Sorry for typo(s)
###
You as Myunghee.
###
Kamu sedang menikmati hangatnya matahari di waktu hampir sore ini. Kepalamu bergerak kekiri dan kekanan sambil mendengarkan lagu baru EXO yang berjudul KoKoBop.
Tiba-tiba seseorang menarik earphone mu. Kamu baru mau berteriak marah, tapi kamu malah hanya menatap sang pelaku dengan kesal tanpa berteriak seperti rencanamu sebelumnya.
"Aduh, KoKoBop mulu yang didengerin. Gak bosen apa?"
"Nggaklah! Lagian kamu ngapain tiba-tiba disini? Bukannya basket lebih penting?" Tanyamu dengan sarkastik.
"Cie, ngambek ya, neng?" Godanya. "Aku mau nemenin nyai ratu disini." Jawabnya sambil tersenyum manis.
Kamu terdiam beberapa saat menatap betapa imutnya wajah laki-laki didepanmu.
"Aku ganteng, ya?"
"Nggak. Gantengan Chanyeol oppa." Kamu kembali fokus pada handphone mu, berniat memutar musik lagi.
"Ih, yaudah. Sana pacaran sama Chanyeol aja." Ucapnya dengan cemberut.
"Mau." Jawabmu dengan senyuman berkhayal.
Jihoon mengacak rambut cokelat mu dengan mesra. "Duhh, iya yang lagi ngambek."
"Apaansih? Udah sana urusin aja lomba basket kamu. Kapten kan harus rajin latihan. Bikin strategi. Ntar kalo menang, aku yang bangga kan?" Ucapmu meniru ucapan Jihoon sore kemarin.
"Ih sayang. Ngertiin aku dong? Aku kan kapten. Kapten harus rajin latihan. Bikin strategi supaya menang. Kalo aku menang, kan kamu yang bangga."
Jihoon tertawa sambil menyubit pipi tirusmu dengan gemas.
"Jihoonn...." Rengekmu karena Jihoon terus menyubit pipimu.
"Apasih? Kamu mah, ngambekkan deh. Makin gemes nih.."
"Lepasin, Hoon. Sakit." Jihoon melepaskan cubitannya, dan mengelus pipimu yang memerah.
"Ini merah karena dicubit, atau merah karena salting?" Goda Jihoon sambil mengedipkan salah satu mata nya kepadamu.
"Ya karena dicubitlah!" Kamu memukul pelan bahunya.
Jihoon tertawa. Menggemaskan. Kamu rasanya ingin menggigit wajahnya saking imutnya.
"Gak usah sok imut! Gue cium juga lo!"
Mata namja didepanmu berbinar. Ia menegakkan tubuhnya dan memanyunkan bibirnya.
"Ayo, cium."
PLAK
Kamu menampar bibirnya dengan pelan.
"Aduh, sakit..." Jihoon menutup mulutnya sambil berteriak kesakitan.
Kamu khawatir dan malah jadi panik. "Eh? Maaf. Ih, Jihoon. Maaaaafff, sayaaang. Kamu sih, mesum!" Kamu memegang pergelengan tangan Jihoon.
Jihoon melepaskan tangannya dari mulut, lalu mengusap bibirnya pelan. "Sakit, tau. Kamu mah jahat."
"Ih, maaf.." Kamu memegang bibirnya dan mengusapnya dengan lembut.
Beberapa saat kemudian, Jihoon tersenyum jahil dan membuatmu bingung.
"Diusap pake tangan aja? Gak diusap pake bibir?"
Kamu yang menyadari itu semua hanya modusan nya padamu, langsung memukul bibirnya lagi, kali ini dua kali lebih keras dari yang tadi.
"AW. Sakit lagi, sayang."
"Bodo. Bengkak sekalian aja biar gak mesum lagi!"
Kamu kembali mengambil earphone dan HP mu lalu kembali mendengarkan lagu.
"Ih, aku dicuekin." Ya, kamu masih bisa mendengarnya karena volume yang kamu setel hanya sedikit. Termasuk minim begitulah. Tapi kamu tetap mencuekinya.
"Aku balik latihan aja mendingan. Aku kesini malah gak jadi mesra-mesraan." Saat Jihoon mau beranjak, kamu menahan tangannya.
"Duduk." Ucapmu dengan nada manja.
