Living Like a Dream

Natya_Falisha26 tarafından

68K 5.8K 660

Untuk mendapatkan harta warisan keluarganya, Jung Yunho harus mau menikahi Kim Jaejoong yang seorang pria kam... Daha Fazla

Part 1
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7 End

Part 2

7.6K 832 98
Natya_Falisha26 tarafından

WARNING!!

YAOI, BOY x BOY, Boys Love, Typo(s), Ide pasaran, Jadul, EYD kacau, Judul ga sesuai dg cerita, No Majas, alur lambat- kadang cepet(?)

Jadi,

TIDAK SUKA JANGAN BACA!!
Makasih 😊
..
..

'Bisa mendapatkan cintamu, seperti sebuah mimpi bagiku'
..
..

~*Living Like a Dream by NickeYJung*~


Dua Tahun Kemudian

Seorang lelaki cantik berambut blonde tengah berdiri di balkon apartemen mewahnya di pusat kota Seoul. Ia menghirup dalam-dalam udara pagi yang masih segar. Secangkir cokelat panas masih terlihat mengepulkan asap, lelaki cantik itupun meneguknya sedikit, kemudian menaruh cup cokelat
itu di meja yang ada di sana.

Lelaki cantik yang tak lain adalah Kim Jaejoong itu kembali melihat pemandangan kota Seoul dari gedung pencakar langit yang menjadi tempat tinggalnya kini. Apartemen mewah berlantai lima puluh itu menjadi tempat tinggalnya sejak beberapa bulan lalu. Bibir Cherry-nya menyunggingkan sebuah senyuman.
Ia tak pernah menyangka jika dirinya akan menjadi seperti ini.

Menjadi seorang model terkenal dan memiliki apartemen serta mobil mewah. Koleksi barang maupun pakaian yang ia miliki semuanya bermerek terkenal. Dan tak sedikit pula dirinya menjadi incaran para wanita maupun pria kaya. Pengusaha ataupun artis silih berganti memintanya untuk menjadi kekasih mereka. Begitupun dengan beberapa agensi model di sana, mereka berlomba menginginkan untuk bekerjasama dengannya.

Sekarang semuanya telah ia miliki.
Bukan tanpa alasan Kim Jaejoong yang dulu hanya seorang pria culun dan polos itu merubah dirinya hingga menjadi seperti sekarang.

Ya... Alasan utamanya karena ia ingin mengambil kembali cintanya. Merebut kembali hati suaminya. Jung Yunho.

Jika mengulas kenangan dua tahun lalu, harusnya Jaejoong merasa kecewa, marah, ataupun benci, mengingat apa yang telah Yunho dan Ibunya lakukan padanya.

Namun tidak! Jaejoong tidak membenci lelaki itu, justru ia sangat menginginkan bisa bersama kembali dengan Yunho. Apapun yang terjadi, ia ingin Yunho kembali lagi padanya.

Well.. Cinta memang sudah membutakan mata hatinya.

.........

Satu tahun sebelumnya

Seorang pria culun yang terlihat kampungan itu terlihat takjub melihat pemandangan di depannya. Bibir mungilnya tak berhenti mengulum senyum dan mengguman mengagumi keindahan kota yang baru pertama kali ia kunjungi itu.

Kim Jaejoong yang tak pernah meninggalkan Ibunya dan Kota kelahirannya itu akhirnya memberanikan diri pergi ke kota Seoul seorang sendiri hanya dengan bermodalkan tekad yang kuat karena ingin bertemu sang suami yang telah meninggalkannya selama setahun.

Satu tahun yang lalu saat Yunho meninggalkannya, Jaejoong selalu menunggunya. Ia sendiri merasa tidak mengerti mengapa suaminya itu pergi dan tak kembali. Namun seperti janjinya pada suaminya dulu, Jaejoong tak pernah menanyakan atau mencari tahu keadaan Yunho, dan ia pun tak menyusulnya.

Akan tetapi atas saran dari sang ibu, akhirnya ia pergi menyusul Yunho ke Seoul, walaupun sebenarnya ia tak tega meninggalkan seseorang yang sangat dicintainya di Gwangju sana.

Jaejoong berdiri menganga melihat bangunan tinggi di depannya. Dilihatnya lagi kertas lusuh yang dipegangnya. Alamat kantor Yunho yang ia dapat dari pengacara Lee.

