Who? (#3)

By skyegirlx

11.5K 738 71

Kisah perjalanan Ariz dan Key bukan sampai situ saja. Seseorang datang dan mengaku sebagai tunangan Ariz. Mem... More

Prolog
Bahagia?
Merindukan-nya-
Sesuatu Yang Baru
Tentang Cerita 'Why?' Series
Rasa Yang Terbelenggu
Key dan Bang Kev.
Bukan Ariz yang Dulu
Surprise
Kembali Seperti Saat Itu
Benarkah Itu Dirimu?

Kembali

889 56 10
By skyegirlx

Di hari kosong ini, aku mencoba sesuatu yang tidak membuatku bosan. Dimulai dari menonton televisi, hingga memasak aku coba.

Namun tetap saja, rasanya terlalu hampa dan segalanya terasa berkaitan dengan Hariz ku.

Aku membuka kulkas dan melihat kue ulang tahun bang Kev yang sangat enak itu.

Aku pun langsung memotongnya dan membawanya ke kamar. Di balkon, semilir angin membelai kulitku seakan Hariz yang melakukannya.

Aku masih ingat betul bagaimana ia menceritakan soal Gladys padaku, hingga berujung sebuah ciuman yang benar benar membuatku makin merindukannya.

Aku menyuapkan sesendok kue itu dengan perlahan sambil menikmati semilir angin pagi serta cahaya matahari yang menghangatkan.

Tak terasa air mataku lolos begitu saja dari kelopak mataku.

Untuk Hariz ku..

Kenapa cobaan ini begitu berat untukku? Aku tak kuat menahan jemu. Menghadapi hal hal yang biasanya kulakukan dengan dirimu. Rasanya sulit menerima apa yang telah terjadi dalam hidupku . Tetapi apalah dayaku? Waktu telah berlalu, meninggalkan kenangan kita terdahulu. Rindu menggema di telingaku, hati berteriak namun bibir membisu. Hal yang perlu kamu tahu,

Aku merindukan kamu...

***

Diluar keadaan telah berubah. Awan hitam mulai mendominasi, hingga angin bertiup sangat kencang sekali.

Waktu sudah menunjukkan pukul 10 pagi, sehabis menangis aku langsung bergelayut di atas kasurku sembari memainkan ponsel hingga kini.

Perutku yang bergetar ini membuatku mau tak mau harus bangkit dari kasur. Aku turun dan mengecek kembali, apakah ada makanan lain selain kue?

Tetapi tak ada satupun makanan atau snack yang ada. Mataku yang menangkap lemari berisi mie instan pun mengambilnya dan mulai memakannya tanpa dimasak terlebih dahulu.

Ponsel ku berdering, terpampang nama bang Kev disana. Langsung saja kuangkat dengan cepat.

"abanggg Key laper, beliin sesuatu please.." rengekku ketika sambungan terhubung.

Terdengar suara decakan dari seberang "kamu tuh ya, makan mulu kerjaannya. Kan ada kue."

"ish Key bosen kue mulu. Pokoknya bawain dua kantong gamau tau." belum sempat bang Kev berkata, suara kak Alice telah mengambil alih.

"siap sayang nanti kakak beliin ya lima kantong. Tak lupa, abang mu yang bayar." setelahnya ada suara ringisan dari kak Alice membuatku terkekeh.

"ditunggu ya makanannya.." tanpa bang Kev berkata lagi, aku sudah memutuskan panggilan sepihak.

Ku lempar ponselku ke atas kasur lalu kembali asyik menikmati film yang tengah ku tonton.

Keadaan cuaca diluar yang tadi pagi cerah kini sudah berganti menjadi hujan angin yang lumayan deras.

Aku menutup jendela pintu balkon dan menarik gorden agar suara film tidak teredam suara hujan.

Ketika tengah fokus dengan film horor yang kutonton. Tiba tiba saja terdengar bunyi bel rumahku, awalnya ku hiraukan. Namun bel kembali berbunyi.

Mau tidak mau aku harus membuka pintu untuk memastikan siapa itu. Karena jika bang Kev, pasti ia akan menyelonong masuk tanpa membunyikan bel.

Jantungku berdebar kencang sekali, dalam keadaan gelap seperti ini membuatku takut.

Meskipun ini siang hari tetapi tetap saja. Apalagi berada di rumah sendirian seperti ini.

Dengan ragu aku membuka pintu, dan ketika pintu terbuka. Terpampanglah wajah seseorang yang kurindu.

"Ariz?"

Belum sempat aku benar benar menyadarinya, ia sudah jatuh memelukku dengan tubuhnya yang basah.

***

Author POV

Alice menatap kekasihnya yang terlihat kesal ketika sambungan ponselnya terputus dengan adiknya.

Baru saja ia ingin menyentuh pergelangan tangan Kevin. Namun lelaki itu menjauhinya seakan menolak untuk disentuh.

"buruan belanjanya aku mau pulang." ucapan Kevin sangat tidak enak di dengar.

"maaf..." ucap Alice penuh penyesalan, dengan air mata yang sudah dipelupuk.

Kevin menatap Alice sesaat sebelum akhirnya mendekap erat tubuh kekasihnya itu. "aku yang harusnya minta maaf.. Maaf.. Aku lagi khawatir sama Key, diluar hujan. Cuma takut saja"

Air mata yang tadinya hanya di pelupuk, kini jatuh bebas. Membasahi kedua pipi Alice. "harusnya aku gak ngerebut ponsel kamu."

