang akan ditangkap. Menyebalkan"

Jaejoong malas mendengarnya. Yunho pria yang banyak drama, "Diamlah. Jilat kembali boo. Lihat, masih berantakkan disekitar paha. Jilat sampai bersih" ia menunjuk pada belalainya sendiri

Celana Jaejoong dan dalamannya terletak sembarangan di dashboard mobil. Tidak takut ada orang yang melihat mereka

Yunho mengelap mulutnya yang berantakan. Cairan Jaejoong keluar kemana-mana. Dipaha bocah itu, kaca jendela mobil, bahkan didalam mulut dan sekitar pipi Yunho

"Paman cepat lakukan. Tunggu apa lagi?" Omel Jaejoong, "Kau mau dipergoki orang, huh? Aku sih tidak malu, aku akan bilang jika kau yang memaksa ku"

Yunho menahan amarahnya. Sejak kejadian berlutut untuk memperbaiki reselting celana Jaejoong, Yunho dijadikan sebagai slave pemuas nafsunya

Yunho tidak pernah menyangka bahwa dirinya akan menjadi korban pelecehan seksual. Dan orang yang melecehkannya adalah anak SMA yang sombong. Sepuluh tahun lebih muda darinya

Damn it

"Paman" Jaejoong kesal kelamaan menunggu

"Iya-iya" akhirnya Yunho resmi dijadikan sex slave. Ia menunduk diatas belalai Jaejoong dan membersihkan majikannya

Padahal ia berharap bisa menjadi mentor yang baik untuk Jaejoong, putera semata wayang boss nya. Dimana ia mengajar penuh kasih, lalu Jaejoong berhasil menggantikan posisi ayahnya kelak

Yunho akan dapat bonus, promosi Jabatan, menyimpan biaya menikah, bertemu dengan calon istri, dan menikah lalu memiliki anak-anak yang lucu

Sayangnya semua impiannya itu bisa terancam

Kim Jaejoong bocah licik yang mengerikan

.

Tbc

.

Yoo Mina~ san gue tunggu Voting dan commentnya ya :)

(That little things make me happy and excited to writing)

Continue Reading

You'll Also Like

144K 8K 51
Kumpulan oneshoot harem chimon . . . Pair : - Pluemon - Namon - Chimon x all
17.4K 806 12
Kumpulan cerita one shoot tentang Wooseok × (Seme) B×B Area Fujhosi/Yaoi stan mendekat! Homophobic minggat! Warning! Cerita ini membuat pembaca meras...
Fantasia By neela

Fanfiction

1.7M 5.2K 9
⚠️ dirty and frontal words 🔞 Be wise please ALL ABOUT YOUR FANTASIES Every universe has their own story.
42.3K 3.2K 57
Kisah keseharian keluarga namon yang penuh dengan keharmonisan.. ‼️(Bahasa non baku)‼️ ⚠️Terdapat adegan kata kasar,seksual,dan berbagai konflik lain...