BTS Imagine

By chimyzrs

177K 15.1K 761

Cerita ini hanyalah khayalan seorang fangirl belaka. More

[Suga] Sorry
[Jin] Mine
[V] My Ex
[J-Hope] Shit!
[Jimin] An Idol
[Jungkook] Marry Me
[Rap Monster] Ego
[Suga] Malaikat Penyelamat
[Jin] Harusnya
[V] Ditilang Polisi
[JHope] Ketahuan
[Jimin] Berantem
[PUTUS] BTS Salah Gaul
[PUTUS PT 2] BTS Salah Gaul
[Jungkook] Sudah Punya
[Rap Monster] Tunggu Aku!
[Suga] Global Warming
[Jin] Too Late
[V] Choose One
[JHope] Husbandable
[Jimin] Dancing
[Jungkook] Dream
[Rap Monster] Meet
[BTS SPECIAL] I Choose U
[BTS SPECIAL] Please Comeback
[Suga] Lucky
[RAMADHAN] BTS SPECIAL
[RAMADHAN] BTS SPECIAL Pt 2
[RAMADHAN] BTS SPECIAL PT 3

[Jin] Waitress

4.7K 401 27
By chimyzrs

Seokjin Readers

Author's POV

Hari ini, pria bermasker hitam itu menginjakkan kakinya lagi di restaurant itu.

Ntah sudah berapa kali ia datang ke restaurant itu.

Alasannya bukan karena makanannya yang enak.

Bukan pula karena tempatnya yang nyaman.

Tapi karena salah satu waitress di sana.

Ia mendudukkan dirinya. Sejak pertama kali datang ke sini, pria itu memang selalu duduk di situ.

Di tempat yang sedikit tertutup dari pengunjung lainnya.

Ia memanggil salah satu waitress dan menyebutkan pesanannya.

Tak lupa, ia juga berkata seperti ini setelah menyebutkan pesanannya, "Biarkan Nona (Yn) yang mengantarkan makananku kali ini."

Dan 10 menit kemudian, orang yang ia maksud benar-benar mengantarkan makanan ke mejanya.

Wajahnya memang tersenyum. Tapi itu terlihat terpaksa.

"Terimakasih." kata pria itu dengan senyum menawannya.

Ia memang sudah membuka masker hitamnya.

Tak perlu memakan banyak waktu, pria itu telah menghabiskan makanannya.

Ia memang memiliki nafsu makan yang sangat besar.

Sangat kontras dengan badannya yang ideal.

Pria itu melangkahkan kakinya ke kasir. Ia terkekeh lalu menyangkutkan maskernya ke dagu.

"Selamat sore Nona (Yn)."

Perempuan yang menjaga kasir itu hanya tersenyum.

"Semuanya 18.400 won." katanya masih sambil tersenyum.

Pria itu memberi beberapa lembar uang.

"Ini kembaliannya." perempuan itu masih tetap tersenyum.

"Tidak bisakah kau memberikanku nomor handphone mu sebagai bonus karena aku sering makan di sini?" tanya pria bermasker tadi.

"Maaf, tapi restaurant kami sedang tidak mengadakan promo atau bonus apapun."

"Begitukah?" tanya pria itu yang mendapat anggukan dari perempuan penjaga kasir.

Pria itu meninggalkan restaurant tersebut dengan tersenyum.

Hal itu sudah sering ia alami. Berulang-ulang kali.

"Kau benar-benar membuatku gila, (Yn)."

**

(Yn)'s POV

Ini gila. Aku benar-benar bisa stress jika pria itu terus datang ke restaurant ini.

Dalam 1 minggu, ia bahkan bisa ke sini sampai 3 kali.

Jika itu hanya untuk makan. Pasti aku akan sangat senang.

Tapi dia datang untuk makan + menggodaku.

Dia terus mencoba meminta nomorku dan mengajakku berjalan di saat libur.

Heol.

Aku bahkan tak mengenalnya.

