Match Made in Heaven[SUDAH TE...

By achaindigo

2.5M 184K 12.3K

[SEBAGIAN PART SUDAH DI HAPUS] [TERSEDIA VERSI CETAK & EBOOK] Bara, namanya. Lelaki berdarah Arab yang mungk... More

Dua
Tiga
Empat
Lima
Enam
Tujuh
Delapan
Sembilan
Sepuluh
Sebelas
Dua Belas
Tiga Belas
Empat Belas
Lima Belas
Enam Belas
The Late Night Video Call's
Tujuh Belas
Delapan Belas
Sembilan Belas
Dua Puluh
Dua Satu
Dua Dua
Dua Tiga
Dua Empat
Dua Lima
Dua Enam
Dua Tujuh
Dua Delapan
Dua Sembilan
Tiga Puluh
Tiga Satu
Tiga Dua
Tiga Tiga
Tiga Empat
Tiga Lima
Tiga Enam
Tiga Tujuh
Tiga Delapan
Tiga Sembilan
Empat Puluh
Empat Satu
Tanya Yuk!
Kalian bertanya, Kami Menjawab
Empat Dua
Empat Tiga
Empat Empat
Empat Lima
Empat Enam
Empat Tujuh
Empat Delapan
Empat Sembilan
Lima Puluh
Lima Satu
Lima Dua
Lima Tiga
Lima Empat
Grup LINE?
Lima Lima
Lima Enam
Lima Tujuh
Lima Delapan
Lima Sembilan
Enam Puluh
Enam Satu
Enam Dua
Enam Tiga
Enam Empat
Enam Lima
Enam Enam
Enam Tujuh [END]
Epilog
Sekuel Atau Ekstra Part?
Ekstra Part
Ekstra Part II
sekuel
Bara versi cetak, yay or nay?
halo!
OPEN PRE ORDER [25 FEBRUARI - 11 MARET 2019]
BARA TERSEDIA VERSI E-BOOK
TERSEDIA DI SHOPEE
OPEN PRE ORDER 2
sekuel nggak ya?

Satu

126K 5K 480
By achaindigo

Sudah di revisi.
Happy reading! ❤

Seorang gadis berambut hitam sepunggung dan berkulit putih bersih yang duduk di kantin itu bukan sesosok kuntilanak. Tetapi dia adalah Alea Natasha, si cantik yang pemurung. Itu sebenarnya bukan sifat dia banget, sifat pemurungnya baru datang ketika ada seorang cowok yang lihai sekali memporak-porandakan perasaannya.

Dan cowok itu adalah Ciko. Bukan Ciko Jeriko. Tapi Anciko Einstein. Einstein, nama yang bagus dan juga di ambil dari Albert Einstein. Yang jenius itu. Jangan salah, Ciko juga jenius kok. Iya, jenius dalam hal membuat hati perempuan hancur lebur. Hebat sekali. Lea terharu.

Lea menghembuskan nafasnya lelah. Matanya masih menonton sepasang dua sejoli yang tengah bersuap-suapan di kantin yang ramai ini. "Alay banget sih." gumamnya pelan.

Padahal sih, aslinya dia cemburu. Maklum, jomblo kerjaannya cuma komentarin orang yang lagi kasmaran melulu.

Kejadiannya kayak gini, dulu, Sisi-- sang sahabat menyukai Ciko si most wanted SMA Bintang Harapan. Tapi Ciko malah mendekati Lea. Lea dan Ciko udah deket banget selama hampir enam bulan lamanya, bahkan dia udah memendam perasaan ke Ciko. Gosip mereka berdua berpacaran pun pernah viral di Bintang Harapan, dan Sisi yang percaya gosip itu langsung membencinya.

Lalu, di bulan ketujuh Lea dan Ciko berteman, Ciko bilang bahwa aslinya dia suka sama Sisi. Dan Lea pas itu ngerasa hancur plus bodoh banget karena nggak sadar kalau Ciko emang banyak bertanya banyak hal tentang sahabatnya. Lea kira tuh dia cuma sekedar iseng doang.

