Another Second Chance

By dramioneyoja

167K 17.6K 1.9K

COMPLETED - Semua orang berhak mendapatkan kesempatan kedua bukan? Termasuk Draco Malfoy. Tapi, bagaimana jik... More

Prolog
Chapter 1
Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
Chapter 7
Chapter 8
Chapter 9
Chapter 10
Chapter 11
Chapter 13
Chapter 14
Chapter 15
Chapter 16
Chapter 17
Chapter 18
Chapter 19
Chapter 20
Epilog

Chapter 12

5.7K 720 30
By dramioneyoja

All of the character is not mine. They're belong to J.K Rowling.

Another Second Chance

12.

Hermione ingin meledak. Ia tidak tahu apa lagi yang harus ia lakukan, belakangan ini Draco Malfoy terus membuat masalah. Ia bermain-main dengan urusan keuangan kementrian sesuka hatinya, ia mengurangi dan menambah anggaran bagian-bagian sesuka hatinya.

Tapi anehnya, meskipun ia bilang kalau bagian Hermione tidak efisien dalam pengelolaan anggaran, ia justru menambah anggaran bagian Hermione.

Hermione tahu kalau Draco sengaja melakukannya. Ia tahu Draco sengaja membuatnya terkena masalah. Karyawan di bagian yang sama dengan Hermione jelas tidak banyak bicara, anggaran mereka tidak di potong saja sudah bagus, apalagi ditambah?

Tapi semua bagian lain melihat Hermione dengan sebelah mata, mereka mulai mengira kalau Draco sengaja melakukan ini, Draco Malfoy sengaja menambah anggaran bagian Hermione, agar Hermione kembali padanya. Hermione tahu kalau Draco hanya sengaja mengganggunya untuk mendapatkan perhatiannya.

Draco hadir di setiap rapat yang dihadiri Hermione, hell bahkan rapat internal bagian Hermione juga di datanginya dengan alasan tidak masuk akal yang membuat Hermione ingin menarik rambutnya karena frustasi.

Hermione memandangi berkas-berkas yang ada di mejanya, ia berteriak kesal kemudian berdiri, ia keluar dari ruangannya dan berlari ke kantor Draco Malfoy.

Tidak lama Hermione berdiri di depan pintu ruangan itu.

Draco L. Malfoy

Lord Chancellor Of The Exchequer Ministry Of Magic.

"Miss Granger, ada perlu apa dengan Mr. Malfoy?" Asisten Draco yang duduk di depan ruangan itu berseru pada Hermione.

"Apa Draco Malfoy ada di dalam?" Hermione bertanya, nadanya rendah dan penuh dengan emosi yang dipendam.

Asisten itu sepertinya tahu kalau suasana hati Hermione sedang tidak baik, jadi ia hanya mengangguk.

Hermione tidak membuka pintu di depannya dengan tangannya atau dengan sihirnya, ia menendang pintu itu dengan penuh emosi sampai terbuka dan menemukan Draco sedang bersantai di mejanya.

"Hermione?" Draco berseru dan tersenyum, ia berdiri dari kursinya. "Senang sekali akhirnya kau mau berkunjung ke ruanganku."

"Kenapa kau begitu menyebalkan?" Hermione berseru dan mengangkat tongkatnya kemudian mengarahkannya ke depan wajah Draco.

Draco mengangkat kedua tangannya seperti ia sedang di todong dengan pistol Muggle.

"Apa yang kau inginkan Draco? Kenapa kau terus melakukan semuanya sesuka hatimu? Kenapa kau melakukan ini padaku?" Hermione bertanya kesal.

"Aku tahu aku berbohong jika aku bilang ini bukan karenamu, tentu saja aku masuk ke kementrian karenamu, aku akan melakukan apapun untuk mendapatkanmu Hermione. Semuanya akan kulakukan asal kau kembali padaku."

"Sampai kapan kau akan melakukan ini Draco?" Hermione bertanya frustasi. "Aku sudah benar-benar tidak peduli padamu, aku sudah melupakanmu! Aku sudah bersama Fred, kenapa kau tidak bisa menerima itu?" Hermione berseru, ia menurunkan tongkatnya dan sekarang meletakkan kedua tangannya di pinggang.

