Summer Forever

Por lilthumbel

1.9M 121K 26.2K

[PRIVATED ON SOME CHAPTERS] Apa jadinya kalau dibenci oleh keluarga sendiri? Ayah dan ibu sendiri pun malu me... Más

Summer Forever
1. Move
3. Ketahuan
4. Yang Tak Terlupa
5. A Day With Niall
6. Meet My Little Sister, Summer Horan
7. Niall's birthday
8. Sakit Hati
9. Niall,Harry.
10. Berpisah?
11. Summer's Heartbook
12. Tentang Mullingar dan Calum
13. Pengakuan
14. I Love You
15. Let Her Go
16. Complicated
17. Are We Done?
18. Hollywood's Game
19. Dilemma
20. Pain
21. Enemy
22. Back For You
23. The Real First Kiss
24. Salah??
25. Miracle
26. Best Christmas Ever
27. Baby Blue Eyes
28. Disaster
29. Disaster 2
30. Story of Our Lives
Summer Forever [EPILOG]

2. Bertemu Niall

65.1K 4.9K 637
Por lilthumbel

Summer's P.O.V

Hi, London!
Aku sudah sampai!!!
Rasanya senang sekali. Kehidupan baru dimulai. Aku janji akan mandiri. Usiaku 18 tahun, pasti aku bisa!
Aku tak akan merepotkan Niall. Aku janji.

Aku berjalan mencari Niall. Sejujurnya aku tak terlalu berharap ia akan menjemputku. Karna.. Hey, dia superstar! Bisa habis dia dikeroyok directioners disini!

Aku menyalakan handphoneku. Dan langsung ada pesan.

Aku buru-buru membukanya. Berharap Mom atau Dad yang membalas pesanku sewaktu di Mullingar tadi. Ternyata tidak. Pesan dari Greg. Ia mengirim nomer telepon Niall.

Ya sudahlah.

Aku mengirim pesan pada Niall

To : Niall

Hey,Niall. Aku sudah sampai di London. Kau dimana? Aku di starbucks.
Maaf mengganggumu.

Summer x

Messages send.

Aku menunggu sambil ngemil dan minum coffee. mataku sudah sangat mengantuk namun Niall tak kunjung datang.

Apa dia kemacetan?
Atau dia lupa untuk menjemputku?
Atau dia sengaja membuatku menunggu?

Andaikan aku tak buta dengan London. Aku akan pergi dari bandara ini sendiri tanpa bantuan Niall. Sungguh.

***

Niall's P.O.V

Hey,Niall. Aku sudah sampai di London. Kau dimana? Aku di starbucks.
Maaf mengganggumu.

Summer x

Pesan dari Summer. Ternyata dia sudah sampai.
Aku tak membalasnya, masih keasikan main video game dengan Zayn. Apalagi Harry membawakanku Nandos. Astaga. Hari ini keren! Game dan makanan. Surga!

"Hey Ni, bukankah adikmu hari ini kesini? Kau tak menjemputnya?" Tanya Zayn.
Ugh menghancurkan moodku saja.

"Sebentar lagi." Jawabku acuh.

Setelah melihat pesan tadi, kalau dihitung hitung,sudah 2 jam aku mendiamkan pesan itu. Berarti sudah 2 jam juga aku meninggalkan Summer dibandara. Haha biar tahu rasa dia.

"Niall. Pergilah sekarang. Dia pasti lelah." Kata Liam

"Iya,Nialler. Bagaimanapun di--"

"Dia adikku! Iya kan?" Ucapku memotong perkataan Louis. Louis nyengir. Menyebalkan.

Aku mengambil kunci mobil dan bergegas turun dan pergi kebandara.
Dan sialnya, keempat lelaki ini ikut denganku. Mereka ingin melihat adikku. Padahal tak ada yang spesial darinya. Terakhir aku bertemu dia, dia masih kelas 2 SMP padahal usianya 17 tahun. Dan ia culun sekali. Rambut cokelat seperti Greg dan kawat gigi. Sama sekali tak menarik. Oops sorry greggy

***

Kami sampai di bandara. Dengan menyamar tentunya.
Aku,Zayn,Liam,Harry dan Louis berjalan ke starbucks. Tak begitu ramai. Aku dengan malas menelfon ke nomer Summer tadi

"Hallo? Niall?"
Suaranya terdengar.

