Tak perduli apa yang orang lain katakan, aku hanya ingin tersenyum karna dirimu
-Keira-
•••
"Kei lo gila ya? " aku tersadar di tengah lamunanku.
"Hah? Apaan sih? " ku lihat Vita, Niken, Aurel sudah mengitari meja ku.
"Lo dari tadi senyum-senyum sendiri udah kaya orang gila tau" ucap Vita.
Aku hanya terkekeh mendengar itu.
"Tuh kan malah ketawa" sambung Aurel.
"Kei kayanya lo beneran sakit deh, kemaren pas upacara lo juga senyum-senyum sendiri ih" sambung Niken.
Aurel langsung memegang dahiku.
"Panas nih anak" ucap nya.
"Ehh apaan sih, gue gak sakit kok temen-temennn" jawabku tersenyum.
"Udah ah gue mau pergi" aku beranjak dari tempat duduk ku.
"Mau kemana? " tanya vita.
"Toilet" jawabku tanpa berbalik.
Ku rasa hari ini aku benar-benar bahagia, aku bangun dengan tersenyum, sarapan dengan tersenyum, sepanjang perjalanan tersenyum, dan di sekolah pun masih tersenyum .
-baiklah katakan saja aku ini gila-
Suasana sekolah sangat ramai, banyak orang yang sedang berlomba saat ini, tadi pun aku sudah ikut berpatisipasi dengan mengikuti lomba makan kerupuk dan hasilnya?? Aku tidak menang.
-makan aja gak bakat apalagi yang lain? Sabar keiii-
Karna toilet yang biasa aku kunjungi penuh, aku pun mencari toilet lain. Yang berada di gedung D.
Setelah selesai, ku lihat kanan kiri... Bukan hanya toiletnya, koridor gedung D juga sangat sepi -membuatku sedikit merinding hiii-
Dengan cepat aku meninggalkan toilet, tapi di perjalanan aku berhenti tepat di bawah tangga.
Ku lihat jalan yang belum pernah aku telusuri, karna penasaran aku pun mencoba melangkah kesana.
"Kei" seketika ada yang menarik tanganku, aku menoleh ke arahnya.
"Eh Silfi? "
"Lo ngapain mau kesana? "
"Gak ngapa-ngapain iseng aja Sil"
Silfi menarikku berjalan keluar dari daerah itu.
"Jangan kesana kei, angker tau" katanya.
"Angker? Emang ada apaan? " tanyaku bingung.
"Emm gue gak tau juga sih tapii" kata-kata Silfi berhenti karna ada bunyi line dari hp ku.
"Bentar Sil"
Ku buka hp dan ternyata itu chat dari Vita.
Vita: keiii
Vita: kei tadi temen lo nyariin
Vita: namanya silfi
"Sil tadi lo ke kelas gue? " tanyaku.
"Oiyah sampe lupa gue, tadi gue ke kelas lo buat ngajak lo ngumpul"
"Oiyah kita ngumpul ya"
"Nah mengkanya tadi kata temen lo, lo ke toilet jadi gue cari deh" kata Silfi.
"Yaudah yuu yang lain udah nungguin termasuk si sider abadi" lanjutnya.
"Haha Vela maksudnya? "
"Yoii... Yu cap cuss"
Sesampainya di TKP yaitu kantin, kami langsung berkumpul dengan yang lain.
"Kei lo ke toilet lama amat sih" ucap Vela.
"Toilet yang biasa penuh vel jadi gue ke toilet gedung D" jawab ku sambil menyeruput jus jeruk favoritku.
"Toilet gedung D? " kata Novi.
"Berarti deket mantan taman belakang dong" sambung Novi.
"masa nih ya tadi si keira mau kesana, untung aja gue cegah" kata Silfi.
"Disana kan angker" kata Anggi.
"Angker kenapa sih? " tanyaku bingung.
"Disana itu kaya ada penghuninya gitu kei" jawab Silfi.
"Maksudnya setan?? " sambung Vela yang sepertinya juga tidak tahu.
"Yapss" seru mereka bersamaan.
"Orang pacaran aja gak mau disitu karna bakalan ada yang gangguin, entah di timpuk atau di apain ama tuh setan" lanjut Anggi.
"Yeee itu mah salah orang pacarannya, ngapain lagi di tempat sepi" jawab Vela.
"Betul tuh Vel" sambung ku.
"Ya kan emang kalo pacaran enakan di tempat sepi " jawab Anggi.
"Iya deh yang udah ngalamin mah haha" ledek Vela.
"Ihh velaaa" timbal Anggi, kami semua pun tertawa.
"Attension pleaseee" teriak ka Caca.
"Haloo udah pada ngumpul semua nih? " lanjutnya.
Semua pun melihat kanan kirinya.
"Anak cowonya kurang banyak ka" seru yang lain.
"Anak cowo?" tanya ka caca. "Termasuk... " tiba-tiba datang sekelompok anak cowo dengan satu orang yang jalan di depan.
"Sorry kita telat" kata sang pemimpin yang ternyata adalah...
"Dio? Gapapa sini-sini gabung" ajak ka Imel dan ka Caca hanya melongo saja.
Sumpah demi apapun kalo Dio dibilang bibit cogan itu seribu persen bener! cuma dalam satu bulan Dio keliatan udah berubah banget, jadi lebih... Kece huahh
Dio dan teman lainnya pun duduk, kita semua menjadi berbaur layaknya reunian haha
Terutama anak cewe yang kini terus mengajak ngobrol Dio, ku lihat sifat Dio tidak berubah, masih seperti pertama MPLS tapi lebih coollll oh my god
Tapi jika ku ingat-ingat sejak MPLS hingga sekarang, sekali pun aku tidak pernah berinteraksi dengan Dio, entah mengapa... Padahal kami sering berada di satu tempat yang sama seperti ini...
Pukul 11:30
"Yaa sekarang bola di giring oleh kelas X Ips 5 dannnn golllllll" proud for my class hihi
"Hooooooooo" sorak sorai penonton.
"Gol terakhir dari X ips 5 menutup kemenangan dengan skor 3-2, selanjutnya setelah makan siang akan di selenggarakan lomba lainnya"
Aku pun makan siang masih dengan anak pulau sumatera, karna Vita, Aurel, Niken, Dea juga sedang reunian dengan teman MPLS nya.
"Abis ini gue basket, pada nonton ya" kata Dio yang menghadap kita semua.
"Pasti dongg" jawab kami serentak.
Dio langsung tersenyum kepada semua, aku pun tersenyum padanya lalu Dio tersadar dan menghentikan senyum manisnya kemudian melanjutkan makan nya.. Tanpa membalas senyumku, hey why??
Pukul 14:45
Pertandingan basket sudah selesai dengan kelas Dio -Ips 2- yang menjadi pemenang nya. Tentu saja itu karna Dio, Dio yang sejak tadi membuat para cewe histeris dengan aura cogan nya.
Setelah itu semua anak pulau sumatera pun berkumpul lagi untuk berfoto ria, sebelum kembali ke kelas untuk merayakan kemenangan kelasnya masing-masing.
Terdapat banyak kubu di lapangan saat ini, tujuan mereka semua sama yaitu untuk berfoto dengan background banner" kece SMA Mahadibya.
Di tengah keramaian seperti ini aku masih celingak-celinguk mencari sosok pangeran ku yang tak kunjung muncul sejak tadi.
"Itu ka Albyan" ucap salah satu teman ku.
Ahh ka albyan lagi... Gak bosen apa?
"Mana mana? " seru yang lain.
"Itu yang megang kamera"
Kamera? Kemarin Dia juga bawa kamera, jangan-jangan...
Karna penasaran aku pun ikut melihat ke arah yang di tunjuk, terdapat banyak kerumunan disana.
"Mana sih? " tanyaku.
"Itu ketutupan orang, pokoknya tadi gue liat ka albyan bawa kamera"
"Guys sini deh" teriak ka Caca.
"Lama ah nanti aja deh ngeliat nya, ayo ke ka caca" ajak Silfi, dan yang lain pun bergegas ke ka Caca.
Aku? Aku masih menunggu karna penasaran dan tiba-tiba Keluar sesosok orang membawa kamera, ku tunggu dia berbalik dan akhirnya aku tau siapa itu ka Albyan.
"Itu yang namanya ka albyan?
B aja ah, cakepan juga pangeran gue" batinku.
•••
Hai pulau sumatera reunian tuh yang ngebuat keira tau sosok bibit cogan yang selama ini di omongin 😂😂
Oiyah apa bener ka Albyan yang selama ini di puji-puji cuma bernilai B di mata keira? Hemm
Stay read guysss
Voment please 😉