Oannes

By ari_scm

70.8K 9K 419

"...Izinkan aku memilihmu sebagai pasanganku dan menemaniku dalam menjalankan kerajaan ini. Maukah kau meneri... More

Chap 1
Chap 2
Chap 3
Chap 4
Chap 5
Chap 6
Chap 7
Chap 8
Chap 10
Chap 11
Chap 12
Chap 13
Chap 14
Chap 15
Chap 16
Chap 17
Chap 18
Chap 19 (END)

Chap 9

3.2K 465 26
By ari_scm

Matahari bahkan belum menampakkan sinarnya, namun para dayang sudah disibuk oleh berbagai persiapan akan hidangan serta pakaian yang akan dikenakan keluarga kerajaan. Pada salah satu paviliun dengan pintu yang berhiaskan dua ekor angsa pun telah dipenuhi oleh beberapa dayang cekatan memepersiapkan Jaejoong serta sang Putra mahkota.

Sejak pagi tadi, Jaejoong telah dibangunkan oleh tangisan Putra mahkota serta kedatangan para dayang dalam waktu yang bersamaan. Setelah membersihkan diri dibantu seorang dayang muda dan  mengenakan dalaman yang dilapisi chima berwarna putih. Jaejoong dituntun untuk menduduki di salah satu kursi dengan kaca besar dihadapannya untuk merias wajah cantiknya serta merapihkan rambut hitam panjangnya yang tergerai indah. Jaejoong sedikit kualahan ketika para dayang terlihat sangat cepat meriasnya. Manik bulatnya beberapa kali menatap Kyuhyun yang merengek karena merasa tidak nyaman dipakaikan berbagai pakaian. Untung saja Kyuhyun tidak menangis walaupun Jaejoong terus mendengat rengekannya. Jaejoong melihat beberapa dayang yang merapikan Kyuhyun juga menatap sang Putra mahkota cemas. Takut jika Putra mahkota menangis karena gangguan mereka ketika tengah merapikannya.

Tak lama Putra mahkota sudah nyaman terbalutkan selimut berwarna merah dengan sulaman angsa emas. Kyuhyun kembali tertidur lelap dengan kedua tangan kecilnya terkepal lucu diatas ranjang besar dengan seorang dayang paruh baya yang menemaninya ketika menunggu Jaejoong yang tengah dipersiapkan. Jaejoong mendesah lega saat melihat Kyuhyun yang kembali terlelap nyaman. Beberapa kali Jaejoong memejamkan manik bulatnya ketika seorang dayang membubuhkan bubuk warna pada kelopak mata indahnya serta mengoleskan cairan berwarna hitam di sekitar alis tebal dan bulu mata lentik miliknya.

Rambut hitam panjangnya pun dikepang setengah sehingga menyisahkan sebagian yang tergerai cantik. Diantara kepangannya telah diberi beberapa hiasan bunga. Disisi wajahnya terlihat beberapa anak rambut yang semakin memperindah penampilannya. Untuk saat ini Jaejoong tidak mengenakan Mahkota Ratu atas permintaan Yunho. Karena memang dia hanyalah seorang pengganti dan belum sah menjadi seorang Ratu Silla. Sehingga Yunho menggantinya dengan giok berbentuk bunga teratai berwarna merah cantik.

Jaejoong berdiri untuk dikenakan jubah merah khas bangsawan Silla yang serupa dengan jubah sang Ratu. Jubah itu diikat pada bagian pinggang sehingga menutupi chima yang dikenakan Jaejoong meskipun pada bagian atas terbuka yang memperlihatkan bahu putih dan mulus miliknya serta sebuah kalung dengan liontin trisulla yang bergantung cantik dilehernya.

Jaejoong mulai melangkah mendekati ranjang ketika melihat bayi tampan itu bergerak resah. Dibawanya sang Putra mahkota dalam dekapan hangatnya seraya melangkah mendekati jendela yang terbuka dan memperlihatkan taman bunga yang indah. Beberapa kali Jaejoong tersenyum kecil ketika mendegar gumanan kecil Kyuhyun serta merasakan lidah mungil itu menjilat bahu terbuka miliknya. Dengan penuh sayang, Jaejoong menepuk pelan bokong Kyuhyun sambil bersenandung lirih tanpa memperdulikan rasa geli pada bahunya yang dipenuhi saliva si kecil.

Seorang dayang menghampirinya dengan sepasang sepatu berwarna merah dengan hiasan teratai diatasnya. Dayang baya itu memakaikan sepatu cantik pada kaki putih Jaejoong yang masih menimang Putra mahkota. Beberapa dayang membantu Jaejoong untuk melangkah menuju istana utama tempat dimana upacara berlangsung.

Halaman istana utama telah dipenuhi oleh penjabat serta penghuni istana, bahkan pada depan gerbang istana pun ikut dipenuhi para rakyat Silla yang ingin melihat sang pewaris tahta Silla. Sebenarnya mereka sedikit bingung dengan kelahiran sang Putra mahkota. Dalam waktu sebulan saja kerajaan mengabarkan akan diadakan upacara pengenalan sang Putra mahkota. Terlebih mereka mendapat kabar jika  Raja dan Ratu yang baru naik tahta sempat menghilang entah kemana dan kembali dengan seorang putra mahkota.  Terdengar sangat tidak masuk akal. Bahkan ada yang mengatakan jika sang Ratu telah hamil diluar nikah dan mereka pergi untuk mengasingkan diri selama kehamilan Ratu. Namun banyak dari mereka yang terlihat tidak terlalu percaya akan rumor yang simpang siur antar desa, bukankah setiap kelahiran pasti akan membawa perubahan yang baik meskipun masih terasa janggal.

Rakyat Silla menyambut upacara ini dengan suka cita serta harapan yang terbaik untuk sang Putra mahkota yang akan memimpin Silla dikemudian hari. Terlihat juga kedatangan dari perwakilan beberapa kerajaan tetangga.

Yunho perlahan mengambil alih Kyuhyun dari gendongan Jaejoong. Didekapnya penuh kasih sang Putra mahkota sebelum menyikap selimut yang menutupi wajah mungilnya. Yunho melangkah lebih jauh kedepan untuk memperkelankan Kyuhyun diantara para tamu yang hadir di sana. Terlihat bayi itu bergerak sedikit resah seraya menghentakkan kakinya tidak nyaman.

"Disini... saya Raja Silla hendak memperkenalkan Putra mahkota Silla... Jung Kyuhyun." Ujar Yunho lantang dan tegas seraya mempersilahkan beberapa pedanda, pendeta Hindu untuk mendoakan sang Putra mahkota. Seolah tahu apa yang terjadi, mata bulat Kyuhyun mulat mengerjab sebelum menampilkan bola mata seindah mutiara hitam lantas membuat setiap orang yang melihatnya itu terperosok lebih jauh kedalamnya. Kyuhyun bahkan terlihat menikmatinya dengan tenang dan tidak menangis. Para pedanda itu tersenyum bahagia setelah mendoakan Putra mahkota. Jaejoong yang berdiri jauh dibelakang Yunho tak kuasa menahan harunya, bahkan air matanya telah menetes yang dengan sigap di hapus oleh salah seorang dayang didekatnya.

"Hidup Putra mahkota Kyuhyun!"

"Hidup Raja Jung Yunho!"

"Hidup Silla!" Sorakan demi sorakan menggema disetiap sudut istana dengan meriah. Yunho hanya tersenyum tipis seraya menatap Kyuhyun dengan pandangan lembut sebelum mengembalikan bayi tampan itu kepada Jaejoong yang berada dibelakangnya.

...

Waktu telah silih berganti hingga hanya terlihat gelapnya langit malam dan memperlihatkan indahnya cahaya bulan. Dibantu dua orang dayang yang selalu menemaninya, Jaejoong mulai mempersiapkan beberapa pakaian yang akan dibawanya untuk perjalanan besok. Jaejoong sedikit tidak rela meninggalkan bayi tampan yang telah tertidur lelap dan nayaman diatas ranjang. Sepertinya bayi tampan itu kelelahan dengan acara yang dijalaninya pagi ini, meskipun Jaejokng sama sekali tidak mendengar tangisan sang bayi namun tetap saja rengekan kelelahan itu terus dilayangkan Kyuhyun. Terlebih lagi esok hari Jaejoong harus meninggalkan Putra mahkota meskipun dalam waktu singkat. Namun tetap saja hatinya terasa mengganjal dan sangat engga meninggalkan sang bayi tampan.

Jaejoong melangkah kakinya mendekati ranjang. Manik bulatnya menatap sedih Kyuhyun yang tertidur dan membiarkan kedua dayang merapihkan pakaian yang akan dibawanya. Didudukan tubuhnya perlahan pada sisi ranjang tanpa berkeinginan untuk mengganggu tidur lelap sang bayi. Dibawanya Kyuhyun kedalam dekapan lalu melangkah menuju jendela yang memperlihatkan taman bunga. Kakinya melangkah lebih jauh menuju kolam dengan bibir plum yang terus bersenandung lirih membuat sang bayi semakin terbuai nyaman dalam dekapannya.

