Aera menepuk jidatnya, ia lupa jika Taehyung menyita handphone nya. "bagaimana sekarang caraku pulang?" Guman nya menggaruk kepalanya
Sekarang sudah cukup larut jika pulang naik bus, Rumahnya lumayan jauh dari gedung,
akhirnya Aera pasrah berjalan. Namun, baru sampai perempatan depan. Ada mobil berhenti didepannya. Kaca mobil terbuka "tidak dijemput lagi? ingin bersamaku?"
gadis itu tersenyum merekah, dia langsung masuk kedalam mobil Vernon "tumben sekali, kau habis pulang kerja ya?" Vernon mengangguk,
Di dashboard depan, hp Vernon getar. "Aera, tolong ambilkan hp ku" suruh nya menatap jalan. Gadis itu mengambil hp Vernon lalu menyodorkan padanya.
Tunggu, seperti nya dia mengenal nomor itu. Vernon masih meracau dengan hp nya
Tak lama dia mematikan sambungannya, "siapa yang menelfonmu?" Tanya nya penasaran
"Ah, e-- temanku, teman kantor" jawabnya,
Aera mengangguk paham, Vernon membelokkan mobilnya, gadis itu langsung menatapnya tajam "ya! Rumah ku lewat sana!" teriaknya menunjuk belakang "Arra, arra ayo kita jalan-jalan dulu, aku bosan"
Gadis itu menatapnya bertanya "kau tidak akan menculik ku kan?" Vernon tertawa "ya! Mana mungkin, bisa dikuliti aku dengan Taehyung jika menculikmu"
Setelah satu jam lamanya Vernon membawanya mutar-mutar kota Seoul, Aera sampai rumah, "gomawo Vernon-ahh," Vernon mengangguk dari dalam mobil lalu melajukan mobilnya,
AeraPOV
aku membuka pintu rumah, Tunggu, kenapa gelap sekali? Aku mendongak, kamar Taehyung juga gelap "kemana anak itu pergi?" gumanku berjalan masuk rumah
"Taehyung?" panggil ku, Tanganku meraba-raba mencari saklar lampu, disini benar-benar gelap. Aku tidak bisa melihat apapun
Braakk
Pintu depan tertutup, aku melotot. Bulu kudukku mulai berdiri. Sekarang benar-benar aku tidak bisa melihat apapun "Taehyung! Jangan bercanda, cepat nyalakan lampunya!"
Prang
Suara sendok jatuh, aku benar-benar takut sekarang Aku meletakkan tas di depanku, "Taehyung, ini tidak lucu!"
Suara benda jatuh sekali lagi, sekarang aku menangi. Takut. Kejadian saat di ruang music 3 tahun lalu tiba-tiba saja muncul dikepalaku.
"Tae-taehyung! Ja-jangan bermain-main! Ka-kau akan mati jika ket-ketauan!" teriak ku sesegukan,
Sekarang seperti suara petasan, bukan-bukan ini suara balon meletus Aku berjongkok takut. "kumohon .."
Ting, ting
Suara piano? Sejak kapan aku dan Taehyung punya piano?
Aku kembali berdiri,
Berjalan mengikuti suara piano. Tiba-tiba lampu yang berada di tengah menyala menyinari bawah nya yang piano dengan seseorang yang memainkannya.
"Taehyung?"
Bukan, itu bukan Taehyung. Dari raut wajahnya itu sama sekali bukan Taehyung Dari arah belakang ku sekarang ada yang memainkan gitar dengan nada pelan. Aku berbalik, raut wajah nya tidak terlihat. Tapi aku yakin itu bukan Taehyung
Dari arah depanku tiba-tiba lilin menyala, di semua sisi bagian rumah. Aku masih menatap semuanya bingung
Ada apa sebenarnya? Ini bukan ulang tahun ku kan?
Dengan sekejap, semua lampu menyala menyoroti arah depanku dan tempatku berdiri. Mata ku mengerjap silau. Aku melihat kearah depan, Bingo!
Akhirnya aku melihat Taehyung disana, dia duduk dikursi tinggi. Kakinya menyilang, ada gitar ditangannya dengan mic panjang didepan tubuhnya
Dengan, celana jins panjang. Kaos hitam yang dibaluti oleh kemejanya. Sepatu putih pemberian ku saat ulang tahunnya dan Satu snapback bertengger dikepalanya
Satu kata yang berada di kepalaku, perfect.
"tes .. tes .. ya! Sudah selesai memujiku? Sekarang dengarkan aku! Jangan menatap lain! Kau hanya boleh menatap ku, memperhatikanku, dan melihatku!"
Taehyung tetap lah Taehyung, Dia mulai memainkan senar gitar, tak lama mulutnya terbuka menyanyikan sebuah lagu
"Oneu nal, darege .. "
Dia menatapku, aku menatapnya
"Gilgogin .. pyeonjireul sseosso"
Kita bertatapan
"Neoboda .. hwanhajin"
Aku melihat raut wajahnya yang serius
"Ahnjiman .. jageum chosbureul kyeosseo .. "
Aku mulai terhanyut oleh tatapannya
Dia terus bernyanyi, aku menggigit bibirku terharu. Taehyung yang slalu konyol bisa romantis juga. Sekarang, rumah ku dipenuhi musik. Aku masih tidak tau siapa yang memainkan piano dan gitar disisi ku Mataku hanya terkunci dengan Taehyung.
Kim Taehyung. Ada apa denganya hari ini?
Tak lama Taehyung menyudahi menyanyinya, Dia menatapku, mulutku terbuka bertanya padanya ada apa tanpa suara
Taehyung meletakkan gitar disisinya, lalu berjalan kearahku, Aku menegang entah kenapa. Sekarang dia berada di depanku, berjarak sekitar 5 meter
"Aera"
"a-apa ?"