Aku meninggalkan restaurant yang sudah tutup beberapa menit yang lalu.

Aku berjalan kaki ke rumahku. Itu karena jarak restaurant dan rumahku cukup dekat.

Hanya menghabiskan waktu sekitar 10 menit.

Di saat aku berjalan di gang yang cukup sepi dan gelap.

Aku merasa ada suara langkah kaki orang lain di belakangku.

Aku mempercepat langkahku. Tapi suara langkah kaki orang tersebut juga semakin cepat.

Astagaa..

Apakah adegan di drama Strong Woman Do Bong Soon juga aku terjadi padaku?

Tidak.

Tidak mungkin ada penculik di sini.

Tapi kenapa orang tersebut terus mengikutiku?

Aku memberanikan diriku dan menoleh.

"Hai Nona (Yn)."

Dan yang ku dapati adalah pria penggoda yang tadi meminta nomor handphone-ku di restaurant.

Astaga.

Kenapa ia mengikutiku?

Apakah dia sasaeng?

Tapi aku bahkan bukan seorang artis.

"Apa yang kau lakukan, Tuan Sasaeng?" tanyaku dengan nada bicara yang jauh dari kata sopan.

"WOW!! Apakah itu nama panggilan sayangmu untukku?" katanya dengan mata berbinar.

Aku menatapnya dengan datar. Walaupun sudah seribu umpatan terlontar di pikiranku.

"Kenapa kau mengikutiku?" tanyaku lagi. Tanganku sudah bersidekap di dada.

"Aku hanya ingin memastikanmu pulang dengan selamat." jawabnya.

Aku sangat berusaha untuk menahan emosiku. Aku tidak ingin meledak di sini.

"Satu-satunya ancaman bagiku saat ini adalah dirimu, Tuan Sasaeng."

Aku mulai tidak bisa mengatur nafasku dengan baik. Aku sungguh kesal.

"Aku? Ancaman bagimu?" tanyanya sambil menunjuk dirinya.

"Sebenarnya kau itu siapa pria aneh yang selalu mengenakan masker? Apakah kau pencuri? Penculik? Pembunuh? Atau pria cabul?" tanyaku dengan nada tinggi.

Dia terlihat berpikir sejenak, "Kau akan kaget jika mengetahui identitasku."

Aku membuang nafasku kasar.

Sombong sekali dia.

"ENYAH KAU DARI KEHIDUPANKUU!!" teriakku lalu berlari meninggalkannya.

**

Beberapa hari ini kehidupanku tenang. Pria itu sudah tidak mengunjungi restaurant kami sejak 3 hari yang lalu.

Apakah itu karena perkataanku yang menyuruhnya enyah dari kehidupanku?

Apa dia merasa tersinggung?

Aku merasa sedikit tidak enak.

"(Yn), ada pesanan. Dan orang itu memintamu mengantarkan pesanannya."

Apakah itu dia?

"Siapa?" tanyaku dan mencoba berpikir positif.

Itu mungkin bukan dia.

Tapi siapa lagi pelanggan yang memintaku untuk mengantarkan pesanannya?

"Pria bermasker itu lagi."

Heol.

Aku membuang nafasku berat.

Hancur sudah hari tenangku.

"Tapi, kurasa dia adalah pria yang tampan. Aku bisa merasakan itu walau hanya melihat matanya. Juga dia punya aura yang bagus." kata temanku itu lagi.

Benar juga sih.

Aku pernah melihat wajahnya dan dia memang tampan.

Tapi siapa yang peduli dengan wajahnya jika perilakunya benar-benar membuat orang kesal?

"Apa sekarang kau dapat membaca aura?" tanyaku sinis pada teman sepekerja ku.

Dia menatapku malas, "Astaga, (Yn). Aku berpikir kau akan sangat beruntung jika menjadi kekasihnya."

"Hah, terserah."

Aku meninggalkannya dan mengambil pesanan pria aneh yang baru saja selesai dibuat.

Dengan langkah berat aku berjalan menuju meja pria tersebut.

