Chapter 12

5.6K 720 30
                                    

All of the character is not mine. They're belong to J.K Rowling.

Another Second Chance

12.

Hermione ingin meledak. Ia tidak tahu apa lagi yang harus ia lakukan, belakangan ini Draco Malfoy terus membuat masalah. Ia bermain-main dengan urusan keuangan kementrian sesuka hatinya, ia mengurangi dan menambah anggaran bagian-bagian sesuka hatinya.

Tapi anehnya, meskipun ia bilang kalau bagian Hermione tidak efisien dalam pengelolaan anggaran, ia justru menambah anggaran bagian Hermione.

Hermione tahu kalau Draco sengaja melakukannya. Ia tahu Draco sengaja membuatnya terkena masalah. Karyawan di bagian yang sama dengan Hermione jelas tidak banyak bicara, anggaran mereka tidak di potong saja sudah bagus, apalagi ditambah?

Tapi semua bagian lain melihat Hermione dengan sebelah mata, mereka mulai mengira kalau Draco sengaja melakukan ini, Draco Malfoy sengaja menambah anggaran bagian Hermione, agar Hermione kembali padanya. Hermione tahu kalau Draco hanya sengaja mengganggunya untuk mendapatkan perhatiannya.

Draco hadir di setiap rapat yang dihadiri Hermione, hell bahkan rapat internal bagian Hermione juga di datanginya dengan alasan tidak masuk akal yang membuat Hermione ingin menarik rambutnya karena frustasi.

Hermione memandangi berkas-berkas yang ada di mejanya, ia berteriak kesal kemudian berdiri, ia keluar dari ruangannya dan berlari ke kantor Draco Malfoy.

Tidak lama Hermione berdiri di depan pintu ruangan itu.

Draco L. Malfoy

Lord Chancellor Of The Exchequer Ministry Of Magic.

"Miss Granger, ada perlu apa dengan Mr. Malfoy?" Asisten Draco yang duduk di depan ruangan itu berseru pada Hermione.

"Apa Draco Malfoy ada di dalam?" Hermione bertanya, nadanya rendah dan penuh dengan emosi yang dipendam.

Asisten itu sepertinya tahu kalau suasana hati Hermione sedang tidak baik, jadi ia hanya mengangguk.

Hermione tidak membuka pintu di depannya dengan tangannya atau dengan sihirnya, ia menendang pintu itu dengan penuh emosi sampai terbuka dan menemukan Draco sedang bersantai di mejanya.

"Hermione?" Draco berseru dan tersenyum, ia berdiri dari kursinya. "Senang sekali akhirnya kau mau berkunjung ke ruanganku."

"Kenapa kau begitu menyebalkan?" Hermione berseru dan mengangkat tongkatnya kemudian mengarahkannya ke depan wajah Draco.

Draco mengangkat kedua tangannya seperti ia sedang di todong dengan pistol Muggle.

"Apa yang kau inginkan Draco? Kenapa kau terus melakukan semuanya sesuka hatimu? Kenapa kau melakukan ini padaku?" Hermione bertanya kesal.

"Aku tahu aku berbohong jika aku bilang ini bukan karenamu, tentu saja aku masuk ke kementrian karenamu, aku akan melakukan apapun untuk mendapatkanmu Hermione. Semuanya akan kulakukan asal kau kembali padaku."

"Sampai kapan kau akan melakukan ini Draco?" Hermione bertanya frustasi. "Aku sudah benar-benar tidak peduli padamu, aku sudah melupakanmu! Aku sudah bersama Fred, kenapa kau tidak bisa menerima itu?" Hermione berseru, ia menurunkan tongkatnya dan sekarang meletakkan kedua tangannya di pinggang.

Draco juga menurunkan tangannya dan melihat Hermione sambil tersenyum. "Kau bisa mengatakan apapun yang kau inginkan Hermione, kau boleh percaya kalau kau sudah melupakanku, kau boleh mengatakan kepada semua orang kalau kau sudah melupakanku, tapi kita sama-sama tahu kalau kau belum melupakanku dan tidak akan bisa melupakanku."

Another Second ChanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang