Aftertaste ㅡ Park Chanyeol ✅

By nihaojuyeon

39.8K 5.6K 1.2K

REWRITE VERSION [Slightly!18+ - PLEASE BE A WISE READER!] Gadis Skandinavian yang selalu Chanyeol prioritaska... More

Prolog
01
02
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13

03

2.6K 445 109
By nihaojuyeon

Nikmat dunia mana yang tidak akan dihindari oleh pasangan yang tengah dimabuk cinta. Tidak peduli tempat bahkan waktu. Ujung koridor perpustakaan yang selalu sepi saksinya. Mereka hanya menginginkan hasratnya saling tersalurkan. Sayangnya hal tersebut harus terhenti saat ponsel Annelise yang terus-menerus berdering di saku celananya. Tautan bibir Annelise dan Jongin terputus begitu saja ketika si empu merogoh saku celananya mengambil ponsel. Tertera nama Chanyeol yang memanggil beberapa kali serta satu pesan masuk darinya.

From: Chanyeol
Masih lama? Aku nunggu di kafe depan kampus ya.

"Sial," umpat Annelise setelah membaca pesan tersebut, dan dengan terpaksa harus menghentikan aktivitasnya bersama Jongin yang terus menciumi lehernya hingga meninggalkan bekas. Kedua bahu Annelise yang terekspos membuat birahi Jongin memuncak, tapi si empu dengan cepat menolak keinginan lelaki itu.

"Please, stop it, my Kim."

Annelise mendorong penuh tubuh Jongin yang tidak mau mendengernya supaya berhenti, tapi Jongin tetaplah Jongin. Ia malah makin lihai membawa Annelise dalam kenikmatanㅡbagi dirinya.

Tangan Jongin perlahan masuk dalam kemeja longgar Annelise hingga hampir melepas kaitan bra yang dikenakannya yang tentu cepat disadari oleh Annelise. Kesabaran Annelise sudah habis untuk menghentikan Jongin yang membuatnya geram.

Tamparan cukup keras mendarat di pipi kanan Jongin yang menimbulkan rasa pedih dan panas. Jongin tertegun akan sikap Annelise yang tidak main-main dengannya barusan. Pandangan matanya beralih pandang tidak karuan dengan udara, Jongin menyeringai.

"Gue bilang stop, Jongin! Kita bisa lakuin lain waktu," tukas Annelise dengan nada tinggi seraya membetulkan pakaiannya yang tidak karuan.

Napas Annelise memburu, lelah dengan sikap Jongin yang terkadang tidak bisa menahan hawa nafsu. Apalagi aktivitas terlarang mereka berada di wilayah kampus yang sewaktu-waktu bisa saja ada orang yang melihat perbuatan tidak pantas dilakukan di tempat umum tersebut. Annelise kemudian menyibak surai halusnya yang cukup berantakan itu lalu mencoba untuk pergi secepatnya.

Jongin memegangi pipinya yang masih meninggalkan kepedihan seraya menatap Annelise di hadapannya dengan rahang yang mengeras. Debar jantungnya memburu tatkala ia masih ingin menikmati ciptaan Tuhan yang indah di hadapannya itu, namun sosok lainnya malah menginterupsi.

"Maaf. Aku ditunggu Chanyeol," kata Annelise dengan nada lirih.

"Kapan buat akunya, Ann. Aku capek," terang Jongin frustasi.

"Segitu belum cukup?" teriak Annelise seraya memindai sosok Jongin dari ujung kaki ke ujung kepala. "Gimana Chanyeol? Chanyeol gak pernah nuntut aku buat kaya gini dan gitu, Jongin."

"Kamu gak usah bandingin aku sama cowok kayak Chanyeol. Aku jelas minta kejelasan dari hubungan ini, Ann. Makanya aku berbuat kaya tadi ke kamu," jelas Jongin yang suaranya mulai bergetar.

"Kita bicarain lagi nanti. Aku mau ketemu Chanyeol."

Baru saja Annelise melangkahkan kakinya, Jongin mencekal tangannya yang membuat langkahnya terhenti. Jongin memutar tubuh Annelise untuk menghadap dirinya. Sorot mata Jongin memerlihatkan kekecewaan dan hasrat di sana. Begitupula Annelise yang menyesali perbuatannya pada Jongin. Kemudian Jongin dengan sigap mengecup singkat benda kenyal berwarna merah muda Annelise sebelum merelakan Annelise untuk bertemu Chanyeol.

Annelise tertunduk. Mengusap pelan pipi Jongin yang tercetak jelas jari-jari tangannya. "Maaf soal tadi. Aku pergi dulu."

"Aish! Bisa gila gue lama-lama kalo kayak gini terus." Jongin mengacak rambutnya frustasi.