"Ya,ini aku. Kau dimana? Aku di depan starbucks. Memakai varsity biru tua. Pastikan kau tak heboh atau menjerit karna aku membawa teman-temanku." Ucapku tegas

"Ba..baiklah.. Aku kesana"
Balasnya lalu telfon nya mati

"Aku lapar." Ucapku pada Zayn yang tepat disebelahku.

"Kau baru makan dirumah,Ni." Kata Zayn.

"Kau lupa,Zayn? Dia Niall,mate!" Harry terkekeh. Sementara aku cemberut.

Tak berapa lama kemudian,seseorang berambut pirang datang kedekatku. Ia memakai jaket kulit coklat, celana jeans hitam dan ankle boots berwarna coklat tua. Ia membawa dua buah koper. Satu berwarna biru muda dan satu lagi coklat tua.
Rambutnya di biarkan tergerai. Dan baru kusadari gadis ini memiliki mata yang sama persis denganku. Dan juga hidung dan mulutnya. Jiplakanku sekali.

Ah, inikah Summer? Ia tak memakai kawat gigi lagi?! Dan mengapa rambutnya jadi blonde?
Ah,aku ingat. Greg bilang ia ingin mewarnai rambutnya agar sama sepertiku. Dan tak kusangka gadis ini benar benar melakukannya.
Oh Ia juga lebih tinggi, apa karna dia memakai heels ya?

"Kau Niall,kan?" Tanyanya padaku.

Fuck
Dia benar benar memiliki mataku.

"Ya. Kau Summer kan? Cepatlah ikut aku. Aku akan mengantarmu ke flat." Kataku dingin.

Dia Summer. Adikku. Dan dia berubah.

"She's hot dude" kata Harry tepat ditelingaku. Kulirik kebelakang sekarang Liam dan Zayn sedang membantunya membawa koper.

"Tidak,Harry. Dia tidak hot" Sanggahku.

"Ni,adikmu cantik" tiba tiba Louis berbisik padaku.

"Aku mengatakannya duluan,Lou!" Bentak Harry.

"Kau mengatakan dia hot,Harry" koreksiku.

"sama saja,pokoknya aku duluan!" seru Harry

Lou mengangkat tangan tanda menyerah.

"Aku hanya berkomentar" katanya.

"Kalian diamlah." Ucapku sambil mempercepat langkah ke parkiran.

***

Author's P.O.V

"Thanks,Niall,Zayn,Lou,Liam dan Harry" kata Summer ketika ia sampai di apartemennya.
Mereka sudah berkenalan dan sedikit mengobrol. Sementara Niall lebih banyak diam.

"Ya ya ya sudahlah tak usah basa-basi. Besok bersiap-siap. Pukul 9 akan aku bawa kau ke sekolah barumu. Setelah itu tanggung jawabku selesai." Kata Niall.

"Niall! Kau kasar sekali!" Tegur Liam.

Niall tak memedulikan Liam.

"Terima kasih,tapi aku bisa sendiri. Sungguh. Aku tak akan merepotkan kau lagi,Niall" kata Summer pelan.

"Thank god!" Niall berkata kegirangan sementara Summer tersenyum miris.

"Aku akan mengantarmu jika Niall tidak mau" tawar Zayn yang seketika menghancurkan mood Niall -pasti-

"Ah tidak apa-apa,Zayn. Aku bisa sendiri. Sungguh" tolak Summer halus.

"Kalau begitu biar aku yang antar"
Suara Harry terdengar.

Summer terdiam sambil menatap Harry lalu tersenyum.

