"ladius!"
". . . . "
"ladius . ."
"ngghhh"
"bangun ladius"
". . . !"
Aku langsung bangun setelah mendengar suara yang tidak asing ditelingaku
"bagaimana kabarmu ladius ?"
". . . ."diam diriku. "kau lagi, ada apa ?"
"tidak seperti biasanya"
". . . . . ."diam diriku
"ya aku hanya mau memberitahumu, selamat mendapat skill unik"
"tunggu? Jadi kau yang memberikan itu?"
"ya begitulah"
" . . . ."
"oh iya, aku juga ingin memberitahu, kalauhal itu akan mendekati dirimu?"
"itu? Itu apa?" bingung diriku, cahaya kuning mendekat mulai menempel ditubuhku
"sebaiknya cepat lho, atau kau akan merasa sedih"
" . . . ." diriku diam, membiarkan bola cahaya itu membawaku menghilang dari ruangan hampa itu
. . . .
Aku membuka kedua mataku, tatapanku teralihkan ke luar jendela, warna langit yang biru menyinari tubuhku yang terbaring dikasur. Aku langsung mengenakan jubah hitam garis biru dan menuju keluar kamar
Cklek. . .
"selamat pagi tuan" salam sang pemilik penginapan
"hm" gumam diriku
"apakah anda tidak ingin keluar? sedang ada kunjungan dari kerajaan lain lho"
"Kunjungan?" ujarku, menekankan kalimat yang dikatakan pemilik penginapan
"iya, katanya ada seorang Putri dari kerajaan lain sedang jalan-jalan
(seorang putri?) pikirku
"apakah ada masalah, tuan?"
"tidak ada. Aku mau pergi"
"semoga hari anda menyenangkan, tuan" kata pemilik tersenyum
* * *
"wahhhh"
"dia cantik sekali, seperti malaikat saja"
"dia memang terlihat seperti malaikat"
"andai dia menjadi pacarku ya"
"woy, kau menghayal ya?"
"iya, lihat lah! Dia cantik banget"
Semua pandangan player tertuju ke arah putri yang dikawal penjaganya yang lebih seperti seorang pangeran
(he.....jadi dia putri raja waisvrest) pikir Toran, duduk sambil memakan cemilan ditangannya. "sepertinya pengawalnya itu bukanlah prajuri biasa"
. . . .
Suara bisikan terus didengar oleh telinga tuan putri
"nghh..." gumam putri, menundukkan kepala untuk menahan rasa malunya
"tidak apa-apa Tuan putri, aku akan melindungimu"
" . . . Sakira. . ." kata taun putri pelan, berjalan disamping orang yang bernama sakira itu
"ada apa, tuan putri ?"
". . . . . .tidak apa-apa" ujar tuan putri
Sakira pun melihat tuan putri dengan ekspresi sedih, tangan kirinya pun perlahan menuju tangan kanan tuan putri dan menggenggamnya dengan keras
" . . !S-sakira !!" terkejut tuan putri, merasakan tangan kanannya digenggam keras tiba-tiba
"tidak apa-apa tuan putri, aku disini"
Keadaan sekitar pun semakin memanas, player laki-laki banyak yang sangat iri melihat kejadian itu
"waaahhhhh, sialan si pengawal itu"
" dasar pengawalan sialan"
"aarrggghhh"
. . . .
(pengawal yang sangat perhatian dengan putri kerajaan....menarik) pikir toran yang melihat itu juga
Sepanjang jalan itu, sakira terus saja menggenggam tangan tuan putri dengan erat, seolah tidak ingin melepaskannya sedikitpun
"S-sakira ? apakah kita membuat orang sekitar memperhatikan kita?" tanya tuan putri malu
"tidak tuan putri, mereka hanya memperhatikan kecantikanmu. Itu saja"
" . . . . "
Ts Note: gambar di atas adalah ilustrasi sementara dari sang putri
Tuan putri itu tetap berjalan, dengan perlahan ia mengeratkan tangan kanannya yang dipegang itu
". . .!!!"
Sakira pun sedikit terkejut merasakan hal ini, tuan putri yang biasa dipandang tinggi oleh pengawal tapi tidak bagi sakira, baginya tuan putri adalah orang yang harus ia lindungi, orang yang sangat berharga baginya, orang yang terpenting baginya karena ia. . . .
* * *
Aku mulai melangkah dengan hoddie dikepalaku sambil memikirkan tentang yang dikatakan suara di ruang hampa itu, seseorang yang bernama S'nora , harus kutemui. Aku tidak tau apa dia mengenalku tapi, aku merasa bahwa wajahku sekrang mengalami perubahan dihutan itu
Tap tap tap tap . .