Kenapa juga dia selalu duduk di tempat yang tertutup seperti ini?

Dan aku bisa melihat dia sedang menelpon. Dari nada bicaranya aku tahu itu serius.

Aku menghampirinya dengan senyum terpaksaku.

Dan aku meletakkan pesanannya di atas meja.

Tapi ia hanya melirikku sebentar.

Biasanya ia akan menyapaku.

Kenapa ia mengabaikanku seperti ini?

Apakah ia marah karena perkataanku beberapa hari yang lalu?

Tapi kalau ia marah, kenapa ia masih menyuruhku mengantar pesanannya?

Aku menggantikan temanku menjaga kasir.

Aku duduk di kursi di belakang kasir. Aku memikirkan pria itu.

"Kau kenapa? Apa dia menggodamu lagi?" tanya temanku yang baru selesai mengantar pesanan.

"Tidak, dia bahkan tidak menggubrisku." kataku lesu.

Ntahlah, aku sendiri juga tidak mengerti kenapa aku menjadi lesu seperti ini.

"Sepertinya dia sudah menyerah mengejarmu."

Setelah mendengar itu, tiba-tiba rasa itu datang.

Ya, perasaan itu.

Perasaan ingin buang air kecil.

"Ah, aku mau ke toilet dulu." ucapku lalu meninggalkan temanku.

Aku kembali tepat disaat pria itu meninggalkan kasir.

Aku menatap punggung lebarnya yang semakin menjauh.

"Ada apa dengannya? Dia bahkan tak menanyakanmu. Dia juga terlihat buru-buru." ucap temanku pelan.

Aku hanya mengangkat kedua bahuku. Aku sendiri tidak mengerti apa yang terjadi.

Malamnya, seperti biasa aku memainkan ponselku.

Aku membuka salah satu aplikasi media sosialku.

Aku terus melihat-lihat timeline-ku. Hingga ada salah satu foto yang membuatku berhenti.

Seorang temanku memasukkan sebuah foto berisi 7 orang pria dengan caption 'can't wait to meet them'. Dan jangan lupakan hastag #방탄소년단 #TheWingsTourinSeoul.

Awalnya aku ingin mengabaikan update-an temanku tersebut.

Tapi aku memutuskan untuk membuka foto tersebut. Aku merasa pernah melihat wajah seseorang di foto tersebut.

Ya aku memang tidak mengenal orang-orang di foto tersebut. Aku tidak pernah tertarik dengan dunia permusikan K-pop.

Aku melihat wajah seseorang yang terasa familiar.

Tapi aku tidak bisa mengingat dengan jelas wajah siapa itu.

Apakah aku pernah melihatnya di televisi?

Tapi feeling-ku mengatakan tidak.

Dan tiba-tiba saja wajah Tuan Sasaeng muncul di otakku.

Ah, ya. Orang ini mirip dengan pria aneh tersebut.

Tapi ini benar-benar mirip. Bahkan warna rambutnya pun sama.

Apa jangan-jangan...

Pria aneh itu operasi plastik mirip dengan idol ini.

Memikirkannya membuatku pusing sendiri.

Hingga akhirnya aku mencari profil boygroup tersebut.

Sekarang aku sudah tahu bahwa pria aneh tersebut mirip dengan yang bernama Jin.

Aku bahkan mencari foto Jin di NAVER.

Tapi itu benar-benar mirip.

Hampir tak ada bedanya sama sekali. Ada bahkan memang tak ada bedanya.

'Kau akan kaget jika mengetahui identitasku.'

Tiba-tiba aku seperti mendengar suara pria sasaeng itu lagi.

Apakah mereka benar-benar orang yang sama?

Aku memutuskan untuk menonton beberapa video grup tersebut.

Aku merasa sudah seperti fangirl sekarang.

Dan aku tambah shock saat menyadari bahwa mereka memiliki suara yang sama.

Kemungkinan mereka adalah orang yang sama adalah 90%.