Draco juga menurunkan tangannya dan melihat Hermione sambil tersenyum. "Kau bisa mengatakan apapun yang kau inginkan Hermione, kau boleh percaya kalau kau sudah melupakanku, kau boleh mengatakan kepada semua orang kalau kau sudah melupakanku, tapi kita sama-sama tahu kalau kau belum melupakanku dan tidak akan bisa melupakanku."

Hermione belum sempat mengatakan apa-apa dan Draco sudah memotongnya lagi. "Kita ditakdirkan bersama Hermione, lebih cepat kau menerima hal itu akan lebih baik untuk kita."

"Terserah!" Hermione berseru setengah berteriak. "Aku tidak peduli apa yang ada di pikiranmu! Aku tidak mau peduli dengan apa yang kau lakukan, aku tidak tahu apa yang akan kau lakukan setelah ini tapi aku tidak peduli dan tidak mau tahu." Hermione berseru. Hermione kemudian tiba-tiba melihat fotonya di meja Draco.

Draco meletakkan fotonya di sudut mejanya, foto yang kalau tidak salah di ambil satu tahun yang lalu, saat mereka sedang makan malam bersama di restoran di Italia.

Hermione mengarahkan tongkatnya ke arah foto itu kemudian menghancurkannya berkeping-keping.

.

"Kau baik-baik saja?" Fred bertanya saat ia pulang dan menemukan Hermione berbaring di kasur bahkan tanpa mengganti pakaian kerjanya.

Hermione menggumamkan sesuatu yang tidak jelas.

"Kau tahu kan aku tidak bisa mendengar apa yang kau katakan?" Fred berseru sambil tertawa pelan.

Ia tahu Hermione pasti sedang tertekan karena masalah Draco Malfoy. Semua orang tahu apa yang terjadi di kementrian sihir belakangan ini. Draco Malfoy yang masuk ke dalam kementrian begitu saja dengan kekuasaannya tentu saja menjadi hangat di seluruh dunia sihir.

Prophet membahasnya sampai beberapa kali dan di minggu-minggu pertama Draco Malfoy terus menjadi pembahasan dimana-mana, di jalan, di toko, bahkan di kamar mandi.

"Apa Malfoy membuat masalah lagi?" Fred bertanya.

Hermione akhirnya membalikkan badannya dan melihat Fred dan mengangguk ke arahnya.

Hermione kemudian menceritakan semuanya yang terjadi di kementrian belakangan ini, menceritakan semua masalah yang di sebabkan Draco di kementrian. Hermione menceritakan betapa frustasinya dia, bagaimana Draco melakukan semua yang diinginkannya dan tidak ada orang yang bisa melakukan apapun untuk menghentikannya.

"Kau tahu kan kalau ia melakukannya hanya untuk memancingmu?" Fred berseru.

Hermione menghela nafasnya panjang dan mengangguk. "Aku sudah berusaha mengabaikannya, tapi ia terus membuat masalah."

Fred tersenyum dan membelai kepala Hermione pelan. "Kalau kau terus mengabaikannya, ia pasti akan berhenti, eventually."

"Yeah..." Hermione menjawab. "Aku hanya tinggal mengabaikannya." Hermione setuju dengan nada sambil lalu, ia tidak ingin memberitahu Fred kalau sepertinya apapun yang dilakukannya sekarang tidak akan membuat Draco berhenti.

Fred mengangguk. "Kau mau makan malam apa? Biar aku yang buat makan malam hari ini."

.

"Draco?" Narcissa berseru saat Draco hanya duduk diam di meja makan mereka. Draco sudah resmi pindah kembali ke manor. Narcissa tidak mau membiarkan Draco seorang diri di sana dan tidak ada yang mengurus. Anaknya itu tidak bisa mengurus dirinya sendiri dan Narcissa tidak mau ambil risiko.

"Draco, ibumu bicara padamu." Lucius berseru lebih kencang dan membuat Draco tersadar dari lamunannya.

"Oh... Maaf Mother, aku sedang memikirkan sesuatu, ada apa?" Draco bertanya.

