JIHAN STORIES

By Qmina17

25.6K 1.4K 398

Kumpulan Ff one shoot/two shoot Jihan aka shujeong couple. beberapa mengandung unsur mature alias dewasa, jad... More

Story 2
Story 3
Story 3 (page 2)
Story 4
Story 5
Story 6
Story 7
Story 8
Story 9
Story 10

Story 1

4.7K 230 50
By Qmina17

Jihan Stories
Cast: OFFICIAL JOSHUA AND JEONGHAN
Genre: Romance, fluff.
Rate: M
"I'm Jealous"
.
JEONGHAN POV

Aku Yoon Jeonghan, kekasih dari Hong Jisoo dan sekarang aku tengah ngambek dengan kekasihku itu. alasannya sepele, itu menurut pendapat dirinya sendiri. Tapi bagiku ini tidak sepele, karna dia sudah jahat membanding-bandingkan aku dengan seniornya di kampus- ngomong-ngomong kami berkuliah dikampus yang sama, hanya di jurusan yang berbeda. Joshua mengambil Seni dan aku mengambil jurusan bahasa mandarin.

Nama seniornya itu, Kim Seolhyun. Yah kata Jisoo dia itu cantik, dewasa, berdada besar- aku benci mengakui fakta itu, tapi semua itu benar. Yah berbeda terbalik denganku yang hanya seorang lelaki berdada rata, manja, dan biasa saja. Itu membuatku sedih jujur saja.

Sekarang aku tengah mengadakan perang dingin dengan Jisoo, sejak kemarin aku terus saja mendiamkannya dan bahkan mogok makan, karna kami memang tinggal serumah di sebuah flat kecil didekat kampus, yang kami sewa bersama.

"Yoon Jeonghan!" suara Jisoo menyahut dari belakangku, kaki panjangnya dengan cepat mencapai tempatku yang sedang bersembunyi di pojok kantin sambil pura-pura memakai headset.

Aku masih marah padanya, jadi aku takkan menoleh sama sekali!

Satu menit kemudian, aku melihat Jisoo dengan dandanan yang seperti biasa berantakan- namun entah kenapa dimataku itu membuatnya terlihat sexy. Dengan rambut auburn coklat yang di atur berantakan, dan kaos tipis tanpa lengan dibalik jaket jeans biru pudar yang dikenakannya juga jelana Jeans warna hitam yang robek-robek dibagian lutut, juga sepatu olahraga warna hitam putih.

Lima menit kami hanya saling duduk berhadapan, dan sepertinya itu cukup membuat Jisoo kesal. Akhirnya dia memajukan tubuhnya dan menarik daguku untuk mendongak menatap wajahnya.

"Tatap aku Yoon Jeonghan..." ucapnya sedikit dengan nada geraman, astaga aku takut. Sepertinya sekarang Jisoo benar-benar marah. Tapi kan dia yang salah.

Dengan terpaksa aku menatap matanya dengan wajah setenang mungkin, Jisoo tanpa malu memajukan wajahnya dan mengecup bibirku sekilas. Aku agak kaget dengan perlakuannya yang tumben lembut ini, biasanya dia akan melumat bibirku kasar lalu memperkosaku sampai aku memohon memintannya untuk berhenti.

Tatapan Jisoo meneduh, dan dia mendudukan dirinya lagi diposisi semula. "Kenapa kau bersikap seperti ini?" tanyanya seraya menopang dagu.

Aku menghela nafasku lelah, dan menggigit bibirku sedikit gugup. Apa aku harus frontal agar Jisoo mengerti perasaanku?

Dan akhirnya aku memutuskan untuk menjadi kekasih yang terbuka, aku dan Jisoo bukan pasangan baru lagi, yang mengandalkan gengsi dan suka bermain kode-kodean. Itu bukan gayaku. Dan aku juga baru merasa, aku bersikap seperti perempuan dengan mengambek tak jelas.

"Maaf Soo... aku sedikit kesal dan cemburu, karna kau terlalu banyak membagus-baguskan Seoulhyun sunbae" suaraku sengaja kupelankan di ujung, saat mengucapkan nama Seolhyun. Aku takut ada gosip, kalau Seolhyun sunbae terkait dengan permasalahan hubungan kami.

Tak kusangka Jisoo tertawa mendengar nya, dengan gemas ia beranjak dan menarik tubuhku untuk dipeluknya.