(S'nora. . . .ya) gumam diriku sambil berjalan menuju tengah kerajaan. Tepatnya dekat air pancur kota
"Yo radi"
"hm?" pandangaku teralihkan ketika seseorang memanggil namaku,
"ini aku, Toran" salam toran, mendekatiku lalu menepuk pundaku
"ternyata kau"
"ha ha ha, untung saja kau tidak melupakan diriku, jadi bagaimana? Kau sudah melihatnya kan?"
"melihat apa?" tanyaku bingung,
"tuan putri, kau tidak liat apa tadi?"
"Hmm" aku menggelengkan kepalaku
"astaga, kau tidak beruntung sekali, lihat lah player sekitar kita"
Aku melihat seluruh player disekitarku, dan yang terlihat adalah wajah yang gembira, senang, semangat, dan lainnya. Semua itu dialami baik player ataupun orang sekitar
"apa yang terjadi?" tanyaku, penasaran tentang kejadian yang sebenarnya
"kau pasti tidak akan menyesal jika kau melihatnya"
"ceritakan saja apa yang terjadi sebenarnya?" ujarku keras
"baiklah, biar kuceritakan singkat. Sebenarnya saat tuan putri dan seorang pengawalnya berjalan-jalan, mereka dihentikan oleh seorang player yang mengajak duel pengawal itu karena iri bisa berjalan di samping putri itu"
"lalu ?"
"ya dia terima, lawan pengawal itu adalah level 341, bayangkan lho"
(level 341? Bukankah itu level yang masih rendah) pikirku
"mereka berdua pun mengadakan duel singkat dijalan itu,memang terlihat tidak adil tapi yang terjadi sebenarnya adalah. . .pengawal itu mengalahkan player yang menantang tadi hanya dengan 1 tebasan dari pedangnya, dan juga pedangnya itu sangat berlawanan"
"berlawanan ? apa maksudmu berlawanan ?"
"iya, kau tau kan game ini mengambil konsep abad pertengahan, tapi pedang yang ia pakai adalah pedang laser"
(laser? kenapa dia memilikinya) pikirku
"dan yang mustahil lagi, pengawal itu menunjukkan levelnya, kau tau level berapa dia?"
"eee.....entah" jawabku malas
"level 999!!!"
". . . !!!"
Level 999? Level itu sangat mustahil bagi dia, aku tidak berpikir kalau ada orang lain yang levelnya sama denganku
(tunggu? Level 999? Kenapa aku berfikir level 999 ya?)
Ztttt. .. . .
"Ungghhhh"
"ada apa ?" tanya toran khawatir
"ti-tidak ada" ujarku, menahan rasa sakit mata kananku yang datang tiba-tiba
"beneran ?"
"tidak, aku tidak apa-apa"
"baiklah, oh iya, kalau boleh ? apakah kau akan ikut tournament itu?
(Tournament. . . .) pikir ku. "bagaimana denganmu ?"
"ya, tentu saja aku ikut, mau kuberitahu kenapa aku ingin ikut"
" . . . . " diam diriku, menatap toran dengan wajah tak berekspresi
" pasti iya. Dengar ini, aku ingin ikut karena aku ingin menunjukkan skill terbaruku" bisik toran
"skill ?" tanyaku
"iya, kau tau kan saat ada pengumuman beberapa hari yang lalu tentang 10 orang yang diberikan skill unik"
". . . . jadi kau salah satunya, gitu?" ujarku, memberitahu apa yang seharusnya
"stttt.....kau benar, aku salah satunya, aku lah pemilik skill unik itu yang bernama Shadow Reality. . . . "
" . . . . "
Aku hanya diam sambil mendengarkan perkataan toran, aku tidak tau apakah ia memang benar atau salah, tapi aku tidak mau ikut campur tentang urusan dia
"begitu, aku mau pergi"
"hah ?, kenapa kau pergi woy!, biasanya player lain langsung terkejut setelah mendengar perkataanku ini"
" . . . . . .Aku....sudah biasa mendengar itu" ujarku, meninggalkan toran yang sedang berdiri dekat air pancur itu
"huah, sebenarnya kau ini kenapa kawan" hela nafas toran, bergeming dengan suara air pancur yang mengalir
* * *
Didepan gerbang istana, terlihat sakira yang menggandeng tuan putri masuk bersama ke istana, terlihat 2 raja sedang berbicara satu sama lain di meja makan yang cukup panjang, sakira pun berdiri disamping raja waisvrest dan tuan putri
"kau sudah pulang ternyata ya, Crystila" ujar ayah tuan putri yang nama aslinya adalah Crystila
"aku pulang, ayah" ujar Crystila
"jadi bagaimana dengan keadaan disana, Sakira?"
