Yixingbukan tidak berusaha, empat bulan ia sudah mencari inggit ke kota-kota yang dia rasa dikunjungi oleh inggit, menyebar anak buahnya ke setiap rumah sakit untuk mencari data pasien atas nama inggit, membagikan selembaran, dan melakukan segala macam cara lainnya.
Yixing juga mengunjungi kediaman orang tua inggit yang terdaftar di bagian kemahasiswaan kampus. Tapi rumah itu kosong dan tidak berpenghuni, Inggit menghilang dengan sempurna tanpa meninggalkan sedikit celah maupun jejak yang bisa Yixing telusuri.
Anak buah dan detektif yang disewanya bahkan sampai menyerah, hal itu membuat Yixing frustasi dan uring-uringan.
Kemungkinan kepindahan ke luar negeri atau ke tempat terpencil sempat Yixing pikirkan, tetapi ia masih bingung untuk mempersempit jarak pencariannya.
Setelah inggit pergi, Yixing lebih banyak menghabiskan waktu di jalan untuk melakukan pencarian dan juga di rumah keluarganya.
Yixing juga lebih sering menghabiskan waktu untuk berolahraga di ruangan pribadinya atau menghancurkan papan sasaran dengan tembakan-tembakan tanpa henti untuk menyalurkan emosinya.
Yixing meninggalkan apartemennya begitu saja, dan Yixing juga sudah mengakui perihal kepura-puraannya kepada ibunya.
Namun respon yang ibunya berikan diluar dugaan Yixing. Yixingmenyangka ibunya akan memarahi dan memakinya, namun respon yang ibunya berikan adalah wajah penuh kekecewaan dan linangan air mata. Hal itu hanya menambah kesedihan di hati Yixing. Yixing berpikir jika ibunya pasti sudah berharap banyak, sama seperti dirinya.
"Kerjaan kamu cuma nonton, main ps, ngelayap gak jelas. Mau jadi apa kamu?" sindir ibu Yixing yang melihat anaknya hanya terduduk di depan ruang televisi dengan stik ps nya.
"Mumpung lagi nunggu tanggal wisuda, lagian kenapa sih mah? ganggu aja." Timpal Yixing.
"Mamah mau jodohin kamu Yi,"
Permainan PS Yixing pun terhenti karena ucapan ibunya. Sudah lama topik ini tidak diangkat lagi oleh ibunya semenjak dulu ia membawa inggit kesini. Tapi kenapa sekarang harus diungkit lagi?
"Yixing gak perlu di jodohin mah," jawab Yixing sambil melempar stik ps ke sofa disebelahnya, moodnya menurun seketika.
"Daripada kamu uring-uringan gini terus mending kamu mamah nikahin," kata ibu Yixing yang membuat Yixing merasa kesal.
"Yixing gak mau dijodohin! Terserah mamah mau ngelakuin apa aja tapi jangan atur jodoh Yixing! Yixing mending gak nikah daripada harus dijodohin!" Protes Yixing sambil beranjak dari tempatnya.
"Yah, sayang banget padalah orangnya udah nongol tuh di pintu, mamah suruh pulang lagi aja nih?"
"Suruh pulang aja!" Teriak Yixing tanpa melihat kearah pintu.
"Git, kamu disuruh pulang tuh,"
Yixing reflek menolehkan kepalanya kearah pintu begitu ibunya menyebutkan nama keramat yang telah membuat hidupnya tidak karuan selama empat bulan terakhir.
"Kalo gitu inggit pamit ya mah," kata inggit sambil membalikan tubuhnya.
Yixing segera berbalik arah dan berlari kearah inggit, dan memeluknya dari belakang.
Yixing bahkan tidak berniat melepas pelukannya, ia malah lebih mengeratkan pelukan itu untuk memastikan jika ini benar-benar nyata.
"Lo tega banget ninggalin gue tau gak," kata Yixing sambil terisak. Sementara inggit hanya mengusap tangan Yixing yang berada di perutnya dengan lembut.
"kamu yang tega bikin anak orang luntang lantung yi," sindir ibu Yixing.
Yixing yang sadar dengan keanehan ini pun membalikan tubuhnya tanpa melepas pelukannya.
Yixing takut jika ia melepaskan pelukannya, sosok di pelukannya ini akan menghilang lagi.
"Masih mau pertahanin gengsi kamu yang tingginya melebihi monas itu?" Tanya ibu Yixing.
"Jadi semua ulah mamah?!" Tanya Yixing.
Dan senyuman penuh makna yang ibunya lemparkan, membuat Yixingyakin jika jawabannya adalah ya.
"Tanteeeee kita dateng! Udah mulai belum pertunjukannya? Telat gak kita?" Teriak Baekhyun heboh begitu masuk ke dalam rumah Yixing.
"JADI KALIAN SEMUA TAU?!"
.....
flashback
"Mamah tau semuanya,"
Mendengar ucapan ibu Yixing, membuat inggit menelan ludah gugup. Ia merasa takut sekarang.
Bagaimana jika ibu Yixingmembencinya? Bagaimana jika ibu Yixing marah? Dan bagaimana jika hidupnya akan berakhir di tangan ibu Yixing hari ini?
"Maafin inggit mah,"
"Mamah tau bukan kamu yang salah, mamah minta maaf atas nama anak mamah karna harus ngelibatin kamu ke dalam hidup keluarga kami yang bisa dibilang enggak mudah."
"Sejak kapan mamah .... tau?" Tanya inggit dengan ragu.
"Mamah tau dari awal, setelah kalian pergi dari rumah malam itu, mamah nyari tau tentang kalian. Kalian gak pernah keliatan bareng dimanapun menurut anak buah mamah dan mamah mulai menaruh kecurigaan, sampe mamah nemuin kalian diapartemen tidur bareng. Mamah kira hubungan kalian udah gak sesederhana itu sejak dari sana."
"Mamah udah hidup lebih lama dari anak ingusan macem yixing, mamah gak mungkin bisa dibohongin gitu aja sama dia. Mamah gak bodoh," ujar ibu Yixing sambil tertawa dan menggelengkan kepalanya begitu mengingat ulah anaknya.
"Lagipula mamah gak nolak kalo itu orangnya kamu, mamah mulai ngeliat perubahan-perubahan Yixing semenjak dia kenal kamu."
"Aku rasa aku gak mempunyai efek sebesar itu untuk anak mamah,"
"Itu menurut kamu, Mamah kenal sama anak mamah sendiri dan mamah tau perbedaannya. Sekarang pertanyaan mamah, kamu cinta gak sama anak mamah?"
Ibu Yixingbisa melihat inggit yang sedang menggigit bibirnya gugup dan tidak langsung menjawab pertanyaannya.
Ditanyai hal seperri ini langsung oleh orang tua orang yang dimaksud memang sedikit canggung. Dan ibu Yixing mengerti akan hal itu.
"Dia itu emang suka seenaknya, angkuh, belagu, gengsinya tinggi, dan dongo kalo masalah perasaan kaya gini. Tapi satu yang bisa mamah liat, dia bener-bener ngelindungin kamu dengan tulus. Bukan karena kepura-puraan status kalian."
"Sekali lagi mamah tanya, kamu cinta gak sama anak mamah?"
"Iya mah.."
"Ayo kita kerjasama buat ngeruntuhin gengsinya yang setinggi monas itu,"
Ya, pada awalnya ibu Yixing memang berniat menyembunyikan inggit sementara waktu untuk memberikan anaknya pelajaran.
Namun kejadian kecelakaan itu sama sekali diluar dugaannya. Ibu Yixing sampai mengatur ulang kembali semua rencananya.
Untuk Hyojin, sebetulnya ibu Yixingyang memasukannya ke penjara. Begitu ia mendapat kabar calon menantunya mengalami kecelakaan ibu Yixing segera menyuruh akan buahnya untuk mengumpulkan semua bukti ke pihak kepolisian agar Hyojin ditahan.
Untuk Jun, ibu Yixing yakin jika anaknya bisa mengatasi sepupunya sendiri meskipun harus berakhir di dalam penjara juga.
Selama menghilang, ibu Yixing menutupi segala jejak yang mungkin ditinggalkan. Dan memberitahu teman-teman Yixing secara diam-diam jadi mereka semua tau.
Inggit juga banyak menghabiskan waktunya bersama mereka. Dan mereka semua menjelaskan semua kesalahpahaman yang selama ini terjadi diantara mereka berdua.
.......
"JADI KALIAN SEMUA TAU?!"
"Wes bos jangan ngeluarin pistol, itu yang dipelukan ntar kabur lagi. Galau lagi ntar," ledek Baekhyun.
Yixing pun kini melemparkan pandangannya kearah ibunya yang kini telah didampingi oleh ayahnya.
"Mamah?! Kok mamah kaya gini sih sama anak sendiri?"
"Kapan lagi ngeliat kamu uring-uringan sampe hampir ngancurin rumah," kata ibu Yixingsambil tertawa.
Yixing menghela napas panjang untuk mengontrol emosinya. Seharusnya ia lebih waspada akan sikap jail dan aneh ibunya.
"Gimana, masih mau nolak perjodohannya? Papah padahal udah ngobrol banyak sama calon besan." Kata ayahnya Yixing.
"Bawa Yixing ke KUA sekarang juga Yixing gak akan nolak."
"Tapi tadi lo bilang kan gak mau, gue malah disuruh pulang." Kata inggit bermaksud menggoda Yixing.
"Jangan macem-macem, nanti mulut lo gue sumpel nih."
"Woy bos masih siang!" Teriak Chen.
Dan hari itu terjadi keriuhan di rumah keluarga Yixing. Mereka berakhir dengan makan siang bersama dan saling bercengkrama.
"Yixing itu calon mantu mamah gak bisa makan kamu kekepin terus kaya gitu," tegur ibu Yixing.
"Mamah gak usah banyak protes dan tinggal request mau punya berapa cucu,"
"Yang banyak pokoknya biar rumah rame," jawab ayah Yixing.
Keluarga mereka tetap sinting ternyata....