"Ahahahahaha akhirnya Jeonghannie ku cemburu! Kau membuatku sungguh gemas sayang!" suaranya naik satu oktaf, yang menandakan ia sangat bahagia. Tapi tetap saja aku malu. Karna sekarang seisi kantin kampus memperhatikan kami.

.

-JIHAN-

.

Setelah pertengkaran kami selesai, aku dan Jisoo memutuskan untuk merayakannya dengan bermesraan di flat kecil kami. Aku membuka jendela untuk membiarkan aroma hujan masuk kedalam rumah, membuat suasana kamar kami menjadi semakin dingin. Kali ini aku hanya memakai kemeja putih kebesaran yang menutupi area privatku, dan tanpa mengenakan dalaman.

Ya... hari ini aku akan menggoda Jisoo-ku tersayang.

Akan aku buktikan kalau aku ini pantas untuknya...

Sekarang Jisoo tengah berada dikamar duduk bersandar di ranjang dengan sesekali mengganti channel tv. Dengan gerakan pelan aku membawa semangkuk ice cream ukuran jumbo, mendekatinya.

Jisoo awalnya hanya melirikku cuek, tapi setelah dia menyadari penampilanku matanya yang awalnya terlihat seperti panda mengantuk, berubah menjadi tatapan srigala yang kelaparan.

Begitu aku mendudukkan bokong seksiku diranjang, Jisoo dengan semangat menghimpitku diranjang dan melempar remote TV nya sembarang arah.

"Kau menggodaku Honey...?" Bisiknya ditelingaku seraya membelai pipiku lembut.

Aku berusaha mempertahankan kecuekan dan tatapan anak polos ku. Dengan tak perduli aku mulai menyendokkan es krim kedalam mulutku, kemudian mengemut dan menjilat sendoknya.

"Kau benar-benar kelinci nakal... Hong Jeonghan..." dengan cepat Jisoo merebut mangkuk es krim ku, dan menaruhnya tepat disamping tubuh ku.

Sebelum aku meraih mangkuk es krim ku lagi, Jisoo mendorongku agar berbaring dan dengan cepat ia menindihku. "Sekarang giliranku makan es krim..."

Jisoo menyendokkan beberapa sendok es krim dan menaruhnya diatas tubuhku, seperti puting dan perutku. Aku meringis merasakan sensasi dingin diarea sensitifku. Aku merasa milikku mulai bangun hanya karna tubuhku belepotan es krim.

Dengan gerakan pelan, Jisoo membuka pahaku dan mulai memainkan jarinya kedalam lubangku. Sedangkan lidah nakal Jisoo mulai menjilati es krim yang berada diatas tubuhku.

"Anghhh anhhh uhhh sooohhh terushh..." Aku memejamkan mataku nikmat, menikmati permainan jari Jisoo dalam lubangku.

Namun Jisoo tiba-tiba malah menghentikan permainannya, "Aku masuk sekarang ya?"

Aku mengangguk pasrah, dengan cepat Jisoo menurunkan boxernya dan melempar kaosnya. Adik kecil Jisoo (yang sebenarnya besar itu) sudah bangun membuatku sedikit meneguk ludah. Rasanya aku ingin menggulumnya seperti lollipop. Tapi sepertinya Jisoo lebih suka keluar dilubangku daripada dimulutku.

Aku meremas miliknya dan mengocoknya cepat, membuat Jisoo menggeram dan memegangi tanganku. Saat bibir kami bertemu, aku tau bahwa pekerjaan tanganku sudah cukup. Aku membiarkan Jisoo mengangkat kemejaku sampai menutupi mataku. Dan dengan sekali hentakkan aku berteriak merasakan milik Jisoo berada dilubangku.

"eunghh sooohh... bergerakhh aahhh" Aku berusaha menggoyangkan pinggulku, membantu agar milik Jisoo masuk lebih dalam mengenai spot ku.

Aku tak bisa melihat apa yang Jisoo lakukan, tapi aku bisa merasakan bahwa Jisoo sedang sibuk menghisap putingku seperti bayi yang sedang menyusu.

Saat Jisoo mulai menggempurku, aku berusaha mengimbangi sodokannya dengan menghentak lebih cepat.

Malam ini akan menjadi malam yang panjang.

.

-JIHAN-

.

JOSHUA POV

Pagi ini aku terbangun dengan ditemani bidadari cantik, dengan tubuh polos penuh bekas cumbuan diseluruh tubuhnya. Tersangka yang membuatnya seperti ini, tentu saja Joshua Hong. Diriku sendiri.

Aku tertawa sendiri, karna berfikir semelantur ini pagi-pagi. Tak terasa sudah dua tahun kami resmi menjalin hubungan, dan semua hal yang kami lakukan bersama selalu terasa indah. Yah.. meski kadang aku dan Jeonghan sering bertengkar entah karna masalah sepele bahkan yang berat sekalipun.

Namun, aku dan Jeonghan telah berjanji bahwa. Seberat apapun masalah yang kami hadapi, kami harus saling terbuka. Tak pernah berfikir untuk mengucapkan "Aku lelah denganmu" bahkan kata "Putus". Aku tak ingin kehilangan malaikatku ini, sekali lagi.

Meski dimata orang hubungan kami dianggap tabu, dan banyak seme yang mengolok-olok Jeonghan karna memiliki seme yang berwajah sedikit ekhem -manis. Aku tau aku ini manis, tapi Jeonghan tak pernah menatapku karna wajahku, dia selalu melihatku sebagai diriku apa adanya. Diriku yang jahil, diriku yang suka mengacuhkannya dan tidak peka, diriku yang mendominasinya diranjang dan hubungan kami. Itu lah mungkin yang tak bisa dilihat orang lain dariku, sedangkan Jeonghanku bisa melihatnya.

Aku tersenyum sekali lagi, saat dengan manjanya Jeonghan menenggelamkan wajahnya didadaku. Kupeluk tubuh telanjangnya dan mengusap punggungnya pelan. "Aku mencintaimu..." Bisikku ditelinganya lirih.

Setelah mengecup keningnya, aku bangkit dari ranjang kami untuk membersihkan diri. Setelahnya aku memakai celana training tanpa memakai atasan, aku berkaca saat melihat leher dan bahuku terdapat tanda keunguan bekas Jeonghan semalam. Tubuhku sudah terbentuk, tapi aku tak pernah memamerkannya karna Jeonghan takut aku dilirik wanita atau uke lain, dan aku juga tak suka jika Jeonghan ku terekspose tubuhnya didepan pria lain. Kami sama-sama possesive.

"Jisoo-yahhh..." Suara manja Jeonghan mau tak mau membuatku menoleh. Jeonghan melilitkan selimutnya sampai kedada, sepertinya sayangku takut jika aku menyerangnya lagi.

"Hm... ya..." jawabku sekenanya. Jeonghan terlihat cemberut mendapati responku yang seperti itu, tapi maaf sayang. Aku suka melihat wajahmu yang imut karna kesal itu kkk~

Seolah tak kehabisan akal untuk mencari perhatianku, ia berucap lagi. "Soo~ aku tak bisa bangun... bisa kau gendong aku ke kamar mandi?" Jeonghan sengaja mengedip-ngedipkan matanya seperti anak kucing yang meminta untuk dipungut. Karna kasihan melihat uke ku kesakitan, akhirnya aku menarik selimut yang menutupi tubuhnya dan menggendongnya ala pengantin menuju kamar mandi.

Tangan putih Jeonghan terulur untuk memeluk leherku manja, dan kepalanya disandarkan kebahuku. Jika aku tak kasihan pada Jeonghan, mungkin aku sudah menerkamnya lagi untuk kesekian kali.

Aku menaruh tubuh Jeonghan hati-hati kedalam bathub yang sudah terisi air hangat yang telah kupersiapkan sebelumnya, saat Jeonghan meringis dan hampir menangis karna merasa perih di bagian bawah tubuhnya. Aku menggumamkan kata "Maaf..." lalu mengecup bibir pinkish itu.

.

-JIHAN-

.

Pagi ini kami hanya sarapan dengan roti bakar selai kacang ditambah susu vanilla. Kami hanya tinggal berdua, dan harus berhemat karna kami bukan pasangan yang kaya. Kami menabung untuk masa depan kami. Suatu saat nanti, aku dan Jeonghan akan menikah dan membeli rumah yang lebih besar kemudian mengadopsi anak.

Khayalanku memang tinggi... untuk bahagia dengan kekasihku.

Tapi berencana untuk hubungan kami, bukankah itu sesuatu yang baik?

Setelah sarapan, Jeonghan membereskan piring dan gelas kotor dan membawanya kewastafel untuk dicuci. Aku hanya memperhatikan nya dari belakang. Sesekali Jeonghan bersenandung sebuah lagu yang tak aku ketahui liriknya, tapi suara malaikatku memang indah.

"Sayang... kau tau apa yang lebih indah dari bunga?" tanyaku.

Jeonghan sempat menghentikan kegiatannya mengelap piring, dan menoleh kearah ku. "Kau mencoba menggombal hm?" ucapnya seraya tersenyum. "Rambutku? Senyumku? Tubuhku?" tebaknya.

"Yak... Mesum..." aku tertawa mendengar seluruh jawabannya. Jeonghan memang terlalu frontal, tapi aku suka.

Aku memutuskan untuk mendekatinya yang masih saja sibuk berfikir, mencari jawaban atas pertanyaanku yang sebenarnya tak penting. Perlahan kupeluk tubuh rampingnya dari belakang, dan kuciumi ceruk lehernya yang beraroma vanila.

"Jawabanya tentu saja, cinta kita... aku bahagia memilikimu. Maaf kemarin aku berbicara kelewatan, saat kau mendiamkanku. Atau bahkan menangis karna ku, kadang aku tak bisa mengerti apa yang kau fikirkan. Dan itu membuatku takut..." Curhatku, Jeonghan hanya mendengarkan dan mengelus tanganku yang memegang perutnya.

Jeonghan berbalik dan menangkup wajahku, lalu mengecup bibirku sekilas seraya tersenyum "Jangan sok manja begini... aku jadi merasa kalah imut sebagai uke mu..." Jeonghan mencolek hidungku gemas. "Iya, ku maafkan Jisoo sayang.... asal jangan seperti itu lagi. Aku cemburu..."

Sekarang aku bisa sedikit bernafas lega mendengar perkataan Jeonghan, ku elus pinggang rampingnya dan tersenyum lebar dihadapannya. Jeonghan memeluk leherku dan tertawa, karna melihat senyum bodohku.

"Mau mengetahui kabar baik lagi?" Tanya Jeonghan tiba-tiba.

Aku menganggukan kepalaku penasaran, menunggu jawabannya.

Jeonghan lalu mengeluarkan sesuatu dari saku kemeja nya. "Tada~~~" sebuah benda persegi panjang, dengan dua garis disana. Astaga, apa ini mimpi?

Aku mencubit pipiku sendiri untuk memastikan ini bukan mimpi, dan ternyata sakit. "OMOOO... HAN!!! ASTAGA AKU JADI AYAH?!"

Jeonghan tersenyum. "Sudah 4 minggu..."

Segera aku angkat tubuh Jeonghan, dan menggendongnya keliling meja makan. Ini luar biasa, dan sepertinya aku harus memajukan rencanaku melamar Jeonghan.

.

-End-

.

Hai... ini cerita pembuka untuk kumpulan cerita Jihan, ehehe

Mina sengaja membuat fluff yang ada uh ah lebih dulu dan memakai sudut pandang orang pertama bergantian(? Pertama dari Jeonghan... lalu dari Jisoo...

Gimana dengan gaya penulisan seperti ini? apa lebih baik?

Mina sengaja mengambil gaya tulisan seperti ini, agar pembaca bisa mengerti bagaimana perasaan Jisoo dan Jeonghan satu sama lain dari pribadi masing-masing. Bukan tebakan seperti yang biasa Mina tulis dengan gaya Author-Pov atau narasi.

Selanjutnya FF ini mungkin akan berisi Genre-genre yang tak biasa, soalnya Mina lagi suka kolosal, fantasi, sci-fi, action, komedi. Yah gitu, anggap aja ini kumpulan ide absurd Mina.

Kalau suka~

Silahkan Vote dan Comment untuk masukan buat Mina juga...

Regards

Qmina17

Continue Reading

You'll Also Like

53.3K 3.9K 53
"Jika ada yang harus berkorban dalam cinta ini, maka itu cintaku yang bertepuk sebelah tangan" - Dziya Idzes "Sekat-sekat ruang yang tertutup layakn...
84.2K 7.9K 21
Romance story🤍 Ada moment ada cerita GxG
520K 5.6K 88
•Berisi kumpulan cerita delapan belas coret dengan berbagai genre •woozi Harem •mostly soonhoon •open request High Rank 🏅: •1#hoshiseventeen_8/7/2...
90.5K 6.2K 26
"MOMMY?!!" "HEH! COWOK TULEN GINI DIPANGGIL MOMMY! ENAK AJA!" "MOMMY!" "OM!! INI ANAKNYA TOLONG DIBAWA BALIK 1YAA! MERESAHKAN BANGET!" Lapak BxB ⚠️ M...