•••

Annelise berdiri mematung sekian detik di depan kafe sebelum melangkah masuk. Pikirannya agak berantakan mengingat Jongin yang kesal terhadapnya tadi. Setelah embusan napas berat untuk menetralkan diri, Annelise mengayunkan kakinya dengan secercah senyumannya yang ia produksi hanya untuk Chanyeol seorang.

Sosok jangkung yang dinobatkan sebagai kekasihnya sejak beberapa tahun lalu itu tengah berpangku dagu dengan tatapannya yang kosong menilik ke luar jendela. Annelise terkikik kecil, segera ia mempercepat langkahnya menuju Chanyeol.

"Hei," sapa Annelise sesaat setelah bertemu dengan Chanyeol di kafe depan kampus lalu melakukan ritual dengan mengecup pipinya.

"Kok lama sih? Gak bales pesan aku juga," protes Chanyeol.

"Ehh jangan marah dong, sayang. Maaf, maaf tadi harus ke perpustakaan dulu."

Annelise berucap dengan tetap memberikan aura positifnya dengan mengelus pelan punggung tangan Chanyeol yang bebas di atas meja. Matanya berbinar mencoba meyakinkan Chanyeol bahwa yang ia lakukan adalah benar.

"Ngapain? Tumben banget ke perpus."

"Nemenin Lula ngembaliin buku," ucap Annelise sambil tersenyum. "Kamu udah pesan apa?"

"Belum kok. Kamu yang pesan ya? Apa aja, aku ngikut," pinta Chanyeol.

"Oke boss!"

Sepeninggal Annelise, Chanyeol mencari sosok Lula yang sekilas ia lihat keberadaannya yang sedari tadi ada di kafe ini bersama teman lainnya. Pandangannya jatuh pada sosok berjaket beludru berwarna burgundi yang ternyata pindah posisi tempat duduk, tidak seperti saat awal Chanyeol melihatnya. Wanita berambut ikal bernama Lula itu masih di sana, tertawa dengan teman-temannya.

"Ck. Pembohong kelas kakap," tukas Chanyeol menyeringai.

Setelah beberapa saat, Annelise kembali dengan dua nampan red velvet dan cappucino untuknya serta Chanyeol. 

"Selamat makan, my Chanyeol," ujar Annelise bersemangat yang dibalas senyuman hambar oleh Chanyeol.

Annelise mulai menyiduk kue miliknya tetapi pandangannya jatuh pada wajah Chanyeol yang masam. Annelise mendecih pelan.

"Kamu kenapa sih, kaya badmood gitu. Ada masalah?" tanya Annelise.

Chanyeol mengangguk pasti.

"Cerita dong. Aku kan pacar kamu. Jadi aku pikir, aku berhak tau apa yang kamu alamin."

"Kamu gak perlu tau yang ini. Aku bisa ngatasin sendiri kok."

"Egois ah."

"Kamu tuh ya!"

Seketika saja kesabaran Chanyeol diuji kembali. Ia merasa semua amarahnya sudah tidak bisa lagi dipendam. Kesabaran milik Chanyeol pun ada batasannya walau Annelise membalut berbagai dalihnya dengan rapi dan manis melalui sikap manjanya. Telinganya terasa sakit ketika Annelise berbicara seperti itu. Seperti ia tidak mengaca saja kalau dirinya juga egois.

Tatapan mata Annelise berubah berkaca-kaca mendengar Chanyeol meninggikan suara membentaknya, menyiratkan kekhawatiran.

"Kalo makan tuh yang bener dong, sayangkuuu," ujar Chanyeol, memajukan tangannya untuk menyeka remehan makanan yang ada di ujung bibir Annelise.

Rasanya jantung Annelise sudah jatuh karena nada bicara Chanyeol barusan. Annelise takut kalau Chanyeol mulai marah padanya. Nyatanya Chanyeol tidak berniat memarahinya. Ia hanya ingin memberitahu bahwa dirinya masih seperti anak kecil saat makan. Annelise menangis, ia takut. Sungguh.

Sejujurnya bukan hal itu yang Chanyeol harapkan. Awalnya ia berniat mengutarakan tentang keegoisan Annelise terhadap dirinya, tapi ia urungkan. Rasa cintanya masih mendominasi dirinya terhadap Annelise, dan Chanyeol membenci hal itu.

"Astaga, Ann aku cuma bilang aja. Maaf kalo suaraku bikin kamu takut," tukas Chanyeol mengelus lengan Annelise menenangkan.

"Ish! Sumpah ya ngeselin banget kamu tuh," balas Annelise yang masih dalam mode menangis.