Taehyung menatapku terus, membuatku bingung harus bergerak seperti apa lagi, tenangkan dirimu Aera.
"a-aku ingin bicara!" dia gugup
kenapa dia yang gugup? aku tidak menyadari ternyata banyak orang di sekitarku. aku tidak bisa melihatnya karna gelap, lampu hanya menyinari ku dan Taehyung yang berjarak 5 meter
tidak terlalu banyak orang, namun aku seperti mengenal dari bentuk tubuh mereka. masa bodo, aku hanya penasaran apa yang akan Taehyung katakan
"ya! Dengarkan aku!" teriaknya, aku kembali menatapnya "kau belum bicara sama sekali"
"um, janji jangan tertawa saat aku selesai berbicara dan jangan memotong ku" lanjutnya
aku mengangguk gugup, kita berdua gugup
"a-aku, aku tau aku slalu memaksa mu dan slalu menyebalkan. tapi itu karna aku menyayangimu dan slalu memperhatikan mu .." dia memulai, sementara aku terhanyut, sampai
"jangan percaya diri dulu! itu suruhan eomma "
aku kembali memasang wajah datar
"tapi, sungguh. aku menyayangimu dari apapun. yah-- kau mungkin tidak mengingat jika aku adalah anak yang kau temui saat reuni ibu kita" aku mengerutkan dahiku "anak ? reuni ?"
"kau menciumku dulu! jangan salahkan aku karna kau yang mendorongku jatuh!" aku semakin tidak mengerti arah pembicaraannya "apa yang kau bicarakan?"
dia tampak kesal "ah-- lupakan, yang terpenting sekarang. aku ingin mengatakan se-sesuatu padamu"
Taehyung bergerak mendekat, aku mengangkat alisku penasaran. tangannya terarah ke belakang celananya, tiba-tiba dia meringsuk kebawah, aku terkejut saat dia tiba-tiba berada di bawahku, kakinya menumpu tubuhnya agar tetap tegak.
telapak tangannya terbuka, menampilkan kotak merah kecil berbentuk hati
Taehyung membuka nya, aku menutup mulutku terkejut, a-apa ?
"a-aku, aku tau kau mungkin memang kesal padaku karna aku suka menyuruhmu ini itu dan slalu memaksamu untuk mengikuti perintahku terus .. " Taehyung mengambil nafas sejenak "tapi aku sungguh-sungguh mencintaimu dan aku tidak ingin kau terluka meskipun hanya goresan sedikit saja"
" .. aku tau kau risih denganku karna aku slalu saja mengikutimu jika kau keluar, tapi itu karna aku tidak ingin kau celaka. aku tidak ingin kau bersama laki-laki lain atau kau salah bergaul. aku slalu memilih-milih bajumu jika kau ingin keluar. aku tau kau pasti sangat kesal. tapi, aku tidak ingin kau menjadi pusat perhatian laki-laki lain jika memakai pakaian minim,
.. aku slalu pulang malam tapi aku melarangmu untuk pulang malam. aku tau kau berbatin seperti itu. dengarkan aku, aku pulang malam karna sibuk bekerja. aku ingin cepat-cepat memilikimu sepenuhnya. dan aku tidak ingin kau pulang malam karna kau perempuan. aku slalu gelisah jika kau belum pulang dan takut kau kenapa-kenapa"
aku menggigit bibirku, mataku berkaca-kaca. menunduk menatap Taehyung yang berada dibawahku "maaf jika aku terlalu berlebihan. aku sangat mencintaimu. sungguh--"
Taehyung mengambil nafas lagi,
"Aera, will you marry me ?"
aku tidak bisa menahan air mataku lagi, aku mengusap air mata yang berada di pipiku. jantungku berpacu cepat, rasa bahagia, terharu, dan terkejut menjadi satu sekarang. Taehyung menungguku, aku menggigit bibir ku bingung
senyum terpampang jelas di wajahku, Taehyung semakin menatapku, "aku, aku tidak bisa menolakmu .." ucapku akhirnya.
Taehyung bernafas lega, dia berdiri. menatapku tajam lalu berubah lembut. "kau membuat jantungku berhenti !" ucapnya sebelum memeluk tubuhku erat
ada benda-benda yang turun dari atas, aku mendongak. ini mawar, siapa yang melakukan sebanyak ini? seketika semua orang tadi muncul, mengucapkan selamat padaku
mataku melebar,
Bambam, Tzuyu, Momo, Bangtan, Vernon, Chaeyoung, GOT7
kapan mereka menjadi dekat?! dari arah belakang sofa, balon-balon berbentuk hati melesat keatas berhenti di atap.
aku menatapnya kagum "kau menyukainya?" tanya Taehyung sudah melepaskan pelukannya
aku mengangguk terharu, "Gomawo Taehyung-ah ! jeongmal!!" aku kembali memeluknya. mereka semua tertawa, "YA! kalian tidak memberitahuku! sejak kapan kalian menjadi dekat eoh?!" omelku
mereka semua kembali tertawa, aku menatap Vernon kesal "jadi ini yang membuat mu berlama-lama huh?"
Vernon tertawa, dia mengangkat bahunya "itu suruhannya" jawabnya menunjuk Taehyung. Taehyung menampilkan sederetan giginya
tiba-tiba dia menarikku, membuat tubuhku menempel padanya. Taehyung memeluk pinggangku. dia tersenyum sebentar lalu langsung menciumku. tanganku beralih memeluk lehernya, berjinjit membalas ciumannya. aku mendengar suara kaget dari sekitarku. aku tidak peduli
kami tersenyum bahagia di tengah ciuman kami.
end.
aku udh bkin buat sekualnya ini, judul nya married. cek home aku yaa