"YJ-s Entertainment." Gumamnya. Dan setelah diyakini jika ia tidak salah alamat, Jaejoong pun berjalan hendak masuk ke dalam lobi perusahaan itu. Namun belum sempat ia tiba di depan pintu lobi, seorang security mencegahnya.

"Maaf ada yang bisa dibantu?" Tanya
security itu mencoba bersikap ramah.

"Em..itu.. Aku..Aku ingin bertemu Jung Yunho.." Jawab Jaejoong gugup. Ia memperlihatkan kertas lusuh tadi pada security itu.

"Apa anda sudah membuat Janji?"

"Janji?"

"Iya.."

"Memangnya harus membuat janji dulu kalau ingin bertemu dengannya ya?"

"Maaf tapi tidak boleh sembarangan orang untuk memasuki gedung ini." Jelas security itu menjawab kebingungan Jaejoong.

"Tapi aku istrinya.."

"Ya?" Security ber- nametag Lee Kwang Soo itu terkejut, ia melihat kembali Jaejoong dari atas sampai bawah. Menyelidiknya dengan seksama.  "Tunggu sebentar!" Suruhnya, kemudian ia menghampiri seorang security lainnya yang ada di sana.

Setelah sedikit berbicara, kedua security itu menghampiri Jaejoong.

"Maaf, mungkin anda salah tempat Tuan, silahkan pergi!" Titah Kwang Soo tanpa basa basi.

"Tapi aku ingin bertemu suamiku.." Kukuh Jaejoong.

"Maaf Tuan, terlalu sering kami bertemu penipu sepertimu, sebaiknya kau pergi sebelum kami bertindak lebih." Security bernama Kim Jong Kook itu mendorong tubuh Jaejoong.

"Tidak ahjussi, biarkan aku bertemu dengan suamiku.. Jung Yunho adalah suamiku!"

"Baiklah jika itu maumu.."

GREPP

Kedua security itu mencengkram kedua lengan Jaejoong dan menyeret tubuh Jaejoong menjauh dari pintu masuk lobi.

"Apa yang kalian lakukan Ahjussi? Lepaskan! Aku ingin bertemu suamiku!!" Jaejoong terus meronta berusaha melepaskan cengkraman kedua security itu. Namun tenaganya tak cukup kuat untuk melawan kedua tubuh kekar itu.

BRUKK!

"Yya! apa kau tak punya mata eoh? Astaga! Tas mahalku.." Seorang wanita yang cukup cantik menepuk-nepuk tasnya yang jatuh akibat tertubruk tubuh Jaejoong yang dihempaskan oleh kedua security itu.

"Maafkan kami Nona Go.." Ujar kedua security itu kompak membungkukkan tubuh mereka.

"Ada apa Ahra?" Tegur seorang wanita paruh baya yang baru keluar dari mobil yang sama dengan wanita bernama Ahra tersebut.

"Eomma...lihat tasku... Padahal aku baru memakainya hari ini...tapi gara-gara manusia aneh ini tasku….hiks..." Adu Ahra dengan penuh kelebayan(?)

"Eommonim..."

Wanita paruh baya itu menolehkan kepalanya, dan betapa terkejutnya ia ketika melihat seseorang yang paling tidak ingin ditemuinya itu berdiri di depannya dengan senyuman yang memperlihatkan gigi kawatnya.

"KAU?!"

"Eommonim.." Jaejoong tersenyum senang, akhirnya ia bisa bertemu kembali dengan ibu mertuanya. Namun seketika senyumnya memudar ketika pertanyaan dari ibu mertuanya terlontar.

"Siapa kau? Beraninya kau memanggilku Eommonim?! Yya! Apa yang kalian lakukan eoh? Cepat Usir manusia aneh ini!" Wanita paruh baya yang ternyata Shin Raesuk itu berteriak keras pada kedua security yang sedari tadi termangu memperhatikan ketiga orang di depannya.

"Ayo!" Kedua security itu kembali menyeret Jaejoong.

"Eommonim... Ini aku... Kim Jaejoong...Eommonim!" Jaejoong berteriak memanggil Raesuk. Namun Raesuk tak mengacuhkannya dan pergi begitu saja bersama wanita yang tadi tak sengaja ditabraknya.