"seperti bisa yang mulia, keadaan disana damai sekali" jawab sakira, menundukkan kepalanya
"baguslah, terima kasih telah menjaga putriku"
"tidak apa-apa yang mulia, saya dengan senang hati akan membantu anda setiap ada masalah"
"terima kasih sakira. Jadi tuan Yalela, bagaimana dengan Acara itu?" tanya tuan waisvrest kepada seseorang pria tua didepannya
"tenang saja tuan waisvrest. Semua hal sudah ku siapkan dengan baik, kita hanya tinggal mengadakannya di hari sabtu nanti"
" . . . . , bagaimana kabar anak anda, tuan yalela ?"
"oh, maksudmu Neil? dia baik-baik saja, bahkan dia terlihat gembira ketika aku mengatakan kalau anda akan kemari"
"ha ha ha ha, sepertinya dia ada sesuatu yang ingin ditunjukkannya"
"begitulah"
. . .
Tak lama perbincangan berlangsung, sorang pria berakaian jubah merah memasuki runangan itu, mendekati raja yalela lalu menundukkan kepalanya
"aku pulang, ayah"
"selamat datang Neil" salam raja yalela kepada anaknya
"selamat siang, tuan waisvrest" salam neil dengan senyuman
"hm" angguk tuan waisvrest
Neil pun perlahan mendekati Crystila lalu mengambil tangan kanannya serta berlutut dan mecium tangan itu. Sakira yang melihat itu hanya menajamkan tatapan matanya
"Selamat siang, Putri Crystila"
". . . . !se-selamat siang, tuan Neil" ucap crytsila malu
Neil bangkit dan mendekati sakira
"Halo, tuan sakira. Kau nampaknya tidak berubah ya?"
"sama denganmu juga, tuan neil"
"maafkan saya tuan sakira, tapi jangan samakan saya dengan dirimu itu" ujar neil, membenarkan kenyataan
"begitu? Kalau begitu jangan pernah merendahkan orang lain" ujar sakira
"Maaf kan saya, tapi itulah kenyataan yang harus anda terima, tuan sakira"
"(Anak ini!!) sebaiknya perbaiki kata-katamu tuan neil" ujar sakira, menahan kekesalannya dengan berbicara yang baik
"saya tidak menjelekkan anda tuan sakira, bahkan saya tidak ingin membuat anda berkelahi dengan saya, karena saya tau bahwa anda akan kalah jika berkelahi dengan saya"
"begitu kah? Bagaimana kalau saya mengalahkan anda sekarang juga"
"silahkan saja, jika anda berani"
Ctek. . .
Sakira terlihat kesal dengan neil, crystila hanya bisa khawatir dengan sakira. Kekesalan mereka berdua terlihat ketika mereka berdua berusaha menarik pedang masing-masing dan . . .
"Hentikan neil!" ucap raja yalela keras
"hm. . . ." diam neil, memasukkan pedangnya kembali
"maafkan saya tuan waisvrest, anak saya tidak bersikap sopan didepan anda
"maafkan saya juga tuan Yalela, karena saya tidak bersikap sopan didepan anda" ucap sakira menundukkan diri
"sudahlah semuanya, masalah ini kita sudahi sekarang. Kita disini akan membahas tentang tournament itu" kata tuan waisvrest, menenangkan keadaan
"baik"
"tournament ini kita adakan untuk mencari 5 pejuang yang akan mengalahkan Raja iblis terkuat, karena saya dengar banyak desa kecil hancur karena ulah para iblis yang berkeliaran kemana-mana"
"bolehkan saya bertanya tuan waisvrest?" tanya tuan yalela
"silahkan"
"bagaiamana anda yakin kalau tournament ini akan diikuti banyak peserta?"
" . . . . .kita akan mengundang . . . .10 Pemilik Skill Unik"
". . . .!!!"
" . . . . !!!"
Semua orang disitu sangat terkejut mendengan apa yang dikatakant tuan waisvrest. Mengundangpemilik skill unik tidaklah mudah, karena kemungkinan pemilik skill unik initersebar diseluruh dunia yang begitu luasnya
* * *