BTS oneshot Yadong

By goeunbi2609

77.1K 864 34

yo guys my name is Sheila. i'm the new owner of this acc. i manage to hack this acc. of course i can because... More

JJK
PJM
PJM
PJM
JJK
PJM

JJK

7.9K 86 4
By goeunbi2609

Tidak terasa beberapa hari lagi tahun baru sudah dekat. Hakyo berniat mengajak Jungkook untuk membawanya ke sebuah pameran yang sudah di buka sejak beberapa hari yang lalu.

Hakyo berjalan santai sambil menggandeng lengan Jungkook seperti eomma yang takut anaknya tersesat.  

“Aish.. Kyo-ssi..” rengek Jungkook sambil menarik lengannya dari genggaman Hakyo.

“Yak Kookie.. kau masih saja tidak memanggilku noona heoh. Jelas-jelas aku lebih tua darimu!”  Hakyo kembali menggandeng lengan Jungkook kuat.

“(Jinja.. padahal hanya jarak beberapa bulan. Ia tidak pernah berubah -_-)” batin Jungkook karna melihat tingkah laku Hakyo yang terlalu memanjakannya seperti dongsaeng kandungnya, padahal mereka adalah sepasang kekasih.

          Tanpa di duga-duga, mereka ternyata berhenti tepat di depan sebuah Duck Shoot game. Hakyo pun tertarik untuk mencobanya.

“Haa… aku akan memenangkan ini” ujar Hakyo sudah berharap banyak.

“Iish.. pali pali! Ini permainan jadul” remeh Jungkook yang sedang menunggu di samping Hakyo.

          Hakyo sudah bersiap dengan pistol palsunya dan mengarahkannya tepat di antara bebek-bebek yang sedang berputar.

“Kookie.. aku akan mendapatkan boneka beruang besar itu untuk mu!” kata Hakyo bersemangat.

“Aigo..”

Door!!

          Belum sempat Jungkook ingin menggerutu lagi, tembakan Hakyo tepat mengenai salah satu bebek tersebut.

“Wuaa.. daebak! Kookie…..” teriak Hakyo gemas lalu mencubit pipi kiri Jungkook.

“Yak, appayo..” Jungkook mengelus pipinya kesakitan.

          Boneka beruang yang Hakyo inginkan pun akhirnya dapat. Ia mengambil alih boneka tersebut dari ahjusshi pemilik game itu.

“Kookie… ini untukmu.. haah.. ini sangat mirip denganmu..” puji Hakyo tidak habis-habisnya dan memberikan boneka tersebut ke pelukan Jungkook secara paksa.

“K kyo-ssi.. ini memalukan..” ujar Jungkook pelan dan wajahnya terlihat sangat tersiksa.

“Gwaenchanna gwaenchanna...” elus Hakyo di kepala Jungkook meskipun harus ber-jinjit karna Jungkook memang lebih tinggi.

“Kajja..” tarik Hakyo.

“Eodiga?” Jungkook sedikit kesusahan melihat Hakyo karna terhalang boneka yang sedang ia peluk itu.

“Pulang.. apa lagi? anak kecil tidak boleh berlama-lama di luar. Arrachi..” Hakyo kembali menarik lengan Jungkook kuat, Jungkook pun pada akhirnya selalu menurut dan menurut. CKCKCKC…

          Saat istirahat jam ke empat, Hakyo dan Jungkook bersantai di ruang perpustakaan. Bukannya meluangkan waktu untuk membaca buku atau berkutik di depan tablet seperti kebanyakan haksaeng lainnya, melainkan mereka hanya mengambil selca sebagus mungkin untuk koleksi.

“Hana, dul, sset!”

Track!

“Yak!! Jelek..” kata Hakyo gusar lalu menghapus photo mereka berdua tersebut.

“Haaah.. Kyo-ssi, aku lelah..” Jungkook benar-benar lelah di buat Hakyo.

“More time more time.. okay ^_^” Hakyo memberikan wink ke Jungkook.

“Aigo baiklah..” keluh Jungkook terpaksa dan segera bergaya.

“Hana, ddul, sset!”

Track!

“Yei.. kyeopta kyeopta.. lihat, kau benar-benar imuut..” ujar Hakyo gemas dan lagi-lagi mencubit pipi Jungkook untuk yang kesekian kalinya.

“Kyo-ssi.. hentikan itu.. jebal..” tanpa sepengetahuannya, ia semakin membuat Hakyo gemas.