"Sungguh, aku tak apa-apa sendirian. Kalian menjemputku sudah lebih dari cukup. Terima kasih banyak." Ucap Summer.

Harry mengernyit. Kenapa Summer menolaknya dan Zayn?

"Niall tak akan keberatan,yakan Niall?" Harry meminta persetujuan Niall.

"Aku keberatan" Niall buka suara. Ia bersender di ambang pintu. Menunduk.

Summer menggigit bibirnya.
"Kau kenapa sih,Niall?" Tanya Harry.

"Dia sudah menolak kalian. Tidak tahu diri kan? Tak perlu memaksanya lagi,Harry!" Jawab Niall sarkas.

"Maaf, aku tak bermaksud untuk jadi orang tak tahu diri. Sungguh.. Aku-"

"Summer,sudahlah tak apa. Kami akan pulang. Beristirahatlah. Kalau butuh apa-apa jangan segan-segan menghubungi kami. Ini nomer kami semua"
Kata Liam sambil menyodorkan kertas kecil pada Summer.

"Hey Li-"

Niall hendak mencegah Liam. Namun ia ditarik paksa oleh Louis dan Zayn.

"Terima kasih banyak,Liam,Harry" kata Summer sambil tersenyum. Harry yang masih bersama Liam juga tersenyum.

Gadis ini gadis baik. Bagaimanapun,Niall tak pantas membencinya. Pikir Harry.

***

"Aku sudah sampai Greg. Niall sudah menjemputku dan mengantarku ke flat. Terima kasih banyak." Kata Summer ditelfon.

"Tak usah khawatir.Summer. Jangan lupa untuk bersekolah besok ya." Kata Greg perlahan.

Summer menggigit bibirnya.

"Hmm iya. Greg. Tenang saja.." Ucap Summer meyakinkan.

"Baiklah, bye Greg." Summer mengakhiri pembicaraannya dengan Greg.

Pertemuan pertama nya dengan Niall di London. Setelah 2 jam menunggu tanpa kabar,akhirnya Niall menjemputnya tadi.
Bayangkan,2 jam. Astaga. Tapi sudahlah. Tak apa.

Ia tengah duduk di sofa depan tv. Memijit hidungnya.
Sekarang kehidupan barunya akan dimulai. Tak ada lagi Kyle yang suka mengganggunya, tak ada lagi Mom dan Dad yang bertengkar tiap hari.

Ia harus mencari pekerjaan,agar Greg tak perlu membiayainya disini. Ya,ia harus.
Sekarang sudah pukul 8 malam. Ia menyalakan televisi dan langsung kaget melihat berita yang beredar.

"One Direction menjemput kekasih Niall Horan yang datang dari Irlandia?"

Astaga. Belum sehari ia di London dan sudah ada berita ini.
Niall. Akan. Membunuhnya.

***
Niall's P.O.V

"Luar biasa,mereka mengira adikmu adalah pacarmu. Hahaha. Niall,ini lucu!" Louis terkekeh di ruang tv.

Harry yang duduk disamping Louis ikut terkekeh.

"Diam lah kalian. Aku jadi lapar kalau kesal." Ucapku sambil berjalan ke dapur.

"Dasar Mood gadis PMS" ledek Zayn.

"Zayn!!!" Bentakku padanya. Ia langsung mengacungkan jari telunjuk dan tengahnya. Peace.
Aku tak memedulikannya.

Summer sialan. Summer sialan. Summer sialan.

Gosip murahan macam apa itu?
Dia bukan kekasihku!

Memikirkannya hanya membuatku kesal. Kenapa harus ada dia sih?

"Mate, ayolah. Summer tak buruk kok. Dia cantik. Kenapa kau sebegitu membencinya sih?" Tanya Liam

"Dia memalukan. Bayangkan kalau adikmu itu dia? Apa yang akan kau lakukan?" Tanyaku kesal.

"Tentu saja aku akan menyayanginya. Dia tak pantas dibenci. Dengan kondisinya yang seperti itu,tak seharusnya kau yang termasuk keluarganya menjauhinya. Dia butuh kasih sayang,Niall." Kata Liam.

