38. My Hero

58.1K 9.3K 1.4K
                                    

Dua orang di depan dan di belakang gue semakin maju... bikin gue hampir terhimpit. Tapi gue segera lari lewat samping dan balik lagi ke arah kafe.

Gue lari dengan sekuat tenaga sampe gue hampir nubruk seseorang.

Orang itu ngebantu gue untuk menyeimbangkan badan gue dan berdiri dengan tegak.

"Lay..." ujar gue tanpa sadar ketika ngeliat orang yang ngolongin gue.

"Tunggu di belakang gue, jangan kemana-mana." Kaya Lay yang tentunya langsung gue turuti.

Gue bisa ngeliat keempat orang itu semakin dekat. Mereka bahkan bawa senjata tajem yang bikin gue semakin takut.

Gue bener-bener masih trauma dengan suasana menegangkan kaya gini.

Gue bisa ngeliat Lay nendang perut orang yang paling depan, yang membuat dua orang dibelakangnya ikut oleng dan terjatuh.

Yang paling depan udah mengarahkan pisaunya kearah Lay yang bisa Lay hindari dengan mudah. Lay lalu memelintir lengan orang itu dan menendang punggungnya sampai orang itu tersungkur di trotoar.

Kemudian baku hantam pun terjadi, dua orang tadi mulai bangkit dan menyerang Lay.

Gue cuma bisa berdoa di dalem hati agar kami berdua selamat.

Gue bisa ngeliat mereka berempat udah babak belur sedangkan Lay sama sekali gak terluka.

Lay lalu mengeluarkan pistolnya dan mengarahkannya ke mereka berempat.

Mereka langsung berlari tunggang langgang begitu ngeliat pistol di tangan Lay.

Lay masukin lagi pistolnya ke saku belakangnya dan dia berjalan  menghampiri gue.

Setelahnya dia meluk gue...

Gue kangen wangi ini, gue kangen kehangatan ini, dan gue kangen sama orang yang lagi meluk gue ini...

"Jangan nangis, lo udah aman sekarang." Kata Lay.

Gue cuma bisa menganggukan kepala gue di dadanya. Sekarang gue merasa jauh lebih aman.

Gak lama lampu sorot mobil yang menyilaukan mata menyorot kearah gue sama Lay yang bikin dia ngelepasin pelukannya.

Gue menghapus air mata gue yang jatuh saat lari ketakutan dari keempat orang tadi dengan mata yang sedikit menyipit akibat lampu sorot mobil itu.

Gue ngeliat siluet tubuh perempuan keluar dari mobil itu, dan perempuan itu adalah Hyojin.

"Lo katanya mau ke klub, ngapain masih disini?" Tanya Hyojin ke Lay sementara gue memundurkan diri gue.

Gue bisa ngeliat Lay yang menghela napas, "gue kan bisa nyusul. Kenapa gak nunggu disana aja sih?" Kata Lay.

Gue bisa ngeliat Hyojin tiba-tiba meluk Lay dan nyium bibir Lay di depan mata gue.

"Kan gue kangen,"

Gue gak bisa ngeliat pemandangan itu lebih jauh lagi, gue segera melarikan diri dari sana lewat gang terdekat.

......

"Kan gue kangen,"

Lay langsung mendorong tubuh Hyojin yang seenaknya nyium bibirnya.

"Lo apa-apaan sih?!" Kata Lay.

"Kenapa? Bukannya lo dulu seneng gue cium?" Tanya Hyojin.

"Sekarang udah enggak! Harus berapa kali gue bilang sama lo kalo itu masa lalu!"

"Waktu lo bilang minta jadi temen setelah kita putus gue masih terima. Tapi gak kaya gini! Gue udah punya pilihan gue sendiri yang menurut gue jauh lebih baik dari lo."

BAD SERIES (Eternal Love)Where stories live. Discover now