My Super Handsome and Garrulo...

By TheDirect

420K 13.2K 203

Bayangin aja gimana rasanya harus kerja sama boss yang ganteng dan pastinya bikin mata seger? Beruntung adala... More

#1
#2: wow!! handsome boss, but....
#3 What a Bad day!...
#4 Flashback
#5 Oh my god Kevin!!...
#7 Afraid
#8 He said "sorry"
9 Resign!
I'm not lil girl
She's resign so that's not my fault!
We Don't Have Any Deal
We are deal now
Hari yang Tak Menyenangkan
His Good Side
# 16 Aku Kamu
17.. a day with Kevin Atmajaya
18..Olahraga Jantung
Mornin' view
Bossy Boss

#6 Bali Disaster

22.5K 780 5
By TheDirect

Saya kembali  dengan part baru

Happy Reading yapss :)

*Jeje POV

Huaaa mati aku sekarang udah jam 7. Bisa telat nih ceritanya.

Tanpa basa-basi aku langsung mandi secepat kilat. Make-up seadanya, nggak sarapan atau apalah. Dan itupun udah makan waktu setengah jam

Nyalain mesin mobil. Cuss aku ngebalap kaya sebastian vettel, tapi percuma aja kali udah kayak vettel kalo jalannya macet. 

Ini tuh gara-gara Yola nih ngajak jalan sampe malam + alarm aku yang gak bisa bersahabat, entah aku yang ga denger atau dia yang ga bunyi + Mama sebagai alarm setiaku setiap pagi tiba-tiba keluar kota ngehadirin acara keluarga dadakan yang diadain oma.

Huaaaa gimana ini bisa kena omel deh sama si cerewet itu.

Setelah lama berkutat dengan macet, akhirnya aku sampe juga di kantor jam 09.22

yaps telat 22 menit. Aku jamin pasti kena omel deh.

Buru-buru aku masuk lift dan menekan angka 19 dimana ruanganku berada. Dengan perasaan takut dan gugup aku masuk ke ruanganku berharap ada malaikat yang buat hatinya jadi baik hari ini.

Aku lihat sekeliling ruanganku yang sepertinya tidak ada sosok menyebalkan itu. Fiuhh legaa, dia belum dateng tuh kayanya. "Ehm" huaa itu siapa yang berdeham? jangan bilang...

"Kamu telat berapa lama?" tanyanya dengan nada yang seolah ingin menerkam

"ehmm telatt setengah jam pak" jawabku sambil melirik jam tangan yang kukenakan

"Lalu?" tanyanya lagi

Lalu? maksudnya apa coba? ohh "Maaf pak, saya janji tidak akan mengulangi hal tersebut"

"oke, kali ini saya beri kamu kelonggaran" katanya sangat amat datar

"Terima kasih pak" 

"kamu harus ingat, saya sudah memberikan 2 kelonggaran kepada kamu. Saya harap kamu mengerti apa maksud saya. Saya tidak ingin mempekerjakan pegawai yang tidak profesional di perusahaan saya. mengerti?" katanya sedikit membentak

"ya pak, saya mengerti" jawabku

"baik kamu bisa keluar sekarang"

Hfttt sumpah deh, takut geregetan ihhh serasa bicara sama setan tadi. ihh ngeri tau

*

"tok tok tok"

"masuk" jawab orang di dalam sana

"permisi pak. Tadi ada telepon dari asisten pribadi pak Dave, dari perusahaan Smith Group. Ada kemajuan jadwal meeting yang seharusnya 26 April menjadi lusa 7 April berhubung beliau sekarang sedang berada di Bali" jelasku panjang lebar

"Kamu urus jadwal saya lusa. Lusa kita berangkat" jawabnya singkat padat dan jelas.

"baik pak, masalah tiket sudah saya konfirmasikan kepada pak Cahyo aga beliau bisa mengurus hal tersebut. Meeting nya pukul 10 pagi, jadi kita kembali ke Jakarta pukul 3 sore" jelasku lagi

"oh yasudah"

"baik pak saya permisi"

"tunggu dulu" katanya menahanku

"ada apa pak?"

"hmm kamu konfirmasikan lagi agar pesan tiket kepulangan tanggal 8 April saja, dan kamu tolong batalkan semua jadwal saya hari itu"

"Baik, pak"

"Kamu bisa keluar sekarang" katanya seolah mengusirku

idih dia pikir gampang apa batalin jadwal seenak jidatnya? susah tau! Pantesan aja papa gamau batalin jadwal-jadwalnya cuma demi jalan bareng kita. Ternyata ngurus balik tuh jadwal susah pake B-G-T!!!

