Another Second Chance

By dramioneyoja

167K 17.6K 1.9K

COMPLETED - Semua orang berhak mendapatkan kesempatan kedua bukan? Termasuk Draco Malfoy. Tapi, bagaimana jik... More

Prolog
Chapter 1
Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
Chapter 7
Chapter 8
Chapter 9
Chapter 10
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 13
Chapter 14
Chapter 15
Chapter 16
Chapter 17
Chapter 19
Chapter 20
Epilog

Chapter 18

6.8K 705 60
By dramioneyoja

All of the character is not mine. They're belong to J.K Rowling.

Another Second Chance

18.

"At the end of the day it's about how much you can bear, how much you can endure. Being together, we harm nobody; being apart, we extinguish ourselves."
― Tabitha Suzuma, Forbidden

Draco mendengar dari beberapa orang kalau belakangan ini Hermione terlihat berbeda. Ia mendengar Helena mengatakan itu, ia juga mendengar Ginny dan Molly mengatakan hal yang serupa.

Mereka bilang Hermione seperti bersinar beberapa minggu belakangan ini, mereka bilang ia senang sekali mempersiapkan pernikahannya sampai auranya berubah.

Hampir semua pria di sekitarnya tidak merasakan ada yang berbeda, kecuali Draco tentu saja.

Mereka semua bilang Hermione bersinar karena bahagia tentang pernikahannya.

Tapi hanya Draco yang tahu kalau Hermione bersinar karena ia sedang mengandung.

Ia tidak memberitahu siapapun tentang itu dan menutup mulutnya rapat-rapat, ia bahkan ragu Hermione tahu tentang hal itu, jika Hermione tahu maka ia sangat hebat berpura-pura tidak tahu.

Dari luar tentu saja tidak ada yang berubah dari Hermione, ia mungkin baru mengandung kurang lebih sekitar dua minggu. Tapi Draco tahu, ia hanya tahu.

Seorang Malfoy akan selalu tahu ketika pasangan mereka sedang mengandung anak mereka. Ada sihir kuno yang mengikat seorang ayah dengan anak perempuan ataupun anak laki-lakinya bahkan dari sejak masih di dalam kandungan ibu mereka.

Jadi Draco tahu kalau Hermione sedang mengandung anaknya dan tidak memberitahu siapapun bahkan Hermione sendiri.

Ia melamar Hermione satu bulan yang lalu dan mereka akan menikah dua minggu lagi. Di antara Narcissa Malfoy, Helena Granger, Molly Weasley dan Ginny Potter tidak ada yang bisa merencanakan pernikahan lebih baik dan lebih cepat dari mereka.

Meskipun Hermione dan Draco juga banyak ikut membantu, mereka berdua lebih fokus pada persiapan lainnya seperti mencari, merapikan dan merenovasi rumah yang akan mereka tempati setelah mereka menikah.

Draco memberitahu Hermione kalau ia punya rumah 'sederhana' tidak jauh dari London yang dengan mudah bisa di akses baik dari komunitas sihir dan muggle.

Awalnya Hermione skeptis dengan rumah 'sederhana' ini, ia tahu bagaimana standar Draco dan ia tahu mereka punya makna yang berbeda dengan kata 'sederhana'.

Draco membawanya ke rumah itu dan seketika Hermione jatuh cinta. Mereka berdua lebih sibuk merapikan rumah itu menjadi sesuai dengan keinginan mereka selama dua minggu belakangan ini dan mempercayakan kebanyakan detail pernikahan mereka kepada orangtua mereka juga Molly dan Ginny.

Rumah yang akan mereka tinggali memang tidak sederhana menurut kamus Hermione, terlalu besar untuk ukuran sederhana, tapi tidak sebesar yang ia kira.

Ada dua kamar tidur besar, ada tiga kamar lainnya yang tidak terlalu besar. Sekali lihat Hermione langsung tahu apa yang akan ia lakukan dengan ruangan itu. Ia akan mengubah satu ruangan menjadi ruangan kerja sekaligus perpustakaan untuk semua buku-bukunya.

Ruangan yang satunya yang paling dekat dengan kamar tidur utama akan ia jadikan nursery. Hermione tidak tahu darimana pemikiran itu muncul, ia hanya tahu kalau ruangan itu harus menjadi nursery.

.

"Kenapa ruangan ini masih kosong Granger? Apa yang sebenarnya ingin kau lakukan dengan ruangan ini?" Draco bertanya bingung saat ia berdiri di depan ruangan kosong yang baru saja selesai di cat ulang.