Narcissa menghela nafasnya, ia tahu Draco memang sudah jauh lebih baik dari sebelumnya, setelah Lucius memberinya pengertian tentang apa yang harus dilakukan oleh seorang Malfoy, Draco memang sudah mendapatkan tenaganya kembali, tapi ia belum sepenuhnya Draco yang dulu.

Ia memang sudah tersenyum dan sudah kembali beraktifitas seperti biasa dan tentu saja sudah kembali berusaha memperjuangkan Hermione Granger seperti seharusnya, tapi tetap ada yang terasa kurang darinya.

Senyumnya tidak sampai ke matanya. Senyum yang diberikan Draco kepada kedua orangtuanya hanya senyuman yang dikeluarkan karena tidak ingin kedua orangtuanya khawatir. Senyum yang diberikan kepada orang lain, tidak lebih dari senyum kecil sinis yang menandakan kalau hatinya tidak bahagia.

"Apa sudah ada kemajuan dengan Miss Granger?" Lucius bertanya, menyuarakan apa yang ingin ditanyakan istrinya.

Draco menghela nafasnya dan menggeleng.

-Flashback-

"Aku merasa tidak enak meninggalkan Draco berlibur seperti ini." Narcissa berseru.

"Tidak apa Cissa, aku rasa Draco sudah cukup dewasa untuk mengerti keadaan kita dan lagipula liburan ini sudah kita rencanakan dari lama." Lucius menjawab.

"Tapi ini hari kelulusannya dari universitas dan aku merasa bersalah padanya." Narcissa menjawab lagi.

Lucius menghela nafasnya.

"Sebaiknya aku hubungi Hermione." Narcissa berseru.

"Untuk apa? Bukankan mereka sudah berpisah?"

"Untuk yang kesekian kalinya, Lucius, kau seperti tidak tahu saja sih? Draco dan Hermione sama-sama keras kepala dan mereka berdua putus-nyambung hampir setiap bulan, jadi aku rasa jika aku meminta Hermione menemani Draco di hari kelulusannya, ini bisa menjadi momen agar mereka bersatu kembali." Narcissa berseru dan segera mengambil kertas dan pena untuk mengirim surat untuk Hermione.

Lucius menghela nafasnya.

-End Of Flashback-

Sayangnya tidak lama Narcissa tahu apa yang terjadi saat Hermione mendatangi Draco, tahu apa yang dilihat Hermione sedang dilakukan Draco dengan perempuan asing.

Narcissa tahu cepat atau lambat sebenarnya ini akan terjadi, ia tahu kalau sikap Draco yang seperti itu akan menimbulkan masalah untuk dirinya sendiri. Hermione jelas gadis yang pintar, hanya saja selama ini ia terlalu baik dan terlalu mencintai Draco untuk meninggalkannya.

Sekarang, apa yang diperkirakannya akan terjadi sudah terjadi. Hermione dengan mudahnya meninggalkan Draco, melanjutkan hidupnya dengan baik dan tinggal memilih pria manapun yang sudah mengantri untuknya.

Narcissa menghela nafasnya.

"Draco... Mother ingin memberitahumu sesuatu." Narcissa memulai.

-Flashback-

Narcissa sedang duduk dan mendengarkan beberapa perempuan bergosip di cafe sekaligus toko kue langganannya di Diagon Alley. Sekali dua minggu, Narcissa akan pergi ke tempat ini untuk bertemu dan mengobrol dengan Andromeda.

Biasanya mereka akan bertemu sekitar jam sepuluh dan mengobrol sampai makan siang, kemudian mereka makan siang bersama, entah di restoran di dunia sihir atau di dunia Muggle, dimana saja yang mungkin menarik perhatian mereka.

Hari ini Narcissa datang lebih cepat karena ia ingin dapat tempat duduk di dekat jendela kaca besar yang menghadap ke jalan.

Jadi sambil menunggu Andormeda ia menyesap tehnya dan mendengarkan pembicaraan di dekatnya.

"Ku dengar Draco Malfoy menduduki kementrian hanya agar Hermione Granger kembali padanya."

"Bukannya Hermione Granger sudah berpacaran dengan Fred Weasley aku beberapa kali melihat mereka berjalan bersama."

