" Korang ! " Jerit Jebon terkedek kedek berlari ke arah mereka yang masih nyenyak tidur diulit mimpi.
Bahu Jinnie menjadi sasaran goncangannya.
" Wekap wekap " Digoncangnya kuat supaya Jinnie terjaga.
" Apa ?? " Jinnie tersentak dan bangun dengan malasnya. Matanya masih sembab disebabkan Jebon mengejutkannya pada pukul 2 pagi.
" Aku jumpa kucing betina. Lawo ! " Jawapnya dengan teruja namun berbisik.
" So ? Do I care ? "
" Aku dah agak. Kau gay "
" Whuttt "
Jebon menggulingkan matanya " Ikut aku jap. "
Tangan Jinnie ditariknya meninggalkan mereka yang lain. Laju mereka berlari meninggalkan kawasan mereka. Jinnie hanya ikutkan sahaja Jebon yang berlari tetapi semakin lama semakin perlahan kemudian berhenti menyebabkan Jinnie tersungkur secara mengejut.
" Auch my leg " Jinnie mengaduh kesakitan.
" Gedik la kau. Sikit je ni. Cepatlah teman aku " Jebon menarik tangan Jinnie menyebabkan dia berdiri dengan kaki yang sedikit berdenyut sakit.
" Kau nak suruh ikut pergi mana sebenarnya ?! " Nada Jinnie kedengaran marah. Sudahlah kakinya yang berdenyut ditambah lagi Jebon yang memaksanya.
" Halah kau ni ! Aku- " Jebon terdiam. Matanya terpaku pada sesuatu di belakang Jinnie.
Melihatkan Jebon yang tertunduk malu setelah melihat sesuatu dibelakangnya.
Dengan segera Jinnie berpaling kebelakang.
" Ooh ~ " Jinnie memuncungkan bibir sambil mengeluarkan bunyi seperti bersiul.
Tiga ekor kucing betina yang agak sexy dikocok kocok berdiri didepan mereka sambil tersenyum manis dan agak menggoda.
" Hai ! " Sapa salah seekor dari mereka yang berbulu warna ungu.
Rare siot bulu warna ungu. Dye bulu ke cane.
" Hai ~ " Lagi seorang menyapa. Bulunya berwarna hijau.
Hulk ? Atau kucing ?
" Hehe hai jugak " Juga lagi seorang menyapa. Kali ini bulunya berwarna susu putih.
Oohh yang ni cute. Ooh you touch my tralala
" Hai ! "Balas Jinnie tanpa segan silu.
" Korang buat apa dekat sini pagi pagi buta ? Bahaya tau " Ujar si ungu dengan nada yang sedikit risau.
" Eh ? Sepatutnya saya yang tanya kenapa cik adik bertiga yang manis ini buat dekat sini pagi pagi buta ? " Jinnie berbasa basi dengan budiman sekali padahal hakikatnya sifat kelelakiannya hanya tiga 3/4 sahaja.
Si ungu tersipu malu sebelum menjawap
" Kami saja bersiar. "
" Oh. Kalau tak keberatan apa nama kamu bertiga ni ? " Jinnie menggunakan bahasa baku kedengaran seperti zaman p.ramlee sangat. *tangan dibahu mata ke atas*
" Saya buntat " Si ungu memperkenalkan diri . Jarinya ditunjuk pada si putih " yang ini wak doyok " kemudian ditunjuk pada si hijau " Ini Polla "
" TANTEKNYA NAMA（・∀・）" Puji Jinnie agak terkejut.
" HAHAHA BODOH AKU GURAULAH !
Aku Satan "
" Aku Angel "
" Aku malaikat maut "
Sekali lagi Jebon dan Jinnie terkejut.
Mata mereka terbeliak.
" HAHAHA KITORANG GURAU LAGI LAH BODOH ! GELAK LA GELAK LA HAHAHA " Si ungu gelak terbahak bahak diikuti si putih dan Hijau.
" Erk .. Ha ha ha .. " Jinnie tergelak kekok.
" Ok kali ni betul betul. Aku Momo " Si ungu tersenyum manis.
" Aku Seulgi " Si Hijau melambai lambai mesra.
" Aku Eunha " Si putih tersengih sehingga matanya tertutup.
" Oh hahaha aku Jinnie. Dan si kera yang menyorok belakang aku ni Jebon. Taktau kenapa tadi kemain ganas tiba tiba bertukar ayu pulak "
Si Jebon ditarik supaya berada di tepi Jinnie.
" Mohon bercakap sebelum kau pulak yang hilang dara " Bisik Jinnie berbaur ugutan menakutkan.
" Err.. Er hai ? " Jebon mengangkat muka memandang mereka malu malu.
Mereka bertiga tergelak melihat respon Jebon yang nampak comel di mata mereka.
" Alololo cute nya dia ~ " Si Seulgi memicit pipi Jebon.
" Kami- " Kata kata Eunha terhenti bila suara nyaring seorang perempuan memeranjatkan mereka semua.
" Momo , Seulgi , Eunha !! Mana anak anak kucing bodoh ni ?! Aku tahu kalau aku dapat , aku cincang- " Perempuan itu berhenti memekik apabila melihatkan mereka semua yang sedang berkumpul.
Jinnie dan Jebon mengambil langkah untuk lari tetapi yang malangnya Momo , Seulgi dan Eunha sempat ditangkap oleh perempuan itu.
" Maafkan aku " Jinnie berbisik kesal dan meneruskan lariannya bersama Jebon.
#Ungu , Hijau , Putih
***
Tetibe aku rasa part ni macam drama hindustan lagi lagi part last last.