*

"iya mama, Jeje gabakalan lupa makan kok. iyaiya mama sayang JEJE GABAKALAN LUPA ATAUPUN TELAT MAKAN. Jeje janjiiiii. Oke bye mama. muahmuah" kataku menjawab telepon mama seraya membawa koperku yang sangat amat guede yang disiapin mama yang terlalu khawatir aku gabisa jaga diri sendiri.

Hari ini aku sama boss cerewet itu bakalan ke Bali buat meeting sama Smith Group.

*Kevin POV*

Aku hanya bisa senyum ngeliat tingkah sekretaris baruku yang sedang menjawab telepon mamanya, ya tepatnya Tante Silvi sahabat mamaku. Sepertinya dia memang anak yang sangat manja mengingat dia adalah anak satu-satunya Om Dion dan Tante Silvi. Jeje? Zefanya jadi Jeje haha lucu juga kalau dipikir-pikir.

*

"Thank You Sir. Have a funny vacation in bali" ujarku mengakhiri meeting ini

 Have a funny vacation in bali? haha itu juga mungkin kata yang tepat untukku. Ya, aku ingin berlibur disini. Mengurusi  perusahaan orang tuaku membuat aku jarang berlibur.

"Pak, setelah meeting ini tidak ada jadwal lagi. dan sepertinya bapak bisa memanfaatkan waktu ini untuk berlibur disini" kata Zefanya menyadarkan lamunanku

"oh iya, saya tahu"

"Pak, apakah kita sudah bisa kembali ke hotel? sekarang sudah pukul 13.00. Dan sepertinya sudah waktunya untuk makan siang" jelasnya lagi

Kembali ke hotel? apa dia bilang. Aku tidak mau menghabiskan waktuku hanya untuk berdiam diri di hotel. Urusan makan siang nati saja

"Nanti saja kembali ke hotelnya. Saya masih mau berkeliling kota ini dulu dan saya masih belu lapar. Dan satu lagi tolong jangan panggil saya bapak, karena kita sedang tidak berada di kantor dan umur saya juga masih terlalu tua untuk dipanggil bapak. Saya juga gak mau terlalu formal manggi saya-kamu. Panggilnya loe-gue aja ya, Jeje" jelasku padanya dan aku  menyebutnya Jeje, sepertinya dia cukup heran aku panggil dia Jeje. Tapi  ekspresi wajahnya sangat lucu. Aku ingin tertawa melihatnya.

"Baik pak, ehh pak kev, eh " jawabnya sedikit bingung

"jadi gue manggil apaan coba kevin?" tanyanya pada diri sendiri dengan suara yang pelan tapi masih bisa kudengar jelas

" Panggil aja gue kevin" jawabku singkat

"Oke Kevin" katanya sambil senyum

Kami berjalan berduaan dan dia berada di belakangku. Sepertinya dia masih menganggap aku bossnya disini walaupun dia sudah memanggilku Kevin. Aku berhenti sejenak supaya kami jalan bersebelahan. Tapi bukannya jalan bersebelahan dia malah ikutan berhenti.

"Lo kenapa berhenti?" tanyaku padanya

"Hehe, Gapapa sih karena loe-nya berenti, ya gue juga dong" jawabnya dengan polosnya

"Gue gak mau dianggap cowo banci yang kemana-mana harus ditemenin bodyguard nya, jadi loe jalan samping gua aja ya?" kataku lagi

Sepertinya dia agak sedikit canggung jalan bersebelahan denganku padahal dia manggil loe-gue aneh banget liat tingkahnya.

Dia berhenti lagi, dan aku tidak tau kenapa. tapi sepertinya dia kesakitan. Dia meringis dan memegangi perutnya

"Lo kenapa?" tanyaku sedikit cemas

Jujur saja aku memang cemas, tapi ini hanya karena dia karyawanku. Tidak lebih

"Gapapa kok" jawabnya tapi dia masih meringis kesakitan dan memegangi perutnya

"tapi kenapa lo masih megangin perut lo?" tanyaku lagi

Dia diam tidak menjawab dan tak lama lagi dia pingsan. Untung aku bisa menangkap badannya sehingga dia tidak terjatuh. Aku membawanya ke mobil yang kuparkirkan tidak jauh dari tempat dimana dia pingsan. dan aku mengendarai mobil menuju rumah sakit terdekat untuk diperiksa keadaannya.

