Let You Go My First Love [P Y...

By ppaptho

10.8K 914 36

Aku bahkan masih ingat bagaimana kau mengatakan kalau kau tak akan meninggalkanku. Tapi, kau berbohong. Aku i... More

All About ~Let You Go My First Love~
Prologue
Chapter 1 - It's You?
Chapter 2 - Is That Sure?
Chapter 3 - What?
Chapter 4 - Who?
Chapter 5 - Because Of Me?
Chapter 6 - What Are You Doing?
Chapter 7 - Why?
Chapter 8 - Enough?
Chapter 9 - Again?
Chapter 10 - Can You Stop?
Chapter 11 - What Should I Do?
Chapter 12 - Can I Say 'Sorry'?
Chapter 13 - Can I Always With You?
Chapter 14 - For What?
Epilogue
~Thanks All~
Promote (1)
Promote (2)
Author Place!!
Promote (3)
author.
author. (2)
author. (3)
finally (?)

Chapter 15 - Is This The End?

458 31 1
By ppaptho

Pyu couple fanfiction♡

ㅡLet you go my first loveㅡ
*Chapt15*

Aku mengambil langkah menuju sebuah cafè. Tempat dimana aku dan Sungjae akan bertemu. Sungjae mengajakku bertemu di cafè dekat apartemennya. Sungjae sendiri sedang pergi ke toko buku. Jadi, aku memutuskan untuk jalan ke sana sendiri. Saat sampai aku langsung duduk di salah satu kursi di cafè tersebut.

"Permisi, ingin pesan apa?" tanya salah satu pelayan.

"Saya sedang menunggu seseorang. Saya akan memesan jika orang tersebut sudah datang." ucapku kemudian pelayan tersebut pergi.

Aku duduk menunggu Sungjae. Aku sangat merindukannya. Sudah lama aku tak menemuinya. Beberapa minggu yang lalu Sungjae pergi ke Yongin, Gyeonggi-do untuk mengurus beberapa urusan keluarganya. Aku hanya bisa menunggunya kembali.

Setelah tadi siang dia sampai di Seoul dia langsung mengajakku bertemu. Dan aku tahu. Aku merindukannya dan kurasa dia juga merasakan hal yang sama. Kami saling mencintai dan semua yang aku rasakan juga akan dia rasakan.

Setiap harinya aku hanya akan memikirkannya. Aku hanya akan memikirkan kalau Sungjae akan kembali dengan selamat. Aku sudah sangat ingin bertemu dengannya. Aku sudah sangat tidak sabar. Aku percaya dan yakin dengan sepenuh hatiku kalau dia akan kembali. Dia akan kembali dan menemuiku. Aku yakin itu.

"Permisi. Apa kau sedang menunggu seseorang?" tanya seorang pelayan.

"Iya." jawabku.

"Apa kau yakin orang yang kau tunggu akan datang?" tanyanya.

Benar, akankah dia datang?

"Iya, aku yakin itu." jawabku.

"Tapi, cafè kami sebentar lagi akan tutup. Kami akan tutup lebih awal hari ini." balas sang pelayan.

"Baiklah, aku akan menunggu di luar." ucapku kemudian keluar dan menunggu Sungjae di luar.

Aku duduk di kursi panjang yang berada di depan cafè tesebut. Cuaca dingin menyelimutiku. Musim dingin ini menyulitkanku untuk beraktifitas. Aku menutupi badanku dengan mantel tebal nan hangat. Aku memerhatikan dengan jelas semua yang terjadi di jalan. Kebetulan aku duduk tepat menghadap sebuah zebra cross. Aku melihat dengan jelas setiap orang yang lewat.

Aku terus memandang jalanan selagi memikirkan Sungjae. Aku yakin dia akan datang, tapi dimana dia? Kenapa hingga saat ini dia belum juga datang? Pikiran buruk terus menghantuiku. Aku takut terjadi sesuatu yang buruk padanya. Kenapa dia belum juga datang?

Tak lama aku melihat seorang Yook Sungjae sedang memegang sebuah buku. Dia menunggu lampu hijau bagi pejalan kaki. Dia menatapku dengan senyuman. Aku membalas senyumannya. Rasanya saat ini juga aku ingin memeluknya. Memeluk badannya melepas kerinduanku. Aku merindukannya. Aku sangat merindukannya.