"Karena itu, aku sebenarnya tidak begitu tahu apa masalah mereka, aku tahu kalau Draco Malfoy dan Hermione Granger sudah berhubungan cukup lama, tapi kemudian mereka tiba-tiba berpisah dan tidak lama Hermione Granger menjalin hubungan dengan Fred Weasley."

"Apa mungkin Hermione Granger yang selingkuh?"

"Kurasa tidak begitu, Hermione Granger perempuan yang baik."

"Tapi kenapa ia meninggalkan Draco Malfoy begitu saja? Aku rasa tidak mungkin ada kekurangan yang bisa menyebabkan Hermione Granger meninggalkannya begitu."

"Apa mungkin Draco Malfoy yang berselingkuh?"

"Mungkin saja kan mereka berpisah karena masalah lain? Kalian jangan langsung berpikiran tentang selingkuh."

Tiba-tiba bel di atas pintu masuk berbunyi dan Andromeda masuk, ia melihat ke sekeliling cafe untuk menemukan Narcissa. Ia melihat Narcissa di salah satu meja kemudian melambaikan tangannya.

"Cissa..." Andromeda berjalan dan kemudian setelah memeluk saudara perempuannya itu ia duduk di depannya.

Beberapa perempuan yang tadi sedang bergosip membicarakan Hermione dan Draco menyadari siapa yang dari tadi duduk tidak jauh dari mereka.

Narcissa melihat ke arah mereka yang sedang melihatnya dengan tatapan tidak percaya kemudian mengangguk pelan dan sopan. Tidak lama mereka semua keluar dari cafe itu dengan wajah merah seperti sosis.

"Loh ada apa dengan orang-orang itu?" Andromeda bertanya.

"Dari tadi mereka membicarakan Hermione dan Draco tanpa menyadari kalau aku duduk di sini." Narcissa menjelaskan.

"Oh..." Andromeda berseru kemudian tertawa pelan. "Dan ngomong-ngomong soal dua anak muda itu. Aku tidak habis pikir dengan mereka, apa sih yang sebenarnya terjadi? Sekarang semua anggota keluarga Weasley sudah benar-benar berharap Hermione akan segera menikah dengan Fred dan menjadi anggota keluarga Weasley yang resmi." Andromeda memulai.

"Bukannya aku tidak menyukai keluarga Weasley, tapi aku tahu kalau Hermione dan Draco ditakdirkan bersama, jadi apa yang sebenarnya terjadi sekarang?"

Narcissa kemudian menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.

Andromeda terdiam.

"Kalian Malfoy memang suka sekali membuat masalah." Andromeda berseru dan membuat Narcissa tertawa.

"Jadi menurutmu bagaimana? Kau kan cukup dekat dengan keluarga Weasley? Bagaimana keadaan di sana?" Narcissa bertanya.

Andromeda menghela nafasnya. "Teddy bilang..." Andromeda menggantung kalimatnya dan tidak bisa menyembunyikan wajah cemasnya.

"Teddy bilang?"

"Teddy bilang Uncle Fred sudah meminta izin pada Granny Molly untuk melamar Aunty Mione."

-End of Flashback-

"Kau harus melakukan sesuatu Draco, sebelum terlambat." Narcissa berseru.

...to be continued


Continue Reading

You'll Also Like

87.7K 7.1K 36
All You Want by SenLinYu Dramione A/B/O. Tahun Kedelapan di Hogwarts seharusnya menjadi tahun milik Hermione. Dan memang demikian, tidak seperti yang...
34.9K 1.5K 16
[HIATUS SEMENTARA KARENA MASALAH KESEHATAN PENULIS] - Draco Malfoy menerima surat misterius di manor, yang ternyata merupakan surat kenangan. Namun...
84.3K 7.2K 9
Si bocah Malfoy sudah dewasa, hidupnya kini berwarna dengan ratu Gryffindor dan little rascal yang merupakan darah dagingnya sendiri The classic stor...
68.6K 6K 43
Kumpulan cerita pendek dengan karakter utama Hermione Granger dan Draco Malfoy dari buku karangan J.K. Rowling "Harry Potter". Disclaimer : Harry Pot...