Memeluk Bayang

By umiimasrifah

77.6K 7.5K 569

[ON GOING] Ketika Kala kehilangan Sera, mengharuskan dia terjun dalam pencarian mencari ibu pengganti untuk R... More

Blurb
Azkala Wafa Albarkawi
Dilara Afsheena
Gara-gara Rere
Karena Rere
Memeluk bayangan
Memeluk Bayangan 2
Memeluk Bayangan 3
Memeluk Bayang 4
Memeluk Bayang - Hijab Takdir
Rere hilang
Menemukannya
Kejadian itu
Kala peduli
Sheena sembuh
Pergi tidak semudah datang
Berharap dan tidak diberi harapan
Rantai Kejombloan
Jangan pergi
Danau
Ruang yang sama
Kejadian di cafe
Sheena dan Sera Menghilang
Sheena dan Sera Menghilang 2
Meski bukan denganku, kamu pantas bahagia
Pertemuan itu
Sidang Terakhir
Yang terjadi di Pengadilan Agama

Hari itu datang

2.8K 254 14
By umiimasrifah

Bau harum bunga menyengat ketika Sheena memasuki kamar pengantinnya. Ditelusuri setiap bagian ruangan yang cukup luas itu, dia tidak pernah membayangkan kamarnya akan disulap sebegitu indah. Langkahnya membawa perempuan itu ke ranjang tidur yang disetiap sisinya terdapat bunga-bunga sedang mengitari.
Namun Sheena kembali berdiri, lalu mengibaskan sprei agar seluruh bunga yang ada diranjangnya terjatuh, dan merapikannya kembali. Selanjutnya, dia beralih ke dinding-dinding yang sudah dibalut kain berwarna silver-gold, sebenarnya indah- namun Sheena tidak suka, hingga pada akhirnya seluruh kain yang mengitari ruangan itu dijatuhkannya juga kelantai. Kamar itu sekarang tak terlihat indah lagi, seperti saat dirinya Baru masuk.
Dan yang terakhir, Sheena melangkah ke tempat rias yang digunakan untuknya berdandan setiap hari sebelum keluar rumah, didepannya sudah ada cermin besar, ditatapnya pantulan dirinya sendiri itu, berdandan selayaknya seorang pengantin, dengan mahendi ditangan kanan-kirinya, wajahnya terlihat cantik dengan make-up oleh MUA terkenal, tapi semua itu membuat Sheena semakin gusar, dia masih menatap dirinya sendiri dicermin.  Untuk apa semua itu? Kenapa dirinya berdandan begitu cantik? Tersenyum dan menangis haru ketika Kala mengucap ijab qabul? Dimana kesadarannya waktu itu, bahwa semua itu hanyalah manipulasi belaka yang dilakukan Kala, dan disetujui oleh dirinya sendiri. Harusnya, kebahagiaan, ijab qabul, dan kamar pun ada hanya untuk orang yang "saling mencinta".

Tapi Sheena juga tidak lupa, bahwa semua itu demi Rere. Pernikahan itu dilakukannya hanya untuk lebih leluasa menjaga Rere.

Dilepasnya mahkota kecil diatas kepala yang membuatnya terlihat semakin cantik, bak putri raja yang baru saja menikah. Kemudian, dia melepas kerudungnya dan diletakkan ke keranjang pakaian kotor, tapi suara pintu terbuka membuatnya terhenyak dan buru-buru mengambil kerudungnya lagi yang ada ditumpukan pakaian kotor.

Itu benar Kala, laki-laki itu sudah masuk ke kamar, dan tanpa mengetuk. Ah, ayolah ini sudah kamarnya, untuk apa dia mengetuk.

Kala melihat sekilas kearah Sheena sembari berusaha menahan tawa.

"Kenapa?" tanya Sheena masih berusaha membenarkan kerudungnya yang terasa tidak nyaman.

"Berbalik lah, dan lihat dirimu dicermin." ucap Kala sembari mengambil handuk dilemari, lalu berjalan kedalam kamar mandi.