“Omo omo.. kau benar-benar seperti aegi.. omo…” puji Hakyo sambil memegang kedua pipi Jungkook.

“Naega aegi aniya..” gerutu Jungkook pelan.

          Di dalam hatinya, Jungkook benar-benar tidak tahan dengan kelakuan kekasihnya itu. Bagaimana mungkin, karna yeojachingu-nya sendiri ia jadi pusat perhatian banyak orang. Dan membuat haksaeng lainnya juga berpikiran kalau Jungkook memang pantas di juluki aegi.

          Bel pertanda pulang yang di tunggu-tunggu pun akhirnya tiba. Semua haksaeng menghambur keluar. Sama dengan anak-anak lainnya, Hakyo dan Jungkook hanya menggunakan kedua kaki mereka untuk berjalan pulang ke rumah. Karna Hakyo pikir dengan berjalan kaki itu lebih menyenangkan ketimbang harus menggunakan mobil apalagi naik bus sekolah. Berbeda dengan Jungkook yang sebenarnya lebih suka membawa mobilnya, tetapi tidak lagi sekarang hanya karna menuruti perintah yeojachingu-nya itu.

          Setelah mengganti seragam sekolahnya dengan dress tidur berlengan panjang, Hakyo pamit dengan kedua orang tuanya untuk kerumah Jungkook yang hanya 5 meter berada di samping kanan rumahnya. Orang tua Hakyo sudah membolehkannya berpacaran sejak kelas 9 SMP dan ia sangat percaya dengan Hakyo bahwa mungkin anakknya itu sudah bisa menjaga dirinya sendiri, tanpa kekhawatiran. Jadi, tidak ada kemungkinan kalau orang tua Hakyo tidak memperbolehkannya hanya pergi ke tempat tetangganya sendiri.

          Hakyo memencet tombol bel rumah Jungkook, dan hanya membutuhkan waktu 10 detik Jungkook sudah membukakannya, seperti malam-malam biasanya. Karna orang tua Jungkook yang sedang berada di luar negeri, jadi Jungkook hanya tinggal sendiri di rumah. Hakyo pun lebih leluasa untuk menyentuh dan menggunakan barang-barang milik mereka.

“Pali pali.. kau harus lebih banyak belajar Kookie…” atur Hakyo sambil membuka-buka buku dan kamus bahasa inggrisnya.

“Ne ne arraseo.. bahasa inggris ku memang buruk..” ucap Jungkook terlihat lesu atau lebih tepatnya mengantuk.

“Yaak.. perhatikan ini aegi..” Hakyo menunjuk sebuah tulisan dengan bolpoinnya di buku paket yang sedang di hadapi Jungkook sembari mencubit pipi Jungkook.

“Yak! Hentikan itu..” Jungkook mulai kesal dengan Hakyo yang berulang-ulang mencubit pipinya yang putih itu, dan itu benar-benar sakit.

“Omoo… kau benar-benar menggemaskan saat marah. Aigoo..” Hakyo mengacak-ngacak rambut Jungkook.

“Yak!!” tarik Jungkook ke lengan Hakyo kuat dan tatapannya benar-benar dingin, tidak seperti biasanya.

“M mwo? Aegi.. kau ingin permen? Ne..?” rayu Hakyo meskipun ia mulai terlihat takut karna Jungkook benar-benar terlihat kesal.

“Pabo! Kau pikir aku senang dengan pujianmu itu heoh?” ia benar-benar marah meskipun nadanya tidak terdengar nyaring.

“M memangnya kenapa? Kau memang imut, dan aku selalu gemas ketika melihatmu?” ceplos Hakyo dengan tampang polosnya.

“Jinjayo? Heoh?” tiba-tiba saja Jungkook mendorongya kuat sampai Hakyo terbaring di lantai kamarya itu sambil menindihnya, tangannya mencekram kedua lengan Hakyo agar tidak bisa bergerak.

“Yak! Lepaskan..” tentu saja Hakyo kaget dengan sikap yang tidak biasanya itu.

“Kau salah Kyo-ssi” ucapnya pelan saat wajahnya berhadapan sangat dekat dengan wajah Hakyo.

Jungkook mulai menciumi lehernya pelan.

“Yak, andwaeyo..” Hakyo bersikeras untuk menarik lengannya dari cengkraman Jungkook, tetapi percuma. Namja bertubuh besar itu tidak akan menyerah, karna harga dirinya sebagai namja hilang begitu saja.

“Mworago?” wajahnya terlihat begitu arrogant saat menatap mata Hakyo, dan seakan-akan ia ingin menumpahkan  rasa kesalnya itu malam itu juga.

          Hakyo sudah tidak bisa berkata-kata, tatapannya begitu tajam. Ia mulai mendekatkan wajahnya lagi perlahan sampai ia menyentuh bibir Hakyo. Melumatnya lembut dan terkadang ia merubah posisi kepalanya untuk mecari celah agar lidahnya dapat menelusup masuk. Karna Hakyo tidak membalasnya sama sekali, ia menarik ke bawah dagu Hakyo dan bingo! Ia berhasil melakukannya. Lagi-lagi Hakyo berusaha menarik lengannya saat lidah Jungkook bermain di rongga mulutnya, dan sesekali menggigit bibir bawahnya pelan. Kembali ia menciumi leher kiri Hakyo, memainkan lidahnya di sana dengan leluasa, dan menghisapnya kuat sehingga meninggalkan bekas ke-unguan. Hakyo mulai tidak tahan dengan tingkah lagu Jungkook yang semakin nakal.

“Ah.. andwae.. jebal..” desah Hakyo geli.

          Dengan sigap Jungkook menarik rok Hakyo ke atas hingga tampaklah paha putih nan mulusnya. Dan ia mulai mengusapnya dari bawah hingga ke atas. Lalu tangan kirinya mulai meraba bagian dada Hakyo yang masih utuh terbungkus degan bajunya dan meremasnya pelan. Tangannya mulai menelusup ke belakang mencari sletting baju Hakyo, tanpa membutuhkan waktu lama ia sudah mendapatkannya, dan menurunkannya dengan paksa.

Untuk mengalihkan perhatian, Jungkook kembali melumat bibirnya pelan dan ia mulai membuka baju dress Hakyo. Hingga nampaklah bra berwarna merah Hakyo tersebut. Dan kembali menururnkannya hingga ke bawah, lalu ia duduk dan melepaskannya. Hakyo pun dengan cepat langsung merubah posisinya dengan berdiri dan berusaha menjauhi Jungkook.

“Jebal andwae..” ucapnya seperti terdengar ingin menangis meskipun wajahnya seperti menyimpan sesuatu.

“Mwo? Aku tidak mendengarnya?” Jungkook terus mendekati Hakyo yang sedang berjalan mundur.

“Jebal..” Hakyo menutupi dadanya dengan kedua lengannya.

          Buk!. Hakyo pun tidak dapat kemana-mana lagi, karna ia terhenti di dinding kamar Jungkook. Jungkook pun mendapatkannya, dan mengunci Hakyo dengan tangannya. Kini Hakyo tidak bisa kemana-mana lagi, dan Jungkook kembali menghujaninya ciuman. Tangan nakalnya mulai menurunkan tali bra-nya satu persatu lalu melepasnya dan melemparkannya sembarang. Ia mulai menurunkan kepalanya tepat di depan dada Hakyo dan menciuminya pelan, sementara Hakyo hanya memejamkan matanya dan mulai mengeluarkan desahan-desahan kecil.

Merasa tidak leluasa dengan apa yang di lakukannya, Jungkook menggendongnya ke atas bed miliknya dan menindihnya kembali. Meremas dan mengusap pelan rambut Hakyo yang terurai sambil melumat bibirnya dan sesekali mengigit lidahnya.

          Ciumannya berjalan turun lagi menuju dadanya, dan memainkan nipple Hakyo dengan lidahnya lalu kembali menggulumnya secara bergantian. Tangannya tidak pernah berhenti untuk meraba seluruh tubuh Hakyo yang mulus itu.

“Jungkookie.. apa.. yang kau lakukan.. aaah…” desahnya tidak kuat.

Puas dengan breast Hakyo, ia kembali menjelajahi bagian tubuh yang lainnya. Mendaratkan bibirnya ke perut Hakyo, menciuminya, menjilatnya, dan mengisapnya gemas.  

          Belum merasa puas dengan apa yang dilakukannya, ia terus menciumi tubuh Hakyo dan sekarang ia merasakan kenyalnya paha Hakyo secara bergantian, mengigitnya sampai meninggalkan kissmark di sana.

“Ah.. jebal…. Kookie hentikan..” Hakyo berusaha menyingkirkan Jungkook yang selalu mencekramnya dengan kuat hingga berbekas merah di kulitnya.

Jungkook tidak akan menyerah dan tidak akan mendengarkan ocehan yeoja itu. Sebaliknya, ia malah memandang Hakyo nakal dari bawah. Dan tangannya mulai meraba pants Hakyo, lalu menurunkannya perlahan. Ia merenggangkan paha Hakyo dan menyantap vulgnya begitu saja.

“Ooooh…sshhhhht.. hentikan itu.. ahh..” tentu saja Hakyo ingin mencegahnya tetapi percuma.

“Kookie.. andwaeyo…. Aaah….. jebal..” tangan Hakyo mendorong Jungkook karna ia semakin gila dengan aksinya, tetapi segera Jungkook mencekramnya kembali.

          Lidahnya tidak berhenti menjilati area vulgnya, lalu menghisapnya kuat dan kembali memainkan cltrsnya nakal. Hakyo pun hampir menangis di buatnya, tetapi ia malah menambah kenakalanya. Hakyo pun mengeluarkan cairan beningnnya.

          Sudah sekitar 6 menit ia melakukannya dan Hakyo pun benar-benar menangis karna merasa malu, geli, jijik, dan perasaan lainnya yang bercampur aduk menjadi satu. Jungkook berhenti dari kegiatannya, ia menanggalkan pakaiannya lalu menurunkan celana dan pantsnya. Jungkook kembali merenggangkan paha Hakyo dengan paksa, lalu mulai memasukan juniornya ke hole vulg hakyo perlahan.

“Aaaaaah… neomu appaso..!” jerit Hakyo.

          Lalu kembali Jungkook melumat bibirnya dengan ganas sembari memaju-mundurkan juniornya yang semakin cepat. Dan tangan kanannya yang menempel di breast kanan Hakyo, sementara tangan kirinya membelai rambut Hakyo. Hakyo semakin gila di buatnya, entah apa yang sedang ada di pikirannya, melainkan menikmati or tersakiti. Ia semakin mendesah kencang saat Jungkook semakin mempercepat genjotannya.

“Emmpph…. Aaah….aaaaaah” desahnya panjang.

          Semakin cepat dan semakin cepat.. dan…******!!. Jungkook terlanjur menumpahkan cairannya di dalam keperawanan Hakyo.

“Aaah.. ige mwoya…” tangis Hakyo dan merasa kelelahan.

          Jungkook pun segera menariknya keluar. Dan cairan mereka pun tumpah bersama-sama keluar. Ia pun tersenyum evil ke Hakyo yang masih berada di bawahnya

“Yak..!! kau gila heoh?” teriak Hakyo gusar.

“Sudah ku bilang, 'Naega aegi aniya'… arraseo” bisik Jungkook nakal.

“Hiks.. hiks.. tapi kau keterlaluan...” Hakyo semakin menangis lalu Jungkook memeluknya.

“Tenang saja..besok, aku akan menikahimu..”

          Hakyo pun bungkam dan tidak tahu apa  yang akan terjadi selanjutnya. Dan mereka tertidur dengan keadaan bugil.

          Malam selanjutnya. Jungkook menangkap Hakyo dan menggotongnya ke dalam kamar. Ia mengunci rapat pintu kamarnya.

“Kajja lakukan lagi..” ujar Jungkook ketagihan.

“Nde..” angguk Hakyo setuju.

Ia melepaskan semua pakaiannya dan berjalan ke pelukan Jungkook. Dan terjadilah malam yang begitu indah. Lalu akhirnya mereka baru tertidur saat jam 03.48 am, setelah melakukan 9 ronde.

Continue Reading

You'll Also Like

2M 57.5K 95
On the twelfth hour of October 1st, 1989, 43 women gave birth. It was unusual as none of them had been pregnant since the first day they started. Sir...
207K 5.5K 69
Zero already has a boyfriend that she loves but finds out that he is cheating but she tries to work it out and stay with him. But then she goes to th...
83.7K 2.4K 38
Francesca Astor came to Love Island to find her soulmate, and once she sets her eyes on him, she's never letting go. Rob Rausch x Fem!oc #1 robertrau...
128K 7.6K 92
"Great news! Wei WuXian has died!" "Wait- WHAT?!" "But I'm still here." The juniors (Lan Sizhui, Lan Jingyi, Jin Ling, and Ouyang Zizhen) accidentall...