Jihoon tersenyum kecil. Ia kembali duduk dan membawa kepalamu bersender pada bahunya. Tangannya ia gunakan untuk mengusap kepalamu dengan sayang.
"Latihan mulu. Pacaran sama bola aja sekalian." Sindirmu.
"Ih, ini kan--"
"Hobi aku." Lanjutmu menirukan caranya berbicara.
"Iya kan kalo aku menang,--"
"Pasti kamu yang bangga." Lanjutmu lagi dengan gaya bicaranya.
Jihoon tertawa. "Ih, udah hafal ternyata." Kamu hanya memasang wajah sarkastik.
"Myunghee?"
"Ne..?" Jawabmu.
"Jangan lucu dan imut didepan orang lain ya?"
Kamu mendongak, menatap wajahnya dari jarak yang sangat amat dekat. Detak jantungmu tidak beraturan. Selalu setiap didekat Jihoon.
"Kamu cuma boleh lucu, imut, manja, sayang, dan CINTA sama orang tua kamu, saudara kamu, dan aku."
Kamu kembali ke posisi awal. Kamu tidak melihat wajahnya, dan dia tidak bisa melihat wajahmu.
Wajahmu berubah memerah. Kamu mengangguk perlahan.
"Kalo sayang Guanlin gak boleh?"
Jihoon mengangkat sebelah alisnya. "Guanlin? Siapa?"
"Mantanku di Taiwan."
Jihoon langsung terkejut. Matanya membulat. "Gak. Gak boleh." Jawabnya tegas.
Kamu tertawa dan mengusap rahangnya dengan lembut. "Aku cuma becanda."
"Kamu cuma milikku. Bukan milik orang lain atau siapapun."
"Belom. Aku belom jadi milikmu seutuhnya." Balasmu.
"Yaudah, secepatnya diresmiin."
"Hah?"
"Besok aku dateng ke rumah kamu."
"Ngapain?"
"Mau lamar kamu." Kamu tersedak air ludah mu.
"IH, LULUSIN DULU TUH SEKOLAH LO!"
Jihoon tertawa dan mencium kepalamu.
Dalam hati, kamu sangat bahagia bisa menjadi milik Jihoon. Kamu merasa sangat beruntung.
Kamu diperlakukan secara spesial olehnya. Dan itu yang membuatmu semakin menyayanginya dari hari ke hari, bahkan menit ke menit sepertinya rasa sayangmu bertambah padanya.
"Jihoon?"
"Hm?" Jihoon memejamkan matanya sambil tetap mengusap kepalamu dengan lembut.
"Jangan spesialin cewek lain kecuali mama kamu dan aku."
"Kenapa emangnya?" Bisa kamu dengar, Jihoon bertanya sambil tertawa.
"Ya gak boleh lah." Jawabmu tegas.
"Kalo spesialin man--"
"GAK BOLEH." Bahkan kamu lebih sensi daripada dia. Maklumlah, cewek :v Kamu menegakkan tubuhmu. Kini tangannya merangkul bahumu.
"Ih, belom juga selesai ngomong."
"Gak boleh, gak boleh, gak boleh." Kamu menggeleng lucu sambil memejamkan matamu.
"Kenapa gak boleh?"
"Gak boleh, gak boleh, gak bol--"
CUP
Park Jihoon barusan mencium mu. Di pipi.
"Imut lagi, aku cium kamu di bibir loh."
Wajahmu memerah. "Ih, kamu maahh.." Kamu mencubit lengannya.
"Awww.. Sakit."
"Biarin aj--"
CUP
Kali ini kamu terdiam. Lama. Kamu menatapnya dengan tajam. Dia mengedipkan sebelah matanya.
"Bibir kamu manis."
Wajahmu makin memerah. Seperti tomat busuk.
"Saranghae. Tidak ada satu orang pun yang bisa memiliki kamu, selain aku. Hanya aku. Dan selamanya aku." Bisiknya lembut, tepat ditelingamu.
Park Jihoon, tidak tahukah kamu bahwa roh pacarmu sekarang entah dimana? Batinmu.
###
AN :
Gue tau ini lebih pendek daripada yang punya Daniel, tapi menurut gue ini lebih bikin baper sih.
Duh, bangun yeee~~ Udah kelar, udah kelar!!!
HAHAHA *evil laugh* #again
Udah kali ya, hahaha
Salam damai, GBU!
Thanks for reading.
—💎