Yunho menghentikan langkahnya ketika mendengar senandung merdu yang menyapa telinganya. Manik musangnya menatap lekat Jaejoong yang tengah mendekap putra mahkota didekat kolam sambil sesekali menepuk bokong kecil itu sayang. Yunho memejamkan matanya sedikit menukmati alunan merdu itu sebelum kembali melangkah menuju paviliun naga tempatnya tinggal diikuti beberapa kasim dan dayang.

...

Pagi ini Jaejoong terbangun lebih awal, bahkan ketika matahari belum menampakkan sinarnya. Dia menggerakkan tubuhnya lalu menatap bayi tampan yang masih tertidur dengan mulut terbuka serta tangan terkepal pada kedua sisi kepalanya. Dia menyempatkan mengecup lama pipi gempal bayi itu sebelum beranjak untuk membersihkan diri.

Digerbang utama terlihat Yunho yang telah siap dengan dua ekor kuda serta beberapa pengawal sambil menunggu Jaejoong yang tengah menitipkan Kyuhyun kepada Ratu Taehee.

"Jaga dirimu baik-baik, Ratu Jejung. Putra mahkota akan aman bersamaku." Ujar Ratu Taehee seraya mengusap lembut pipi pualam Jaejoong.

"Terima kasih, Yang mulia Ratu."

Namja cantik itu menghampiri Yunho yang telah menaiki kuda hitam jantan miliknya sebelum membungkukkan badan kepada Raja Ilhoon dan Ratu Taehee. Jaejoong menaiki kuda putih yang telah dipersiapkan untuknya, karena biar bagaimanapun dia adalah seorang pangeran yang tidak sepantasnya menaiki kereta kuda. Meskipun Ratu Taehee sedikit bingung dengan hal itu, namun dengan sigap Yunho berdalih agar cepat sampai sehingga mereka lebih memilih menaiki kuda tanpa kereta dan dayang.

Yunho mulai memimpin perjalanan dipaling depan dengan diikuti Jaejoong. Manik besar Jaejoong terus menatap Kyuhyun dengan perasaan tak rela. Jaejoong menghembuskan napasnya gusar. Diremasnya tali yang mengekang kuda sebelum dilecutkan untuk mengejar langkah kuda Yunho yang telah jauh.

Mereka telah melewati hutan cukup jauh. Ketika dirasa  masih memiliki banyak waktu, Yunho memutuskan beristirahat dipinggir sungai besar dekat sebuah desa untuk menyegarkan tenggorokan yang terasa kering selama perjalanan. Jaejoong tengah duduk bersandar disalah satu batang pohon besar yang sejuk seraya mengusap keringatnya yang terus keluar. Yunho yang melihat itu lantas mendekati Jaejoong dengan sebuah daun lebar yang berisi air sungai untuk diberikan kepada sang Pangeran cantik.

Jaejoong cukup terkejut ketika melihat uluran tangan dengan sebuah daun lebar yang berisi air menghalangi pandangannya. Jaejoong menerimanya dengan gugup seraya menundukkan kepalanya sopan. Setelah mengucapkan terima kasih, namja cantik itu menenggaknya dengan cepat yang membuat Yunho tersenyum kecil lalu kembali menatap sungai besar didepannya.

"Maaf jika hamba lancang, Yang mulia. Jika boleh tahu, apakah tujuan anda pergi ke istana Balhae?"

"Kita akan segera mengetahuinya ketika sampai sana. Untuk saat ini, lebih baik kau persiapkan fisikmu untuk lanjutkan perjalanan sebelum hari mulai gelap." Tanpa menoleh sedikitpun kearah sang Pangeran cantik, Yunho beranjak menuju kuda dan menaikinya diikuti beberapa pengawal serta Jaejoong yang masih menatapnya penuh tanya.

...

Mereka mulai melewati rumah-rumah penduduk Balhae, memang tidak ada yang aneh dari penduduk ini namun Yunho merasa janggal dengan adanya beberapa orang yang menatap kearah rombongannya sendu. Tanpa sepengetahuan yang lain, Jaejoong sempat berhenti untuk memberikan dua buah buntalan besar yang berisi beberapa makanan kepada segerombolan anak yang tengah bermain lalu dengan segera menyusul Yunho yang lumayan jauh meninggalkannya.

Sesampainya di kerajaan Balhae, rombongan itu disambut meriah. Bahkan raja dengan seorang Ratu dan keempat selirnya telah menunggu kedatangannya di depan gerbang dengan senyum lebar penuh kepalsuan. Yunho melihat dua orang yeoja muda yang sepertinya Putri dari kerajaan ini yang terus memandangnya dengan tatapan memuja. Yunho merasa penyambutan ini terlalu meriah dan dia merasa kurang nyaman dengan hal itu.

"Selamat datang di kerajaan kecil kami, Yang mulia Raja Jung Yunho." Kim Joyeong, Raja Balhae menyambut Yunho dengan senyum culas terpampang jelas di wajah bayanya.

"Terima kasih, Raja Kim." Yunho hanya membalas singkat.

"Ayahanda... biarkan Pangeran Jaejoong serta rombongan Silla beristirahat setelah perjalanan mereka yang melelahkan." Salah seorang yeoja muda bernama Kim Jeonghye menghampiri Jaejoong dengan senyum kecil dan merangkul bahu kecil itu sedikit kaku

"Baiklah Putri Jeonghye."

"Silahkan, Yang mulia. Kami akan mengantarkan anda menuju kamar yang telah dipersiapkan." Yunho mulai mengikuti kedua Putri yang terus berbicara secara acak hingga membuat kepala Yunho pening ketika mendengarnya.

Raja beserta para istrinya meninggalkan Jaejoong yang masih bergeming menatap Yunho itu tanpa mengacuhkannya. Jaejoong hanya dapat menghembuskan napas seraya melangkah menuju paviliun kecil tempatnya tinggal. Pavuliun  yang letaknya di paling belakang istana yang berdekatan dengan paviliun para dayang dan pengawal, dan bersebelahan dengan paviliun para kasim dan jenderal.

"Bolehkah saya bertanya?" Pertanyaan itu membungkam bibir kedua Putri yang berada di depan Yunho.

"Tentu saja, Yang mulia." Keduanya tersenyum lebar pada Yunho yang terlihat berpikir kecil.

"Jika saya boleh tahu, dimana paviliun tempat Pangeran Jaejoong tinggal?" kedua Putri itu lantas terdiam dan menatap Yunho bingung. Sepertinya Raja muda itu merasa jengah dengan segala kata yang keluar dari bibir keduanya.

"Maaf jika kami lancang, Yang mulia. Hanya saja kenapa tiba-tiba anda bertanya tentang Pangeran Jaejoong?" sahut Putri Jeonghyo yang terlihat lebih tua itu lembut.

"Saya hanya ingin mengetahuinya saja, karena hanya beliau yang lebih saya kenal disini."

"Pangeran Jaejoong tinggal di paviliun belakang istana, Yang mulia."

"Kenapa bisa seorang Pangeran tinggal disana?" Yunho menatap kedua Putri itu dengan bingung

"Karena memang disana adalah tempat tinggal Pangeran Jaejoong, Yang mulia." Ujar Putri Jeonghye dengan nada yang sedikit tidak suka.

"Kita sudah sampai, Yang mulia. Akan ada dayang yang kami persiapkan untuk membantu anda. Dan untuk malam nanti, kami mengundang anda dalam sebuah jamuan kecil di istana utama. Kami permisi dulu, Yang mulia." Putri Jeonghyo menarik adiknya yang sepertinya masih ingin bersama Yunho.

Yunho merasa aneh dengan paviliun tempat Jaejoong tinggal. Bukankah setiap Pangeran dan Putra mahkota tinggal di paviliun yang berdekatan dengan paviliun seorang Ratu, sedangkan istana bagian belakang diperuntukan untuk para kasim ataupun jenderal. Ada yang tidak masuk akal dengan kerajaan ini. Tak lama Yunho menginstruksikan beberapa orang kepercayaannya untuk menjalankan rencana yang telah mereka rampungkan sekaligus mencari tahu yang sebenarnya terjadi dengan kerajaan Balhae.

Tbc

Continue Reading

You'll Also Like

57K 240 1
Deskripsi : Rosélyn Allody menikah dengan Rome Arcaneau hampir satu bulan, tapi semakin hari suaminya itu berperilaku tidak biasa. Hingga akhirnya ia...
235K 20.6K 33
"I think ... I like you." - Kathrina. "You make me hate you the most." - Gita. Pernahkah kalian membayangkan kehidupan kalian yang mulanya sederhana...
275K 21.9K 23
Seorang Mafia jatuh cinta pada seorang pecinta binatang? Apa mereka akan bersatu? Atau.. -Byun Baekhyun -Park Chanyeol
42.6K 3.5K 17
"Aku akan menguasai seluruh hatimu, Yoichi." -Kaiser Ketua osis yang pintar, tampan, dan cuek ternyata mencari perhatian dan memiliki rasa suka terha...