Dan di bulan ketujuh juga, Ciko secara terang-terangan menembak Sisi yang di saksikan satu sekolahan. Mereka pas itu emang bingung banget 'Bukannya Ciko sama Lea, ya?' begitu kira-kira yang ada di dalam kepala mereka waktu melihat kejadian tersebut. Sisi yang merasa beruntung tentu saja senang! Bahkan dia sampai meminta maaf segala ke Lea dan bilang bahwa dia ingin menjalin persahabatan lagi dengannya. Lea pikir, Sisi bakal jadi sahabatnya yang selalu have fun dengannya lagi. Tapi nyatanya dia salah, hidup Sisi sekarang hanya untuk Ciko. Sang pacar.

Padahal, hidup itu nggak selalu tentang pacar 'kan? Toh, nanti kalau berantem larinya juga ke temen.

Untuk sekarang, Lea sendirian. Dia cuma punya keluarga, teman lama dan umm Sisi mungkin? Entah lah, Sisi itu cuma datang ke Lea pas lagi butuh pertolongan atau lagi berantem sama Ciko doang. Lea yang masih menganggapnya sahabat tentu saja bersikap welcome ke dia. Ya meskipun setelah itu Sisi meninggalkannya lagi.

Sisi jahat? Tentu. Tapi Ciko lebih jahat dari Sisi. Antagonis lah pokoknya mereka berdua. Harusnya sinetron-sinetron jaman sekarang merekrut mereka berdua 'kan? Sifat mereka lebih alami lho. Bukan sekedar akting.

Oke, nggak boleh ngatain.

By the way, Ciko itu lelaki kedua yang ninggalin Lea. Emang miris banget sih ya hidupnya Lea, di tinggalin cowok mulu.

Dan semoga kita nggak termasuk golongan orang yang selalu di tinggalkan. Aamiin.

Nah, yang pertama itu namanya Angga. Sahabatnya semasa kecil. Angga itu anak laki-laki yang baik karena dia lah yang mengajarkan Lea cara mengendarai sepeda roda dua dan Angga satu-satunya orang yang suka dia ajak bermain masak-masakan. Dia juga masih ingat, waktu mereka berdua berumur 5 tahun, mereka pernah bermain hujan-hujanan tanpa memakai pakaian sehelai benang pun. Telanjang gitu.

Astaga, malu kalau di bayangin.

Dan di waktu hujan pada tahun 2005 kala itu, dia juga ingat kalau kelamin Angga pernah di gigit semut merah yang membuat kelaminnya bengkak dan ngebuat dia nangis. Yang tadi tolong jangan di bayangin.

Pas itu, dia bukannya berusaha ngehibur Angga malah ngetawain Angga. Oh iya! Jangan lupakan satu kenangan ini; dulu, kalau hujannya deras banget sampai bikin jalanan depan rumah mereka banjir sepantat kodok, Angga suka ngobok-ngobok selokan yang ada di depan rumahnya bersama Lea buat nangkep ikan cupang yang di taruh di tempat aqua gelas sambil nyanyi lagu joshua yang di obok-obok.

"Di obok-obok ailnya di obok-obok ... Ikannya kecil-kecil pada mabok. Dingin-dingin, di mandiin ... Nanti, masuk angin."

"Lia liat! Ada bayi kodok lagi berenang!"

"Itu ikan belkaki! Angga, masukin ke gelas ini!"

Dan selanjutnya dua bocah kecil itu asik menangkap kecebong dengan wajah yang sangat berseri-seri. Oke, harap maklum.

Satu tahun kemudian, ketika mereka berumur 6 tahun, Angga tiba-tiba menghampiri Lea dan bilang kalau dia pengen pergi jauh. Angga juga sempat memberikan Lea sebuah gelang yang terbuat dari tali. Dia masih menyimpannya dengan baik walaupun sudah usang dan nggak muat lagi di lengannya.

Itu sudah lama. Sekitar 11 tahun yang lalu. Ikan cupang mereka pun sudah mati, tetapi, perasaan Lea ke Angga masih hidup. Masih ada. Dan masih berharap agar Angga kembali. Bahkan Lea pernah berniat pergi keliling Indonesia agar bisa bertemu lagi dengan Angga.

Lea menunduk. Merasa bosan dengan hidupnya yang terlalu monoton. Tanpa sahabat dan cinta. Tunggu, cinta? Dia udah muak dengan cinta. Dan baginya semua cowok sama saja. Hanya datang untuk bilang hai dan pergi untuk bilang maaf. Kalau opini Lea salah, dia minta maaf. Pendapat orang berbeda-beda, bukan?