"thats okay babe, aku cuma mau mastiin kalo Key baik baik aja. Shhh... Jangan nangis ya.." perkataan Kevin membuat tangisan Alice makin menjadi.

"hei, kamu mau belanja lagi gak? Beliin sesuatu yuk buat Key.. Udah gausah nangis, nanti ga cantik kamu." Kevin berusaha agar kekasihnya tidak menangis.

Hingga Alice menjauhkan tubuhnya dari dekapan Kevin. "aku jelek.."

"lagian pake acara nangis segala." Kevin mengeluarkan kacamata dari dalam tas Alice yang ia bawa dan membantu memakaikannya.

"udah yuk buruan, perasaanku gaenak kalo Key sendirian." Alice mengangguk dan mereka pun melangkah pergi menuju foos court dan membelikan sesuatu untuk Key.

***

"Riz??" Key sudah mengompres dahi Ariz dengan handuk yang sudah di celupkan ke air hangat.

Namun belum ada tanda tanda kesadaran dari lelaki di hadapannya. Membuat Key cemas sekali.

Setelah bersusah payah membopong Ariz menuju ruang tengah, ia membaringkan Ariz yang sangat basah kuyup itu.

Tak lupa ia berikan handuk supaya lelaki itu tidak kedinginan. Sebenarnya bisa saja ia membuka kaos yang dipakai Ariz, dan menggantikannya dengan baju milik bang Kev, namun ia takkan sanggup jika melakukannya.

Apalagi dalam keadaan sendirian di rumah. Bisa bisa bang Kev mengurungnya dan takkan bicara padanya lagi.

Key kini mendekatkan minyak kayu putih di dekat hidung Ariz agar lelaki itu mampu siuman dengan cepat.

Setelah beberapa lama kemudian, Ariz mengerjapkan kedua matanya. Disaat itu pula Key menghembuskan nafas lega.

"alhamdulillah kamu udah sadar.." ucap Key sambil tersenyum.

Ariz memperhatikan Key dengan seksama. "makasih ya" lirihnya.

Key mengangguk dan memberikan coklat hangat yang baru saja ia buat untuk menghangatkan Ariz.

Ariz menerimanya dengan senang hati kemudian menenguknya.

"kamu ganti baju gih, nanti makin sakit. Dingin soalnya" Key menyodorkan pakaian milik bang Kev yang telah ia siapkan.

Lelaki itu hanya mengangguk dan meletakam mug di meja kemudian pergi ke toilet berdasarkan petunjuk Key.

Ketika Ariz kembali, Key tengah duduk sambil menanti dirinya. Ariz duduk di samping Key dan ikut terdiam.

"Sya.. "

"Riz.." ucap mereka serempak.

"kamu duluan deh.." Ariz mempersilahkan gadis itu untuk memulai terlebih dahulu.

"kamu kenapa bisa di depan rumah? Kenapa hujan hujanan?" Ariz sudah menduga jika Key akan bertanya tentang hal itu.

Sebelum menjawab, Ariz tersenyum. "aku mau minta maaf."

"memang kamu gak punya payung? Harus banget apa ujan ujanan."

Ariz terkekeh sambil mengusap sayang kepala Key. "biar diterima maafnya."

"tapi nanti kamu sakit." Key yang terlihat cemas merubah raut wajahnya dengan cepat ketika Ariz mulai tertawa.

"kok ketawa sih?!"

"aku suka kamu begitu sama aku. ngerasa di perhatikan."

Key menjauhi Ariz dan menekuk wajahnya. "terserah lah."

Ariz tersenyum sebelum akhirnya mendekati Key dan memeluk gadis itu.  "maaf ya sayang.."

Seketika jantung Key seakan berhenti sedetik ketika merasakan hangatnya tubuh Ariz yang kini mendekapnya.

Sungguh, pelukan ini mengingatkannya pada Hariz. Membuat kenyamanan lama itu mulai tumbuh kembali.

Key marah, marah sekali. Tetapi ia tak bisa menolak perlakuan Ariz padanya. Membuatnya makin merasa bersalah.

"yang kurindukan itu Hariz. Bukan kembarannya. Tetapi mengapa aku malah justru hanyut dalam dekapan ini?"

***

1 bulan tidak update😂 maafkan saya.. Tetapi udah diusahakan untuk update, dan inilah dia.

Semoga kalian suka, jangan lupa Vommentsnya❤️ karena Vomments menentukan cepat lambatnya update.

Kalo mau tanya tanya bisa langsung follow ig ku : skyegirlx

See u guys dalam waktu dekat!!!

Love love^^ skyegirlx









Continue Reading

You'll Also Like

5.7M 296K 61
Dia, gadis culun yang dibully oleh salah satu teman seangkatannya sampai hamil karena sebuah taruhan. Keluarganya yang tahu pun langsung mengusirnya...
573K 63.6K 25
Berkisah tentang seorang Gus yang dikejar secara ugal-ugalan oleh santriwatinya sendiri. Semua jalur ditempuh dan bahkan jika doa itu terlihat, sudah...
1.1M 18.8K 28
Klik lalu scroolllll baca. 18+ 21+
3.5M 183K 27
Sagara Leonathan pemain basket yang ditakuti seantero sekolah. Cowok yang memiliki tatapan tajam juga tak berperasaan. Sagara selalu menganggu bahkan...