Jaejoong terus memanggil Raesuk meski tubuhnya masih diseret kedua security tadi. Bagaimana mungkin mertuanya itu tak mengenalinya? Oke, walaupun mereka tidak bertemu selama setahun, dan meskipun mereka dulu hanya beberapa kali bertatap muka, namun tidak mungkin bukan jika Ibu mertuanya itu melupakan wajahnya?

"Lepaskan!! Eommonim!!"

BRUKK!

Kedua security itu menghempaskan tubuh Jaejoong dengan kasar. Kemudian keduanya meninggalkan Jaejoong yang terduduk lemas di depan gedung itu.

Air matanya tak bisa dibendung. Jaejoong menangis dengan perasaan kecewa. "Hiks..." Sungguh, ia tak menyangka jika Ibu mertuanya tak mengakuinya. Ia pikir saat bertemu ibu mertuanya, wanita itu akan bersikap baik padanya. Namun apa yang ia dapat sungguh di luar dugaan. "Argh.." Rintihnya mengusap sikutnya yang berdarah akibat tergores ketika ia jatuh tadi. Namun rasa sakitnya itu tak seberapa jika dibandingkan dengan rasa sakit hatinya.

..........

Sementara itu, Shin Raesuk berjalan tergesa sambil mengepalkan kedua tangan dan menggertakan giginya. Ia tak pernah menyangka jika Kim Jaejoong akan mendatanginya.

Untuk apa? Bukankah Yunho sudah menceraikan pria jelek itu?

"Sepertinya orang aneh tadi mengenal eomma." Celetuk Ahra membuat jantung Raesuk berhenti sesaat.

"Tapi aku tak mengenalnya." Raesuk menjawab mencoba bersikap tenang.

"Tadi dia memanggil Eommonim, apa...."

"Ahra...kau duluan saja, Eomma lupa meninggalkan sesuatu di mobil." Raesuk memotong ucapan Ahra.

"Baiklah, aku akan menunggu di ruangan Yunho Oppa." Jawab Ahra tersenyum. Dan setelah Raesuk pergi, wanita bernama lengkap Go Ahra itu kembali menggerutu karena tas mahalnya itu sedikit kotor.

Shin Raesuk kembali ke luar gedung. Mengedarkan pandangannya ke sekeliling, matanya menemukan Jaejoong yang masih berjongkok tak jauh dari tempatnya berdiri. Dan dengan perasaan kesal, segera saja Raesuk menghampiri Jaejoong.

GREPP

"Ikut aku!" Raesuk menarik pergelangan tangan Jaejoong hingga membuat Jaejoong berdiri.

"Eo--mmoni..."

Tanpa mempedulikan keterkejutan Jaejoong, Raesuk menyeret lengan pria culun itu. Kepalanya melihat sekeliling berharap tidak ada orang yang melihatnya bersama Jaejoong.

"Masuklah."

Jaejoong menurut, ia terlalu takut untuk sekedar bertanya karena raut wajah ibu mertuanya itu sangat dingin.

Brakk!

"Pak Han, biasakah kau meninggalkan kami?" Titah Raesuk pada sopir pribadinya. Kemudian Pria tua itu segera keluar dari mobil meninggalkan majikan dan orang asing yang dibawa majikannya itu.

"Eommonim..."

"Katakan. Untuk apa kau datang ke mari?" Tanpa basa basi Raesuk bertanya dengan nada tajam. Keduanya duduk di kursi belakang mobil.

"Aku...Aku.. aku ingin bertemu suamiku..." Jaejoong yang duduk di sebelah Raesuk menundukan kepala. Ia sedikit membetulkan letak kacamata perseginya.

"Apa? Suamimu? Maksudmu Yunho?" Cibir Raesuk menatap remeh Jaejoong.

"Ya...aku hanya ingin tahu kenapa dia tak pernah memberiku kabar..."

Raesuk menatap Jaejoong tak percaya. Apa manusia aneh ini sedang bermimpi?

"...Ha-Ha-hahahaha... Kim Jaejoong, ternyata selain jelek kau juga berotak udang eoh? Hahahaha..."

Jaejoong hanya menatap bingung Raesuk yang tertawa. "Ke-kenapa?"

Raesuk berusaha menghentikan tawanya. "Dengar, Kau dan Yunho itu sudah bercerai. Jadi mana bisa kau masih menganggap anakku itu suaminu eoh? Apa kau tak melihat surat ceraimu HAH?" Teriak Raesuk cukup kesal.