Hermione yang berada di ruangan lain hanya tersenyum pada dirinya sendiri. "Lihat saja nanti, sudahlah cepat bantu aku di sini." Hermione berseru, ia sedang merapikan buku-buku di ruangan kerja barunya.

Draco melihat ruangan kosong itu dengan aneh, ia menggunakan tongkatnya kemudian membuka jendela ruangan itu agar udara masuk dan membuat cat ruangan itu lebih cepat kering.

Draco kemudian masuk ke ruangan kerja baru mereka dan membantu Hermione dengan semua buku-bukunya. "Dimana selama ini kau meletakkan mereka?" Draco bertanya melihat begitu banyak buku yang berada di ruangan itu, menunggu untuk diletakkan di rak-rak yang sudah mereka siapkan.

"Aku tidak tega mengecilkan mereka semua, jadi aku memisahnya, ada yang kuletakkan di rumah orangtuaku ada yang kuletakkan di kantorku." Hermione berseru.

Draco tertawa kemudian membantu Hermione meletakkan semua buku-buku itu ke rak. Hermione sudah memberi tanda di semua bukunya agar bisa diletakkan di rak dengan urutan yang disukainya, berdasarkan jenis buku, tahun dan beberapa hal lainnya.

"Kau mau makan malam apa hari ini?" Draco bertanya begitu mereka selesai merapikan semua buku di ruangan itu.

"Bagaimana jika ia pergi ke rumah orangtuaku dan makan malam di sana? Ibuku bilang hari ini ia masak terlalu banyak." Hermione berseru.

"Sure..." Draco berseru senang.

.

"Kami sudah menyelesaikan semua persiapannya, kau dan Draco hanya perlu datang besok untuk fitting terakhir." Helena berseru.

Draco dan Hermione mengangguk sambil terus makan, seperti yang ia duga Helena, Narcissa, Molly dan Ginny bahkan bisa mendirikan wedding organizer mereka sendiri.

"Hermione, kenapa kau makan banyak sekali?" Richard bertanya, ia sedikit bingung melihat Hermione makan dengan lahap.

"Aku dan Draco lelah, kami seharian merapikan rumah baru kami, jadi aku lapar." Hermione berseru.

Draco ikut mengangguk, ia tahu kenapa Hermione banyak makan, tapi ia tidak bisa mengatakannya begitu saja kan?

"Hati-hati Hermione jaga makananmu, kau tidak mau gaun pengantinmu tidak muat kan?" Helena berseru tapi meletakkan kue cokelat di meja makan untuk pencuci mulut.

Hermione hanya mengangkat bahunya dan terus makan, mengabaikan kedua orangtuanya.

Setelah makan malam mereka berempat duduk di ruang keluarga rumah kedua orang tua Hermione, makan buah sambil menonton acara televisi.

"Kalian mau menginap di sini? Atau mau kembali ke apartement?" Helena bertanya.

"Sepertinya kami pulang saja Mom." Hermione berseru, tidak lama ia dan Draco pulang, sebelum ber-apparating ia dan Draco memutuskan untuk berjalan-jalan sebentar untuk mencerna makanan mereka.

"Apa kau merasa gugup?" Draco bertanya sambil lalu saat mereka berjalan berdua di trotoar di bawah sinar lampu.

Hermione tersenyum dan menggeleng. Draco kemudian menggandeng tangannya dan mereka berjalan berdua sambil menikmati malam.

"Aku ingin makan sesuatu yang pedas." Hermione berseru tiba-tiba.

Draco menahan dirinya untuk tidak menyeringai, ia menarik tangan Hermione dan membuat mereka berjalan lebih dekat.

"Apa ada sesuatu di dekat sini yang pedas?" Draco bertanya.

"Tidak jauh dari sini ada restoran Mexico yang menjual nacos." Hermione berseru senang.

"Kau tidak berpikir kalau permintaanku aneh?" Hermione bertanya bingung, ia sendiri bahkan mengerti kalau permintaannya sedikit aneh, bagaimana ia bisa makan begitu banyak dan begitu bervariasi dalam rentang waktu yang singkat?

"Tidak, kenapa harus aneh? Kita terlalu banyak makan kue cokelat di rumahmu." Draco berbohong.

Hermione mengangguk setuju. "Kebanyakan makanan manis membuatku merasa ingin sesuatu yang pedas dan asin."