"Mom dan Dad kalian selalu bertengkar disana dan Summer selalu menjadi saksi. Apa kau fikir mentalnya tak terguncang? Dia butuh kau,Niall. Dia butuh kau. Beruntung Greg masih menyayanginya. Kalau tidak,aku rasa dia sudah tak tahan berada di dunia ini. Ketika semua orang bahkan keluarganya mengucilkannya." Lanjut Liam panjang lebar.
The boys memang sudah tau semua masalah keluargaku.

Ia benar. Tapi... Berat rasanya menerima dia.

Gara-gara pendidikan Summer, Mom dan Dad selalu bertengkar. Bahkan mengancam untuk bercerai.
Karna itu Aku semakin membenci Summer.

Padahal sewaktu kecil dulu, dia adalah adik kesayanganku.
Aku jadi sedih mengingat masa-masa dulu.

"Hey kenapa melamun?" Tanya Liam.

"Entahlah,Liam. Sudah lah aku jadi ngantuk. Selamat malam" ucapku sambil membawa biskuit dan susu kekamar.

Meninggalkan Liam yang pastinya bertanya-tanya

****

Summer's P.O.V

Pagi ini,aku tak pergi kesekolah. Ya,aku memang nakal. Tapi aku tak peduli. Aku harus memperbaiki diriku sekarang.

Sekarang pukul 8 pagi. Seharusnya aku menunggu Niall menjemputku atau seharusnya aku menunggu kereta api yang akan mengantarkanku ke sekolah. Namun aku tak pergi kesana. Aku keluar dari flat dan berjalan mencari pekerjaan. Apapun.
Maafkan aku, Greg. Aku tak tahan begini terus.

***

Sudah 2 minggu sejak kepindahan Summer.
hari ini,Niall tengah terlelap bersama Zayn di kamarnya. Sementara Louis,Liam dan Harry entah dimana.
Hari ini mereka free dan bebas kemanapun. Tapi sepertinya mereka memilih untuk di flat saja. Tiba-tiba Liam masuk ke kamar Niall.

"Niall bangun. Zayn,kau juga" Liam membangunkan kedua temannya itu

"Masih pagi,Li" kata Zayn sementara Niall tak menjawab.

"Pagi? kau gila ya? Kau tak ingin ke flat Summer? Ini sudah sore pasti dia sudah pulang sekolah!" Teriak Louis dari ambang pintu. Lelaki ini.

Zayn buru buru bangun.
Lelaki ini simpatik sekali pada Summer. Bukan. Bukan dalam artian aneh-aneh. Dia hanya jadi teringat adiknya.

Niall tiba-tiba bangun.

"Boleh aku ikut?" Tanya Niall dengan tampang bantalnya. Aw..

Liam tersenyum. Niall berubah.
Akhirnya.

"Tentu. Dia adikmu,kan?" Kata Liam sambil tersenyum penuh arti.


***

Posted! Hehehe maaf ya kalo gajeee, hahahah
Vomments dong hehe thanks !








Xx nisaa

Seguir leyendo

También te gustarán

1.9M 215K 27
Series Kelima #2A3Series - "Susah ya naksir sama cewek gamon tuh." Yohandar Winata tak pernah tau sejak kapan ia menaruh hati pada Hanna Reissya, si...
27.4K 6.9K 17
Bermula dari tasbih Ashar yang jatuh dan ditemukan oleh Isya, takdir mempertemukan mereka kembali dengan Ashar yang menjadi guru PPL di sekolah Isya...
5.3K 1.1K 37
"Karena yang selalu ada belum tentu abadi selamanya." ... Langit senja tidak pernah punya kata untuk bercerita, akan tetapi ia punya warna sebagai be...
67.2K 10.6K 15
Yang publik ketahui, kedua pemimpin perusahaan ini sudah menjadi musuh bebuyutan selama bertahun-tahun lamanya, bahkan sebelum orang tua mereka pensi...