"Surat... cerai? Surat cerai apa?" Jaejoong masih tak mengerti dengan ucapan mertuanya itu.

"Apa kau tak menerima surat cerai itu? Bukankah sebelum kami kembali ke Seoul, Yunho memberimu sebuah map?" Sekarang giliran Raesuk yang sedikit bingung.

"M-map?" Jaejoong berusaha mengingat kejadian setahun yang lalu sebelum Yunho pergi, dan seingatnya Yunho memang tak pernah memberinya apa-apa, kecuali sebuah map yang ia temukan di meja riasnya dulu, apa itu jangan-jangan?

Seketika kedua mata Jaejoong membulat.

"Kenapa? Sudah ingat?" Raesuk menyeringai melihat perubahan raut wajah Jaejoong.

Jaejoong menundukan kepala. Jika memang map itu berisi surat cerai dari Yunho, jadi selama setahun ini dirinya menununggu Yunho, ternyata…..

Sia-sia?

"Tidak mungkin..." Lirih Jaejoong, tak percaya jika Yunho akan setega itu. Bukankah ia dan Yunho telah melakukan 'itu'? Lalu apa artinya ucapan Cinta Yunho padanya dulu?

['Aku mencintaimu Kim Jaejoong' ]

Apakah Yunho tak pernah serius mengatakannya? Apakah Yunho mengatakan itu karena pengaruh nafsunya?

Jaejoong terus menggelengkan kepalanya.

"Sudahlah... sebaiknya kau pergi, dan jangan pernah mengganggu kami lagi!" Ucap Raesuk tajam.

"Kenapa…..? Kenapa kalian melakukan ini padaku?" Jaejoong mengusap airmatanya yang kembali jatuh. Ia benci jika dirinya sudah lemah dan terlalu mudah menangis seperti ini. Namun Jaejoong masih tak percaya jika dirinya dibuang begitu saja oleh Yunho.

"Kenapa?... Apa kau baru saja bertanya kenapa? Tanyakan saja pada wanita tua itu, mengapa dia menyuruh Yunho menikahimu jika Yunho ingin mendapatkan warisan itu!"

"Warisan?"

"Benar… Asal kau tahu Kim Jaejoong… Yunho menikahimu untuk mendapatkan warisan dari neneknya…. Dan sudah sewajarnya bukan dia menceraikanmu? Karena Dia tak pernah mencintaimu, bahkan dia terpaksa menikahimu karena aku yang memaksanya." Tutur Raesuk menyeringai licik.

"Lalu…. Kenapa harus menceraikanku? Bukankah kami masih bisa menjadi suami istri? Aku tak peduli jika aku hanya dijadikan sebuah alat. Aku... Aku mencintai Yunho..." Lirih Jaejoong menundukan kembali kepalanya.

Raesuk tersentak oleh ucapan serta pengakuan Jaejoong. Manusia aneh ini bilang mencintai anaknya?

Hening

Hanya terdengar detak jantung dari keduanya. Mereka larut dalam pikiran masing-masing.

Memejamkan mata dan menghela nafas, "Karena kau laki-laki…." Ucap Raesuk dengan nada datar. Wanita paruh baya itu memandang lurus kedepan, tak menghiraukan Jaejoong yang menatapnya. "Jika saja kau seorang perempuan. Mungkin aku tak akan menyuruh Yunho menceraikanmu... Seburuk apapun penampilanmu, aku akan menerimamu menjadi menantuku.. Tapi kau laki-laki Kim Jaejoong." Raesuk menatap tajam mata bulat yang tersembunyi di balik kacamata itu.

"Tidak seharusnya sesama laki-laki menjalin hubungan. Itu adalah hal yang terlarang. Dan sampai kapanpun aku tak akan pernah merestui hubungan seperti itu!" Desis Raesuk tegas. Ia sedikit menggertakan giginya ketika teringat kembali pengkhianatan yang dilakukan mantan suaminya karena lebih memilih hidup dengan kekasih laki-lakinya daripada hidup dengannya yang sudah jelas bisa memberikan keturunan.

"Cukup jelas bukan?" Tanya Raesuk lagi. "Jangan pernah datang lagi karena Yunho sudah mempunyai calon istri. Bukankah kau sudah melihatnya sendiri tadi? Dia seorang wanita yang cantik, yang bisa memberikan banyak keturunan pada Yunho untuk menjadi penerus keluarga kami."