Oh iya, Lea itu seorang gadis kelas 11 SMA yang akan beranjak 17 tahun. Dia juga suka makanan pedas dan kulit ayam krispi, omong-omong. Dan dia lahir pada hari Idul Adha tahun 2000 kala itu. Di saat orang-orang sibuk takbiran, Widya-- Mamanya justru sibuk mencari dokter untuk dirinya melahirkan.

"Alea Natasha, ya?"

Lea mendongak waktu ngedengar nama lengkapnya di sebut. "Eh, Iya."

Cowok itu terkekeh. "Tegang amat lo kayak mau malam pertama."

Eh, apa katanya tadi?

Dan Lea cuma bisa tersenyum tipis sambil mengaduk-aduk jus alpukatnya.

Dia mengulurkan tangan kanannya. "Bara. Nama gue-- Bara."

Perlahan, Lea membalas uluran tangan besar cowok berkumis tipis tersebut. "Lea."

"Gue udah tau. Btw, tangan lo cocok di tangan gue. Atau jangan-jangan kita jodoh ya?"

Lea buru-buru melepaskan tangannya, gugup. "Eh, kalo udah tau kenapa ngajak kenalan?"

"Biar lo tau nama gue."

Lea terdiam. Berusaha buat nggak menggubris omongan cowok berkulit kecokelatan ini dan memilih fokus dengan segelas jus alpukat miliknya.

"Tasha."

Eh, dia ngomong apa tadi? Tasha?

"Tasha?" Lea mengulang ucapan cowok itu, mencoba memastikan.

"Iya. Gue bakal manggil lo-- Tasha."

"Biar apa?"

"Biar spesial."

"Kayak makanan aja." balas Lea sambil menghabiskan sisa jusnya.

"Iya. Tanpa makanan, gue bakal mati. Karena gue cinta sama yang namanya makanan."

Uhuk!

Good. Omongan Bara sukses membuat Lea mati konyol. Dan dengan wajah yang khawatir, Bara juga ikut membantu menepuk punggung Lea agar rasa perih yang ada di tenggorokannya mereda. "Thanks."

"Gue khawatir, Tasha. Sorry kalo ucapan gue ngebuat lo keselak." katanya.

Lea mengangguk pelan. Ada sorot kekhawatiran di mata elangnya. Uh, entahlah. Lea nggak mau kepedean. Bisa jadi, dia khawatir karena takut Lea mati keselak dan dia yang jadi tersangkanya 'kan?

"Kamu mau ngapain ya? Mau nanyain soal Sisi?"

Bara mengernyit. "Sisi? Siapa dia?" Lea menggeleng, menatap mata cokelatnya, mencoba mencari kebohongan di sana. Tapi hasilnya nihil, dia justru malah menemukan sorot kejujuran di matanya.

"Aku kira kamu mau nanyain soal Sisi. Ada apa?"

Bara tersenyum hangat. "Gue cuma mau ngajak kenalan sama bidadari. Salah ya emang?"

Lea kembali terdiam. Menahan malu, tepatnya. Untung bel tanda berakhirnya jam istirahat mulai berdering. Lea mendesah lega, dia bersyukur banget hari ini. "Aku duluan ya, udah bel."

Selama berjalan di koridor, Lea memejamkan matanya sejenak. Jujur, dia senang karena kehadiran Bara. Tapi di sisi lain dia takut. Takut kalau Lea jatuh ke lubang yang sama lagi. Sedangkan, di kantin, Bara justru memandang punggung Lea yang makin menjauh dengan tatapan kecewa.

Kenapa dia menghindar?

***

Continue Reading

You'll Also Like

108K 4.6K 31
Karna gue punya komitmen buat nggak sama lo lagi -Derlan Erlanino. Please love me again, im sorry -Difa Maharani. Percaya atau tidak, sesuatu yang di...
1M 3.1K 4
[Cerita Lengkap Baca di Dreame] Farhan Alifardi Razakian Farenna Rizka Amandhita ___ Copyrights©2015
693 310 31
[End] (complete) #1 harapanpalsu 31/07/2021 #2 nuraga 03/08/2021 Kedatangan pria itu membuat Sthira dongkol dia selalu mengganggu dan menggoda dengan...
MARSELANA By kiaa

Teen Fiction

1.5M 26.2K 11
Tinggal satu atap dengan anak tunggal dari majikan kedua orang tuanya membuat Alana seperti terbunuh setiap hari karena mulut pedas serta kelakuan ba...