UNFAIR #hurtRain (CHANYEOL...

By skloeys

41.1K 4.1K 362

Apa Jadinya jika kekasih yang baru saja melamarmu dalam 24 jam berubah menjadi kakak se-ayah yang tak mungkin... More

CAST
프롤로그
1장
3장
4장
5장
6장
7장
8장
9장
10장

2장

3K 314 19
By skloeys

"I'm still watching over you
From far away
Why am I being like this?" - Stay With Me , Punch Feat. Chanyeol of EXO

...

"Bagaimana kabarmu?" Pertanyaan itu mencelos begitu saja dari mulut Chanyeol kini ia tak lagi duduk melainkan berdiri masih dibelakang meja kerjanya sedang Sewoo hanya terdiam menatap gagang pintu yang belum sempat dibukanya.

Masih dalam keadaan antara percaya dan tidak Sewoo perlahan memutar wajahnya menatap Chanyeol, anehnya wajah Chanyeol terlihat bersungguh-sungguh.

"Aku baik-baik saja sunbae, sunbae sendiri?" Sewoo menjawab serileks mungkin berusaha agar segala perasaan yang sebenarnya ia rasakan saat ini tidak terlihat dan tudak terbaca oleh Chanyeol karena ia sedang gugup.

"Aku juga baik-baik saja" Balas Chanyeol tak lama.

Keduanya hanya saling berpandangan satu sama lain namun Sewoo dengan cepat melepaskan pandangannya  dengan mengalihkan kembali pandangannya kearah pintu. "Aku permisi sunbae" ucapnya sembari keluar dari ruang kerja Chanyeol dan berlari cepat kedalam ruang kerjanya.

...

Chanyeol masih duduk terpaku di meja kerjanya, ia masih memutar balik kejadian yang baru saja terjadi didalam otaknya. Ia yang lebih dulu menjauhi Sewoo dan kini Sewoo yang mencoba menghindarinya, sebenarnya apa yang sedang terjadi.

Tidak, pertanyaan yang tepat adalah apa yang harus ia lakukan? Bersembunyi dibalik sikap dingin yang ia ciptakan sendiri? Atau mengahadapi fakta yang sebenarnya?

Tak ada yang bisa ia rubah dari kenyataan yang dihadapinya selain meluruskan hubungannya dengan Sewoo. Meluruskan siapa Sewoo, siapa Chanyeol dan apa hubungan mereka. Sepasang kekasih atau 'oppa-dongsaeng' yang begitu menyakitkan setiap memikirkannya?

Ya ia harus meluruskannya, meskipun sakit dan sulit diterima namun ini semua tak akan selesai jika ia menunggu Sewoo yang bertindak lebih dulu.

"Kau sudah makan malam?" Kontan Chanyeol tersentak saat mendengar suara Baekhyun yang kini telah duduk dengan tangan terlipat di depan meja kerjanya. Ia bahkan tidak menyadari kedatangan Baekhyun.

Chanyeol menutup matanya sejenak kemudian menjawab pertanyaan Baekhyun. "Belum"

"Apa yang sedang kau pikirkan? Kau hanya menatap kosong layar monitor tanpa melakukan apa-apa" ungkap Baekhyun kini salah satu tangannya menyentuh dagunya pertanda penasaran dan penuh tanya.

"Aku sedang tidak memikirkan apa-apa! Ayo makan malam bersama" Chanyeol berbohong kemudian bangkit melepas jas dokternya kemudian menarik Coat hangatnya dari gantungan yang tak jauh dari meja kerjanya.

"Oke" Baekhyunpun ikut bangun dan melakukan hal yang sama. Keduanyapun berangkat menuju tempat makan malam yang biasa mereka datangi.

...

Di lain tempat diwaktu yang sama, Sewoo dan Sehun berada disebuah restoran yang sering mereka datangi dan juga dekat dengan rumah sakit. Hampir seluruh karyawan rumah sakit mereka menjadi pelanggan setia disana. Karena restoran tersebut milik Salah satu mantan senior mereka, Kim Minseok anak salah satu chaebol di Seoul yang dengan mudahnya melepas gelar dokternya demi menjadi Cheff dan membuka restoran miliknya sendiri.

"Kau bisa memesan makanan lebih dulu, aku masih menunggu Yerim" Ungkap Sehun pada Sewoo.

"Begitu? Baiklah" Sewoopun segera memanggil salah satu karyawan restoran dan memesan ayam goreng keju pedas, menu terbaik direstoran milik Minseok dan selalu menjadi favorit Seowoo.

"Apa Yerim sudah memberikan lampu hijau untukmu?" Tanya Sewoo setelah selesai dengan pesanannya pada Sehun yang tengah fokus dengan ponselnya saat ini.

Sehun menggeleng. "Belum, aku jadi ragu apa ia benar-benar menyukaiku?" Ungkapnya.

"Oh bagaimana ini? Mungkin ia ingin menyelesaikan Residensinya lebih dulu?"

"Mungkin, ah dia datang" Seru Sehun, senyumnya merekah saat mendapati Kekasihnya datang dari pintu restoran.

"Sunbae, sudah lama sejak terakhir kali kita bertemu" ungkap Yerim saat melihat Sewoo tersenyum menyambutnya.

"Eung, aku jarang berada di ruang operasi akhir-akhir ini" balas Sewoo tertawa kecil.

Kang Yerim adalah kekasih dari Oh Sehun, ia sedang menjalankan masa residensi tahun terakhirnya di departemen anastesi.

"Eung benar" Balas Yerim.

"Ya kalian disini juga rupanya" Sewoo, Sehun dan Yerimpun kontan menatap keasal suara yang tak lain adalah Baekhyun datang dari balik mereka.

"Sunbaenim" sapa Sehun begitupula Yerim. Berbeda halnya Sewoo, ia terdiam ketika matanya bertemu dengan mata lelaki jangkung yang berdiri dibelakang Baekhyun. Ia Chanyeol.

Baekhyun dan Chanyeol bergabung dengan mereka berkat Sehun dan Yerim. Kedua pasang kekasih itu tak tahu bagaimana menderitanya Sewoo yang saat ini tengah duduk diapit Baekhyun dan juga Chanyeol. Tak lama pesanan merekapun datang. Sehun,Yerim dan Baekhyun mendominasi percakapan diantara mereka Chanyeol akan menambahkan sedikit saat tahu apa yang dikatakan ketiganya tidak benar sedang Sewoo sepenuhnya diam.

"Sewoo? Ya!" Sewoo tersentak saat Sehun memanggilnya cukup kencang.

"Apa? Ada apa?" Sewoo tak tahu apa yang terjadi, ia larut dalam pikirannya sendiri.

"Angkat telponmu" Seru Sehun.

Sewoopun kelabakan tak tahu apa yang harus ia lakukan.

"Ini" Chanyeol menggeser ponsel milik Sewoo, karena gadis itu bahkan tak tahu dimana dan kapan ponselnya berdering.

Sewoopun segera mengangkat ponselnya dari Meja dimana nampak dilayarnya "ER" memanggil.

"Ya? Ah baiklah. Aku akan kesana sekarang" Ucap Sewoo segera menutup teleponnya dan berkemas, memasukkan ponsel kedalam tadnya dan buru-buru mengeluarkan dompetnya.

"Aku harus kembali kerumah sakit" ungkapnya.

"Sekarang?" Tanya Sehun.

"Euhm, tidak bergitu darurat jadi kau tak perlu ikut denganku, lanjutkan makan malam kalian. sunbae, yerim-ah aku permisi" Sewoopun bangkit dari kursinya dan bergegas kerumah sakit.

"Astaga, ia bahkan tak memakan makanannya sedikitpun" ucap Sehun saat melihat piring yang ditinggalkan Sewoo berisi sepotong ayam goreng yang belum tercabik.

Sedang Chanyeol matanya juga mengikuti arah pandang Sehun, ia menatap piring milik Sewoo dengan wajah tak dapat diartikan.

...

Pagi harinya Sewoopun akhirnya pulang kerumah untuk istirahat dan akan kembali kerumah sakit pada malam hari. Ia tidak sempat makan makanan yang wajar semalam, makanan direstoran tak sempat disentuhnya. Ia hanya menyantap beberapa sendok ramyeon cup dan tak menghabiskannya karena ia kedatangan pasien.

"Agassi, kau sudah kembali" sapa salah satu ahjumma asisten rumah tangganya.

"Iya ahjumma, aku akan kekamarku" balas Sewoo sekaligus pamit untuk bergegas ke kamarnya.

"Ah iya, kau ingin makan sesuatu agassi?" Tanya Ahjumma.

"Tidak ahjumma, aku akan turun memasaknya sendiri setelah mandi"

"Ey, tidak agassi. Katakan apa yang kau inginkan"

Sewoo berpikir sejenak, ia sungguh tak ingin merepotkan siapapun.

"Bibimbap, aku akan membuatnya setelahku mandi ahjumma. Aku bisa menggunakan apapun yang ada di lemari pendingin?" ungkap Sewoo.

"Tidak, kembalilah kekamarmu agassi. Ahjumma akan membuatkan bibimbab yang lezat untukmu"

"Apa tidak apa-apa ahjumma? Aku benar-benar tidak ingin merepotkanmu"

"Ey, apa yang kau bicarakan agassi. Ini sudah menjadi pekerjaanku"

Dengan berat hati Sewoopun segera naik kekamarnya untuk mandi dan kembali turun secepat mungkin bermaksud untuk membantu ahjumma menyiapkan bibimbab untuknya.

"Eoh? Noona-da" Sewoo baru keluar dari kamarnya saat mendengar seseorang memanggilnya dengan sebutan Noona.

"Sewoo noona?" Tanya Pemuda itu lagi kemudian mendekat kearah Sewoo.

"Na Jaemin?" Sewoo balik bertanya setelah memastikan pemuda didepannya, apakah ia Jaemin atau Mark dua adik sepupunya.

"Ya noona, aku jaemin" ungkap Jaemin iapun mengulurkan tangannya yang langsung disambut baik oleh Sewoo.

"Kau sudah sarapan?" Tanya Sewoo pada Jaemin. Saat ini keduanya sedang menuruni anak tangga dari lantai dua.

"Belum"

"Benarkah? Ayo, kita sarapan bersama"

"Ah aku akan memanggil Mark Hyung untuk sarapan bersama kita" ungkap Jaemin.

"Baiklah, aku tunggu di meja makan" Sewoo hanya tersenyum melihat Jaemin berbalik naik kembali untuk memanggil Mark.

Sewoo, Mark serta Jaeminpun sudah duduk rapih dimeja makan. Pandangan Sewoo fokus kearah kedua adik sepupunya yang bergitu berbeda. Jaemin yang dengan lahapnya menyantap bibimbab yang sama seperti Sewoo sedang Mark sibuk mengolesi orange marmalade diatas roti gandum organiknya.

Keduanya memiliki sifat yang berbeda dengan apa yang mereka tunjukkan dimuka umum selama ini. Mark yang bertindak sebagai Leader di grupnya memiliki sifat periang nan ramah sangat berbeda jika ia berada dirumah, ia anak yang pendiam dan hanya menjawab seadanya. Sedang Jaemin yang terkenal dengan sifat diam dan pemalunya bersikap terbalik saat dirumah, ia paling banyak bicara daripada Mark.

"Kau pernah mendengarkan lagu-lagu kami kan noona?" Tanya Jaemin di sela sarapan kami. Kali ini hanya aku Mark dan Jaemin yang sarapan bersama. Ayah telah sarapan lebih pagi sebelum aku pulang dan berangkat kekantor sedang Chanyeol ia sedang istirahat dan meminta para ahjumma untuk tidak membangunkannya hingga sore hari. Apa ia tahu Sewoo akan pulang kerumah pagi ini dan semua itu semata-mata untuk menghindarinya? Setidaknya itu yang Sewoo pikirkan saat ahjumma memberitahunya perihal hal tersebut beberapa saat yang lalu.

"Tentu saja, aku juga memilik album kalian" ungkap Seowoo antusias. Ia begitu antusias menunggu debut kedua pemuda itu duatahun yang lalu karena keduanya adalah adik dari kekasihnya Park Chanyeol saat itu.

"Benarkan? Waah" Jaemin tak percaya. Sedang Mark tidak memberikan respon apa-apa, ia hanya fokus pada roti gandumnya.

"Eung. Mark-ah, kau tak ingin mencicipi bibimbap ini?" Tanya Sewoo pada Mark.

"Mark Hyung tidak bisa makan nasi noona" balas Jaemin.

"Kenapa?" Tanya Sewoo lagi.

"Ia akan terasa mual" dan kali ini kembali dibalas Jaemin.

"Benarkah? Kau ingin konsultasi dengan dokter? Aku akan perkenalkan kau dengan dokter yang paham tentang ini"

Mark menggeleng. "Aku baik-baik saja tanpa makan nasi" ungkapnya.

Sewoo bingung harus menjawab Mark bagaimana yang ia lakukan hanya mengangguk mengerti.

Setelah sarapan bersama kedua adik sepupunya Sewoopun kembali kekamar untuk beristirahat.

...

Sore harinya Sewoo terbangun dan mendapati ayahnya sedang berdiri menghadap kejendela kamarnya dengan kedua tangan ia jejalkan di dalam saku celananya.

"Appa?" Panggil Sewoo sembari bangun dan mengusap kedua matanya.

"Kau bangun? Apa appa mengganggumu?" Tanya Park Hajoon.

"Tidak, kau tidak menggangguku appa. Ada apa? Mengapa berada dikamarku?" Tanya Sewoo.

"Nanti malam, luangkan waktumu untuk makan malam bersama keluarga sahabatku. Aku ingin mengenalkanmu pada keluarga mereka"

"Makan malam?" Tanya Sewoo kemudian berpikir sejenak. Malam ini ia kembali bertugas jaga malam.

"Ada apa? Kau tak bisa?" Tanya Ayahnya.

"Bukan begitu, hanya saja aku ada jadwal jaga malam ini appa, tapi jika sangat penting akan ku usahakan datang"

"Begitu? Tapi, Ya ini sangat penting untukku" balas Park Hajoon tersenyum.

Pukul 5 Sewoo pun bersiap untuk kembali kerumah sakit, ia bahkan telah menggunakan pakaian terbaiknya untuk makan malam nanti. Mengingat ia tak ingin mengecewakan ayahnya.

"Kau akan kerumah sakit?" Tanya Park Hajoon saat mendapati Sewoo turun dari tangga lantai dua.

"Iya appa"

"Kudengar kau berangkat bekerja menggunakan kendaraan umum?" Tanya Park Hajoon lagi.

"Apa? Benarkah Noona?" Tiba-tiba suara Jaemin terdengar. Ia diikuti Mark berada dibelakang Sewoo yang basih berada ditangga.

Sewoo mengangguk.

"Astaga, jarak rumah ini dengan halte terdekat saja cukup jauh. Bagaimana kau jalan kaki sejauh itu noona?" Tanya Jaemin. Kini ia telah tepat berada disamping Sewoo dan kemudian turun bersama.

"Aku baik-baik saja appa, aku sudah biasa menggunakan kendaraan umum"

"Mengapa tak kau katakan padaku? Besok luangkan waktumu untuk mencari mobil yang kau inginkan, bagaimanapun seorang dokter sepertimu harus memiliki kendaraan pribadi" ungkap Park Hajoon. Ia benar-benar tak percaya putrinya berjalan jauh hanya untuk menaiki Kendaraan umum menuju tempat kerjanya.

"Tidak perlu appa, aku benar-benar baik-baik saja. Hitung-hitung olahraga" balas Sewoo yang kin mendekat kesamping ayahnya.

"Tidak-tidak! Aku tak ingin anakku menderita" ucap Park Hajoon. "Jadi hari ini berangkatlah bersama Kang Ahjussi. Ia akan mengantarmu" tambah Park Hajoon.

"Mengapa tidak dengan Chanyeol hyung saja?" Timpal Jaemin lagi.

"Chanyeol dirumah?" Tanya Park hajoon.

"Iya, ia sedang bersiap-siap kerumah sakit" kini Mark yang berbicara bukan jaemin.

Astaga, apa yang harus Sewoo lakukan. Ia hanya diam dengan tidak percaya. Bagaimana bisa ia berangkat bersama Chanyeol. Bagaimanapun keadaan keduanya tidak begitu baik.

"Tidak appa, aku tak ingin merepotkan siapapun. Aku bisa naik kendaraan umum. Percayalah padaku" dilain satu sisi Sewoo masih belum siap semobil bersama Chanyeol, kedua ia juga tak ingin merepotkan Kang Ahjussi selaku supir ayahnya disaat Ia harusnya bisa ikut Dengan Chanyeol saja. Namun karena point pertama semua itu lebih baik membuat Sewoo naik kendaraan umum saja.

"Akk Chanyeol hyung datang!" Suara Jaemin tiba-tiba melengking dan kontan membuat Sewoo melirik kesana-kemari mencari sosok yang baru saja disebut Jaemin.

"Chanyeol-ah, berangkatlah bersama Sewoo untuk hari ini saja" begitu kata Park Hajoon saat Chanyeol baru saja turun dari tangga dengan wajah tak tahu apa-apa, bahkan ia masih bingung mengapa Jaemin begitu sumringah menyambutnya di lantai bawah rumahnya. Matanya pun kemudian terfokus pada sosok Sewoo yang mematung menatapnya juga sedang kebingungan bagaimana menolak pernintaan ayah mereka.

"Ada apa ini?" Tanya Chanyeol pada ayahnya sembari merapikan kancing kemejanya.

"Aku lupa bahwa Sewoo tidak memiliki kendaraan pribadi. Aku akan membelikan mobil untuknya besok jadi hari ini berangkatlah bersamanya, aku tidak mau melihatnya berjalan kaki menuju halte bus hanya untuk naik kendaraan umum" tutur ayahnya.

Chanyeol menatap Sewoo sebentar lalu menjawab "baiklah" ucapnya sedikit ragu, sama dengan Sewoo Chanyeol adalah anak yang baik dan tidak pernah membangkang pada kedua orang tuanya, ia sama sekali tidak ingin Ayahnya kecewa.

"Nah, sewoo-ya berangkatlah bersama 'oppa' mu. Jangan lupa makan malam nanti, Chanyeol-ah ingat berangkatlah bersama Sewoo" tambah Park Hajoon.

"Eung" ucap Chanyeol kemudian berjalan dan melewati Sewoo yang masih terdiam "ayo" serunya pelan.

Diperjalanan keduanya samasekali tak bergeming, Chanyeol fokus dengan kemudinya sedang Sewoo berusaha tenang dengan mengalihkan pandangannya keluar jendela. Sama seperti tiga minggu yang lalu, saat peristiwa itu terjadi. Disaat keduanya mulai berjarak selebar ini.

...

3 minggu yang lalu...

"Sewoo-ya, sejak kapan kau berada disini?" Tanya gadis cantik berambut kecoklatan yang terurai begitu saja itu ketika mendekat kearah Sewoo yang sedang menata makanan diatas nampan yang akan ia bawakan pada tamu di rumah duka mendiang ibu Chanyeol.

"Belum lama sunbae" balas Sewoo. Gadis yang dipanggil 'sunbae' oleh Sewoo itupun segera mengikat rambutnya dan membantu Sewoo menghidangkan makanan untuk para tamu. Ia Bae JuHyun, salah satu senior yang dikenal baik oleh Sewoo. Juhyun bekerja di departemen ortopedik dan juga kekasih sekaligus tunangan dari Junmyeon kepala departemen ER tempatnya bekerja. Juhyun sering berkunjung ke departemen ER, membawakan makanan untuk mereka dan banyak lagi.

"Sewoo-ya, bukankah hari ini kau libur?" Tanya Sehun yang baru saja duduk setelah memberi penghormatan terakhir pada ibu Chanyeol.

"Ya, aku mendengar kabar dan aku segera kesini" balas Sewoo sembari meletakkan sebotol soju dan lain-lain didepan Sehun, dan para senior lainnya.

Tak ada wajah sedih karena kenyataan yang dihadapi Sewoo, tak ada rasa tersakiti yang ia tampakkan. Sewoo fokus melayani para tamu hingga malam, hingga semua tamu berangsur-angsur pulang.

"Sewoo-ya" panggil Park Hajoon, Sewoo yang sedang merapikan meja yang tadinya ditempati para tamu bersama ahjumma asisten rumah tangga keluarga Chanyeol pun menoleh kearah ayahnya berada.

"Appa" jawab Sewoo menghentikan aktifitasnya.

"Sudah malam, kau pulang saja. Chanyeol akan mengantarmu" Seru Park Hajoon.

"Aku baik-baik saja appa, aku akan pulang sendiri" balas Sewoo.

"Aku akan mengantarmu" suara itu datang di ikuti suara langkah kaki beberapa orang mendekat kearah Sewoo. Suara itu datang dari Chanyeol yang telah berdiri dibelakang Park Hajoon disampingnya telah berdiri dua pemuda yang diketahui adalah Mark dan Jaemin.

Dimobil Chanyeol dan Sewoo hanya terdiam, Chanyeol sibuk dengan kemudinya sedang Sewoo sibuk hujan yang ikut menangis bersamanya dalam hati.

"Sunbae" panggil Sewoo namun tak ada sahutan dari Chanyeol. Chanyeol hanya memasang muka datar dan fokus pada kemudinya. Sewoo juga ikut diam ia akan memberikan waktu pada Chanyeol. Bagaimanapun ia yang sangat terpukul hari ini. Ditinggal ibunya ditambah kenyataan pahit tentang hubungan mereka.

SeSampainya dirumah Sewoopun Chanyeol tak mengatakan apa-apa, setelah Sewoo keluar dari mobilnya iapun segera mengemudikan mobilnya pergi. Seiring itu tangis Sewoopun pecah, tangis yang sejak tadi ia tahan agar tak pecah dihadapan Chanyeol ataupun ayahnya, tangis karena kecewa akan semua yang harus ia hadapi.

Sakitnya hujan ikut turun seiring deras air mata Sewoo berjalan memasuki rumahnya dengan pakain yang sudah basah.

Continue Reading

You'll Also Like

1.8M 60.3K 73
In which the reader from our universe gets added to the UA staff chat For reasons the humor will be the same in both dimensions Dark Humor- Read at...
105K 9.3K 111
"You think I'm golden?" "Brighter than the sun, but don't tell Apollo" Dante hates Rome's golden boy. Jason doesn't even remember him. Right person w...
77.1K 1.8K 33
!Uploads daily! Max starts his first year at college. Everything goes well for him and his friends PJ and Bobby until he meets Bradley Uppercrust the...
175K 4.6K 40
" She is my wife, stay away from her!" " Keep trying she will remain mine. " " Show me your scars, I want to see how many times you needed...