Jaejoong menunduk, ia tahu siapa yang dimaksud dengan wanita cantik itu. Wanita yang tak sengaja ditabraknya tadi, pasti dialah calon istri Yunho.

..
..

Jaejoong berjalan dengan gontai. Beberapa kali tubuhnya membentur tubuh pejalan kaki lain, namun pikirannya kosong. Ia tak tahu lagi apa yang harus dilakukannya kini. Tekad bulatnya runtuh begitu saja setelah mendengar semua kenyataannya. Ia ingin kembali ke Gwangju, namun..

"Dengarkan Eomma, Jangan kembali jika kau tidak bisa membawa Yunho, mengerti?"

Perkataan ibunya masih terngiang. Jika ia tidak kembali ke Gwangju, lalu ia harus pergi ke mana? Sedangkan ia masih buta dengan Seoul.

Meskipun Jaejoong tidak tahu maksud perkataan Ibunya, namun ia terus memikirkannya. Dan karena ia sangat menyayangi ibunya, jadi mau tak mau Jaejoong harus menuruti perintah wanita yang dicintainya itu. Ck. Jaejoong yang polos. 😑😑

Saat Jaejoong akan menyebrang, tanpa diduga sebuah mobil dengan kecepatan tinggi melaju cepat ke arahnya. Namun karena saat itu ia tengah melamun, jadi Jaejoong tidak menyadarinya.

TIIINNN! TIINNN!

CKITTTT

BRUKK!

..
~*Living Like a Dream by nickeYJung*~
..

"Sudah siap Jae?" Seseorang yang cukup manis untuk ukuran seorang pria menghampiri Jaejoong yang baru keluar dari kamarnya.

"Um…" Jawab Jaejoong lirih.

"Kenapa? Apa kau gugup?" Tanya lelaki manis itu lagi, karena melihat wajah tegang Jaejoong.

"Junsu Hyung…Tak bisakah waktunya diundur? Aku masih belum sanggup bertemu lagi dengannya..." Bujuk Jaejoong manja. Lelaki manis yang dipanggil Junsu Hyung itu hanya tersenyum. Sudah menjadi kebiasaan adik angkatnya akan bersikap manja jika tengah merayunya.

"Jangan takut… ada aku disampingmu." ujar lelaki manis bernama Kim Junsu itu, berusaha untuk membuat Jaejoong tidak gugup.

"Tapi hyung--"

"Sudah, sudah, ayo… Mereka pasti sudah lama menunggu kita!"

Kim Junsu atau yang lebih dikenal dengan nama Xiah Junsu adalah seorang Designer terkenal di Korea. Namanya sudah tak asing lagi di telinga para penggila Fashion.
Diusianya yang belum genap 25 tahun, Junsu sudah bisa disejajarkan dengan designer-designer papan atas. Seringnya kegiatan fashion show
yang ia gelar baik diluar maupun di dalam negeri membuat dirinya lebih terkenal lagi.

Junsulah yang telah membuat Jaejoong berubah 360 derajat (?)

Dua tahun lalu, mobil yang dikendarainya tak sengaja menabrak Jaejoong. Walaupun Jaejoong saat itu tidak mendapatkan luka yang parah, namun Junsu bersikukuh ingin merawat Jaejoong. Dan sebagai permohonan maafnya Junsu pun mengajak Jaejoong untuk tinggal bersamanya.

Seiring berjalannya waktu, mereka berdua-Junsu dan Jaejoong- sudah saling terbuka dengan urusan pribadi mereka. Hingga Jaejoong menceritakan semua masalahnya pada Junsu.

Junsu yang merasa kasihan sekaligus marah pada pria yang diketahuinya Presiden Direktur YJ-s Entertainment itu akhirnya menawarkan diri membantu Jaejeoong untuk mendapatkan Yunho kembali. Dan
ia pun merubah penampilan Jaejoong.

Mulai dari mengajarkan Jaejoong berpakaian sesuai jaman, hingga membuat kulit Jaejoong kembali putih.

Well…sebenarnya Jaejoong memang mempunyai kulit yang putih, namun karena malas merawat dan memanjakannya, jadi kulit Jaejoong terlihat kusam.

