BTS Imagine

Da chimyzrs

177K 15.1K 761

Cerita ini hanyalah khayalan seorang fangirl belaka. Altro

[Suga] Sorry
[Jin] Mine
[V] My Ex
[J-Hope] Shit!
[Jimin] An Idol
[Jungkook] Marry Me
[Rap Monster] Ego
[Suga] Malaikat Penyelamat
[Jin] Harusnya
[V] Ditilang Polisi
[JHope] Ketahuan
[Jimin] Berantem
[PUTUS] BTS Salah Gaul
[PUTUS PT 2] BTS Salah Gaul
[Jungkook] Sudah Punya
[Rap Monster] Tunggu Aku!
[Suga] Global Warming
[Jin] Too Late
[V] Choose One
[JHope] Husbandable
[Jimin] Dancing
[Jungkook] Dream
[Rap Monster] Meet
[BTS SPECIAL] I Choose U
[BTS SPECIAL] Please Comeback
[Jin] Waitress
[RAMADHAN] BTS SPECIAL
[RAMADHAN] BTS SPECIAL Pt 2
[RAMADHAN] BTS SPECIAL PT 3

[Suga] Lucky

5.3K 509 18
Da chimyzrs

AgustD ♥ Readers

(Yn)'s Pov

Seperti biasanya, aku akan berjalan keliling komplek saat tengah malam.

Kenapa?

Karena aku tidak bisa tidur. Dan ini adalah kebiasaan agar rasak kantuk menghampiriku.

Aku duduk di bangku taman dengan telinga tersumbat earphone.

Lagu yang terputar sekarang adalah lagu Lost - BTS.

Beberapa saat setelah lagu itu terputar aku mendengar suara seseorang sedang melakukan rap.

Setahuku di lagu itu tidak ada rap.

Aku melepaskan earphone ku dan melihat ke sekitar.

Tidak ada orang.

Atau jangan-jangan rumor tentang hantu rapper itu benar adanya?

Molla.

Lebih baik aku pergi dan tidur saja di rumah.

Ya, itu adalah pilihan terbaik.

**

3rd's POV

Ini adalah hari BTS pindah ke dorm baru.

Dorm lama mereka sudah terlalu sempit karena menampung banyak barang mereka.

Ditambah sekarang jumlah sassaeng yang sering berada di sekitar dorm mereka juga bertambah.

Mereka sengaja berpindah saat malam. Agar tidak banyak menarik perhatian.

"Ah.. ini melelahkan sekali." keluh Jimin setelah merapikan baju-bajunya.

"Lagipula itu bajumu sendiri." kata Jin yang ntah sejak kapan ada di sana.

"Hyung, kau sudah selesai berberes?" tanya Taehyung.

Jin menggeleng, "Belum, sepertinya celana dalamku ada yang terbawa oleh kalian. Apa kalian ada yang melihatnya? Itu kesayanganku."

Jimin dan Taehyung hanya mengangkat bahu, pertanda mereka tidak tahu.

"Apakah ini, hyung? Aku tidak tahu ini celana dalam siapa." ujar Hoseok sambil memerhatikan celana dalam di tangannya.

"Ah ya.. terimakasih, Hoseok-ie."

Jin keluar dari kamar yang dihuni oleh trio berisik. Dan masuk ke kamarnya yang tenang.

Jin tersentak saat masuk ke kamarnya. Tadi saat ia keluar Yoongi masih membereskan bajunya.

Tapi sekarang ia sudah menghilang.

"Ke wc mungkin." ujar Jin menduga-duga.

**

Yoongi atau yang biasanya dikenal dengan sebutan Suga sedang berjalan-jalan di sekitar komplek yang akan menjadi tempat tinggalnya.

Ia dapat melihat seorang perempuan sedang berjalan tidak jauh di depannya.

'Apa yang dilakukan seorang perempuan tengah malam seperti ini?' pikir Yoongi.

Tapi Yoongi mengabaikan pikirannya. Itu bukanlah hal yang penting.

Sekarang Yoongi sedang menyanyikan bagian rap-nya di lagu baru BTS yang akan rilis tanggal 13 Februari nanti.

Setelah ia menyelesaikan rapnya, ia dapat melihat perempuan tadi meninggalkan taman ini sambil bergidik.

Yoongi tetap cuek. Ia melihat ke sekeliling taman ini.

'Tidak buruk.' pikir Yoongi.

Yoongi duduk di bangku, tapi ia berdiri lagi setelah merasa bahwa dia menduduki sesuatu.

"Earphone?" gumam Yoongi.

'Mungkin milik gadis tadi, aku akan mengembalikannya.'

Yoongi sudah meninggalkan taman tersebut dan mencoba mencari perempuan yang tadi.

/Drtt drtt/

Handphone di sakunya bergetar. Ia melihat dan ternyata Sejin-hyung yang menelponnya.

"Ada apa, Hyung?" tanyanya saat mengangkat panggilan telpon.

"Kau dimana? Kembalilah ke dorm atau kami akan menguncimu di luar."

Yoongi membuang nafas. Bahkan ia tidak bisa berjalan-jalan kali ini.

Yoongi kembali ke dorm baru BTS. Ia masuk ke kamarnya dan Jin.

Tapi siapa yang menyangka bahwa dia akan tersandung daun pintu dan bagian samping kepalanya menghantam pintu.

Yoongi memegang telinganya yang terasa sakit.

"Suara ribut-ribut apa itu?" tanya Namjoon yang langsung keluar dari kamarnya.

"Aish.. Sial!!" gerutu Yoongi. Ia melepaskan tangannya dari telinganya.

"Hyung.. te-telingamuu.." ucap Namjoon terbata.

"Kenapa?" tanya Yoongi.

"Itu berdarah, Hyung."

"Apa yang berdarah?" tanya Jin yang baru saja menghampiri mereka setelah kegiatan menyikat giginya.

**

Suga's pov

Aish..

Ini sangat memalukan.

Seorang Suga. AgustD. Min Yoongi.

Seseorang yang selalu dikenal dengan sifat dingin, cuek, dan kalemnya sekarang sedang berada di rumah sakit karena tersandung pintu?

Tidakkah itu sesuatu yang memalukan?

Fans pasti akan tertawa mendengar kabarku.

Ini memalukan dan tentu saja menyebalkan.

Aku terancam tidak bisa ikut di berbagai acara akhir tahun.

Dan mood ku makin hancur saja ketika Sejin-hyung mendapat panggilan dari PD-nim.

Aku benar-benar tidak akan ikut dalam beberapa acara akhir tahun.

Aku berharap aku bisa mengikutinya. Aku ingin bertemu ARMY-ku.

Aku membuang nafas kasar. Sepertinya aku harus ikhlas.

**

(Yn)'s POV

"(Yn), mandilah! Setelah itu berikan ini pada tetangga baru kita!" perintah ibu padaku.

Aku hanya mendengus kesal. Aku baru saja bangun 3 menit yang lalu. Dan sekarang ibu sudah menyuruhku ini dan itu.

"Untuk apa? Lagipula kita tidak mengenali mereka."

"Aish, sopan-sopanlah jadi orang. Kita ini harus ramah." ibuku malah menceramahiku.

"Iyaa, Bu." aku memutuskan mengikuti perintah ibuku.

Ibuku memang dikenal sebagai orang yang sangat ramah. Tapi keramahannya akan sirna saat hanya bersamaku.

Sesuai perintah ibu, aku mandi dan mengantarkan makanan ringan yang telah dibuat ibu.

Aku memencet bel berkali-kali.

Apa tidak ada orang?

Jika memang tidak, harus ku apakan makanan ini?

Aku tinggalkan di depan pintu?

Atau diam-diam aku memakannya?

Ah, sepertinya pilihan kedua adalah pilihan yang bagus.

Aku berbalikㅡ

"Hm.. Siapa?" dan tiba-tiba ada suara di belakangku.

Aku berbalik dan melihat orang itu sedang menguap.

Tidak sopan!

Tapi sepertinya aku mengenalinya.

Kami saling menatap cukup lama.

"Apakah kau manager baru kami? Kau pasti ditugaskan untuk menemaniku'kan? Masuklah!" ujarnya lalu masuk ke dalam.

Benar-benar pria tidak sopan.

Dan apa katanya tadi? Manager? Apakah dia sudah gila?

Memangnya dia siapa?

"Hey, masuklah!" ujarnya dari dalam.

Dan aku benar-benar masuk ke rumah mereka.

Beberapa barang masih belum tersusun. Mungkin itu karena mereka baru saja pindah.

Aku melihat pria tak sopan tadi sedang duduk di sofa.

"Duduklah!" dia menyuruhku dan aku menurutinya.

"Siapa namamu?" tanyanya yang hanya ku balas tatapan bertanya.

"Ada apa dengan ekspresi wajahmu itu?" ia menatapku.

"Ti-tidak. Sebenarnya.."

Ia mengangkat sebelah alisnya.

"Aku hanya mau mengantarkan ini." ucapku sambil memberikan sekantung pelastik di tanganku.

Ia masih kelihatan bingung.

"Jadi kau adalah seorang penggemar?" tanyanya.

Dan aku benar-benar tak mengerti.

"Mak-maksudmu?"

"Astaga!! Kau ARMY'kan?"

ARMY?

Bukankah itu nama fans BTS?

Tunggu!!

BTS?

Dan orang ini!!

ASTAGA!!

Aku menutup mulutku. Aku baru menyadari siapa orang ini.

"Su-Suga?" ucapku secara terbata.

"Kau baru sadar?" tanyanya.

"Ah iya.. Em.. Itu.. Aku.. Aku (Yn). Aku tinggal di rumah sebelah."

Suga mengangguk-anggukkan kepalanya.

"Oh.. Tetangga!!" ucapnya mengerti.

"Em.. Kau hanya sendirian di sini?" tanyaku sambil mengedarkan pandanganku ke sekitar.

Aku dapat melihat Suga mengangguk.

"Kenapa?"

Sumpah! Aku tidak bermaksud untuk bertanya. Itu hanya keluar begitu saja dari mulutku.

"Kau tak lihat telingaku?" dia menunjuk telinganya.

"Itu.. Kenapa?"

"Bukan apa-apa. Luka seperti ini sudah biasa didapati seorang pria."

Aku mengangguk-angguk.

"Ah, aku pamit pulang dulu ya." pamitku.

Saat aku hampir mencapai pintu.

"Tunggu!"

Aku menghentikan langkah kakiku.

Aku berbalik menghadapnya, "Kenapa?"

"Apakah kau yang semalam berada di taman?" tanyanya.

Dia tahu darimana?

"Ah, sepertinya iya. Tunggu sebentar ya!"

Suga memasuki sebuah ruangan yang sepertinya adalah kamarnya.

Setelah beberapa saat, ia kembali.

"Ini punyamu, 'kan?" ia menunjukkan sebuah earphone berwarna merah.

Aku mengangguk, "Ya, itu punyaku. Kau dapat darimana?"

Ia berjalan mendekatiku dan menyodorkan benda berwarna merah tersebut.

Aku mengambilnya. Earphone ini adalah benda kesayanganku.

"Aku menemukannya di bangku taman semalam."

Aku membungkukkan tubuhku sambil mengucapkan terimakasih.

"Ah, kalau begitu aku pamit pulang dulu." kataku.

Saat aku hampir membuka pintuㅡ

"Tunggu!" suara idol bernama Suga itu menghentikanku.

Aku berbalik, "Kenapa?"

"Bolehkah aku mendapatkan nomormu?"

Mataku sedikit melotot. Hal ini membuatku agak kaget.

"Aku baru saja mendapat pesan bahwa mereka tidak jadi mengirimkanku manager."

Dan aku menatapnya dengan tatapan lalu-apa-hubungannya-denganku?

"Kau tahu sendiri kan kalau nanti akan banyak acara akhir tahun? Para member akan jarang berada di dorm dan aku akan kesepian."

"Jadi.. bisakah aku meminta nomormu dan menghubungimu saat aku kesepian?"

**

Setelah hari itu aku dan Yoongi jadi lumayan dekat. Dia beberapa kali mengiriku pesan dan memintaku menemaninya di dorm.

Tapi hari ini aku belum bertemu dengan Yoongi. Tadi pagi dia harus pergi ke dokter lagi.

Dan sekarang aku bisa melihat terdapat notifikasi dari twitter yang dipakai bersama oleh anggota BTS.

Setauku mereka sekarang sedang tampil di acara akhir tahun. Jadi, pasti Yoongi yang sedang update di twitter.

Aku membuka aplikasi twitterku. Dan aku sedikit menyesal membukanya.

Karena semuanya adalah spam.

Yoongi pasti iri pada member yang sedang tampil sekarang. Ia bahkan memotret wajah mereka dan mengeditnya.

Dan Yoongi juga seperti sedang curhat di twitter.

Aku memutuskan untuk menghampirinya sekarang.

Aku keluar dari kamarku.

"Mau kemana malam-malam seperti ini?" tanya ibu saat aku melewatinya yang sedang berada di ruang santai.

"Aku mau mencari angin, bu."

Ibuku sudah mengerti. Ketika aku kesulitan tidur, aku pasti pergi keluar dan sedikit berjalan-jalan.

Padahal malam ini aku kau ke dorm BTS untuk menemani Yoongi.

Aku berjalan beberapa puluh meter untuk ke dorm mereka.

"Yoongi, aku masuk." teriakku lalu masuk. Aku tak perlu lagi mengetuk pintu karena hanya ada Yoongi di dalam.

Dan aku bisa melihat dia sedang menonton televisi.

"Kau pasti ingin berada di sana juga kan?" tanyaku saat BTS muncul dan mulai menyanyikan lagu andalan mereka, Blood Sweat and Tears.

"Itu memang benar. Tapi sekarang aku tidak terlalu mempersalahkan itu lagi." kata Yoongi santai sambil mengambil cemilan di depannya.

"Itu pasti karena kau tidak perlu membuang-buang tenagamu dan kau bisa tidur sepuasnya." dugaku.

"Itu memang benar. Tapi masih ada alasan lain." kata Yoongi yang masih tetap fokus pada tv. Sesekali ia memotret member yang muncul di layar.

"Memangnya apa alasan lainnya?" tanyaku. Sebenarnya aku tidak terlalu penasaran, aku menanyakan itu hanya untuk menghilangkan keheningan saja.

Memang benar tv mengeluarkan suara, tapi hanya saja aku tetap merasa aneh kalau hanya diam-diaman saja dengannya.

"Kau." kata Yoongi.

"Hah? Apa?" tanyaku.

Aku bisa mendengar apa yang tadi ia katakan, tapi aku ingin dia mengatakannya lagi.

"Tidak, abaikan saja." kata Yoongi dan lanjut fokus ke televisi.

Kami terus menonton acara itu hingga selesai. Ternyata ini sudah tengah malam.

Aku menoleh ke sampingku dan ternyata Yoongi sedang tidur.

Aku pikir dari tadi dia serius menonton.

Aku mengambil ponsel di saku celanaku. Mengambil foto Yoongi saat tidur sepertinya bukan ide yang buruk.

Dan hal pertama yang ku lihat di ponselku adalah telpon dari ibu yang tidak ku angkat.

Sebenarnya ini agak aneh, ibu biasanya tidak peduli saat aku ke luar malam karena itu sudah jadi kebiasaanku.

Ibu juga mengirimiku pesan.

Eomma
Kenapa kau belum pulang juga? Kunci rumah ada di tempat biasa.

Ah, setidaknya aku tahu bahwa ibu peduli padaku.

Aku memotret Yoongi, dan ternyata flash pada kamera ponselku menyala.

Astaga. Yoongi pasti akan terbangun.

Dan sekarang aku bisa mendengar decakan Yoongi.

"Kau memotretku?" tanyanya.

Aku menggeleng-geleng kaku. Ketahuan mengambil foto seseorang itu adalah hal yang memalukan.

"Kemarikan ponselmu." kata Yoongi sambil menyodorkan tangannya.

Aku masih menggeleng dan sedikit mundur.

Tapi Yoongi malah menarikku hingga aku terduduk dan tubuhku condong ke arahnya.

Aku mengangkat wajahku. Dan ternyata jarak wajah kami hanya beberapa senti.

Astaga. Posisi macam apa ini?

Aku meneguk ludahku saat Yoongi mulai memperpendek jarak kami.

Dapat ku lihat ia terus menatap bibir dan mataku bergantian.

Aku bingung. Apa yang harus aku lakukan?

Aku harus pasrah atau mendorong tubuhnya?

Tapi sepertinya pasrah lebih enak.

Dan beberapa detik setelah itu aku dapat merasakan bibir Yoongi menyentuh bibirku.

Aku memejamkan mataku, itu karena Yoongi juga memejamkan matanya.

Awalnya bibir kami hanye menempel saja. Tetapi Yoongi mulai memainkan bibirnya seperti adegan yang ku lihat di drama.

Dan menurut apa yang ku tonton selama ini, aku harus membalasnya.

Kami terus begitu cukup lama hinggaㅡ

"ASTAGAAA. JADI INI ALASAN YOONGI-HYUNG TIDAK JADI MENYURUH MANAGER KE SINI. INI HEBAT." teriak seseorang heboh yang membuatku dan Yoongi kelabakan menjauhkan diri.

"Wah, aku jadi ingin sakit juga." kata Taehyung polos.

"Kalian menganggu saja." kata Yoongi berdiri lalu menarikku ke sebuah ruangan.

"Wahh..apa kau ingin membawanya ke kamarmu, hyung?" tanya Namjoon bersemangat.

"Heii!! Itu kamarku juga!" teriak Jin.

---------

Sebenernya part ini mau di publish sebelum BTS comeback. Tapi sumpah ini telat banget apdetnya😭😭

Continua a leggere

Ti piacerà anche

300K 22.9K 104
"Jadi, saya jatuh dan cinta sendirian ya?" Disclaimer! Ini fiksi nggak ada sangkut pautnya di dunia nyata, tolong bijak dalam membaca dan berkomentar...
628K 18.3K 14
LAPAK BROTHERSHIP ✔️ NOT BOYS LOVE...❌ SUDAH END TAPI TETEP VOTE + FOLLOW PROSES REVISI Kamu tahu obsessi? Ya apa saja bisa dilakukan bahkan bisa m...
105K 11.1K 43
Setelah kepergian jennie yang menghilang begitu saja menyebabkan lisa harus merawat putranya seorang diri... dimanakah jennie berada? Mampukah lisa m...
414K 4.4K 85
•Berisi kumpulan cerita delapan belas coret dengan berbagai genre •woozi Harem •mostly soonhoon •open request High Rank 🏅: •1#hoshiseventeen_8/7/2...