Solbione

נכתב על ידי SolbioneWriters

2.2K 234 260

Ini hanya kisah yang menceritakan tentang bagaimana 31 remaja yang memiliki sifat berbeda-beda dan di satukan... עוד

PROLOG
[About Anni] : A-B-C-D
[About Nabila] : Cila / Cilok?
[About Diba] Loyal;)(relationship)
[About Ainun] : Perpustakaan berjalan
[About Fadli] : Truth or Dare?
[About Dwi]: Psycopath
[About Fauzi]: Gamers
[About Wina : Moody-an]
Dibaca sayang
[About Inayah]: Isaac Newton Kw Super.
[About Fika] : Yes or No?
[About Rossi]: Si Tuan sok Tahu
[About Aqsha]: Dota 2
[About Tri]: Triplek
[About Farah] : The power of fangirl
[About Fikri]: si Gendut yang suka spam
Sepucuk Memori

[About Dwinda] : Cewek barbar

112 10 6
נכתב על ידי SolbioneWriters

09. About Dwinda

"Lihat tuh Dwinda baru datang, padahal ini udah jam setengah 8 loh" celetuk Fika yang melihat Dwinda baru berjalan menuju kelas sambil memeluk helmnya.

"Dasar! Palingan ngehindar dari pemeriksaan tadi pagi" kata Dinda menambahkan.

Dwinda kini berada di hadapan mereka, menyapa mereka satu persatu lalu ikut duduk juga di depan kelasnya.

"Gila keren banget lu masih bisa masuk" Iqha lalu menepuk pelan pundak Dwinda.

"Dwd dilawan" ucap Dwinda sedikit sombong.

"Cih!palingan dewa keberuntungan ketemu lo tadi pagi makanya bisa masuk" kata Amin asal yang lagi bersandar di pintu lalu selanjutnya ia masuk ke kelas.

"Yang sirikk bang^^" Dwinda lalu menyenggol lengan salsa dengan sikunya, tetapi Salsa tak menggubris.

"Ngapain nih enaknya?" tanya Fika.

"Nggak bisa ngapa-ngapain lagi nih, tuh lihat si predator datang" kata Wahida sambil menunjuk satu guru terkiller di sekolahnya.

"What the** demi dewa yang ada di uttaran, lo kok nggak bilang dari tadi sih kalo dia kesini" kata Salsa lalu berlari yang diikuti oleh Dwinda dan Fika.

"Hahaha Makanya jangan make Cardigan lo, lo juga make suwiter pasti kena marah tuh sama predator ckckck!" Dinda mengejek Fika, Salsa, dan Dwinda yang lari masuk ke kelas mereka.

***

"Dwind bete' nih enaknya ngapain yah?" tanya Salsa kepada Dwinda.

"Kantin yuk!" ajak Dwinda Kepada Salsa.

"Ahh..kena catat nanti sama si Uci" Salsa langsung merosotkan bahunya yang bersandar di kursi.

"Tenang kalau masalah Uci mah gampang" kata Dwinda lalu berdiri yang diikuti Salsa.

Mereka berdua berjalan ke luar kelas. Tiba-tiba Uci bertanya kepada mereka.

"Ehm..mau kemana neng?" tanya Uci.

"Biasa Ci ruang guru ada yang mau dikumpul" jawab Dwinda santai sambil memperlihatkan sebuah klipping yang ia pegang.

"Ohh..eh?perasaan nggak ada tugas klipping deh?kok kalian ada?" tanya Uci sekali lagi yang membuat Salsa gugup bukan main.

"Ohh itu tugas kemarin minggu masa lo lupa sih heheh" jawab Dwinda cepat sambil tertawa renyah.

"Ohh oke" jawab Uci singkat lalu berlalu.

Salsa dan Dwinda kini bisa bernafas lega karena sekarang ia bisa keluar kelas dan menuju ke kantin.

"ALHAMDULILLAHH..happy aanjjrriiitt" kalimat Salsa yang sedikit melenceng dari kata dasar membuat Dwinda menghadap ke Salsa yang sedang memasang tampang kaget.

"Napa?" tanya Dwinda lalu mengikuti arah pandang Salsa.

Sial! Mereka berdua kedapatan pergi ke kantin pada saat jam pelajaran. Dan parahnya guru yang mendapatnya adalah guru yang tadi dimaksud Wahida sebagai guru 'PREDATOR'.

"Mati" kata mereka berdua secara bersamaan.