Bukan hanya itu saja, Junsu juga menjadikan Jaejoong modelnya pada setiap fashion show yang digelarnya.
Hingga belum genap setahun Jaejoong berkecimpung di dunia modeling, ia sudah membuat nama Jaejoong terkenal. Bahkan tak jarang agensi di luar negeri sana meminta Jaejoong untuk menjadi modelnya pada sebuah majalah atau iklan.
Dan tentu saja tak ada yang menyangka jika seorang Hero Kim, itulah nama panggung Jaejoong, dulunya adalah seorang pria culun nan polos, dan karena saking polosnya ia bisa dengan mudahnya dikelabui orang-orang jahat seperti Jung Yunho dan Shin Raesuk. 😠

..........

Junsu dan Jaejoong sudah tiba di depan Restoran mewah yang menjadi tempat pertemuan mereka dengan pihak Yunho.

Setelah menjadi perebutan beberapa agensi, akhirnya Junsu dan Jaejoong sepakat untuk menjalin kerjasama dengan agensi yang dipimpin Yunho, YJ-s Entertainment. Agensi itu memang tidak hanya menaungi beberapa orang model, namun juga beberapa Bintang hallyu, aktor dan aktris terkenal, serta penyanyi solo terkenal lainnya banyak yang bernaung di bawah agensi itu.

Dan siapa sangka dari sekian banyaknya agensi yang memperebutkan Jaejoong, nama YJ-s Entertainment ikut terdaftar di sana.
Hal itu membuat Junsu dan Jaejoong tersenyum senang. Bukankah itu yang mereka inginkan? Bekerjasama akan lebih memudahkan jalan mereka menjalankan rencana bukan?

"Maaf, kami terlambat." Ucap Junsu menghampiri meja yang diketahuinya telah ditempati oleh Yunho dan GM-nya, Park Yoochun.

"Tidak apa-apa kami juga baru tiba Junsu-ssi." Jawab Yoochun ramah. Yunho yang berada di samping Yoochun memberikan tatapan tajam pada GM sekaligus temannya itu. Apanya yang baru tiba? Mereka bahkan hampir berjamur menunggu dua pria yang errr cantik di depannya ini. Kalau saja bukan Hero dan Xiah yang mereka tunggu, mereka tak akan sudi menunggu orang selama itu.

"Ah iya..Ini Hero.." Lelaki manis itu mengenalkan Jaejoong yang sedari tadi terdiam menatap Yunho. Junsu bisa melihat tatapan sendu Jaejoong.

"Park Yoochun.." Yoochun terlebih dulu menjabat tangan Jaejoong.

"Hero Kim.."

"Jung Yunho.." Entah mengapa Yunho menjadi gugup ketika menatap mata bulat itu.

"Hero… Kim…" Jaejoong menjabat tangan Yunho. Ada getaran aneh yang langsung menjalar ke sekujur tubuhnya. Selama setahun ini Jaejoong hanya bisa melihat Yunho dari kejauhan. Tapi sekarang, dirinya berhadapan langsung dengan orang yang menjadi tujuannya berubah seperti sekarang. Dengan orang yang (mungkin) masih dicintainya.

Kemudian mereka berempat duduk berhadapan. Junsu berhadapan dengan Yoochun, sedangkan Jaejoong berhadapan dengan Yunho.

"Bagaimana kalau kita makan terlebih dahulu? Setelah itu baru membicarakan kontrak?" Yoochun yang memang mempunyai sifat mudah bergaul itu mencoba memberi saran. Sejujurnya ia memang merasa lapar. Siapa yang tidak lapar menunggu orang lebih dari satu jam?

"Langsung saja membicarakan kontrak. Aku lebih suka makan malam di rumah." Sela Jaejoong seraya menyunggingkan senyuman manisnya.

"Ya aku setuju… Bolehkah aku melihat surat kontraknya Yoochun-ssi?" Ucap Junsu. Yoochun yang hendak protespun akhirnya memberikan surat kontrak itu. Jika saja bukan pria pujaan hatinya yang berbicara, Yoochun pasti sudah berteriak agar mereka makan terlebih dulu.

Ya… Park Yoochun memang sangat mengagumi Xiah Junsu.

Junsu dan Jaejoong tengah serius membaca dengan teliti surat kontrak itu, sesekali keduanya terlihat berdebat.

Yoochun sendiri tengah memegangi perutnya yang lapar, berharap perutnya tidak mengeluarkan bunyi yang akan menjatuhkan martabatnya.

Sementara Yunho, sedari tadi ia serius memandangi wajah Jaejoong. Entah mengapa ada perasaan hangat ketika ia berada di dekat lelaki cantik itu. Dan entah mengapa aroma tubuh Hero Kim sepertinya tidak asing lagi bagi Yunho. Wangi vanilla. Apa ia dan Hero pernah bertemu sebelumnya? Pikirnya.

"Ehem.. Hero-ssi, apakah kita pernah bertemu seperti ini sebelumnya? Kenapa rasanya kita pernah dekat?"

DEG

Pertanyaan Yunho membuat Jaejoong menghentikan membaca surat kontrak itu. Apakah ia ketahuan?

Mendongak dan tersenyum menatap Yunho, "Tentu saja, mungkin kau sering melihat penampilanku secara langsung. Tapi jika bertemu dekat seperti ini, aku rasa baru kali ini." Jaejoong menjawab dengan sedikit gugup, berharap Yunho tak menyadari penyamarannya.

"Betul juga…" Yunho mengangguk-anggukan kepalanya walaupun ia sedikit aneh dengan jawaban pria cantik itu.

"Hyung, aku rasa aku setuju." Dengan cepat Jaejoong menyetujui persyaratan kontrak kerja dengan perusaan Yunho. Ia ingin cepat pulang dan menormalkan detak jantungnya yang entah mengapa berdetak lebih cepat dari biasanya. Apalagi setelah pertanyaan Yunho barusan.

"Um… Baiklah jika kau setuju. Kami akan menandatanginya sekarang." Ujar Junsu tersenyum. Kemudian manajer Jaejoong itu menyerahkan surat kontrak pada Jaejoong untuk ditandatangani.

"Hero-ssi akan mulai bekerja pada perusahaan kami mulai lusa." Beritahu Yoochun.

"Baiklah…" sahut Jaejoong tersenyum.

"Tapi Hero-ssi, apa kami boleh mengetahui nama aslimu? Maksudku, Hero itu nama panggungmu 'kan?" Tanya Yunho membuat Jaejoong dan Junsu terkejut.

"Nama asliku? Apa.... Harus....?"

"Tentu saja, sebagai seorang Pimpinan rasanya aku harus mengetahui siapa saja nama asli artis yang bernaung di bawah perusahaanku." Jawab Yunho menjelaskan. Hal itu tentu saja membuat Jaejoong dan Junsu saling berpandangan. Mereka tak berpikir jika Yunho akan menayakan hal itu.

Keduanya terdiam. Junsu dan Jaejoong kembali menatap Yunho dan Yoochun yang tengah mengharapkan jawaban dari Jaejoong.

Dengan pelan Junsu menepuk paha Jaejoong sembari tersenyum canggung pada Yunho dan Yoochun. Ah, ia jadi ikut gugup. Semoga saja Jaejoong tak mengatakan identitasnya sekarang. Bisa gagal rencana mereka.

Menggigit bibir bawahnya,
"Nama asliku?" Jujur saja Jaejoong ragu mengatakannya. Ia yakin walaupun dirinya tak lama mengenal Yunho, namun Yunho tak mungkin lupa dengan nama 'mantan' istrinya bukan?

"Namaku... Kim… Kim Jae...."

..
..
..
..
..

~*Living Like a Dream by nickeYJung*~

To Be Continue

Part 2 Update..

Siapa yg benci Shin Raesuk??

#authorngumpetdibalikbulketbapake 👻👻

Oia, Kwang Soo sama Jong Kook disini yg di Running Man ya, si Giraffe sama si Tiger 😄

Silakan tinggalkan jejaknya lagi bila berkenan 😘

Okumaya devam et

Bunları da Beğeneceksin

3.7M 306K 30
[Completed] [Season 1: Baby Boy] [Season 2: The Jung's] [Season 3: The Big Jung's] [Start: 09-08-2020] [End: 15-12-2020] - Dunia itu kejam, apalagi u...
15M 210K 8
Sudah terbit
4.2M 268K 21
"Lo pendiam ya, sekali ngomong yang keluar malah desahan" ___________ Warning : - boy's love - banyak adegan ohohihik skidipapap uwaw🔞
27.4M 543K 59
Warning⚠ 21+++ >Dibawah umur menjauh yaahh >Bijak dalam membaca entar gak kuat :) >Banyak typo bertebaran >Banyak umpatan kasar ~~~~~~~ D...