Love my brother

By penggunarahasia_S

101K 3.8K 101

Cinta bukan paksaan, tapi cinta adalah takdir yang sudah ditentukan. Cinta ke orang yang di sayang bukan suat... More

LMB
Kafe
Bandara
lemon tea
Shopping
Reunian(SMA)
Kesal
Good bye
lembaran baru 'Michelle'
Bukan Dia.
weird feeling
Milan, Itali
Penyesalan
masa lalu
Ungkapan
Kegilaan Dev
Kebaikan Hamsa
Perjumpaan
Campur aduk
Fakta
Karena,
Pergi lagi?
Alone in the dark
"Cara untuk kembali"
Dinginnya Dev
Ketika semuanya perlahan terbuka
Kepulangan bulan Juni
Pernyataan
Kenyataan sebenarnya (a)
Kenyataan Sebenarnya (b)
Kehilangan?
Bintang Siang Hari
Menuju akhir
Love My Brother

Dinner?

6.7K 222 1
By penggunarahasia_S

    

      

****

       Michelle duduk di salah sofa sambil melintirkan ujung dressnya, rasahnya sedikit aneh saat Dev mengajaknya Dinner bukan, mereka sudah sering malakukannya tapi yang satu ini berbeda Michelle merasakan lebih dari sekedar Dinner apa dirinya boleh beranggapan ini sebagai kencan pertama mereka??

Kencan??Sungguh berlebihan, tapi ini sangat membahagiakan. Apa lagi untuk hatinya yang saat ini berdebar kencang, sungguh moment yang tidak akan Michelle lupa kan.

"Chelle? " panggil Dev yang sudah berdiri di depannya, Michelle mendongak dan dirinya bisa melihat sepasang bola mata coklat itu menatapnya. Michelle terteguh beberapa saat dirinya tidak menyangka jika kakaknya memiliki mata yang begitu Indah, untuk kali ini Michelle melihatnya dengan jelas dengan perasan yanh semakin memburunya.

"Apa kau mau disana saja? " tanya Dev membuatnya mengerjapkan matanya beberapa kali, Michelle terlalu sibuk dengan pikirannya sehingga ia tidak tau Dev tengah menunggunya di depan pintu.

-

Selama diperjalanan hanya keheningan,
Dev menoleh kesamping untuk melihat adiknya, ia menarik tangan Michelle membuat gadis itu menoleh dan sekarang hatinya sudah tidak karuan lagi.

Dev menikamti irama jantungnya yang berdentum dengan hebat, ia tidak tau perasaan apa ini. Ia cukup tau, Michelle adiknya bukan pacar atau apa pun itu.

"Kamu kenapa dek? Apa yang sedang kamu pikiri huh? " tanya Dev sambil sedikit melirik ke samping.

Michelle hanya tersenyum lima jari ia menarik tangan Dev ke pangkuannya dan ia bersandar di pundak cowok itu. Dan itu berhasil membuat Dev tersenyum sendiri, ia menyukai tingkah Michelle seperti ini padanya entah kenapa, yang jelas ini membuatnya senang.

Michelle meresahkan ada sebuah kecupan singkat yang mendarat di kepalanya, siapa lagi kalau bukan Dev.

dia sadar jika dirinya mencintai kakaknya ini, hanya saja ia meruntuki cinta itu yang tidak tau tempat.

Apa dia harus senang atau tidak?

Dirinya selalu mencoba agar tidak memperdulikan rasa cinta itu tapi sayang cinta itu semakin menjadi-jadi saat Dev selalu memeprilakunya dengan berbeda.

Dia mencintai kakaknya mencintainya sebagai sosok Pria bukan kakak. Salah kah ia mencintai kakaknya sendiri?

Matanya melirik ke arah tangannya yang tengah di genggam erat oleh Dev.

'Ya tuhan apa yang harus ku lakukan?? Aku tidak mau mencintainya aku tidak mau mencintai saudara kandungku sendiri, aku tidak mampu menjalankan ini. Apa aku harus bertahan atau tidak?? Aku takut tuhan aku takut jika ia mengetahuinya, mengetahui cinta yang ku rasakan ini. Bantu aku tuhan' doa lirih Michelle.

Sangking lamanya berkutat dengan pikirnya sendiri, Michelle tidak sadar jika mereka sudah sampai di tujuan.

"Loh... Kita sudah sampai? Sejak kapan?? Kok kakak nggk bilang? " tanyanya beruntun, dirinya menjauh sedikit dari Dev. Cowok itu hanya tersenyum dan mengacak rambut Michelle.

"Kita sudah sampai lima belas menit yang lalu dan kau hanya melamun saja? Dan aku tidak mau menggangu hayalan yang tengah menari-nari di pikiran mu itu. " ejek Dev, membuat Michelle meruntuki kebodohannya. Ia melihat tempat yang mereka tujuh dan ia kembali terpaku saat matanya menangkap salah satu tempat yang mengingatnya ke lima tahun silam dan itu tidak lepas dari pandangan Dev senyumnya terus mengembang.

"Gimana dengan tempatnya? " bisik Dev membuat Michelle menoleh dan.

Cup

Michelle mencium pipi Dev dan itu seperti da javu hanya saja kejadian ini bukan di mobil melainkan di motor merah milik Dev dulu.

Michelle menutupi pipinya dengan dua telapak tangan dan seperti biasa Dev mengusiknya agar ia bisa menampakan wajah meronanya itu.

"Ayo lah.. Dek.. Kakak ingin lihat wajah merah mu itu" goda Dev dan Michelle mencubitnya bertubi-tubi.

"Aww.. Ampun.. Ampunn...Sayang" ampun Dev dengan tawa yang memekik, lain dengan Michelle perkataan itu seakan berhasil membuatnya memberhentikan gerakan tangannya yang tengah memukul, segitu pengaruhnya efek ucapan Dev dan itu berhasil membuatnya terteguh.

"Heii... Melamun lagi ck" decak Dev membuat Michelle tersadar dari lamunannya entah kenapa akhir-akhir ini dirinya sering melamun.

"Yaudah yukk.. Kita keluar " ajak Dev yang di angguki Michelle.

Mereka pun berjalan beriringan, Michelle tidak berhenti menatap restaurant itu dari luar.

Sesampainya di meja yang sama seperti dulu dan juga suasana yang sama.

Michelle tidak habis pikir jika kakaknya ini akan mengajaknya datang di tempat yang waktu itu lagi.

Michelle menatap lilin yang tengah menyala, entah kenapa rasa takut itu kembali muncul. Dari sekian banyaknya tempat kenapa Dev mengajaknya kemari, apa ia mau mengulangi masa lalu Indah sekaligus suram tersebut?

"Apa kau memikirkan itu lagi? " tanya Dev sedikit ada rasa ragu saat mengucapkannya. Michelle menatap kakaknya penuh keraguan.

"Nggak. Aku hanya lapar" bohong Michelle dan ia mengulurkan tangannya kesalah satu bunga yang di sediakan di atas meja.

Ia memberikannya ke Dev dan dengan senang hati Dev menerimanya.

"Apa kakak menyanyangi ku? " tanya Michelle

"Tentu sebagai kakak yang menyangi adiknya" jawab Dev yakin,

"Tapi apa kau mencintaiku? " tentu pertanyaan terkahir itu hanya di dalam hatinya saja. Tidak mungkin ia memberitahukan hal perasaanya itu. Michelle melirik ke arah danau buatan yang di kelilingi dengan berbagai bunga dan juga berbatu yang kecil. Di tengah kolam itu memiliki dua patung angsa putih yang Indah. Michelle masih ingat pada saat-saat itu.

Ia sedang berada di kolam itu sedang bermain air dengan beberapa anak-anak kecil yang juga bermain di sana, dan saat itu juga ia melihat Dev dengan sosok wanita yang sangat ia kenal wanita itu terlihat sangat mudah dengan usia yang mulai menginjak kepala tiga dan saat dirinya menghampiri dua orang yang amat sangat ia sayangi itu ternyata mereka tidak sadar dengan kehadirannya saat dimana ia mengatahui sebuah fakta, Fakta yang akan membawa hubungan mereka kehancuran dan sejak itu ia mulai mengubur perasaannya dengan kakaknya sendiri. Dan kejadian mengerihkan itu kembali terputar di otaknya, saat dimana api itu berkobar.

Michelle merasa ada yang menepuk punggung tangannya.

"Apa kamu kembali mengingatnya? Itu sudah sangat lama lupakan saja, lagian kita sudah di kehidupan sekarang bukan? Untuk apa kita membawa masa lalu saat dimana kita sudah melangkah? Biarkan saja itu menjadi sebuah pelajaran untuk kita" jelas Dev.

"Aku tau kak, aku sudah melupakannya" bohong Michelle lagi dan kebohongannya itu diketahui oleh Dev cowok itu menatap Michelle.

"Aku tau kamu berbohong, tapi yasudah kita nikmati ini saja. Apa kamu tidak mau memberikan hadia untuk ku? " canda Dev

"Hahah.. Kadonya sudah kusiapkan jadi tenang saja" Michelle mengeluarkan kado yang sudah ia siapkan di dalam tasnya, kotak berukuran kecil ia keluarkan dan memberikannya ke Dev.

Dengan senang hati Dev membukanya dan ternyata sebuah bolpoin yang dilengkapi dengan rekeman suara Michelle yang menyemangatinya.

"Gimana?"

"Bagus, makasih ya sayang."

Malam itu Michelle merasakan kupu-kupu berterbangan di pinggangnya, sungguh malam yang indah.

Ku harap ini tidak ada akhirnya.



#####

Haii guyss... Ini part 1 ihiii..

Vote dan komen makasih

Continue Reading

You'll Also Like

1.2M 21K 24
[OPEN PRE-ORDER] Dia memang kakakku. Tapi aku begitu mengaguminya. Dia memang kakakku. Tapi aku begitu menyayanginya. Dia memang kakakku. Tapi aku be...
165K 8.1K 45
Olivia Saras Edricko, cewek terpopuler di sekolah yang memiliki geng bernama The Girls. Cewek ini selalu menjadi sorotan cowok-cowok kaya dan keren...
24.5K 1.2K 28
Setiap anak pasti menginginkan kasih sayang dari kedua orang tuanya, namun aku tak seberuntung kalian. Orang tuaku terlalu sibuk dengan dunia karirny...
2.7K 104 26
Hay Welcome to my book yang ke 2, Cerita ini real berdasarkan dari Kehaluan gue tentang Princess leonor dan,Pablo Gavi yang sungguh membagongkan