Draco mengangguk. "Aku akan membelikanmu sesuatu yang asin dan pedas." Draco berseru kemudian mereka berjalan ke arah tempat yang lebih ramai menuju restoran yang Hermione maksud.

Meskipun sudah malam, sekeliling mereka masih cukup ramai, masih ada beberapa orang di taman di dekat situ, beberapa toko juga masih buka dan masih banyak orang beraktifitas.

"Kau lelah? Duduklah di sini aku akan masuk dan membeli sesuatu." Draco berseru, ia menunjuk kursi di pinggir taman kecil di depan restoran Mexico yang Hermione maksud.

Hermione mengangguk. "Tidak usah membeli terlalu banyak, aku tidak yakin berapa yang muat masuk ke dalam perutku." Hermione berseru dan tersenyum, ia duduk kemudian Draco menyebrangi jalan menuju ke restoran itu.

Draco melihat ke kiri dan ke kanan sebelum menyebrang dan kemudian berjalan memasuki restoran itu. Ia memesan nacos dengan porsi sedang untuk mereka berdua, Draco sesekali melihat ke luar dan menemukan Hermione sedang menunggunya sambil memperhatikan sekelilingnya. Draco tersenyum dan menunggu pesananannya.

Begitu ia membayar dan pesanannya selesai Draco keluar dari restoran itu dan melihat ke arah Hermione. Ia tersenyum begitu mata mereka bertemu, Draco mengangkat plastik yang dibawanya, memberitahu Hermione kalau nacosnya sudah siap.

Hermione berdiri dari tempatnya, memberi tanda kalau ia yang akan berjalan ke sana. Draco tersenyum dan mengangguk menunggu Hermione.

.

Hermione duduk di kursi taman sambil menunggu Draco selesai memesan nacosnya, setelah dipikir-pikir memang sepertinya ia terlalu banyak makan beberapa hari belakangan ini.

Mungkin karena ia terlalu banyak beraktifitas, ia harus mulai diet agar gaun pernikahannya muat dua minggu lagi.

Hermione bersandar dan menarik nafasnya, menikmati udara malam dan memperhatikan mobil-mobil yang lewat di depannya.

Ia terus melihat ke arah restoran yang Draco masuki menunggu pria itu keluar. Tidak lama pintu restoran terbuka dan pria dengan rambut pirang itu keluar.

Hermione tersenyum begitu menyadari betapa tampannya calon suaminya itu, bagaimana bisa ada pria setampan itu? Hermione berpikir dan merasa beruntung.

Ia memberi tanda kalau ia yang akan menyebrang ke sana, Draco mengangguk sambil tersenyum, Hermione berjalan dengan senyum di wajahnya.

Tapi kemudian tiba-tiba Hermione merasa ada sesuatu yang keras menabrak tubuhnya, ia bisa merasakan tubuhnya terpental dan kepalanya membentur sesuatu.

Hermione bisa mendengar suara Draco meneriakkan namanya dan kemudian semuanya menjadi gelap.

.

Draco merasa tiba-tiba semua hal di sekitarnya berlangsung lebih lambat, ia melihat bagaimana sebuah mobil besar datang dari sisi jalan, lampu mobil itu tidak menyala dan melaju dengan kecepatan tinggi.

Ia tahu kalau mobil bodoh itu akan mengenai Hermione, seketika kepalanya berpikir untuk mengeluarkan tongkatnya untuk melakukan sesuatu, tapi ia terlambat.

Hermione ditabrak oleh mobil van besar berwarna hitam, tubuhnya terpental lebih dari sepuluh meter, Draco tidak bisa berpikir dan ia berlari sambil meneriakkan nama perempuan itu.

"Hermione!!!"

...to be continued


Continue Reading

You'll Also Like

546K 37.8K 29
Draco Malfoy × Hermione Granger
10.8K 1.6K 37
(LENGKAP). AU. Sebuah misi membawa Hermione ke dalam tembok Wiltshire untuk menjalin takdir dengan sang pemburu penyihir, Lord Draco Malfoy. HARRY PO...
24.9K 2.5K 27
Dan dia menciumnya, seolah-olah bibirnya adalah oksigen dan dia tak bisa hidup tanpanya. CERITA INI BUKAN MILIK SAYA Naskah asli: @DimitraGraceStiv S...
158K 16.2K 63
FREEN G!P/FUTA • peringatan, banyak mengandung unsur dewasa (21+) harap bijak dalam memilih bacaan. Becky Armstrong, wanita berusia 23 tahun bekerja...