Dalam hati Chanyeol ingin berteriak di depan wajah Annelise bahwa ia juga sangat pedih dan sakit hati diperlakukan seperti sampah olehnya dengan cara yang halus. Bagaimanapun Annelise sudah menjadi bagian cerita hidupnya yang tidak bisa ia hapus begitu saja. Ia hanya tidak menyangka apa Annelise tidak pernah memikirkan perasannya, tidak khawatir Chanyeol akhirnya akan mengetahui kebusukannya, dan berusaha membencinya.

"Aku mau ke rumah Sehun nih. Temen lama lagi main di sana juga. Mau ikut?" jelas Chanyeol setelah selesai menghabiskan makanannya.

Air muka Annelise berubah seketika dan terkesan lebih cerah dari sejak mereka bertemu. Annelise bahagia ketika Chanyeol berkata hendak pergi ke rumah Sehun, jadi ia dapat dengan leluasa untuk berbarengan dengan Jongin hari ini. Hitung-hitung menebus kesalahannya tadi.

"Ke rumah Sehun? Aku gak ikut ya. Mau latihan lagi di sanggar."

"Loh? Sehun aja gak latihan kok."

"Kamu tau kemampuan tari aku gimana kan? Gak sebagus Sehun, jugaJongin, my Park."

"Okey kalo begitu. Kamu baik-baik di sana ya. Mungkin juga ada Taeyong jadi ada yang nemenin. Yuk aku anterin kamu," ajak Chanyeol yang menggenggam tangan Annelise tapi ditepis olehnya.

"Gak usah, Chan. Aku mau naik bus aja. Gapapa kok, mau ke rumah Lula dulu soalnya. M-mau ngambil barangku ada yang ketinggalan di sana."

Lula lagi. Bahkan Lula masih di sini, masih di tempat yang sama.

Chanyeol tertawa remeh dengan mata yang memicing. "Lula? Fine, take care ya. Aku pergi kalo gitu."

Annelise tentu mengharapkan hal yang biasa mereka lakukan ketika salah satu dari mereka harus pergi. Tapi Chanyeol tidak melakukan itu.

"Without kiss?!" pekik Annelise terdengar frustasi.

Sepeninggal Chanyeol, senyuman Annelise merekah lagi. Tangannya sibuk menekan huruf-huruf di papan ketik ponselnya. Apa lagi kalau bukan menghubungi Jongin untuk jalan-jalan.

"Iya gue tau ini salah banget. Tapi gue gak bisa nahan rasa gue ke Jongin. Chanyeol..." lirihnya sehabis mengirim pesan untuk Jongin

•••

"Sialan!" Chanyeol memukul stir mobilnya kuat-kuat. Napasnya memburu teringat gelagat Annelise yang semakin lama makin membuatnya naik pitam.

"Okey, lo bisa main di belakang gue Gue juga bisa melakukan hal yang sama, Ann. Coba aja lawan gue dengan cara halus lo ini. Akan gue tunggu sampe lo capek main hide and seek kayak gini."

"Fucking bastard. You're son of a bitch, Ann!"




[]

Hallooo channelise kembali setelah sekian lama t_t

How's the third chapter? hehe apa udah bikin ikutan naik pitam? Let's share thought about this chapter ya, i'll appreciate it much ^^

Ahiyaa aku punya berita menarik nih buat temen2 pembaca. Jadi, dari event penyelenggara GMG Hunting Writers 2021 yaitu GrassMedia Group ngadain sayembara *cielah* best reader #gmgreader loh! Apa sih best reader itu dan gimana cara ikutannya?

Yuk baca ketentuannya di bawah ini :D Aku tunggu ya, jangan lupa buat tag Instagram aku: @itstriass kalau temen2 memberikan ulasan~ Thank you <3

Continue Reading

You'll Also Like

160K 7.7K 41
WARNING NO CHILDREN ( NC +21 ) Cast : Choi Yuna aka Yuju Oh Sehun aka Sehun and other Genre : sad, dewasa, hurt, romance
1.6M 124K 27
Tugasnya sebagai agen diuji dalam upaya membongkar jaringan pengedar narkoba di kabupaten OKU Timur.Dalam misi itu, ia bertemu kembali dengan Sangian...
14.7K 1.7K 22
[MISSION IS COMPLETED!] "Haruskah aku menuntaskan misi ini?" - Alexandrà Jeslyn Kim. "Bagaimanapun juga, kau sudah bersumpah kepada negara atas hidup...
MMM By @mamamo_o

Teen Fiction

7.9K 823 19
Moonbyul mempunyai geng yang bernama MAMAMOO. Uniknya, member gengnya adalah saudaranya sendiri. Banyak kejadian saat MAMAMOO mulai berkuliah, sepert...