***
Dwinda Aulia Inayah Andini d.m adalah nama lengkap dari Dwinda teman sejawat Salsa. Dwinda mempunyai nama yang sangggatt panjang tetapi namanya disingkat menjadi dwd:v

Dwinda anak bungsu dari kedua bersaudara, ia anak kedua dan memiliki satu kakak perempuan(>y<)Dwinda selalu mengendarai motor untuk berangkat ke sekolah. Ia berperawakan putih, tinggi semampai, pipi kekurangan gizi, bibir apa adanya, dan alis ala qadarnya:v

Ia bersahabat dengan para teman gesreknya. Yaitu Salsa, Fika, Dinda, Iqha, Wahida. Ada juga anak kelas sebelah yang menjadi sahabatnya yaitu Aulia, Disa, dan Putri. Tapi lebih baik berteman dengan mereka yang apa adanya dari pada berteman dengan orang yang ada apanya. Kan?

***

Kini Dwinda dan Salsa berada di ruang guru sesungguhnya. Padahal tadi hanya alasan untuk kabur ke kantin tapi entah mengapa 'KARMA'
sedang tidak bersahabat. Ibu Salma atau yang biasa teman-temannya Dwinda bilang guru predator kini berada di hadapan mereka berdua.

"Napa ada di kantin pada jam pelajaran?" tanya Ibu Salma membuka pembicaraan.

"Ahh..tadi laper bu jadi ke kantin deh" jawab Dwinda asal.

"Tapi tadi jam pelajaran seharusnya kalian di kelas bukan malah di kantin" kata Ibu Salma sambil melototi mereka berdua.

"Masa orang lapar disuruh belajar sih bu bagaimana belajar nya kalo perut ngedugem mulu?" kini giliran Salsa menjawab. Padahal sedari tadi Salsa terlihat tegang tapi kali ini terlihat agak rileks.

Nisa dan Wina masuk ke ruang guru untuk mengambil buku tugas mereka. Saat masuk Nisa melihat Dwinda dan Salsa yang tengah di marahi abis-abisan sama Ibu Salma.

"Wahh gilaa" kata Nisa lalu menarik cepat tangan Wina untuk segera keluar dari sana.

"Napa sih lo kayak dikejar singa aja" ucap Wina merasa jengkel karena tangannya ditarik-tarik oleh Nisa dengan paksa.

"Ini bahkan melebihi SINGA winn" jawab Nisa dengan menekan kata Singanya. Lalu menunjuk ke arah Dwinda dan Salsa.

"Whatt the? Demi apa mereka berdua disitu?" ucap Wina agak sedikit keras.

Tiba-tiba ada yang menutup mulut Wina. Refleks Wina teriak lebih kencang. Tetapi sebelum itu terjadi, orang tersebut sudah berhasil menarik Nisa dan Wina menjauh dari ruang guru.

"Gila lo pada, kalo teriak disitu bisa bisa lo juga ikut kena masalah" ucap seseorang yang tak lain dan tak bukan adalah Farah.

"Akhh..kok mereka berdua disitu sih?" tanya Wina.

"Paling tadi kedapatan lagi" ucap Farah sembari menarik Nisa dan Wina menuju ke kelas mereka.

#dikelas

"Woyy parah...si Salsa sama Dwinda di ruang guru lagi" Nisa datang langsung membawa kabar buruk sambil teriak teriak tidak jelas.

"Demi apa?" kata Fikri yang ikut kaget.

"Parah tuh mereka berdua, nggak bisa diem sehari aja" ucap Anni lalu menggelengkan kepalanya.

"Mereka kan kayak cacing kepanasan kalo diem di tempat. Gua aja selalu tuh di gangguin mereka berdua" Nabila kini ikut masuk ke pembicaraan.

"Tapi kok mereka berdua nggak ajak aku sih" tiba tiba semua melihat ke arah Fadli yang tadi berbicara sendiri.

"Lo bilang apa?" tanya Inayah ingin membetulkan pendengaran nya.

"Gila lo mau ikut-ikutan" kata Fauzi yang cukup syok mendengar penuturan Fadli.

"Demi nenek Tapasya lo udah sarap?" ucap Diba.

"Syuuttt..jangan ribut pak Ahmad otw ke sini" tiba-tiba semua diam mendengar penuturan Tri.

"Lo serius kan Tri" tanya Putri yang cukup ragu.

"Iyah seriusan dua rius malahan" kata Tri meyakinkan semua temannya.

"Dari tatapannya sih kayak nya jujur deh, soalnya gue pernah liat doi bicara jujur trus tatapannya kayak gitu tuh" ucap Jenifer lalu menunjuk Tri menggunakan jari kelingkingnya.

"Lo kok nunjuk Tri pake jari kelingking sih?emang segitu kurusnya yah?" tanya Ainun bingung.

"Syutt bapak udah di depan kelas" ucapan Adheline membuat semuanya terdiam.

Grup chat (SOLBIONE)

*Salsa mengubah nama grup Menjadi( |(H€T||3@Π $|@|_ P@®T $@TU )

Dwi : gua cincang lu sall kalo dapet"ψ(`∇')ψ

Arya : wah PSICHO nya Dwi kambuh kuy.

Aqsa : demi kucing anggora ku yang belum disunat, gue takut coyy. #alaykambuh2016

Miqdad : okw sekarang alaynya aqsa sudah gue itung. Dan ternyata oh ternyata, alay tambah aqsa% di kurang akar lebay dibagi kambuh kuadrat melebihi tinggi gunung fuji, melebihi luas samudra atlantik, melebihi banyaknya pasir di mesir, melebihi banyaknya anak kecebong yang baru keluar, serta melebihi gula pasir yang ada di rumah gue.

Rendi : fika lo sarap.

Rendi : typo maksud gue fikss no Fika no problem (nggakjelastenggelamkan)

Egi : mungkin Rendi lelah

Fika : *merasaterpanggil

Egi : ketypoan membawa bencana:v

Wina : cinta di ketypoan *filmbarubikin

Nisa : Wina nggak jelas tenggelamkan.

Fadli : Nisa main kasar catat

Farah : lo bacot catat

Lulu : lu catat gue catat

Iqha : kalian semua sepertinya saling mencatat

Jenifer : jangan saling mencatat nanti kamu kena catat

Ainun : jen mungkin lelah(^.^)

Nabila : ku biarkan cogant hari ini merapat:*

Anni : Nabila cewek handal:v(candu)

Dwi : candu?

Tri : candu?(2)

Amin : candu?(3)

Fauzi : candu?(4)

Wina : candu?(5)

Nisa : candu?(6)

Farah : candu?(7)

Adheline : candu?(8)

Aqsa : candu?(9)

Salsa : candu?(10)

Dwinda : candu?(11)

Fika : candu?(12)

Putri : candu?(13)

Uci : candu?(14)

Egi : candu?(15)

Diba : demi apa lo pamerin lagunya awekarin:v

Fauzi : nggak boleh sebut meret dibb

Fadli : yang menyebut suatu merek atau apapun itu akan terkena denda dan pasal yang berat maka dari itu jangan sek@li-k@li menyebut nama merk lebih baik di sensor seperti contoh aw****n seperti itu.

Dwinda : semerdeka lo aja lah (∩_∩)

Bel pulang berbunyi kini semua anak kelas 9a pulang.

Dwinda baru tiba di rumahnya sekitar jam lima sore. Mandi, solat, makan, nonton lalu tertidur di jam 8 karena kecapean

***
"Wah gila dimana nih?" Dwinda membuka matanya perlahan untuk menyesuaikan dengan cahaya sekitar.

Dwinda sedikit bingung dengan keberadaannya sekarang, bagaimana tidak sekarang ia berada di sebuah ruang yang kotor dan berdebu.

Tiba-tiba ada seseorang yang memegang pundaknya, membuatnya kaget bukan main lalu teriak "anjiiirrrrr set*n keluar lo monyett" Dwinda memang begitu mengeluarkan semua unek-unek nya jika dia dalam keadaan terhimpit.

"Psstt..diam begoo" kata Wahida lalu melihat ke seluruh penjuru ruangan.

Ternyata di dalam ruangan tersebut tidak hanya ada Dwinda dan Wahida tapi hampir semua teman kelasnya berada di ruangan itu.

Fadli, Rossi, Fauzi, dan Aqsa terlihat bersembunyi di balik lemari yang terlihat agak penyok. Sedangkan yang lain juga terlihat bersembunyi seperti hal nya Rossi dan lain-lain.

Salsa kini memberikan intruksi kepada Tri yang bersembunyi di dekat pintu. Karna Tri kurang peka maka amin yang mengerti maksud Salsa lalu membuka pintu sedikit lalu kembali memberi kode kepada Salsa.

"Anne, Anni, Wina, Nisa, Farah dan Ainun tetap pada posisi yang sudah di tentukan" Salsa memberikan intruksi melalui talkie walkie yang entah sejak kapan semua temannya mempunyai benda tersebut.

Dwinda kini bingung entah apa yang sedang dilakukan oleh teman-temannya, ia mencoba untuk bertanya kepada Fika yang tak terlalu jauh darinya.

"Fikk emang kita dimana sih?truss kok kita semua pada sembunyi gini mana muka yang lain kayak pada tegang lagi bingung deh gue" Dwinda masih belum mengerti keadaan yang saat ini ia alami.

"Ck!lo tau nggak dari tadi tuh lo bacot banget sakit telinga gue, kayak mau pecah" jawab Fika yang cukup gemas dengan Dwinda yang tak berhenti bertanya sedari tadi.

"Slow neng" ucap Dwinda yang mulai takut dengan kata Fika barusan.

"Semua mulai rencana A dan pada hitungan ketiga semua ada pada posisi yang sudah gue tentuin" intruksi Salsa yang ia keluarkan untuk semua teman kelasnya yang sudah ada dalam rencana.

Karna Dwinda yang masih juga belum mengerti ia bertanya pada Uci yang tak terlalu jauh dari dia. "Cii emang ini apaan sih?"

"Emang lo dari tadi denger apa sih? Kita ini lagi mau nyelametin Nabila sama Fikri yang kena sekap sama penebang hutan liar" jelas uci panjang lebar.

"Hah? Maksudnya apaan otak gue belum nyampe!" tanya Dwinda lagi.

Uci lalu menjelaskan semua yang terjadi kepada Dwinda. Dwinda yang sedari tadi di jelaskan hanya mangut-mangut tanda mengerti.

Kini Salsa mulai memberikan intruksi melalui talkie walkie.

"Satu"

"Dua"

"Tiga"

"Mulai"

Kini semua temannya mulai terhambur menuju posisi mereka masing masing.

Salsa terlihat berlari keluar bersama Rossi, Dinda, Fadli, dan Tri oh ternyata Egi juga ikut berlari keluar. Entah apa yang ada di pikiran Dwinda saat ini ia juga ikut berlari keluar mengikuti Salsa dan yang lain.

Mereka telah sampai di tengah hutan. Mereka bersembunyi di balik semak yang cukup tinggi. Kini selanjutnya Salsa memberikan intruksi.

"Egi, dinda, dan Tri lo jaga disini yang lain ikut masuk oke?"

Dinda, Tri serta Egi menunjukkan jari jempol tanda mengerti.

"Ayo" ajak Fadli.

Kini mereka sudah berada di depan tempat Fikri dan Nabila di sekap.

"Emmes, occi dan lo Dwinda jaga diluar biar gue yang masuk ngelepasin. Dan ingat jika ada kesalahan langsung keluarkan tanda peringatan. Oke?"

Fadli dan Rossi mengangguk tanda mengerti. Selanjutnya, Salsa kini terlihat masuk ke gubuk tempat temannya di sekap.

"Itu siapa?" tanya Fadli mengeluarkan suara.

Tanpa ba-bi-bu lagi Rossi langsung menerjang orang yang di tunjukkan Fadli tadi. Fadli juga tak tinggal diam ia ikut memberikan bogeman mentah kepada orang itu. Dwinda yang tidak mengerti harus berbuat apa hanya diam mematung. Dwinda kini bisa melihat orang tersebut bertambah banyak sedangkan temannya hanya dua orang. Dwinda kini mengambil balok yang ada di dekatnya dan ikut melawan pula. Salah satu dari orang tersebut terlihat membawa senjata, ia mulai menembaki satu persatu teman Dwinda tidak terkecuali Fadli dan Rossi.

Kini semua teman Dwinda telah tertembak. Orang tersebut terlihat menyunggingkan senyum devil nya.
Ditempat lain Salsa terlihat sudah berhasil melepaskan Fikri dan Nabila, and then mereka berjalan keluar. Tapi sebelum itu terdengar suara tembakan. Salsa dapat langsung membaca situasi yang terjadi, ia menyuruh Fikri dan Nabila untuk keluar melalui jalan lain agar terhindar dari insiden penembakan yang terjadi di luar.

Kini Salsa bersama Dwinda berdiri mematung di depan pintu sebuah gubuk yang terlihat hampir roboh.

"Dwind..lo lari masuk trus keluar lewat jendela yang ada di dalam lo kembali ke markas utama temui Fikri dan Nabila disana" Salsa memberikan perintah kepada Dwinda dengan suara yang cukup kecil bahkan seperti orang yang sedang berbisik.

"Oke" dwinda menyetujui perintah Salsa lalu berlalu dari tempat tadi.

Kini Dwinda berlari masuk ke dalam gubuk yang tadi, ia melihat satu jendela di sana. Sebelum ia melompat ia terlihat mendengar secara tembakan, ia menutup matanya sejenak sambil membuang nafasnya dengan kasar ia lalu melanjutkan berlari menuju markas utama. (You know lah)

"Dwinda" Nabila lalu berlari ke arah Dwinda yang terlihat lesu.

"Fikri itu elo?"tanya Dwinda yang sempat memperhatikan Fikri sebentar.

"Iyah ini gue" jawab Fikri sekenanya.

"Lo kok kurusan? Perasaan lo buncit deh?" kalimat yang Dwinda lontarkan membuat Fikri sedikit tersinggung. Tetapi karena melihat keadaan ia mengurungkan niatnya untuk menggantung Dwinda hidup-hidup di bawah pohon toge.

Kini mereka bertiga keluar melihat satu persatu temannya yang kena tembakan.

"Ini Rossi kena tembakan di dada nya" kata Dwinda berjongkok lalu menyentuh dada Rossi.

"Innalillahi" ucap Fikri lalu ikut berjongkok juga.

Dwinda menatap Rossi cukup lama, sampai tiba-tiba Rossi membuka matanya. Dwinda kaget bukan main, ia sampai terjungkir kebelakang karena Rossi yang membuka mata lalu membulatkan matanya.

"Jhaaa..teman gue jadi zombie aaahhhh...ampun gue janji nggak bakal nyuri hotspot lo lagi akhhh...pergi sebelum gue sunat lo dua kali" teriak Dwinda sejadi-jadinya.

"Makanya kalo mau tidur itu do'a dulu, tuh kan jadi mimpi buruk makan tuh zombie" kata kakak Dwinda yang menyiram muka Dwinda dengan sebaskom air lalu melemparkan baskomnya di muka Dwinda.

"Akhhh banjirrr tolong" teriak Dwinda lalu terbangun dari mimpinya.

***

"Makanya kalo tidur itu do'a jangan main tidur aja liat kan Dwinda tadi dia jadi mimpi buruk mana gue dikata zombie lagi akhh... nggak banget. Harry Style, Shawn Mendes, Adam Levine aja lewat, ia lewat ganteng:v. Mungkin ini akhir dari perjalan hidup Dwinda mohon maaf kalo ada salah, kata keluarganya mohon di maafkan dan bila terjadi salah ketik dan ketypoan maaf karna author nya masih amatir. Saya sebagai orang terganteng pertama di kelas saya mengucapkan selamat natal dan menjelang tahun baru (ultahnya Salsa) semoga semua orang di dunia sadar bahwa saya ganteng dan semoga juga doi saya peka. AMINN...saya sebagai penutup dalam cerita ini meminta agar semua para readers jangan lupa voment (voteandcomment) dan satu lagi akhir dari segala kisah hidup semuanya pasti happy anding, karna sad anding itu hanya ada di novel yang kalian baca beli di gamedia atau toko buku terdekat. Dan ini semua hanya proses untuk menuju happy ending. Intinya baca do'a sebelum tidur dan mau makan. Salam dari cogant elit kelas 9a :*" Rossi menutup cerita ini dengan sangat khidmat sampai tidak sadar bahwa ini narasinya yang pertama dan terakhir di cerita ini:v

***
SHEILA ON 7- sahabat sejati
***

~salam manis SALSA:*
XOXO

המשך קריאה

You'll Also Like

3.9M 303K 50
AGASKAR-ZEYA AFTER MARRIED [[teen romance rate 18+] ASKARAZEY •••••••••••• "Walaupun status kita nggak diungkap secara terang-terangan, tetep aja gue...
1.3M 61.3K 42
Menjadi istri antagonis tidaklah buruk bukan? Namun apa jadinya jika ternyata tubuh yang ia tepati adalah seorang perusak hubungan rumah tangga sese...
6.5M 215K 74
"Mau nenen," pinta Atlas manja. "Aku bukan mama kamu!" "Tapi lo budak gue. Sini cepetan!" Tidak akan ada yang pernah menduga ketua geng ZEE, doyan ne...
620K 29.7K 46
selamat datang dilapak ceritaku. 🌻FOLLOW SEBELUM MEMBACA🌻 "Premannya udah pergi, sampai kapan mau gini terus?!" ujar Bintang pada gadis di hadapann...