Setelah menunggu cukup lama akhrinya dokter keluar ke ruang tunggu dimana aku berada dan memberi penjelasan tentang Jeje. Menuruh pemeriksaan Jeje pingsan karena maag nya kambuh.  Pantas saja tadi dia meminta balik ke hotel dan bilang kalau sudah waktunya makan siang, ternyata dia menderita sakit maag. Kenapa dia tidak bilang jujur saja padaku kalau dia tidak bisa terlambat makan karena dia menderita sakit maag. Memang ketika kami jalan-jalan tadi itu sudah  jam 3 sore. Sangat terlambat untuk penderita sakit maag.

"Losing him was blue like I never know

Missing him was dark grey all along

Forgetting him was like trying to know somebody you never met

But loving him was red"

Bunyi suara handphone yang kupastikan bukan handphone milikku

"Ya ma" jawab orang dari dalam sana. Ya itu suara jeje. Sepertinya dari tante silvi

"udah kok mah jeje udah makan tadi. Gatelat dong Jeje gamungkin lupalah. yaudah deh ya mama ku yang cantik nanti aja teleponnya sekarang jeje lagi di pantai ini lagi mandang-mandang, Mama ganggu tau. Bye mama. Mwahhhh" katanya sambil manyunin bibirnya saat percakapan terakhir.

 Aku memang sedang berada di ruang tunggu tapi aku mengintip melihat Jeje saat menjawab telepon tante Silvi. Ya, dia berbohong. Dia belum makan, bahkan sampai sekarang. Aku merasa tidak enak terhadap tante Silvi, karena kau jeje harus dibawa ke rumah sakit sekarang. Tapi dia bukan anak manja yang mengadu kepada mama-nya. padahal ini masalah yang cukup besar

Aku masuk menghampirinya yang sekarang tengah sibuk makan makanan dari rumah sakit

"Sorry ya tadi gue gak langsung ngajak lo makan" katanya membuka pembicaraan

"oh itu, gapapa kok. Lagian guenya juga sih yang bandel. Gue juga tadi lagi males banget mau makan" ujarnya dengan mulut yang masih dipenuhi makanan

"Setelah ini kita balik ke hotel. Gue juga udah pengen istirahat. Oh ya sekali lagi gue minta maaf ya" kataku lagi

"Iyaa pak, eh kevin maksud saya eh maksud gue" jawabnya ribet

*Jeje POV*

Huaa sakit banget tau perut aku tadi. Huh untung aja tadi si Kevin nolongin, kalo diliat-liat dia baik juga sih, orangnya juga ternyata gak kaku-kaku banget tuh. Serasa lebih deket kalo manggilnya loe-gue ke dia daripada harus pake bapak-bapak'an segala

Tadi dia kayaknya beneran merasa bersalah deh waktu minta maaf sama aku di rumah sakit. Ternyata dibalik sikap dingin dan irit ngomot tapi yang sekalinya ngomong langdung pedes tuh ada sikap baik dan manisnya  juga ternyata. Tapi jujur aja ni ya, manggil nama dia langsung tuh serasa dia bukan boss aku tapi.... ahh lupakan, terlalu jauh kali aku  mikirnya

Gimana part ini?

Gaje? Absurd? Aneh? Ancur? Atau gimana? serius aku gak tau gimana pendpat kalian tentang cerita ini. Berharap Comment dari kalian supaya aku tau gimana ceritanya. Kayaknya sih peminatnya sedikit deh :( jadi ga semangat buat lanjut ceritanya. Yaudah deh ya daripada aku jadi curhat sama kalia. Pokoknya tinggalin comment ya guys mengenai cerita amatiran ini :)

Jangan lupa juga votenya yaa.

 Bye. Mwah mwah :* cium atu atu ;;)

Continue Reading

You'll Also Like

16.8M 746K 43
GENRE : ROMANCE [Story 3] Bagas cowok baik-baik, hidupnya lurus dan berambisi pada nilai bagus di sekolah. Saras gadis kampung yang merantau ke kota...
813K 32.9K 65
Elena Rosalina Smith memiliki seorang tunangan yang tiba - tiba di rebut oleh saudari tiri nya. Dan sebagai ganti nya, Elena terpaksa harus menikahi...
604K 60.8K 47
Ini adalah Kisah dari Kila. Kila Prastika yang ternyata memiliki seorang bapak kos yang kebelet kawin ... "Nikah sama saya, kosmu gratis seumur hidu...
2.5M 35.9K 28
Mature Content || 21+ Varo sudah berhenti memikirkan pernikahan saat usianya memasuki kepala 4, karena ia selalu merasa cintanya sudah habis oleh per...