Saat lampu hijau bagi pejalan kaki menyala dia langsung berjalan melewati zebra cross dengan terus memandangku. Dan dari arah kananku aku merasa seperti ada sesuatu yang berjalan begitu cepat. Aku menoleh ke sumber cahaya yang begitu terang. Sebuah mobil berkecepatan tinggi sedang berjalan. Dia terus berjalan hingga dia menabrak seseorang. Tunggu, aku mencari sesosok anak manusia yang sangat kunantikan. Yook Sungjae, dia.. tertabrak.

Aku langsung beranjak dari kursi tersebut lalu berlari ke arahnya. Sungjae? Iya, dia Yook Sungjae. Pria tampan yang terkapar tak berdaya di jalan besar kota Seoul. Aku menatapnya. Darah keluar dari sekujur tubuhnya. Aku meneteskan air mataku. Aku terduduk lemas.

"Aku tahu kau akan kembali, tapi kenapa kau kembali dengan seperti ini?" tanyaku yang sebenarnya tak akan pernah di dengar Sungjae.

Tangisku meledak saat melihat Sungjae seperti ini. Apa ini yang selama ini menghantuiku? Apa ini yang akan Tuhan ambil dariku?

ㅡLet you go my first loveㅡ

Aku menunggu dokter keluar dari ruangan tempat pemeriksaan Sungjae. Aku tak bisa menunggunya dengan tenang. Aku memberitahukan semuanya pada Chanyeol hingga sekarang Chanyeol sudah berada di sampingku.

"Tenang Sooyoung. Dia pasti akan baik-baik saja." ucapnya menenangkanku. Tapi tangisku tetap meledak.

Aku mencintainya, dan aku tak bisa kehilangannya.

Tak lama dokter keluar lalu aku dan Chanyeol beranjak dari kursi yang sedari tadi kita tempati.

"Bagaimana keadaan Sungjae dok?" tanya Chanyeol.

Aku tak bisa mengeluarkan sepatah kata pun. Hanya isakan tangis yang sedari tadi aku lantunkan. Aku begitu sakit. Dan ini membuatku tersiksa.

"Kami sudah mengusahakan yang terbaik dan Tuan Yook Sungjae tak berhasil kami selamatkan." ucap sang dokter.

Kakiku lemas dan aku langsung terjatuh. Aku memukul dadaku untuk menghilangkan rasa sesak yang sedari tadi menggangguku. Aku sakit. Dan mendengar itu membuatku semakin sakit.

Kenapa dia ya Tuhan? Kenapa harus dia yang kau ambil? Apa sebegitu teganya kah engkau hingga mengambil dia dariku? Sungjae adalah segala-galanya bagiku. Dan kau mengambilnya. Aku bukanlah apa-apa sekarang.

Chanyeol mengangkatku. Sekarang aku dan Chanyeol sudah kembali terduduk di kursi yang kami duduki sebelumnya.

"Sooyoung. Aku tahu ini sulit bagimu. Tapi aku yakin, jika kau tak merelakannya itu juga akan sulit baginya. Jangan terlalu memikirkannya. Jangan terlalu sering menangisinya. Besok kita akan melaksanakan pemakamannya. Datanglah dan katakan semua yang ingin kau katakan padanya. Untuk terakhir kalinya." ucap Chanyeol.

Aku sangat mencintainya, dan ini membuatku tahu sebagaimana besar cintaku padanya. Dan itu lebih besar daripada apapun.

ㅡLet you go my first loveㅡ

Sekarang aku sedang berada di pemakaman Sungjae. Aku sedang duduk terpaku melihat nisan yang disana terpampang dengan jelas nama seorang Yook Sungjae.

Kenapa kau pergi begitu cepat? Kenapa kau meninggalkanku sebegitu mudahnya?

"Sungjae.. Kau pernah mengatakan padaku kalau kau tak akan pergi meninggalkanku. Kau bilang kau tak akan pernah menghilang. Tapi, apa yang sekarang kau lakukan? Kau pergi Sungjae.. Kau pergi meninggalkanku. Hiks..

