Key mematikan dan menghidupkan hpnya berkali-kali.
"Coba aja deh," katanya.
Akhirnya dia menggambar pola M dan segera membuka aplikasi Line.
M artinya Mark. Jujur aja, Key bahkan gak tau kenapa dia harus repot-repot menjadikan Mark sebagai passwordnya. Mungkin karena pola K terlalu sulit? Gak tau deh.
Key : Jaemmm...
Gak sampai satu menit, Jaemin langsung membalas pesan tadi.
Jaemin : Apaa?
Key : Gapapa deh. Gak jadi
Jaemin : Beneran gapapa?
Key : Iya gapapa
Jaemin : Okee
Key bingung mau menjawab apa.
Key : Minnn
Jaemin : Kenapa sayang??
Key : Ah gak jadi
Jaemin : Haha. Kamu kenapa sih? Lucuk
Key : Gapapa. Gajadi. Kamu lagi sibuk latihan kan pasti? Besok awal tahun ajaran kan kalian tampil
Jaemin : Sibuk sih, tapi gapapa. Kenapa? Kamu kangen yaaaa???
Key : Dih.. gak juga
Jaemin : Ah masaaa
Key : enggak
Jaemin : Serius?
Key : Duarius
Jaemin : Iyadeh percaya. Tapi, kalo kamu kangen bilang aja ya?
Key : Lah? Kenapa emang?
Jaemin : Biar kamu gak kangen sendirian. Aku juga kangen kamu soalnya. Hehe
Key senyum-senyum sendiri. Dasar Jaemin. International player 2k17.
Key : Idih, ini jaemin apa dilan? Wkwk
Jaemin : Haha. Apa mau ketemuan?
Key : Gak usah. Aku mau pergi sama Hina kok
Jaemin : Oke.. be careful, sweety 💞
Read
Key sebenernya bohong. Kapan emang dia janjian mau pergi sama Hina? Ya Tuhan, tapi dia gak kuat kalo ketemu Jaemin sekarang.
Key : Hin
Key : Pergi kuy
Hina : Kemana?
Key : Gramedia atau mana gitu. Gabut uy. Mark latihan dance, otomatis Haechan sama Jaemin juga
Hina : Oh iya wkwk jeno juga
Hina : yaudah kuy
Hina : Ketemuan disana okay? See you
Key : Okay
Read
Key langsung bersiap dan ngambil tas selempangnya.
"Mau kemana, Dek?" Tanya papa begitu melihat Key sudah rapi saat menuruni tangga.
"Eh? Mau main sama temen, Pa. Hehe," jawab Key.
Papanya mengangguk. "Nih, disimpen yang bener uangnya," kata papa sambil memberi dua lembar uang lima puluh ribuan.
Key mengangguk, setelah itu dia langsung jalan ke halte bus.
🍑
Semua anggota dance lagi istirahat. Lagipula, mereka bahkan udah latihan dari pagi dan sekarang sudah mulai sore.
"Habis ini main ke rumah Haechan kuy? Denger-denger mamanya baru buat kue banyak," celetuk Jeno.
Haechan pasrah aja. Rumahnya selalu jadi tempat persinggahan. Kadang Haechan aja gak bisa bedain, itu rumah atau penampungan anak panti? Rame banget gila kalo ada anak dance.
Drrt... drrt...
"Jaem, hp lo tuh!" Celetuk Renjun.
Jaemin buru-buru mengangkat telfon yang masuk. "Iya?"
"Mark, jemput di halte dong..." kata Key dari seberang sana dengan nada khas orang bangun tidur.
Jaemin langsung pasang mode loudspeaker biar semua bisa denger. "Hm?"
"Mark, jemput di halte ih. Ngantuk," kata Key lagi.
Semua yang ada di ruang latihan langsung ketawa ngakak. Apalagi Haechan sama Jaemin yang ngakaknya gak ketulungan.
Mark mau ketawa juga, tapi dia tahan. "Oke.. halte mana?"
"Halah, biasanya dimana. Hurry up! It's 5pm!" Kata Key masih dengan suara khas orang bangun tidurnya.
Mark langsung mematikan hp Jaemin dan menyerahkan hp tadi ke Jaemin. "Gih jemput. Ngelindur di halte dia," kata Mark.
Jaemin langsung nyengir. "Waduh, siap kalo gini mah! Oke, gue duluan. Nanti gue nyusul ke rumah Haechannya!" Kata Jaemin sambil mengambil kunci motornya.
Mark mengangguk begitu juga member yang lain.
🍑
"Ayo pulang," kata Jaemin sambil jongkok di depan Key.
"Loh, kok lo yang jemput? Kak Mark mana?" Key langsung melek.
Jaemin terkekeh. "Mark di rumah Haechan. Lo tadi nelfon gue, bukan Mark," kata Jaemin.
Key kaget. "Hah? Masa? Tadi aku mencet nomor delapan kok, bukan nol. Kenapa bisa nyambung ke kamu?"
Jaemin menyipitkan mata. "Kamu naruh nomor aku di angka nol? Terus Mark di angka 8?"
Key mengangguk. "Iya. Kenapa?"
"Nomor satunya siapa?"
"Nomor satu? Papa," jawab Key.
Jaemin mengangguk. "Kalo nomor dua?"
"Mama dong," jawab Key lagi.
"Nomor tiga?"
"Haechan," jawab Key enteng.
Jaemin melotot gak terima. "Loh, Haechan kok nomor tiga?"
"Karena nomor tiga itu nomor kesukaan Haechan, lagian dia tetangga aku. Biar gampang dihubungin," kata Key.
"Nomor empat? Jangan-jangan mantan kamu lagi," tanya Jaemin.
Key terkekeh. "Gak punya mantan. Emangnya kamu? By the way, nomor empat gak ada. Aku cuma kasih di nomor 1,2,3,8, sama 0."
"Kenapa Mark dikasih angka 8?" Tanya Jaemin penasaran. Kalau Haechan kan karena angka favorit, nah kalau Mark?
"Delapan itu angka yang indah. Lo cuma perlu satu kali goresan buat menulisnya. Ada satu garis yang membentuk dua lingkaran yang gak putus, itu gue anggap sebagai lambang bahwa dia dan gue gak akan pernah putus hubungan. Angka delapan juga angka keberuntungan. Mark adalah keberuntungan buat gue," jawab Key panjang lebar.
Sejenak, Jaemin jadi takjub. Key mikirnya sampai sejauh itu. Jaemin pikir, itu cuma berdasar urutan orang penting buat Key. Ternyata dia ngasih nomor yang sesuai dengan per orangnya.
Jaemin mulai duduk di samping Key. "Oke, bagus juga artinya. Terus, kenapa aku dapetnya angka nol?"
Key senyum. "Because I'm your nothing. Nothing last forever, I can be your nothing, now. Nol juga dibuat dari satu goresan dan berbentuk satu lingkaran. Aku anggap kamu lingkarannya dan aku ada di tengah lingkaran itu. Terjebak di tengah dan gak ada jalan keluar lagi. Simpel kan?"
Jaemin tersenyum lantas mengacak poni Key sambil berdiri. "Ah, teorinya bisa aja."
Key tersenyum lantas ikut berdiri. "Gimana? Masih gak mau di angka nol?"
Jaemin tersenyum. "Sebenernya mau di angka delapan, artinya lebih bagus. Tapi, gapapa deh. I love you to the moon and back, Key," kata Jaemin.
Key ketawa renyah sebelum menjawab pernyataan Jaemin. "Haha, I love me too kok. Kan kata Justin kita disuruh 'Love yourself' hehe."
🍑🍑🍑
Aku kangen Na Jaemin 😢😧😥😣