Only Hope

By Camilaaz_

48.3K 5.1K 2.7K

"Bisakah aku menjadi - KAMU- untukmu? Sebagai orang pertama yang menjadi maksud pikiranmu." Kalimat itu, ada... More

Prolog
The beginning-part 1
Story of class- part 2
Why- part 3
Picture??- part 4
Last MPLS!- part 5
Begin!- part 6
Choice- part 7
Miss him!-part 8
Good news- part 9
Line!-part 10
Him-part 11
Meet- part 12
The place- part 13
Really?- part 14
About you- Part 15
Run- part 16
A beautiful day -part 17
Fake- part 18
Telling the truth- part 19
Free- part 20
Miscommunications- part 21
Lockers - part 22
Modus- part 23
First greet- part 24
Again - part 25
Prepare - part 26
Miracle - part 27
Thank you - part 28
Change (1) - part 30
Change (2) - part 31
Peka? - Part 32
Almost - Part 33
A Problem - Part 34
Letter - Part 35
Mean - Part 36
Focus- Part 37
This's Over? - Part 38
Wrong Opinion - Part 39
For Reset - Part 40
Part 41

Lucky day - part 29

834 86 70
By Camilaaz_

Tatapan datar darimu, bisa membuatku tersipu malu.
-Keira-

•••

Suasana hatiku saat liburan ini benar-benar sangat buruk, Karena liburan yang hanya ku jalani di rumah saja, dari pagi hanya bangun, scroll sosmed, makan, lalu tidur lagi. Ini di sebabkan karena orang tua ku yang selalu bepergian untuk masalah pekerjaan, dan temanku? Mereka masing-masing mendapatkan fantastic holiday from their parents. Its oke!

Tapi aku juga tidak bisa mengelak kelabilan suasana hatiku yang terkadang memuncak senang karena memikirkan kejadian yang Vela sebut sebagai KEJUTAN. Aw hehe

"Haha gue tau kok, gak usah ngumpet dek, "

Deg

Seketika aku terbangun dari tidurku yang lelap, Matahari rupanya sudah mengetuk tirai jendelaku dengan sinarnya yang sedikit menyilaukan.

Ku lihat jam di dinding dan betapa terkejutnya aku saat mengetahui waktu yang sudah menunjukkan pukul 05:45.

"Huahhh gue telat!! " teriakku dan bergegas mengambil handuk dan pakaian lalu segera mandi.

Aku merasa beruntung, setelah melewati Pak Joe yang sedang menghukum para murid yang telat di gerbang tadi. Aku pun juga nyaris terkena hukuman, tapi karena ini pelanggaran pertamaku, maka Pak Joe hanya menyegel tas ku dan menyuruhku untuk mengikuti upacara yang sedang berlangsung. -baiklah-

"Untung lo gak di hukum Kei. " bisik Vita di tengah keheningan upacara.

"Beruntung gue Vit hehe, " jawabku.

"Oiyah by the way, lo harus ceritain ke kita sejelas-jelasnya! " katanya.

"Ceritain apa? Ohhh itu... " aku tersenyum sendiri saat tau apa yang Vita maksud.

"Nah iya, gue tuh gak mudeng kalo lo cerita cuma di chat doang Kei, " ujarnya.

"Okee, gue pasti bakalan cerita serinci-rincinya tanpa ada yang terlewat sedikit pun! " jawabku semangat.

"Ssstt. " tanpa ku sadari ada kaka OSIS yang sudah di samping ku, membuat aku dan Vita memberhentikan percakapan kami.

08:15

"Kei lo mau kemana? " tanya Vita.

"Gue mau ambil tas dulu digerbang," jawabku sambil melihat Aurel, Vita, Niken secara bergantian.

"Mau di temenin gak? " kata Vela yang baru datang.

Wajahku yang sudah lesuh pun ceria seketika."Velaaa, huahh lope-lope buat lo Vel haha" kataku sambil mencubit gemas pipi Vela.

"Aduuhh sakit Kei, " katanya lalu melepas paksa tanganku.

"Gue bisa ngebayangin gimana senengnya lo Kei, " sambung Niken tersenyum.

"Iya Ken, gue seneng banget tau, makasih banget ya Vel muahh. "

"Iyaiya, ett tapi jangan lupain janji lo! " kata Vela.

"Janji yang mana? " tanyaku bingung.

"Lo mau traktir kitaaa, " jawab mereka serentak.

"Emm okeoke bisa di atur itu mah, yaudah gue mau ambil tas dulu guys. " ucapku.

"Mau di temenin gak? "

"Engga usah, cuma ke gerbang doang," jawabku santai.

"Yaudah gue juga balik ke kelas bye." pamit Vela.

"Oke kita juga, oiyah jangan lama-lama Kei, lo kan belum ganti baju olahraga. " pesan Aurel.

"Iyaaa, " jawabku singkat lalu tersenyum dan meninggalkan mereka yang akan bubar.

Aku pun berjalan sendiri menuju gerbang dan betapa malasnya aku saat tau siapa yang berdiri di samping tas-tas para murid.

Bu Ratna!

"Permisi Bu, saya mau ngambil tas saya Bu, "ucapku sopan.

"Kamu Keira X IPS 5 kan? Kamu kenapa telat?" tanyanya.

"Iya Bu, saya kesiangan Bu." kataku sedikit takut.

Bu Ratna geleng-geleng kepala.

"Ini hari pertama masuk setelah liburan, kamu itu seharusnya bla bla bla... " ceramah mode:on.

Aku hanya terdiam mendengarkannya, satu per satu murid datang untuk tujuan yang sama denganku dan akhirnya mereka terkena ocehan Bu Ratna juga.

Lama banget ihhss, kapan gue mau ganti baju coba?

"Yasudah sekarang kalian masuk ke kelas masing-masing. " kalimat yang ku tunggu pun keluar dari mulut Bu Ratna.

Setelah salim, aku langsung berlari ke ke kelas untuk menaruh tas dan bergegas ke kamar mandi setelah melihat teman-temanku yang sudah berkumpul di lapangan di sertai Pak Bambang -guru olahraga ku-.

"Maaf Pak saya telat, "ucapku.

"Yasudah cepat kamu berbaris di sana. " kata Pak Bambang.

"Iya Pak, " jawabku dan langsung bergabung dengan teman-temanku yang sudah berbaris berpasangan.

"Materi di bab baru ini adalah Basket, jadi sekarang silahkan berhadapan dengan pasangan kalian, karena kita akan melakukan passing."
Perintah Pak Bambang.

Seluruh murid pun saling berhadapan, kecuali aku yang tidak punya pasangan, karena penghuni kelasku berjumlah ganjil, jadi pasti ada yang tidak mendapat pasangan disaat seperti ini. Oh shit!

"Saya gimana Pak? " tanyaku.

"Oh kamu tidak ada pasangan ya?" ujarnya.

Iya Pak saya jomblo *eh

"Iya Pak. " jawabku.

"Emm kamu sendiri saja ya, atau... " kalimat Pak Bambang terpotong oleh suara deringan ponselnya.

"Halo Pak, "
"...."
"Jadi gini Pak... "

"Anak-anak, kalian coba teknik passing ya, nanti masing-masing pasangan akan Bapak tes. " kata Pak Bambang.

"Iya Pak, " jawab kami serentak.

Kemudian Pak Bambang pergi untuk menerima teleponnya, semua murid pun melaksanakan apa yang di perintahkan, termasuk Vita, Aurel, Niken yang menghampiriku terlebih dahulu.

"Kei nanti kita gantian aja pasangannya, " usul Vita.

"Gantian?" tanyaku.

"Iya Kei, nanti setiap beberapa menit kita gantian, kasian gue sama lo kaya anak ilang gini hehe, " ledeknya.

"Lo mau nolongin apa mau ngehina si?" aku mengercutkan bibirku, kemudian Vita hanya tertawa.

"Lo sih Vit, kenapa malah pasangan sama Lefany? Bukannya nungguin Keira huuu," ujar Aurel.

"Lah tadi gue juga kan nungguin Keira, tapi kata Pak Bambang di suruh baris akhirnya gue jadi di samping Lefany deh, padahal gue pengennya sama lo Kei," jelas Vita.

"Sstt jangan keras-keras ngomongnya, nanti orangnya denger tau, " bisik Niken.

"Iya, udah gapapa sekali-kali lo pasangan sama Lefany Vit, " kataku.

"Eh udah sana kalian latihan, gue nunggu sini aja. " lanjutku.

"Yaudah tunggu sini ya Kei, nanti kita gantian nemenin lo, " ucap Vita.

"Oke deh, "jawabku tersenyum.

Setelah itu mereka pun mencoba passing bersama pasangan masing-masing.
aku pun hanya memantul-mantulkan bola ke bawah di pinggir lapangan, karena tidak mungkin aku melakukan teknik passing sendiri, huft.

10 menit ku rasa sangat lama jika sendirian seperti ini, aku melihat ke arah teman-temanku yang sedang asik saling mengoper.

"Kayanya mereka lupa sama gue,"aku berdecak kesal karena merasa bete.

"Sini oper ke gue, " tiba-tiba suara seseorang terdengar olehku.

Aku pun mengalihkan pandangan ke arahnya.

Deg.

Ka Albyan kyaaaaa...

Mataku resmi membesar dan pandanganku hanya tertuju pada satu orang yaitu Ka Albyan yang sedang merentangkan tangannya seperti ingin menerima bola.

"Ayo sini oper ke gue, " ucapnya lagi.

Aku masih terdiam mematung melihatnya, kurasa wajahku kini sudah seperti orang bodoh. Oh my.

"Hey, " Ka Albyan menuruni kedua tangannya dan menghampiriku, ya dia berjalan ke arahku.

Tap

Tap

Tap

"Lo gak ada pasangan kan? Buat coba teknik passing? " tanyanya di depanku.

Aku hanya mengangguk tanpa berpikir.
"Jadi sini biar gue yang jadi pasangan lo, gapapa kan?" lanjutnya dengan senyum menawan.

Anjiirrr gue gak kuat guyss,

"Ah... Oh i-iya Ka g-gapapa, " jawabku gugup.

Ka Albyan mengambil bola dari tanganku lalu berjalan mundur beberapa langka.

Aku melihat ke sekitar, dan ternyata tidak ada satupun orang yang menyadari moment langka seperti ini, huuaahh.

"Mulai yaa," ujarnya dan aku pun mempersiapkan diri dengan gemetaran.

"1..." kami mulai saling mengoper.

"2..." dia melihatku datar, tapi aku tetap saja gugup.

"3..."

"Agak tinggian ya opernya, " ujarnya.

"I-iya Ka, " jawabku, lalu mengoper seperti yang di minta.

"Nah iya kaya gitu, " katanya lagi dengan tersenyum.

Sesekali aku menggigit bibir bawahku karena terlalu gugup.

"Sekarang coba sambil jalan ke samping ya, biar ngelatih keseimbangan juga, " usulnya.

What? Kesamping? Ke tengah lapangan dong.

"Yaudah Ka, "kataku sedikit ragu, karena sepertinya akan ada banyak yang memperhatikan jika di tengah lapangan.

Aku melangkah ke samping dengan perlahan, di ikuti Ka Albyan di sebrang sana.

"Lebih konsen dek, " ujarnya saat aku mengoper bola ke luar jalur, untung saja Ka Albyan bisa mengatasinya dengan benar.

Ka Albyan emang da besss
-the best-

Eh kok jadi sepi yak?

Ku putar pandangan lagi, dan ternyata WOW, semua temanku terlihat menatap kami dengan wajah cengo. Wkwk

Rejeki anak sholeh coyyy .

Aku menjadi malu tetapi juga menahan tawa melihat wajah semua orang.

Tap

Kami berhenti setelah berhasil melakukan Passing berjalan.

Ka Albyan mengoper bolanya kepadaku dan mengacungkan jempolnya seperti berkata -bagus dek-.
Aww diriku ingin terbang sekarang...

"ALBYANNN! " suara Pak Bambang menggema di lapangan SMA Mahadibya.

Pak Bambang berjalan dengan langkah besar. "Kenapa kamu disini?!" tanyanya keras.

"Main basket Pak, " jawab Ka Albyan polos. Unncchh

"Tadi kan Bapak nyuruh kamu masuk kelas! Bukannya main basket, " kata Pak Bambang.

"Tadi saya juga mau masuk Pak, tapi saya ngeliat ada yang main sendirian jadi saya temenin deh, " jawabnya tanpa dosa, -emang gak dosa sih-.

Pak Bambang melirik ke arahku, lalu balik melihat Ka Albyan lagi.

"Tapi ini kan bukan jam olahraga kamu, jadi sekarang kamu masuk kelas! Sebelum saya lapor ke guru Bk."

"Iya Pak, lagian saya juga udah selesai." jawabnya lalu pergi meninggalkan lapangan.

Yah kok pergi?

Aduh gue belum bilang makasih lagi ahh.

"Kenapa semuanya jadi diam? cepat lanjutkan latihan kalian! dan untuk Keira, "

Aku langsung tersadar saat Pak Bambang memanggil namaku.

"Iya Pak? "

"Karena kamu sudah di ajarkan sama Albyan, jadi kamu sudah bisa kan? "

"Udah Pak, " jawabku.

"Yasudah kamu coba teknik basket yang lainnya ya! "

"Siap Pak. " jawabku semangat.

Prriitt prriitt

Bunyi itu menandakan agar kami segera kembali ke aktifitas kami.

"Keira, " panggil teman-temanku yang sudah memasang wajah kepo, pastinya setelah ini akan banyak pertanyaan yang keluar dari mulut mereka.

It's oke, I will answer your questions with pleasure guys.

•••

Haii gue up niihhh, setelah mengalami yang namanya writer's block -_-

Sebenernya gue udah nentuin alur nih cerita ampe abis, tapi emm...kata-katanya itu loh yang bikin gue stuck.

Ada yang ngerti gak sih? Eh tapi gapapa dah kalo gak ada yang ngerti, yang penting kalian tetep setia baca cerita ini hehe

Oiyah makasih juga buat yang udah ngikutin cerita ini dan selalu nungguin update-an gue 😘❤❤

Stay read yoo😃
Voment pleaseee 😉

Oiyah gue mau promote cerita yang ada manis-manisnya gitu nih hehe
Judulnya Double R karya valendafs
Di read kuy~~ jangan lupa kasih voment yapss😉

Continue Reading

You'll Also Like

277K 19.5K 49
~Warning!~ •DILARANG PLAGIAT!! •up dua hari sekali •Mengandung beberapa kata-kata kasar dan adegan kekerasan⚠️ •Harap bijak dalam memilih bacaan! Rac...
3.2M 205K 45
Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens. "Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gu...
380K 27.1K 26
[JANGAN SALAH LAPAK INI LAPAK BL, HOMOPHOBIA JAUH JAUH SANA] Faren seorang pemuda yang mengalami kecelakaan dan berakhir masuk kedalam buku novel yan...
273K 10.6K 40
"bego ini obat perangsang bukan antimo" #lapakbxb Top : gamma Bot : nelv (mpreg) (BxB)