Astaga. Aku benar-benar tidak habis pikir.

Apa yang akan aku lakukan jika bertemu dengan pria aneh itu lagi?

/knock knock/

"(Yn), ada orang yang mencarimu." kata ibuku dengan suara yang lumayan tinggi setelah mengetuk pintu kamarku.

Aku berjalan membuka pintu kamarku, "Siapa?"

"Ibu juga tidak tahu. Tapi, dia adalah orang yang sangat tampan mirip seperti anggota Bangtan Sonyeondan." jawab ibuku.

Bahkan ibuku juga mengenali mereka.

Aku berjalan ke ruang tamuku. Dan langkahku berhenti ketika melihat siapa yang datang.

Bagaimana ia tahu dimana rumahku?

Jangan-jangan ia mengikutiku sampai ke rumah waktu itu.

"Kenapa kau berhenti di situ?" tanya pria aneh yang kemungkinan besaradalah Jin BTS.

Aku berjalan dengan ragu dan duduk bersebrangan dengannya.

Aku memerhatikan wajahnya dengan teliti. Tidak salah lagi, dia memang mirip Jin BTS.

"Kenapa kau melihatku seperti itu? Apa kau baru menyadari ketampananku?" katanya lalu tertawa.

Dan tawanya benar-benar sama dengan tawa Jin BTS.

mungkinkah itu memang dia?

Tapi apa yang dilakukan artis sebesar itu di rumahku?

Aku menunduk dan memejamkan mataku.

Jika dia memang Jin BTS, aku pasti tampak seperti orang bodoh yang selalu menolak untuk didekatinya.

Aku mengangkat kepalaku.

"Kim.. Seok.. Jin.." kataku dengan perlahan tapi pasti.

Jin terlihat kaget. Bahkan matanya pun melotot.

Huh, bagaimana bisa dia tetap tampan di saat kaget sekali pun?

"Ka-kau.. mengenalku?" katanya terbata dan ku balas anggukan.

"Padahal aku baru ingin memperkenalkan diriku padamu hari ini." katanya dengan cemberut.

"Lalu, apa yang ingin bintang besar sepertimu lakukan di rumahku?" kataku sinis mencoba mengesampingkan status pekerjaannya.

"Yah aku ingin memperkenalkan diriku. Dan.. memberikan sesuatu padamu." katanya dengan senyum manisnya.

"Memberikan apa?" aku mati-matian mencoba untuk tidak terlihat antusias.

"Tapi, sebelum itu. Aku ingin memberitahukanmu bahwa kita tidak akan bertemu beberapa hari ke depan. Aku sedang sibuk mempersiapkan konser kami."

Aku diam saja. Tidak tahu juga harus merespon seperti apa.

"Ini untukmu." ia menyodorkan kertas berukuran kecil padaku. Dan aku mengambilnya.

"Aku harap kau bisa datang dan mendukungku, calon pacarku."

Aku sedikit kaget mendengarnya memanggilku dengan sebutan 'calon pacarku'.

Tapi aku lebih kaget lagi ketika melihat kertas di tanganku adalah tiket VIP The Wings Tour 2017 BTS Live Trilogy Episode III.

--------------

EHEHEHE

Gue mau nyaranin kalo abis baca part ini diharapkan dengerin lagu Bondan pas part:

'ketika mimpimu yang begitu indah tak pernah terwujud, ya sudahlah'

😁😁😁😁

Oh iya

Continue Reading

You'll Also Like

149K 15.2K 39
" Pada akhirnya akan selalu ada hal baik yang menerpa kita setiap harinya, biarlah takdir yang mengubah dan biarkan waktu yang menentukan , jangan ka...
63.5K 6.5K 20
Romance story🤍 Ada moment ada cerita GxG
229K 34.3K 62
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...
193K 9.5K 32
Cerita ini menceritakan tentang seorang perempuan yang diselingkuhi. Perempuan ini merasa tidak ada Laki-Laki diDunia ini yang Tulus dan benar-benar...