Sungjae, aku tak sanggup jika harus seperti ini. Hiks.. Aku terlalu mencintaimu Sungjae. Aku sangat mencintaimu. Hiks.. Kau tahu? Sekarang aku bukanlah apa-apa. Seorang manusia tanpa nafas bukanlah apa-apa. Hiks.. Aku mencintaimu, aku sangat mencintaimu Sungjae.. Hiks.. Aku tak tahu bagiamana caranya melupakanmu.

Sungjae.. Aku tak tahu bagaimana caranya menghilangkanmu dari hatiku. Hiks.. Kau terlalu berharga untuk dilupakan. Hiks.. Sungjae.. Aku tak mau kau pergi. Hiks.. Aku tak mau kau pergi tanpa sepatah kata pun terlontar dari mulutmu. Hiks.. Kau janji padaku tak akan meninggalkanku, jadi kumohon jangan pergi Sungjae.. Hiks.. Buktikan semua janjimu.

Aku.. mencintaimu.. Yook Sungjae.. Hiks.. Hiks.. Huaa.."

Tangisku pecah. Aku sudah tak sanggup membendung semuanya lagi. Aku mencintainya. Aku sangat mencintainya. Ditinggal olehnya pergi beberapa menit saja sudah membuatku tersiksa, bagaimana jika dia pergi untuk selamanya?

Aku belum cukup kuat untuk merasakan ini. Aku bahkan masih sangat merindukannya. Aku belum sama sekali mengatakan apapun padanya. Aku belum mendengar sepatah kata pun yang keluar dari mulutnya sebelum dia pergi untuk selama-lamanya.

Aku tak tahu apa kata-kata terakhirnya. Aku tak tahu apa yang ingin dia katakan padaku atau bahkan pada semua orang sebelum dia pergi. Dia pergi dengan sangat mendadak. Aku saja belum yakin kalau dia sudah benar-benar pergi.

Aku masih belum bisa merelakan semuanya. Tuhan sudah memberiku beberapa firasat kalau akan ada sesuatu yang besar pergi dari kehidupanku. Tapi aku tak pernah berpikir kalau itu Sungjae.

Aku tak rela bahkan bisa dikatakan tak mau dia pergi. Tidak sepantasnya aku diberi kebahagiaan jika kebahagiaan itu hanya bersifat sementara. Aku baru saja menjalin hubungan dengan Sungjae selama 1 bulan lebih 3 minggu.

Lalu bagaimana bisa Tuhan mengambilnya dengan begitu cepat? Aku bisa apa? Yang aku tahu dari ini adalah.. kebahagiaan itu semu. Sebahagianya dirimu, kau tak akan benar-benar bahagia. Aku sakit karena terlalu bahagia.

Aku bahkan masih ingat bagaimana kau mengatakan kalau kau tak akan meninggalkanku. Tapi, kau berbohong. Aku ingat dengan rinci bagaimana kau mengatakan kalimat bohong itu. Dan saat ini aku ingin menagih semua janji palsumu itu. Kembalilah..

*Chapt15*
ㅡLet you go my first loveㅡ

To be continued~

A/n: ini akhir kah? . no!! . please jangan salah paham sama tittle . di atas tertera to be continued~ . jadi ini masih tbc . walau cuman tinggal tunggu epilogue tapi ini masih tbc . intinya harus tungguin . dan maaf karena udah lama banget ga kirim . soalnya udah masuk smp harus rajin belajar . dah ah kepanjangan . stay tuned ya!! . insya allah besok kirim epilogue nya, paling terakhir . see ya!

Date: July 21st, 2017
ㅡP P A P T H O

-1279 Words-

[Edited]
>> May 16 "18 <<

Continue Reading

You'll Also Like

7.3K 912 23
L(iar) O(verthinking) V(ery painful) E(nd) Notes: -gender bender -harsh words -Typo -slow update
982K 5.8K 14
Berisi cerita pendek dengan tokoh yang berbeda-beda! โš ๏ธMature content with a sex, deep kiss, and vulgar wordsโš ๏ธ โš ๏ธSetiap cerita bisa membuatmu sange...
20.7K 4.3K 30
ft. kpop idol Mereka hanya siswa dan siswi biasa, awalnya. Sampai kecelakaan yang terjadi pada Kim Minju membuat kehidupan mereka tidak tenang sepert...
4.9K 272 19
Sebuah FanFiction dari anime idol legendaris Love Live! School Idol Project.