Sheena segera berbalik, dia merasa ada yang tidak beres dengannya, hingga ditertawakan oleh Kala. Itu saja, Kala sudah berusaha menahannya. Dan betapa terkejutnya dia, saat sebuah handuk kotor sudah ada diatas kepalanya, dan sisi-sisinya ditarik satu-sama lain seperti membuat kerudung. Sheena menepuk keningnya, lalu meringis. Ingin sekali menertawakan dirinya sendiri yang tiba-tiba menjadi aneh. Dia melirik ke keranjang kotor itu, dan melihat kerudungnya masih disana.

"Gile lu keranjang, saat kayak gini lo buat gue malu!" gerutunya pada benda mati itu.

"Lagian kenapa malu? Bukankah, aku sudah halal untukmu." suara itu tiba-tiba terdengar.

Sheena mengernyitkan alisnya, lalu berbalik dan mengawasi sekitar, mencari sosok yang bersuara tadi, apa Kala sudah keluar dari kamar mandi? Tapi nihil, tidak ada siapapun. Ah, mungkin keranjang pakaian kotornya lah yang menyahuti tadi.

"Mencari apa?" suara itu datang dari sampingnya, ada Kala disana, sedang melempar handuknya kedalam keranjang pakaian kotor.

"Tadi ada suara yang menyahutiku, tapi tidak ada siapa-siapa, oh eh- apa itu kamu?" Sheena baru sadar.

"Tentu, siapa lagi. Kenapa masih berdiri, cepat mandi, dan ayo kita sholat." ucap Kala.

Sheena diam, tidak bergerak dari tempatnya sedikitpun.

"Kenapa masih disini?" tanya Kala bingung.

"Aku sudah sholat isya' tadi." jawab Sheena berjalan kearah kamar mandi.

"Kita akan sholat sunnah pengantin." ucap Kala yang membuat langkah Sheena terhenti. Kemudian dia berbalik.

Kala mendekati Sheena, dia melihat ruangan itu yang baru disadari sangat kotor, dekor untuk dinding sudah berjatuhan, dan bunga-bunga berserakan.

"Kita tidak menikah seperti selayaknya, dan aku tidak mau, menggantikan posisi istrimu sebagai makmum disholat pengantin ini. Kalau kamu berpikir, aku akan bersedih atas hal itu, itu salah. Aku ingat bagaimana perjanjian kita sebelumnya. Jadi, santai saja Pak." jawab Sheena enteng, dia kembali melanjutkan langkahnya.

"Tunggu She," Sheena terhenyak saat panggilan itu terdengar lagi, terakhir kali dia mendengarnya saat Ayaz, kakak laki-lakinya berpamitan untuk pergi. Tiba-tiba dia merindukan Ayaz.

"Meskipun kita tidak berkomitmen dalam hubungan ini, tapi aku tidak pernah menganggap pernikahan ini main-main. Sekarang, kamu sudah jadi istriku, dan sudah seharusnya aku mengimamimu disholat pengantin ini." ucap Kala.

Sheena tersenyum, karena bingung dan sedih. Dia melihat Kala adalah sosok suami yang diidam-idamkannya selama ini, tapi ketika dia sudah mendapatkan yang diharapkannya, laki-laki itu sudah memiliki pujaan hati sendiri yang membuatnya tidak bisa menerima Sheena, meski perempuan itu terlihat nyata di sisinya.

Sheena menunduk, "Cinta perempuan itu mudah dibentuk karena kelembutan laki-laki. Jadi, aku mohon jangan buat aku menjatuhkan semua itu dipernikahan ini. Karena, seperti yang kamu katakan tadi, kita tidak pernah berkomitmen."

"Maafkan aku, jika melibatkan kamu dikeluarga ini. Aku tau, kamu melakukannya demi Rere. Dan aku sangat berterimakasih."

"Aku sangat menyayangi Rere, Pak. Sebelumnya aku sudah tidak punya keluarga, dan aku ingin berkeluarga seperti yang lainnya." jawab Sheena.

"Sesimple itu hingga membuatmu menerima resiko ini?"

"Ya." ucap Sheena sembari mengendikkan bahu. Karena memang hal simple itulah kebahagiaannya. "Bisakah aku mandi sekarang?"

"Tentu, silahkan." Kala tersenyum, Sheena berusaha bersikap biasa mendapatkan hal itu. Baru pertama kalinya Kala tersenyum simpul padanya.

"Tapi tunggu," Kala kembali menghentikan langkah Sheena.

"Ya?"

"Jangan lagi panggil aku dengan sebutan Pak." saran Kala.

Sheena terdiam, dan menimang sesuatu. "Oke, Mas." jawabnya sembari nyengir, lalu pergi begitu saja. Rasanya memalukan.

***

Setelah sholat sunnah pengantin, Sheena bergegas melipat mukenah dan menaruhnya didalam lemari. Dia sudah janji untuk ke kamar Rere setelah ini, gadis kecil itu meminta saran Sheena untuk tema kamar baru miliknya yang ada dirumah Sheena, perempuan itu tidak mau putrinya merasa tidak nyaman.

"Kemana?" tanya Kala melihat Sheena buru-buru.

"Ke kamar Rere, kenapa Mas?"

"Tunggu dulu," Kala tiba-tiba mendekat, hingga menghapus jarak diantara mereka.

Wajah Kala terlihat sendu jika dari dekat, matanya meneduhkan. Sheena hampir mabuk dibuatnya, tapi dia langsung ingat, bahwa Kala tidak akan melakukan apapun, karena tidak ada yang bisa memilikinya selain Sera saja.

Namun diluar dugaan, tangan Kala mengelus lembut pipi Sheena sembari tersenyum manis. Apa ini? Apa yang terjadi pada Kala?

***

"Sial, dimana Sheena. Kenapa dia tidak bisa dihubungi." Emre berkali-kali menghubungi Sheena, mulai dari sms, telpon, whatsapp, line ataupun bbm. Sedangkan terakhir kali, tepatnya dipagi tadi, Sheena ijin bahwa dia akan menikah. Karena merasa ganjil dan Emre tidak habis pikir, akhirnya dia berusaha cari tau pada karyawan peerusahan milik Sheena, tapi mereka mengatakan tidak terjadi acara apapun, hanya saja Sheena sudah ijin tidak masuk karena ada kepentingan keluarga.

"Siapa yang kamu hubungi?" tanya seseorang dibalik tubuh Emre.

"Tidak ada." jawab Emre.

"Sheena lagi? Sebenarnya arti dia dihidupmu seperti apa sih? Aku pacarmu, tapi sulit sekali mengajakmu bicara masalah cinta kita."

Emre diam. Apa yang bisa dijawabnya? Jika memang Sheena masih ada dipikirannya, dan sulit untuk dilupakan.

***


Regards

Umi Masrifah

Continue Reading

You'll Also Like

6.9M 491K 60
Apakah seorang anak Kiai harus bisa menjadi penerus kepemilikan pesantren? Ya. Namun, berbeda dengan seorang Haafiz Alif Faezan. Mahasiswa lulusan sa...
6.4M 504K 118
"Kenapa harus Ocha abi? Kenapa tidak kak Raisa aja?" Marissya Arlista "Saya jatuh cinta saat pertama bertemu denganmu dek" Fahri Alfreza
26K 136 12
Naya Intana Sofia, seorang wanita muda berusia 21 tahun, terjebak dalam pernikahan dengan seorang ceo terkenal dan tampan, Devano Aldebaran. Gadis it...
4.9M 296K 60
[ FOLLOW SEBELUM MEMBACA ] Hana di deskripsikan sebagai gadis nakal pembuat onar dan memiliki pergaulan bebas, menikah dengan seorang pria yang kerap...