Chapter 17

6.8K 740 76
                                    

All of the character is not mine. They're belong to J.K Rowling.

Another Second Chance

17.

"Lovers don't finally meet somewhere. They're in each other all along."

― Jalaluddin Rumi

A/N : Mature content in the middle part

Dear Draco.

Ada kuil bernama Jokhang di sini, para pelancong Pilgrims datang dan berkumpul di sana, aura di sana membuatku tenang, aku mengirimkan beberapa foto untuk kau lihat.

-HJG

.

Dear Draco.

Kau sehat-sehat saja kan? Aku sudah lebih dari satu bulan di Nepal dan mungkin akan pergi ke Thailand, kurasa aku sudah cukup mendapatkan ketenangan spiritual di sini jadi aku akan mencari suasana baru. Semoga kau sehat-sehat saja.

-HJG

.

Dear Draco.

Berhenti membual soal kartu pos ini pada Harry dan Ron. Mereka mengirimkan patronus padaku kemarin, apa kau tahu betapa paniknya aku? Bagaimana jika ada Muggle yang melihatnya? Ugh.

-HJG

.

Dear Draco.

Kau tahu? Australia punya komunitas sihir yang cukup besar dan Prophet juga terbit di sini. Aku melihat ibu dan ayahmu di Prophet kemarin, bagaimana mereka bisa diundang ratu ke istana? Dan kenapa kau tidak ikut?

-HJG

.

Dear Draco.

Sepertinya musim dingin akan datang lebih cepat tahun ini, berpakaianlah yang hangat. Aku merindukanmu.

-HJG

.

Dear Draco.

Aku berjalan-jalan di pasar tradisional di sini dan menemukan sesuatu yang luar biasa, aku akan menunjukkannya padamu begitu aku kembali.

-HJG

.

Dear Draco.

Ginny bilang aku sudah pergi terlalu lama, padahal belum sampai lima bulan, apa menurutmu aku juga sudah pergi terlalu lama?

-HJG

.

Dear Draco.

Aku merindukanmu.

-HJG

.

Draco melirik ke jam tangannya, kemudian ke kalender kecil di mejanya, sudah lebih dari seminggu Hermione tidak mengiriminya kartu pos, satu minggu lebih tiga hari tepatnya. Draco memang tidak pernah bisa membalas kartu posnya karena Hermione selalu mengirim kartu posnya dari tempat yang berbeda.

Hermione juga selalu berkata padanya untuk tidak membalas kartu posnya karena akan menghambat pergerakkannya dari satu tempat ke tempat lainnya.

Jadi Draco tidak pernah mengiriminya kartu pos.

Another Second ChanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang